MEMAHAMI KOMPETENSI TEKS ANEKDOT 10E

MEMAHAMI KOMPETENSI TEKS ANEKDOT  10 . E.

Jawablah pertanyaan berikut!

Jawaban langsung diposting di kolom komentar !

 

1.    Jelaskan struktur teks anekdot tentang krisis !

2.    Jelaskan struktur teks anekdot tentang reaksi

3.    Tuliskan ciri-ciri teks anekdot!

4.    Tuliskan fungsi anekdot!

5.    Berikan contoh teks anekdot struktur orientasi!

6.    Berikan contoh teks anekdot sesuai struktur (Orientasi, abstrak, koda, reaksi, krisis)!

 

Drs. Parmono, M.Pd.

Pengampu Bahasa Indonesia Kelas 10 A-F               

Komentar

Awantika mengatakan…
Nama: Awantika
Kelas: XE

1. puncak permasalahan dalam cerita dan reaksi adalah penyelesaian terhadap krisis. krisis pada anekdot adalah puncak permasalahan dalam cerita dan reaksi adalah penyelesaian terhadap krisis.

2. bagian yang berisi penyelesaian masalah yang ada pada bagian krisis

3. -bersifat lucu.
-ersifat menggelitik.
-bersifat menyindir.
-bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
-memiliki tujuan tertentu.
-hampir menyerupai dongeng.
-bisa menceritakan hubungan antara manusia dan hewan.

4. sebagai sebuah ruang untuk mengkritik, menyindir maupun ketidakpuasan terhadap penguasa

5. contoh teks anekdot struktur orentasi: kursi

kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?" Anton: " Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur Saat tidur, orang, kan, lupa." bagus: "Hahahaha, lucu, tapi jawabanmu salah."

6. abstrak:
Abstraksi adalah struktur teks anekdot di awal paragraf, yang kemudian dilanjutkan dengan orientasi. Cerita dilanjutkan dengan pengenalan terhadap pelaku dan peristiwa.
koda:
bagian penutup dan bagian terpenting dari teks anekdot. Sebab, koda memiliki fungsi sebagai penegas tentang hal yang dikritik dalam cerita.
reaksi:
bagian yang berisi penyelesaian masalah yang ada pada bagian krisis. Koda , yaitu bagian akhir cerita. Berdasarkan penjelasan di atas, reaksi yaitu tanggapan terhadap krisis
Nadien Gita Lestari mengatakan…
Nadien Gita Lestari
XE


1. Struktur krisis dalam teks anekdot adalah puncak permasalahan dalam cerita dan reaksi adalah penyelesaian terhadap krisis.
2. Bagian reaksi merupakan respon atau tanggapan atas krisis yang sebelumnya sudah diceritakan. Reaksi biasanya berisi pemaparan yang mengejutkan serta tidak terduga. Oleh karena itu, dalam bagian inilah diselipkan ungkapan mencela atau menertawakan.
3. Ciri ciri teks anekdot
• Mampu menghibur dan membuat tertawa, hal ini berarti teks anekdot memuat beragam kisah lucu atau humor.
• Memiliki sifat menggelitik yang membuat setiap orang membacanya akan merasa terhibur dengan kisah lucu yang terdapat didalam teks.
• Memiliki sifat menyindir, dalam beberapa kisah teks anekdot ditemukan banyak yang dipakai sebagai media untuk menyindir sesuatu, baik itu orang maupun kelompok.
• Kisah cerita yang dibuat hampir menyerupai dongeng
Terkadang menceritakan tentang karakter hewan dengan manusia yang terhubung secara umum dan realistis.
4.sebagai hiburan, tapi juga berguna untuk mengkritik dan menyindir berbagai aspek kehidupan.
5.(Orientasi)
Lalu ketika sudah masuk kedalam sel tahanan dia dan beberapa napi mulai berinteraksi  ringan ada satu napi bertanya, "kejahatan apa yang telah kamu lakukan sehingga bisa masuk penjara?"
Pemburu menjawab, "Karena habis berburu hewan"
Napi bertanya lagi, "ohh hewan apa yang kamu buru? dan divonis berapa tahun penjara?"
Pemburu menjawab, "saya berburu kelinci, dan vonisnya penjara seumur hidup".
6.(Orientasi)
Lalu ketika sudah masuk kedalam sel tahanan dia dan beberapa napi mulai berinteraksi  ringan ada satu napi bertanya, "kejahatan apa yang telah kamu lakukan sehingga bisa masuk penjara?"
Pemburu menjawab, "Karena habis berburu hewan"
Napi bertanya lagi, "ohh hewan apa yang kamu buru? dan divonis berapa tahun penjara?"
Pemburu menjawab, "saya berburu kelinci, dan vonisnya penjara seumur hidup".
(Abstrak)
Suatu Hari ada seorang pemburu yang ditangkap polisi dan dia dimasukkan kedalam penjara
(Koda)
setelah membahas singkat mengenai kasus yang dialami pemburu, akhirnya mereka beralih ke  pembahasan yang lainnya.
(Reaksi)  
Si Napi tertawa terbahak-bahak, wahahaha kalau itu sih kamu saja yang sial, yang kena bukan  kelinci malah temanmu, wah itu apes sekali" dan Napi masih tertawa.
(Krisis)
Si napi pun bengong, "lah bagaimana bisa hanya berburu kelinci, bisa divonis seumur hidup, memangnya  jenis kelinci apa yang kamu buru ? kelinci super langka ?"
Pemburu pun menjawab, "Jadi begini saya berburu hewan itu menggunakan jebakan penjepit kelinci",  setelah saya pasang ditempatnya ternyata yang terkena jebakan itu bukan kelincinya tapi teman  saya, dia kaget dan terkena serangan jantung akhirnya tewas dan keluarganya menyalahkan saya, akhirnya saya divonis sebagai tersangkanya.
Adilah Nuha Fauziah mengatakan…
Adilah Nuha Fauziah XE

1. Struktur krisis dalam teks anekdot adalah puncak permasalahan dalam cerita dan reaksi adalah penyelesaian terhadap krisis.

2. Bagian reaksi merupakan respon atau tanggapan atas krisis yang sebelumnya sudah diceritakan. Reaksi biasanya berisi pemaparan yang mengejutkan serta tidak terduga. Oleh karena itu, dalam bagian inilah diselipkan ungkapan mencela atau menertawakan.

3. Ciri ciri teks anekdot
• Mampu menghibur dan membuat tertawa, hal ini berarti teks anekdot memuat beragam kisah lucu atau humor.
• Memiliki sifat menggelitik yang membuat setiap orang membacanya akan merasa terhibur dengan kisah lucu yang terdapat didalam teks.
• Memiliki sifat menyindir, dalam beberapa kisah teks anekdot ditemukan banyak yang dipakai sebagai media untuk menyindir sesuatu, baik itu orang maupun kelompok.
• Kisah cerita yang dibuat hampir menyerupai dongeng
Terkadang menceritakan tentang karakter hewan dengan manusia yang terhubung secara umum dan realistis.

4. Teks anekdot berfungsi sebagai hiburan, tapi juga berguna untuk mengkritik dan menyindir berbagai aspek kehidupan.

5.(Orientasi)
Lalu ketika sudah masuk kedalam sel tahanan dia dan beberapa napi mulai berinteraksi  ringan ada satu napi bertanya, "kejahatan apa yang telah kamu lakukan sehingga bisa masuk penjara?"
Pemburu menjawab, "Karena habis berburu hewan"
Napi bertanya lagi, "ohh hewan apa yang kamu buru? dan divonis berapa tahun penjara?"
Pemburu menjawab, "saya berburu kelinci, dan vonisnya penjara seumur hidup".

6.(Orientasi)
Lalu ketika sudah masuk kedalam sel tahanan dia dan beberapa napi mulai berinteraksi  ringan ada satu napi bertanya, "kejahatan apa yang telah kamu lakukan sehingga bisa masuk penjara?"
Pemburu menjawab, "Karena habis berburu hewan"
Napi bertanya lagi, "ohh hewan apa yang kamu buru? dan divonis berapa tahun penjara?"
Pemburu menjawab, "saya berburu kelinci, dan vonisnya penjara seumur hidup".
(Abstrak)
Suatu Hari ada seorang pemburu yang ditangkap polisi dan dia dimasukkan kedalam penjara
(Koda)
setelah membahas singkat mengenai kasus yang dialami pemburu, akhirnya mereka beralih ke  pembahasan yang lainnya.
(Reaksi)  
Si Napi tertawa terbahak-bahak, wahahaha kalau itu sih kamu saja yang sial, yang kena bukan  kelinci malah temanmu, wah itu apes sekali" dan Napi masih tertawa.
(Krisis)
Si napi pun bengong, "lah bagaimana bisa hanya berburu kelinci, bisa divonis seumur hidup, memangnya  jenis kelinci apa yang kamu buru ? kelinci super langka ?"
Pemburu pun menjawab, "Jadi begini saya berburu hewan itu menggunakan jebakan penjepit kelinci",  setelah saya pasang ditempatnya ternyata yang terkena jebakan itu bukan kelincinya tapi teman  saya, dia kaget dan terkena serangan jantung akhirnya tewas dan keluarganya menyalahkan saya, akhirnya saya divonis sebagai tersangkanya.
nadya shafira 10e mengatakan…
nama : nadya safhira
kelas : 10E
absen : 26

1. krisis adalah puncak dari sebuah teks anekdot, bagian ini menunjukkan masalah unik yang menjadi pesan utama.

2. reaksi adalah tanggapan yang diberikan orang sekitar terhadap krisis yang telah diberikan. banyaknya reaksi tergantung dengan banyaknya krisis yang ada dalam cerita.

3. - mengandung sindiran yang halus kepada suatu tokoh atau golongan.
-  hanya beberapa kalimat atau beberapa paragraf saja.
- Mengandung unsur humor atau kelucuan
- Berisi tentang peristiwa kecil atau kejadian  sehari-hari yang tidak terlalu serius.
- Melibatkan beberapa karakter atau tokoh yang berinteraksi dalam cerita.
- Mengandung pesan atau pelajaran moral di dalamnya.

4.  - Hiburan, Mencerahkan suasana, Penguat Hubungan Sosial, Penyampaian Pesan atau Nilai Moral, Pengingat atau Pelipur Lara,
Alat Retorika.

5. - Pada suatu hari yang cerah di sebuah pasar tradisional, saya sedang berjalan-jalan bersama teman saya, Rani. Kami menikmati kegembiraan melihat berbagai pedagang menjajakan barang dagangan mereka.

6. Abstraksi

Beberapa hari setelah hari raya idul fitri di sore hari. Yugi sedang mengobrol kesana kemari dengan sang kakak ipar dan saudara yang berkunjung ke rumahnya. Suadara Yugi menetap di Purwokerto, karena kebetulan sengaja berkunjung ke Jakarta untuk menikmati sisa libur lebaran yang ia punya.

Orientasi

Kemudian obrolan mereka bertiga sampai pada pembahasan mengenai riak dan pernik mudik saat lebaran. Ia bercerita mengenai betapa banyak pengemudi jalan raya tidak mematuhi aturan lalu lintas yang ada. Contoh saja mengenai seringnya mengabaikan keselamatan, missal satu sepeda dinaiki 5 orang. Juga aksi kebut-kebutan yang membahayakan banyak orang.

Krisis

Ia juga bercerita bahwa di Purwokerto kalai ada orang yang main serobot aja di lampu merah di suasana lebaran, pasti ada yang mengatakan “Itu pasti pemudik dari Jakarta!”

Reaksi

Aksi serobot lampu merah ini memang seperti budaya sendiri di Jakara. Banyak pengguna jalan yang kurang peduli pada rambu-rambu lalu lintas yang seharusnya ditaati. Ada peluang sedikit saja, langsung main serobot, melanggar lalu lintas.

Koda

Tingginya angka kecelakaan di kala musim mudik ini memang disebabkan karena budaya melanggar lalulintas
Rahmawati/10 E mengatakan…
NAMA : RAHMAWATI
KELAS : 10E

1.Krisis, adalah bagian yang dimana masalah yang berupa unik dan tidak biasa itu terjadi pada sebuah cerita anekdot.

2.abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

3.Ciri-ciri teks anekdot, antara lain: 1 Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan. 2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks. 3. Bersifat menyindir.

4.Teks anekdot berfungsi sebagai penghibur.

5.Orientasi
Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

6.Hukuman Pencuri Sandal Vs Koruptor

Orientasi
Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

Krisis
Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!

Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!

Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.

Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?

Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.

Reaksi
Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?

Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.

Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.

Koda
Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.

Advertisement


Abstraksi
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati.

Orientasi
Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.


Krisis
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir.

Reaksi
Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

"Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya," kata Nasrudin.


Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu."

"Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk.

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya."

Koda
"Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?" kata Nashrudin dengan mimik serius.
SILVIA ADE SAFIRA mengatakan…
Nama:SILVIA ade Safira
Kelas:10E
1. Struktur krisis dalam teks anekdot adalah puncak permasalahan dalam cerita dan reaksi adalah penyelesaian terhadap krisis.
2. Bagian reaksi merupakan respon atau tanggapan atas krisis yang sebelumnya sudah diceritakan. Reaksi biasanya berisi pemaparan yang mengejutkan serta tidak terduga. Oleh karena itu, dalam bagian inilah diselipkan ungkapan mencela atau menertawakan.
3. Ciri ciri teks anekdot
• Mampu menghibur dan membuat tertawa, hal ini berarti teks anekdot memuat beragam kisah lucu atau humor.
• Memiliki sifat menggelitik yang membuat setiap orang membacanya akan merasa terhibur dengan kisah lucu yang terdapat didalam teks.
• Memiliki sifat menyindir, dalam beberapa kisah teks anekdot ditemukan banyak yang dipakai sebagai media untuk menyindir sesuatu, baik itu orang maupun kelompok.
• Kisah cerita yang dibuat hampir menyerupai dongeng
Terkadang menceritakan tentang karakter hewan dengan manusia yang terhubung secara umum dan realistis.
4.sebagai hiburan, tapi juga berguna untuk mengkritik dan menyindir berbagai aspek kehidupan.
5.(Orientasi)
Lalu ketika sudah masuk kedalam sel tahanan dia dan beberapa napi mulai berinteraksi ringan ada satu napi bertanya, "kejahatan apa yang telah kamu lakukan sehingga bisa masuk penjara?"
Pemburu menjawab, "Karena habis berburu hewan"
Napi bertanya lagi, "ohh hewan apa yang kamu buru? dan divonis berapa tahun penjara?"
Pemburu menjawab, "saya berburu kelinci, dan vonisnya penjara seumur hidup".
6.(Orientasi)
Lalu ketika sudah masuk kedalam sel tahanan dia dan beberapa napi mulai berinteraksi ringan ada satu napi bertanya, "kejahatan apa yang telah kamu lakukan sehingga bisa masuk penjara?"
Pemburu menjawab, "Karena habis berburu hewan"
Napi bertanya lagi, "ohh hewan apa yang kamu buru? dan divonis berapa tahun penjara?"
Pemburu menjawab, "saya berburu kelinci, dan vonisnya penjara seumur hidup".
(Abstrak)
Suatu Hari ada seorang pemburu yang ditangkap polisi dan dia dimasukkan kedalam penjara
(Koda)
setelah membahas singkat mengenai kasus yang dialami pemburu, akhirnya mereka beralih ke pembahasan yang lainnya.
(Reaksi)
Si Napi tertawa terbahak-bahak, wahahaha kalau itu sih kamu saja yang sial, yang kena bukan kelinci malah temanmu, wah itu apes sekali" dan Napi masih tertawa.
(Krisis)
Si napi pun bengong, "lah bagaimana bisa hanya berburu kelinci, bisa divonis seumur hidup, memangnya jenis kelinci apa yang kamu buru ? kelinci super langka ?"
Pemburu pun menjawab, "Jadi begini saya berburu hewan itu menggunakan jebakan penjepit kelinci", setelah saya pasang ditempatnya ternyata yang terkena jebakan itu bukan kelincinya tapi teman saya, dia kaget dan terkena serangan jantung akhirnya tewas dan keluarganya menyalahkan saya, akhirnya saya divonis sebagai tersangkanya.
frida mengatakan…
FRIDA LISTIANDINI
10E
1).krisis pada anekdot adalah puncak permasalahan dalam cerita.
2).reaksi adalah penyelesaian terhadap krisis.
3).Ciri-ciri teks anekdot, antara lain:
-teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan.
-Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.
-Bersifat menyindir.
4).Fungsi Anekdot
Dari pengertiannya, terlihat bahwa anekdot memiliki sebuah fungsi sebagai sebuah ruang untuk mengkritik, menyindir maupun ketidakpuasan terhadap penguasa. Namun, kritikan ini dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah hal yang jenaka dan terkesan lucu.
5).Tutut yang tidak punya uang receh sehingga mengeluarkan pecahan Rp 50.000. Penjaga tol : “Ini bu, kembaliannya.” Bu Tutut : “Sudah… simpan saja buat keluarga anda.” Penjaga tol merasa senang karena menerima Rp 47.000 rupiah dan langsung berterima kasih kepada Tutut. Setelah beberapa jam Tommy datang, melewati jalan tol tersebut. Kali ini Tommy mengeluarkan uang 20 ribuan. Penjaga tol: “ Ini pak, kembaliannya 17 ribu.” Tommy: “Sudahlah, simpan saja buat sekolah anak anda.” Penjaga langsung memasukkan kembalian itu kekantongnya dan berterima kasih banyak ke Tommy.
6).Tutut yang tidak punya uang receh sehingga mengeluarkan pecahan Rp 50.000. Penjaga tol : “Ini bu, kembaliannya.” Bu Tutut : “Sudah… simpan saja buat keluarga anda.” Penjaga tol merasa senang karena menerima Rp 47.000 rupiah dan langsung berterima kasih kepada Tutut. Setelah beberapa jam Tommy datang, melewati jalan tol tersebut. Kali ini Tommy mengeluarkan uang 20 ribuan. Penjaga tol: “ Ini pak, kembaliannya 17 ribu.” Tommy: “Sudahlah, simpan saja buat sekolah anak anda.” Penjaga langsung memasukkan kembalian itu kekantongnya dan berterima kasih banyak ke Tommy.
(Krisis) Setelah beberapa jam datang Soeharto dengan mobilnya lewat jalan tol. Soeharto mengeluarkan uang Rp 5.000 dan disodorkan ke penjaga tol. Soeharto menunggu. Lima menit berlalu. Lalu bertanya kepada penjaga tol. Soeharto : ”Loh, mana uang kembalian saya?” Penjaga tol: ”Ah bapak, masa uang 2.000 rupiah aja dibalikin. Tadi Bu Tutut dan Pak Tommy lewat kembaliannya 47.000 dan 17.000 aja diberikan ke saya, masa Bapak yang 2000 aja minta kembalian?”
(reaksi) Soeharto: “Anda tahu Tutut dan Tommy anak siapa?” Penjaga tol: ”Ya tahu, Pak! Kan anaknya bapak presiden,” (Koda) Soeharto: “Nah mereka kan anak presiden. Sedangkan saya anak petani!! Sekarang, mana kembalian saya?”
Satria Azril S mengatakan…
1. puncak permasalahan dalam cerita dan reaksi adalah penyelesaian terhadap krisis. krisis pada anekdot adalah puncak permasalahan dalam cerita dan reaksi adalah penyelesaian terhadap krisis.

2. bagian yang berisi penyelesaian masalah yang ada pada bagian krisis

3. -bersifat lucu.
-ersifat menggelitik.
-bersifat menyindir.
-bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
-memiliki tujuan tertentu.
-hampir menyerupai dongeng.
-bisa menceritakan hubungan antara manusia dan hewan.

4. sebagai sebuah ruang untuk mengkritik, menyindir maupun ketidakpuasan terhadap penguasa

5. contoh teks anekdot struktur orentasi: kursi

kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?" Anton: " Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur Saat tidur, orang, kan, lupa." bagus: "Hahahaha, lucu, tapi jawabanmu salah."

6. abstrak:
Abstraksi adalah struktur teks anekdot di awal paragraf, yang kemudian dilanjutkan dengan orientasi. Cerita dilanjutkan dengan pengenalan terhadap pelaku dan peristiwa.
koda:
bagian penutup dan bagian terpenting dari teks anekdot. Sebab, koda memiliki fungsi sebagai penegas tentang hal yang dikritik dalam cerita.
reaksi:
bagian yang berisi penyelesaian masalah yang ada pada bagian krisis. Koda , yaitu bagian akhir cerita. Berdasarkan penjelasan di atas, reaksi yaitu tanggapan terhadap krisis
Naura Masyitha mengatakan…
Nama: Naura Masyitha
Kelas: X-E (27)

1. Bagian krisis menjadi puncak dari sebuah teks anekdot. Bagian ini menunjukkan masalah unik yang menjadi pesan utama yang ditulis penulis. Krisis pun dimaknai sebagai saat terjadinya kejanggalan atau ketidakpuasan. Untuk itu, bagian ini juga kerap disebut inti dari peristiwa anekdot.

2. Bagian reaksi merupakan respon atau tanggapan atas krisis yang sebelumnya sudah diceritakan. Reaksi biasanya berisi pemaparan yang mengejutkan serta tidak terduga. Oleh karena itu, dalam bagian inilah diselipkan ungkapan mencela atau menertawakan.

3. Ciri-ciri teks anekdot:
- Teks anekdot bersifat humor atau lelucon. Artinya, teks anekdot berisi kisah-kisah lucu atau bualan
- Bersifat menggelitik. Artinya, teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada di dalam teks
- Bersifat menyindir (mengenai orang penting ataupun lembaga atau organisasi)
- Memiliki tujuan tertentu
- Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
- Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis

4. Dari pengertiannya, terlihat bahwa anekdot memiliki sebuah fungsi sebagai sebuah ruang untuk mengkritik, menyindir maupun ketidakpuasan terhadap penguasa. Namun, kritikan ini dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah hal yang jenaka dan terkesan lucu.

5. Pertama masuk, materi yang diajarkannya tentang pengaruh zat adiktif terhadap tubuh manusia. Broto mengajak siswa-siswinya melakukan percobaan dengan menggunakan wiski dan cacing.

6. Contoh teks anekdot & strukturnya:
- Abstraksi
Seorang guru berijazah IPS yang baru saja di terima mengajar di sebuah sekolah menengah pertama. Lantaran di sekolah tersebut membutuhkan guru IPA, mau tidak mau Broto harus mengajar mata pelajaran IPA.

- Orientasi
Pertama masuk, materi yang diajarkannya tentang pengaruh zat adiktif terhadap tubuh manusia. Broto mengajak siswa-siswinya melakukan percobaan dengan menggunakan wiski dan cacing.

- Krisis
Di tangan kanan Bapak ada sebotol wiski dan di tangan kiri Bapak ada seekor cacing. Bapak akan memasukkan cacing ke botol wiski. Setelah dimasukkan, tampak cacing tersebut menggeliat-geliat, meregang, merontak, kemudian diam dan tak bergerak.

- Reaksi
Lalu si Broto bertanya kepada siwa-siswinya, "Siapa yang bisa menyimpulkan pengamatan tentang wiski dan cacing yang baru saja kita saksikan?"

- Koda
Setelah beberapa lama, ada seorang siswa yang mengacungkan tangan, dan menjawab, "Pak, menurut saya karena wiski dapat membunuh cacing, jadi bila kita meminum wiski, cacing yang ada di perut kita akan mati".
Sontak siswa lain tertawa, sementara si Broto hanya mengerutkan kening memikirkan kalimat yang cocok untuk menanggapi jawaban siswa tersebut.
Kesya laura mengatakan…
Kesya Laura amelia XE



1. puncak permasalahan dalam cerita dan reaksi adalah penyelesaian terhadap krisis. krisis pada anekdot adalah puncak permasalahan dalam cerita dan reaksi adalah penyelesaian terhadap krisis.

2. bagian yang berisi penyelesaian masalah yang ada pada bagian krisis

3. -bersifat lucu.
-ersifat menggelitik.
-bersifat menyindir.
-bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
-memiliki tujuan tertentu.
-hampir menyerupai dongeng.
-bisa menceritakan hubungan antara manusia dan hewan.

4. sebagai sebuah ruang untuk mengkritik, menyindir maupun ketidakpuasan terhadap penguasa

5. contoh teks anekdot struktur orentasi: kursi

kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?" Anton: " Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur Saat tidur, orang, kan, lupa." bagus: "Hahahaha, lucu, tapi jawabanmu salah."

6. abstrak:
Abstraksi adalah struktur teks anekdot di awal paragraf, yang kemudian dilanjutkan dengan orientasi. Cerita dilanjutkan dengan pengenalan terhadap pelaku dan peristiwa.
koda:
bagian penutup dan bagian terpenting dari teks anekdot. Sebab, koda memiliki fungsi sebagai penegas tentang hal yang dikritik dalam cerita.
reaksi:
bagian yang berisi penyelesaian masalah yang ada pada bagian krisis. Koda , yaitu bagian akhir cerita. Berdasarkan penjelasan di atas, reaksi yaitu tanggapan terhadap krisis

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS CERPEN TUKANG PIJIT KELILING

SOAL UTS 2015-2016

MENENTUKAN ISI PUISI, "TUHAN TELAH MENEGURMU"