KOMPETENSI TEKS ANEKDOT 10A

KOMPETENSI TEKS ANEKDOT  10 . A.

Jawablah pertanyaan berikut!

Jawaban langsung diposting di kolom komentar !

 

1.    Teks anekdot memiliki ciri-ciri tertentu. Tuliskan 6 ciri-ciri tersebut!

2.    Tuliskan apa saja fungsi primer dan sekunder dari teks anekdot!

3.    Jelaskanlah secara rinci struktur dari teks anekdot mengenai orientasi!

4.    Tuliskanlah secara lengkap kaidah kebahasaan yang dimiliki teks anekdot!

5.    Apa saja tujuan dari teks anekdot? Tuliskan secara rinci!

6.    Berikan contoh teks anekdot sesuai struktur tunjukkan : orientasi, abstrak, koda, reaksi, krisis!

 

Drs. Parmono, M.Pd.

Pengampu Bahasa Indonesia Kelas 10 A-F               


Komentar

Khairunnisa mengatakan…
Nama = Khairunnisa Ramadhani Hidayat
Absen = 14
Kelas = X - A

Jawaban

(1) - bersifat humor atau lelucon. ...
- Bersifat menggelitik. ...
- Bersifat menyindir
- Memiliki tujuan tertentu.
- Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.
- Menggunakan kalimat retoris

(2) Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

(3) menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

(4) Menggunakan kata kerja lampau, Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau, Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan, Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah, Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

(5) menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya. Teks anekdot juga ditujukan untuk mengkritik tokoh publik yang menimbulkan dalam masyarakat, seperti korupsi.

(6) Orientasi:
Pada suatu hari cerah di sebuah desa kecil, hiduplah seorang petani bernama Pak Joko. Ia tinggal sendirian di sebuah rumah sederhana di pinggir hutan. Selain bertani, hobi utama Pak Joko adalah bermain musik dengan gitar kesayangannya.

Abstrak:
Pak Joko adalah seorang petani yang hidup sederhana namun sangat bahagia. Setiap pagi, ia bangun dengan semangat untuk bekerja di sawahnya. Di malam hari, ia menghibur dirinya sendiri dengan memetik melodi indah dari gitarnya. Kehidupan sehari-hari Pak Joko selalu penuh dengan kebahagiaan dan harmoni.

Koda:
Namun, suatu hari, musibah menimpa. Hutan di sekitar desa terbakar hebat. Api menjalar dengan cepat, mendekati rumah Pak Joko. Semua warga desa berusaha keras memadamkan api, tetapi tampaknya usaha mereka sia-sia.

Reaksi:
Pak Joko panik. Ia melihat rumahnya yang telah ia cintai selama bertahun-tahun hampir menjadi abu. Gitarnya, yang selalu menemaninya di malam hari, juga terancam musnah dalam kobaran api. Dia merasa putus asa dan sedih.

Krisis:
Saat itulah, seorang anak kecil dari desa tetangga muncul dengan ember air. Dengan semangat yang luar biasa, dia bergabung dengan upaya pemadam kebakaran. Anak kecil itu memotivasi Pak Joko dan warga desa lainnya untuk tidak menyerah. Mereka bekerja keras bersama-sama untuk menghentikan api.

Akhirnya, dengan kerja keras dan tekad yang kuat, mereka berhasil memadamkan api sebelum mencapai rumah Pak Joko. Meskipun beberapa bagian hutan telah hangus terbakar, rumah dan gitar Pak Joko selamat. Pengalaman ini mengajarkan Pak Joko bahwa dalam situasi sulit, semangat dan kerjasama adalah kunci untuk mengatasi krisis.

Demikianlah anekdot tentang perjuangan Pak Joko dalam menghadapi krisis yang hampir merenggut kebahagiaannya.
Maria Valencia Vianni Wijaya mengatakan…
Maria Valencia Vianni Wijaya
X-A

1. 6 ciri-ciri teks anekdot:
- Teks anekdot bersifat humor atau lelucon.
- Bersifat menggelitik.
- Bersifat menyindir.
- Memiliki tujuan tertentu.
- Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
- Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.
2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.
3. Bagian orientasi menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.
4. Menggunakan kata kerja lampau, menggunakan kata keterangan bentuk lampau, menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan, menggunakan kata penghubung dan tanda baca sesuai kaidah, bersifat naratif/diceritakan secara runtut, menggunakan kata sifat, kata benda, dan kata majemuk, terkadang dilengkapi dengan pertanyaan retorik, umumnya menggunakan bahasa informal atau bahasa sehari-hari, dapat memadukan antara fakta dan kejadian atau sekadar menceritakan kejadian unik.
5. - Sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya
- Sarana untuk hiburan
- Sarana untuk mengkritik.
6. Abstraksi
Pada suatu hari ada seorang nelayan muda yang baru saja dijebloskan ke dalam penjara.
Orientasi
Di hari pertama ia mendekam di penjara, narapidana yang disebelahnya menanyakan kenapa ia sampai dipenjara.
Napi: Kamu masih muda, tapi kenapa sudah masuk penjara, kejahatan apa yang sudah kamu lakukan?
Nelayan: Yang saya lakukan hanya mencuri ikan.
Napi: Terus kamu divonis hingga berapa tahun?
Nelayan: "Saya divonis dengan hukuman seumur hidup dan masa percobaan selama 2 tahun.
Krisis
Si Napi melongo karena merasa heran dan menanyakan lebih jauh lagi karena masalah ini tergolong sangat aneh.
Napi: Hanya mencuri ikan kamu dihukum seberat ini? Memang kamu mencuri ikan apa? Paus langka atau apa?
Nelayan: "Begini, aku mencoba membom ikan di dalam waduk dengan sebuah detonator atau bom kecil. Setelah bom saya lempar, kemudian ada 3 ekor ikan yang mengambang di permukaan air setelah alat yang saya gunakan sudah meledak.
Napi: Wah, cuma seperti itu seharusnya kamu hanya dihukum beberapa hari saja, tidak sampai seumur hidup dong?!
Nelayan: Nah, yang menjadi permasalahan utamanya yaitu terdapat 2 mayat penyelam yang ikut mengapung setelah ikan yang mengapung!
Reaksi
Napi: (tertawa terbahak-bahak) Wahahaha ternyata tidak hanya ikan yang berhasil kamu bom. Bahkan penyelam yang tak berdosa saja ikut terkena bom, pantas saja kamu masuk penjara.
Koda
Setelah membahas singkat mengenai kasus yang dialami nelayan muda tersebut yang masuk penjara dan divonis seumur hidup, mereka melanjutkan pembicaraan pembahasan yang lain.
liza rahmalia mengatakan…
NAMA : LIZA RAHMALIA
KELAS : XA
ABSEN : 15

1. -Teks anekdot bersifat humor atau lelucon. Artinya, teks anekdot berisi kisah-kisah lucu atau bualan
-Bersifat menggelitik. Artinya, teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada di dalam teks
-Bersifat menyindir (mengenai orang penting ataupun lembaga atau organisasi)
-Memiliki tujuan tertentu
-Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
-Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Struktur teks anekdot yang benar adalah abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

4. Kaidah kebahasaan yang digunakan dalam penulisan teks anekdot berbeda dari yang lainnya. Biasanya teks anekdot menggunakan kata keterangan waktu lampau, kata penghubung, menggambarkan urutan peristiwa berdasarkan waktu, dan menggunakan jenis pertanyaan retoris (pertanyaan yang sudah jelas jawabannya).

5. - membangkitkan tawa pembaca
- sebagai sarana hiburan
- sebagai saran untuk mengkritik

6. - Abstraksi

Pada zaman dahulu ada seorang tukang pedati yang mengalami kecelakaan.

- Orientasi

Tukang pedati yang rajin dan tekun itu suatu pagi sedang melewati jembatan yang rapuh dan jatuh ke sungai.

- Krisis

Tukang pedati dan keluarganya tidak terima karena mendapat kerugian akibat jatuh dari jembatan itu sehingga tukang pedati itu menuntut pihak yang terlibat dengan jembatan yang menjadi penyebab dia jatuh.

- Reaksi

Semua terdakwa, si pembuat jembatan, tukang kayu, penjual kayu, dan pembantu yang pertama saling melempar kesalahan sehingga hakim kesulitan mengambil keputusan.

- Koda

Akhirnya si pembantu yang berbadan kurus, pendek, dan punya uang dimasukkan ke penjara dan disita uangnya, padahal ia tidak bersalah.

Masyarakat setuju dengan keputusan hakim yang diambil secara sepihak dan masyarakat serempak menjawab, "adil".
siti tumaninah mengatakan…
Nama: siti tumaninah
Kelas: x-a


1.-Bersifat lucu.
-Bersifat menggelitik.
-Bersifat menyindir.
-Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
-Memiliki tujuan tertentu.
2.Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau
wahanaa ekspresi yang berhubungan dengan
ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan
sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder
teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan,
analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam
menjelaskan sesuatu.
3.abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda
4 Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk
lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau
kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda
baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau
diceritakan secara runtut.
5.tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca
dengan kisah lucu yang disampaikannya. Teks
anekdot juga ditujukan untuk mengkritik tokoh
publik yang menimbulkan masalah dalam
masyarakat, seperti korupsi.
6.Kaos Tahanan KPK
Abstraksi
Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya Danu dan Zaky, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Orientasi
Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

Krisis
Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!

Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!

Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.

Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?

Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.

Reaksi
Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?

Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.

Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.

Koda
Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.
Taufik Akbar mengatakan…
Nama:Taufik Akbar
Kelas:XA
1. - Tema merupakan ide dasar dari sebuah
cerita, yang juga berperan sebagai pedoman seorang penulis/pengarang dalam memaparkan karyanya. Tema adalah persoalan utama dari sebuah cerita. Temanya berbeda dari subjek itu sendiri. Subjek suatu karya dapat digambarkan secara konkret, biasanya melalui tindakan.
tema ⇔
> keunikan dan keramahtamahan tukang pijat

- Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian. alur⇔
> maju

- Penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh- tokoh dalam cerita sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh itu. penokohan ⇔
> darko : ramah, baik,
> pak lurah : seenaknya sendiri, suka main togel, pemarah
> Talim dan Surtini: polos. mudah percaya

-.latar: seting dlm cerita. ada latar tempat, waktu, dan suasana.latar ⇔
> latar waktu: setiap malam
> latar tempat : rumah pak RT , gubuk kuburan, desa.
> latar suasana : senang, mengherankan

- sudut pandang: posisi pengarang dalam menceritakan cerita tersebut.sudut pandang ⇔
orang ketiga tunggal

- amanat: pesan yang coba disampaikan pengarang lewat cerita tersebut.

2. Penokohan
Darko: ramah, baik, lucu. Alasan: Namun, keramahannya yang mengalir menambah daya pikat tersendiri, dan Melayani pelanggannya dengan tulus dan sama rata, tanpa pernah memandang suatu apa pun. Serta yang membuat kami semakin hormat, tidak pernah sekali pun dia mematok harga
Pak lurah: seenaknya sendiri dan nakal. Alasan: Namun, berhamburan kabar Pak Lurah akan mengorbankan tanah masjid dan sekitarnya ini kepada orang kota untuk sebuah proyek pasar masuk kampung, dan Seusai dipijat, dengan suara penuh wibawa ia meminta diramalkannya nomer togel yang akan keluar besok malam.
Kurit: baik, mudah percaya. Alasan: ”Ada kekuatan tersimpan di telapak tanganmu.”Kurit serius menyimaknya masih dalam keadaan berbaring.”Tetap dirawat pertanianmu, rezeki akan terus membuntuti,” tambahnya.Kurit mengangguk, masih tanpa ucap.
Aku: acuh. Alasan: ”Dia menyarankan supaya aku beternak ayam saja,” tetapi aku tidak membrikan jawaban.
Talim dan Surtini: polos. Alasan: karena Talim dan Surtini didalam cerita hanya diceritakan sekilas. Tidak ada gambaran tentang wataknya.

3. Pemeran utama dalam cerita pendek ini bernama Darko. Profesinya sebagai seorang tukang pijak memungkinkannya berkeliling dan bertemu dengan banyak orang di kampung yang sebagian besar bekerja sebagai buruh tani. Sikapnya yang sederhana, ramah, tulus, homoris, tidak membeda-bedakan dalam memberi pelayanan membuatnya disenangi dan kerjanya membawa berkat baginya. Semula warga tidak mengetahui asal usul dan tempat tinggalnya. Belakangan warga mengetahui Darko datang dari pekuburan
Rifdah Zahraani mengatakan…
Nama: Rifdah Zahraani
Kelas: X A
1) - Tujuan menghibur
- Fokus pada peristiwa menarik
- Narasi singkat dan padat
- Penggunaan gaya bahasa deskriptif
- Mengandung hiperbola atau pengulangan untuk efek humor
- Mengandung kejadian yang tak terduga
2) 1. Fungsi Primer:
- Menghibur
2. Fungsi Sekunder:
- Mengungkapkan pesan atau moral
- Menceritakan pengalaman atau situasi yang menghibur
- Membangun ikatan sosial
- Menunjukkan aspek kreativitas
- Membantu dalam presentasi publik atau pidato
3) Orientasi teks anekdot:
- Pengenalan tokoh atau karakter
- Waktu dan tempat
- Latar belakang atau konteks
- Pendahuluan terhadap masalah atau konflik
4) - Gaya Bahasa Informal
- Kalimat Singkat dan Padat
- Penggunaan Kosakata Lucu atau Konyol
- Penggunaan Gaya Bahasa Deskriptif
- Penggunaan Humor dan Twist
- Gaya Bahasa Ironi atau Sarkastik
- Narasi Kronologis
- Penggunaan Dialog
5) - Hiburan
- Menceritakan Pengalaman Lucu atau Menarik
- Mencairkan Atmosfer
- Menyampaikan Pesan atau Nilai
- Meningkatkan Keterampilan Berbicara dan Menulis
- Menghubungkan antara Pembicara dan Pendengar
- Melestarikan Budaya dan Identitas
6) Orientasi:
“Suatu hari, saya pergi ke sebuah restoran dengan teman-teman saya. Kami sedang mencari tempat yang bagus untuk makan malam setelah hari yang panjang.”
Abstrak:
“Kami memilih restoran yang terkenal dengan masakan mereka yang lezat. Begitu kami duduk, pelayan datang untuk mengambil pesanan kami. Kami memesan berbagai hidangan, antara lain nasi goreng, mie goreng, dan ayam goreng.”
Koda:
“Setelah menunggu beberapa lama, hidangan kami akhirnya datang. Semua terlihat sangat enak dan menggoda. Kami segera mulai menyantap makanan dengan lahap. Rasanya begitu nikmat dan memuaskan.”
Reaksi:
“Tiba-tiba, teman saya, John, melihat sesuatu di dalam mangkuk nasi gorengnya. Dia langsung memegang sendoknya dan berkata, ‘Hei, ada binatang di nasi gorengku!’ Kami semua menghentikan makan dan melihat apa yang ada di mangkuknya.”
Krisis:
“Kami terkejut saat melihat seekor belalang yang masih hidup tenggelam di dalam nasi gorengnya. John ketakutan dan berkata, ‘Yuck! Bagaimana bisa mereka menghidangkan makanan dengan binatang di dalamnya?’
EKO PRASETYO mengatakan…
Nama: Eko Prasetyo
Kelas:10A

1. -bersifat humor atau lelucon.
- Bersifat menggelitik
- Bersifat menyindir
- Memiliki tujuan tertentu.
- Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.
- Menggunakan kalimat retoris
2.Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.
3.menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.
4.Menggunakan kata kerja lampau, menggunakan kata keterangan bentuk lampau, menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan, menggunakan kata penghubung dan tanda baca sesuai kaidah, bersifat naratif/diceritakan secara runtut, menggunakan kata sifat, kata benda, dan kata majemuk, terkadang dilengkapi dengan pertanyaan retorik, umumnya menggunakan bahasa informal atau bahasa sehari-hari, dapat memadukan antara fakta dan kejadian atau sekadar menceritakan kejadian unik.
5. - Sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya
- Sarana untuk hiburan
- Sarana untuk mengkritik.
6. Abstraksi
Pada suatu hari ada seorang nelayan muda yang baru saja dijebloskan ke dalam penjara.
Orientasi
Di hari pertama ia mendekam di penjara, narapidana yang disebelahnya menanyakan kenapa ia sampai dipenjara.
Napi: Kamu masih muda, tapi kenapa sudah masuk penjara, kejahatan apa yang sudah kamu lakukan?
Nelayan: Yang saya lakukan hanya mencuri ikan.
Napi: Terus kamu divonis hingga berapa tahun?
Nelayan: "Saya divonis dengan hukuman seumur hidup dan masa percobaan selama 2 tahun.
Krisis
Si Napi melongo karena merasa heran dan menanyakan lebih jauh lagi karena masalah ini tergolong sangat aneh.
Napi: Hanya mencuri ikan kamu dihukum seberat ini? Memang kamu mencuri ikan apa? Paus langka atau apa?
Nelayan: "Begini, aku mencoba membom ikan di dalam waduk dengan sebuah detonator atau bom kecil. Setelah bom saya lempar, kemudian ada 3 ekor ikan yang mengambang di permukaan air setelah alat yang saya gunakan sudah meledak.
Napi: Wah, cuma seperti itu seharusnya kamu hanya dihukum beberapa hari saja, tidak sampai seumur hidup dong?!
Nelayan: Nah, yang menjadi permasalahan utamanya yaitu terdapat 2 mayat penyelam yang ikut mengapung setelah ikan yang mengapung!
Reaksi
Napi: (tertawa terbahak-bahak) Wahahaha ternyata tidak hanya ikan yang berhasil kamu bom. Bahkan penyelam yang tak berdosa saja ikut terkena bom, pantas saja kamu masuk penjara.
Koda
Setelah membahas singkat mengenai kasus yang dialami nelayan muda tersebut yang masuk penjara dan divonis seumur hidup, mereka melanjutkan pembicaraan pembahasan yang lain.
Dhealova Salsa A. mengatakan…
Dhealova Salsa Agustina
10A

1. Ciri-ciri teks anekdot :
1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan.
2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.
3. Bersifat menyindir.
4. Bisa jadi mengenai orang penting.
5. Memiliki tujuan tertentu.
6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya.
Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

4. Menggunakan kata kerja lampau, Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau, Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan, Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah, Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

5. menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya. Teks anekdot juga ditujukan untuk mengkritik tokoh publik yang menimbulkan dalam masyarakat, seperti korupsi.

6. Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

Tetapi kebetulan hari itu, dagangannya sudah habis. Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta. Sesuah pembeli terakhir itu selesai, tukang kupat tahu itu membersihkan piringnya yang berwarna merah lalu mengeringkannya dengan cara dikibas-kibaskan.

Kebetulan lagi, saat itu ada kereta yang melintas. Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras. Sangkanya ada hal darurat yang membahayakan. Lalu kereta berhenti tepat di samping tukang kupat tahu tadi.

Masinis: “Ada apa, pak?”

Tukang Kupat Tahu: “Gak ada apa-apa, pak, tinggal bumbunya saja.”

Seketika itu Masinis turun lalu memukuli tukang kupat tahu.

Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.

Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.

Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras.

Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”

Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.
Salwa Azzahra Fairuz XA mengatakan…
Salwa Azzahra Fairuz
X A

1.-Mampu menghibur dan membuat tertawa
-memiliki sifat menggelitik
-memiliki sifat menyindir
-kisah cerita hampir sama dengan dongeng
-bersifat humor
-memiliki tujuan tertentu

2.fungsi primer, yaitu menyampaikan kritikan dan juga ketidak puasan masalah sosial, politik, ekonomi dan lainnya yang terjadi di kehidupan sehari-hari.


fungsi sekunder, yang mana berarti fungsi sampingan dari teks anekdot. Fungsi teks anekdot sekunder adalah sebagai media hiburan bagi para pembacanya. ini karena teks anekdot berisi lelucon yang akan membuat pembaca terhibur

3.orientasi
bagian orientasi yang menjelaskan latar belakang sebuah peristiwa. Bagian ini menceritakan awal dari kejadian dengan penggambaran yang lebih detail. Di sini, penggambaran cerita mulai diarahkan ke bagian krisis atau konflik.

4.- kalimat langsung
-keterangan waktu
-kata kiasan
-penggunaan nama tokoh utama/orang ketiga tunggal
-kalimat sindiran
-konjungsi penjelas
-kata kerja mental
-kata kerja material
-konjungsi sebab akibat
-kalimat interaktif
-kalimat seru
-konjungsi temporal
-kalimat retoris

5.teks anekdot ditulis dengan tujuan untuk membangkitkan tawa pembaca, sebagai sarana hiburan, atau sebagai sarana untuk mengkritik.

6.Abstraksi
Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya Danu dan Zaky, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Orientasi
Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

Krisis
Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!

Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!

Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.

Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?

Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.

Reaksi
Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?

Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.

Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.

Koda
Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.

Terimakasih
Febi Ariyanti mengatakan…
Nama : Febi Ariyanti X-A
Absen : 9

1. - Bersifat humor atau lelucon.
- Bersifat menggelitik.
- Bersifat menyindir.
- Bisa jadi mengenai orang penting.
- Memiliki tujuan tertentu.
- Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.

2. Fungsi primer, sebagai sarana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan dan sebagainya.
- Fungsi Sekunder, sebagai bahan hiburan, sebagai analogi atau contoh dalam menjelaskan sesuatu sebagai penarik perhatian dan sebagainyah.

3. Orientasi
Bagian ini berbeda dengan abstrak yang memberikan gambaran umum. orientasi berisi awal kejadian yang ingin diceritakan. Orientasi juga bisa disebut sebagai bagian untuk menjelaskan latar belakang dari sebuah peristiwa utama yang terjadi.

4. Menggunakan kata kerja lampau
Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau,
Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan
Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah
Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

5. Menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikan nya

6. Contoh Teks

(Abstrak)

Suatu Hari ada seorang pemburu yang ditangkap polisi dan dia dimasukkan kedalam penjara

(Orientasi)

Lalu ketika sudah masuk kedalam sel tahanan dia dan beberapa napi mulai berinteraksi ringan ada satu napi bertanya, "kejahatan apa yang telah kamu lakukan sehingga bisa masuk penjara?"

Pemburu menjawab, "Karena habis berburu hewan"

Napi bertanya lagi, "ohh hewan apa yang kamu buru? dan divonis berapa tahun penjara?"

Pemburu menjawab, "saya berburu kelinci, dan vonisnya penjara seumur hidup".

(Krisis)

Si napi pun bengong, "lah bagaimana bisa hanya berburu kelinci, bisa divonis seumur hidup, memangnya jenis kelinci apa yang kamu buru ? kelinci super langka ?"

Pemburu pun menjawab, "Jadi begini saya berburu hewan itu menggunakan jebakan penjepit kelinci", setelah saya pasang ditempatnya ternyata yang terkena jebakan itu bukan kelincinya tapi teman saya, dia kaget dan terkena serangan jantung akhirnya tewas dan keluarganya menyalahkan saya, akhirnya saya divonis sebagai tersangkanya.

(Reaksi)

Si Napi tertawa terbahak-bahak, wahahaha kalau itu sih kamu saja yang sial, yang kena bukan kelinci malah temanmu, wah itu apes sekali" dan Napi masih tertawa.

(Koda)

setelah membahas singkat mengenai kasus yang dialami pemburu, akhirnya mereka beralih ke pembahasan yang lainnya.
Nursifah fauziah mengatakan…
NURSIFAH FAUZIAH
absen 24
X-A

1.-Teks anekdot bersifat humor atau lelucon. Artinya, teks anekdot berisi kisah-kisah lucu atau bualan.
-Bersifat menggelitik. Artinya, teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada di dalam teks.
-Bersifat menyindir (mengenai orang penting ataupun lembaga atau organisasi).
-Memiliki tujuan tertentu.
-Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.
-Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.

2.-Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu.
-fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3.menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

4.Menggunakan kata kerja lampau. Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan.

5.Tujuan suatu teks anekdot adalah latar belakang penulis dalam membuat teks anekdot tersebut. Tujuannya dapat berbeda-beda seperti, sebagai sarana untuk membangkitkan tawa pembaca, menghibur, hingga mengrkritik.

6.Orientasi:
Pada suatu hari cerah di sebuah desa kecil, hiduplah seorang petani bernama Pak Joko. Ia tinggal sendirian di sebuah rumah sederhana di pinggir hutan. Selain bertani, hobi utama Pak Joko adalah bermain musik dengan gitar kesayangannya.

Abstrak:
Pak Joko adalah seorang petani yang hidup sederhana namun sangat bahagia. Setiap pagi, ia bangun dengan semangat untuk bekerja di sawahnya. Di malam hari, ia menghibur dirinya sendiri dengan memetik melodi indah dari gitarnya. Kehidupan sehari-hari Pak Joko selalu penuh dengan kebahagiaan dan harmoni.

Koda:
Namun, suatu hari, musibah menimpa. Hutan di sekitar desa terbakar hebat. Api menjalar dengan cepat, mendekati rumah Pak Joko. Semua warga desa berusaha keras memadamkan api, tetapi tampaknya usaha mereka sia-sia.

Reaksi:
Pak Joko panik. Ia melihat rumahnya yang telah ia cintai selama bertahun-tahun hampir menjadi abu. Gitarnya, yang selalu menemaninya di malam hari, juga terancam musnah dalam kobaran api. Dia merasa putus asa dan sedih.

Krisis:
Saat itulah, seorang anak kecil dari desa tetangga muncul dengan ember air. Dengan semangat yang luar biasa, dia bergabung dengan upaya pemadam kebakaran. Anak kecil itu memotivasi Pak Joko dan warga desa lainnya untuk tidak menyerah. Mereka bekerja keras bersama-sama untuk menghentikan api.

Akhirnya, dengan kerja keras dan tekad yang kuat, mereka berhasil memadamkan api sebelum mencapai rumah Pak Joko. Meskipun beberapa bagian hutan telah hangus terbakar, rumah dan gitar Pak Joko selamat. Pengalaman ini mengajarkan Pak Joko bahwa dalam situasi sulit, semangat dan kerjasama adalah kunci untuk mengatasi krisis.

Demikianlah anekdot tentang perjuangan Pak Joko dalam menghadapi krisis yang hampir merenggut kebahagiaannya.

Sultan Rasya mengatakan…
Sultan Rasya
10 A



1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, yang artinya teks anekdot berisi tentang kisah-kisah lucu atau bualan. Bersifat menggelitik, yang artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks. Bersifat menyindir. Bisa jadi mengenai orang penting. Memiliki tujuan tertentu.
2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya.
3. Struktur Teks Anekdot antara lain sebagai berikut:

ABSTRAK
ORIENTASI
KRISIS
REAKSI
KODA
4. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.
5. Sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya. Sarana untuk hiburan. Sarana untuk mengkritik.
6. Orientasi: "Suatu hari di kantor, saya sedang sangat fokus menyelesaikan pekerjaan yang mendesak. Saya duduk di depan komputer dengan serius."

Abstrak: "Tiba-tiba, teman saya datang dengan wajah pucat. Dia berkata bahwa dia telah menghapus file penting dari komputernya tanpa sengaja. Dia panik dan tidak tahu harus berbuat apa."

Krisis: "Kami berdua merasa panik karena file itu sangat penting dan tidak ada salinan cadangannya. Kami mencoba berbagai cara untuk mengembalikan file tersebut, tetapi semuanya tidak berhasil."

Reaksi: "Kami merasa putus asa dan frustrasi. Kami berdua tidak tahu harus menghadapi bos kami yang

Koda: "Akhirnya, setelah berdiskusi dan mencoba berbagai solusi selama berjam-jam, kami memutuskan untuk meminta bantuan kepada teknisi IT di kantor. Teknisi itu dengan cepat menemukan cara untuk mengembalikan file yang hilang dan mengajari kami cara membuat salinan cadangan secara teratur." menunggu file tersebut."
Anonim mengatakan…
Nama:Nabila
Kelas:10A

1.•Bersifat lucu.
•Bersifat menggelitik.
•Bersifat menyindir.
•Memiliki tujuan tertentu.
•Hampir menyerupai dongeng
•bisa berdasarkan pengalaman pribadi

2.Fungsi primer pada teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan,kejengkelan,kemarahan,dan sebagainya.sedangkan fungsi sekunder pada teks anekdot sebagai bahan hiburan,analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3.Bagian orientasi menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa.biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini.orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

4.Memakai kata keterangan (adverb) bentuk lampau. Menggunakan kata kerja lampau.Menggunakan kiasan atau gaya bahasa metafora

5.Sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembaca dan sarana hiburan dari kisah lucu yg di sampaikan dan juga berfungsi untuk menggambar karakter-karakter cerita secara singkat

6.Kaos Tahanan KPK
Abstraksi
Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya Danu dan Zaky, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Orientasi
Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

Krisis
Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!

Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!

Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.

Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?

Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.

Reaksi
Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?

Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.

Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.

Koda
Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.
Talitha Ayu Ardiningrum mengatakan…
Nama: Talitha Ayu Ardiningrum
Kelas: X.A

1) 1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon. Artinya, teks anekdot berisi kisah-kisah lucu atau bualan.
2. Bersifat menggelitik. Artinya, teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada di dalam teks
3. Bersifat menyindir (mengenai orang penting ataupun lembaga atau organisasi)
4. Memiliki tujuan tertentu
5. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
6. Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.

2) - Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya.
- Sedangkan, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3) Orientasi
Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya.

4) 1. Menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu

2. Menggunakan kalimat retoris

3. Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan konjungsi yang menyatakan sebab-akibat.

4. Menggunakan kata kerja asli

5. Menggunakan kalimat seru

5) Tujuan dari anekdot:
- Sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya
- Sarana untuk hiburan
- Sarana untuk mengkritik

6) “Tidak Punya Latar Belakang Presiden”

Abstrak: Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memang unik. Dalam situasi genting dan sangat penting pun dia masih sering meluncurkan joke-joke yang mencerdaskan.

Orientasi: Seperti yang dituturkan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD saat diwawancarai oleh salah satu televisi swasta. "Waktu itu saya hampir menolak penunjukannya sebagai menteri pertahanan. Alasannya, karena saya tidak memiliki latar belakang soal TNI/Polri atau pertahanan," ujar Pak Mahfud.

Krisis: Tak disangka, jawaban Gus Dur waktu itu tidak kalah cerdiknya. "Pak Mahfud harus bisa. Saya saja menjadi presiden tidak perlu memiliki latar belakang presiden kok," ujar Gus Dur santai.

Reaksi: Jelas saja Pak Mahfud MD pun tidak berkutik.

Koda: "Gus Dur memang aneh. Kalau nggak aneh, pasti nggak akan memilih saya sebagai Menhan," kelakar Pak Mahfud.
Stefany mengatakan…
STEFANY THERANIA XA

1. -Bersifat lucu.
-Bersifat menggelitik.
-Bersifat menyindir.
-Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
-Memiliki tujuan tertentu.
-Hampir menyerupai dongeng.

2.Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3.Orientasi. Struktur teks anekdot yang berikutnya adalah bagian orientasi. Bagian ini merupakan penjelasan awal kejadian cerita atau latar belakang mengapa sebuah peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi. Orientasi juga bisa berisi pengenalan pelaku, peristiwa, atau obyek yang menjadi inti dari teks anekdot.

4. 1. Menggunakan kata keterangan waktu lampau, misal: dahulu, tahun lalu, bulan lalu,waktu itu, dan lain-lain.

2. Menggunakan kata penghubung (konjungsi), yang dibagi menjadi: konjungsi antara kata yang satu dengan kata yang lain, konjungsi antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, dan konjungsi antara paragraf yang satu dengan paragraf yang lain.

3. Terdapat penggunaan kata kerja (verba), contoh: membaca, tertawa, berjalan, terdiam, dan sebagainya.

4. Urutan peristiwa berdasarkan waktu (kronologis).

5. Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.

6. Menggunakan kalimat perintah, contoh: buanglah, ambillah, catatlah, perhatikanlah, dan lain-lain.

5. Tujuan Teks Anekdot
Sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya. Sarana untuk hiburan. Sarana untuk mengkritik.

6.Hukum Penjara Seumur Hidup untuk Pencuri IkanAbstraksi
Ada seorang nelayan muda yang baru saja dijebloskan ke dalam penjara.

Orientasi

Pada hari pertama ia mendekam di penjara, napi sebelahnya menanyakan perihal kenapa ia sampai dipenjara :

Napi : “Kamu masih muda kok sudah masuk penjara, kejahatan apa yang telah kamu lakukan?”

Nelayan : “Saya hanya mencuri ikan”

Napi : “Terus kamu divonis berapa tahun?”

Nelayan : “Hanya divonis hukuman seumur hidup dengan masa percobaan 2 tahun.”

Krisis

Dengan rasa heran, si napi itu menanyakan lebih jauh lagi karena ini terbilang aneh

Napi : “Cuman mencuri ikan kamu bisa dihukum seberat ini? Memang ikan apa yang telah kamu curi? Paus langka?”

Nelayan : “Begini, aku mencoba membom ikan di dalam waduk dengan sebuah detonator atau bom kecil. Kemudian berhasil, ada 3 ekor ikan mengambang di permukaan air setelah alat yang saya gunakan meledak”


Napi : “Wah kalau cuman itu harusnya beberapa hari saja, tidak sampai seumur hidup dong?!”

Nelayan : “Belum selesai, permasalahannya adalah setelah ikan yang mengapung, tak lama kemudian ada 2 mayat penyelam yang ikut mengapung!”

Reaksi

Napi : “Wahahaha pantas saja kamu masuk penjara, ternyata tidak hanya ikan yang berhasil kamu bom. Bahkan penyelam yang tak bedosa saja ikut terkena bom”

Koda

Gelak tawa mereka mulai mereda. Setelah perbincangan singkat mengenai perihal si nelayan muda masuk penjara dan divonis seumur hidup mereka melanjutkan perbincangan dengan pembahasan lain.
Muhammad Ridwan mengatakan…
Muhammad Ridwan
X-A


Jawaban

(1) - bersifat humor atau lelucon. ...
- Bersifat menggelitik. ...
- Bersifat menyindir
- Memiliki tujuan tertentu.
- Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.
- Menggunakan kalimat retoris

(2) Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

(3) menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

(4) Menggunakan kata kerja lampau, Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau, Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan, Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah, Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

(5) menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya. Teks anekdot juga ditujukan untuk mengkritik tokoh publik yang menimbulkan dalam masyarakat, seperti korupsi.

(6) Orientasi:
Pada suatu hari cerah di sebuah desa kecil, hiduplah seorang petani bernama Pak Joko. Ia tinggal sendirian di sebuah rumah sederhana di pinggir hutan. Selain bertani, hobi utama Pak Joko adalah bermain musik dengan gitar kesayangannya.

Abstrak:
Pak Joko adalah seorang petani yang hidup sederhana namun sangat bahagia. Setiap pagi, ia bangun dengan semangat untuk bekerja di sawahnya. Di malam hari, ia menghibur dirinya sendiri dengan memetik melodi indah dari gitarnya. Kehidupan sehari-hari Pak Joko selalu penuh dengan kebahagiaan dan harmoni.

Koda:
Namun, suatu hari, musibah menimpa. Hutan di sekitar desa terbakar hebat. Api menjalar dengan cepat, mendekati rumah Pak Joko. Semua warga desa berusaha keras memadamkan api, tetapi tampaknya usaha mereka sia-sia.

Reaksi:
Pak Joko panik. Ia melihat rumahnya yang telah ia cintai selama bertahun-tahun hampir menjadi abu. Gitarnya, yang selalu menemaninya di malam hari, juga terancam musnah dalam kobaran api. Dia merasa putus asa dan sedih.

Krisis:
Saat itulah, seorang anak kecil dari desa tetangga muncul dengan ember air. Dengan semangat yang luar biasa, dia bergabung dengan upaya pemadam kebakaran. Anak kecil itu memotivasi Pak Joko dan warga desa lainnya untuk tidak menyerah. Mereka bekerja keras bersama-sama untuk menghentikan api.

Akhirnya, dengan kerja keras dan tekad yang kuat, mereka berhasil memadamkan api sebelum mencapai rumah Pak Joko. Meskipun beberapa bagian hutan telah hangus terbakar, rumah dan gitar Pak Joko selamat. Pengalaman ini mengajarkan Pak Joko bahwa dalam situasi sulit, semangat dan kerjasama adalah kunci untuk mengatasi krisis.

Demikianlah anekdot tentang perjuangan Pak Joko dalam menghadapi krisis yang hampir merenggut kebahagiaannya.
MANUFI mengatakan…
1. - Tema merupakan ide dasar dari sebuah
cerita, yang juga berperan sebagai pedoman seorang penulis/pengarang dalam memaparkan karyanya. Tema adalah persoalan utama dari sebuah cerita. Temanya berbeda dari subjek itu sendiri. Subjek suatu karya dapat digambarkan secara konkret, biasanya melalui tindakan.
tema ⇔
> keunikan dan keramahtamahan tukang pijat

- Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian. alur⇔
> maju

- Penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh- tokoh dalam cerita sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh itu. penokohan ⇔
> darko : ramah, baik,
> pak lurah : seenaknya sendiri, suka main togel, pemarah
> Talim dan Surtini: polos. mudah percaya

-.latar: seting dlm cerita. ada latar tempat, waktu, dan suasana.latar ⇔
> latar waktu: setiap malam
> latar tempat : rumah pak RT , gubuk kuburan, desa.
> latar suasana : senang, mengherankan

- sudut pandang: posisi pengarang dalam menceritakan cerita tersebut.sudut pandang ⇔
orang ketiga tunggal

- amanat: pesan yang coba disampaikan pengarang lewat cerita tersebut.

2. Penokohan
Darko: ramah, baik, lucu. Alasan: Namun, keramahannya yang mengalir menambah daya pikat tersendiri, dan Melayani pelanggannya dengan tulus dan sama rata, tanpa pernah memandang suatu apa pun. Serta yang membuat kami semakin hormat, tidak pernah sekali pun dia mematok harga
Pak lurah: seenaknya sendiri dan nakal. Alasan: Namun, berhamburan kabar Pak Lurah akan mengorbankan tanah masjid dan sekitarnya ini kepada orang kota untuk sebuah proyek pasar masuk kampung, dan Seusai dipijat, dengan suara penuh wibawa ia meminta diramalkannya nomer togel yang akan keluar besok malam.
Kurit: baik, mudah percaya. Alasan: ”Ada kekuatan tersimpan di telapak tanganmu.”Kurit serius menyimaknya masih dalam keadaan berbaring.”Tetap dirawat pertanianmu, rezeki akan terus membuntuti,” tambahnya.Kurit mengangguk, masih tanpa ucap.
Aku: acuh. Alasan: ”Dia menyarankan supaya aku beternak ayam saja,” tetapi aku tidak membrikan jawaban.
Talim dan Surtini: polos. Alasan: karena Talim dan Surtini didalam cerita hanya diceritakan sekilas. Tidak ada gambaran tentang wataknya.

3. Pemeran utama dalam cerita pendek ini bernama Darko. Profesinya sebagai seorang tukang pijak memungkinkannya berkeliling dan bertemu dengan banyak orang di kampung yang sebagian besar bekerja sebagai buruh tani. Sikapnya yang sederhana, ramah, tulus, homoris, tidak membeda-bedakan dalam memberi pelayanan membuatnya disenangi dan kerjanya membawa berkat baginya. Semula warga tidak mengetahui asal usul dan tempat tinggalnya. Belakangan warga mengetahui Darko datang dari pekuburan

MANUFI AL HUSAINI
XA /16
Muhamad Azwar Annas mengatakan…
Nama = Muhamad Azwar Annas
Absen = 17
Kelas = X - A

Jawaban

(1) - bersifat humor atau lelucon. ...
- Bersifat menggelitik. ...
- Bersifat menyindir
- Memiliki tujuan tertentu.
- Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.
- Menggunakan kalimat retoris

(2) Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

(3) menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

(4) Menggunakan kata kerja lampau, Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau, Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan, Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah, Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

(5) menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya. Teks anekdot juga ditujukan untuk mengkritik tokoh publik yang menimbulkan dalam masyarakat, seperti korupsi.

(6) Orientasi:
Pada suatu hari cerah di sebuah desa kecil, hiduplah seorang petani bernama Pak Joko. Ia tinggal sendirian di sebuah rumah sederhana di pinggir hutan. Selain bertani, hobi utama Pak Joko adalah bermain musik dengan gitar kesayangannya.

Abstrak:
Pak Joko adalah seorang petani yang hidup sederhana namun sangat bahagia. Setiap pagi, ia bangun dengan semangat untuk bekerja di sawahnya. Di malam hari, ia menghibur dirinya sendiri dengan memetik melodi indah dari gitarnya. Kehidupan sehari-hari Pak Joko selalu penuh dengan kebahagiaan dan harmoni.

Koda:
Namun, suatu hari, musibah menimpa. Hutan di sekitar desa terbakar hebat. Api menjalar dengan cepat, mendekati rumah Pak Joko. Semua warga desa berusaha keras memadamkan api, tetapi tampaknya usaha mereka sia-sia.

Reaksi:
Pak Joko panik. Ia melihat rumahnya yang telah ia cintai selama bertahun-tahun hampir menjadi abu. Gitarnya, yang selalu menemaninya di malam hari, juga terancam musnah dalam kobaran api. Dia merasa putus asa dan sedih.

Krisis:
Saat itulah, seorang anak kecil dari desa tetangga muncul dengan ember air. Dengan semangat yang luar biasa, dia bergabung dengan upaya pemadam kebakaran. Anak kecil itu memotivasi Pak Joko dan warga desa lainnya untuk tidak menyerah. Mereka bekerja keras bersama-sama untuk menghentikan api.

Akhirnya, dengan kerja keras dan tekad yang kuat, mereka berhasil memadamkan api sebelum mencapai rumah Pak Joko. Meskipun beberapa bagian hutan telah hangus terbakar, rumah dan gitar Pak Joko selamat. Pengalaman ini mengajarkan Pak Joko bahwa dalam situasi sulit, semangat dan kerjasama adalah kunci untuk mengatasi krisis.

Demikianlah anekdot tentang perjuangan Pak Joko dalam menghadapi krisis yang hampir merenggut kebahagiaannya.
Falihah Hardiyanti Nabatutu, X-A mengatakan…
1. - bersifat humor atau lucu
- bersifat menghibur pembaca
- menggunakan kalimat retoris
- bersifat menyindir
- memiliki tujuan tertentu
- cerita yang disajikan menyerupai dongeng

2. fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. sedangkan fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. orientasi berisi awal kejadian yang ingin diceritakan. orientasi juga bisa disebut sebagai bagian untuk menjelaskan latar belakang dari sebuah peristiwa utama yang terjadi.

4. - kata kerja material
- kata kerja mental
- konjungsi sebab akibat
- kalimat imperatif
- kalimat seru
- konjungsi temporal
- kalimat retoris

5. untuk menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya. teks anekdot juga ditujukan untuk menyindir sesuatu dengan cara yang lucu.

6. Jade dan Azul sedang mengikuti perkemahan musim semi. Di tengah malam, Azul terbangun dan membangunkan Jade.

"Hush.. Jade.. lihat ke langit dan katakan apa yang kamu lihat".

"Saya melihat jutaan bintang, Azul", kata Jade.

"Dan apa kesimpulannya, Jade?" Jade berpikir sejenak.

"Baik, berdasarkan astronomi, ada jutaan galaksi dan mungkin miliaran planet. Menurut astrologi, saya mengamati bahwa planet Saturnus berada di dalam Leo. Sementara menurut horologi, saya menyimpulkan bahwa waktu mendekati tiga seperempat pagi, menurut meteorologi, saya kira besok harinya bagus. Menurut teologi, saya lihat bahwa Tuhan Maha Kuasa dan kita begitu kecil tak berarti. Menurutmu sendiri apa, Azul?" tanya dia.

"Jade, tenda kita dicuri orang!" ungkap Azul, sambil menepuk dan memegang bahu Jade.

Keduanya pun baru menyadari, bahwa tendanya dicuri hingga panik kesana kemari mencari tendanya. Demikianlah cerita berakhir.
Anonim mengatakan…
Muhammad bintang
Kls:XA
Absen:18
1.. -Bersifat lucu.
-Bersifat menggelitik.
-Bersifat menyindir.
-Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
-Memiliki tujuan tertentu.
-Hampir menyerupai dongeng.
2.Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.
3..Orientasi. Struktur teks anekdot yang berikutnya adalah bagian orientasi. Bagian ini merupakan penjelasan awal kejadian cerita atau latar belakang mengapa sebuah peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi. Orientasi juga bisa berisi pengenalan pelaku, peristiwa, atau obyek yang menjadi inti dari teks anekdot.
4. 1.Menggunakan kata keterangan waktu lampau, misal: dahulu, tahun lalu, bulan lalu,waktu itu, dan lain-lain.
5
Krisis

Dengan rasa heran, si napi itu menanyakan lebih jauh lagi karena ini terbilang aneh

Napi : “Cuman mencuri ikan kamu bisa dihukum seberat ini? Memang ikan apa yang telah kamu curi? Paus langka?”

Nelayan : “Begini, aku mencoba membom ikan di dalam waduk dengan sebuah detonator atau bom kecil. Kemudian berhasil, ada 3 ekor ikan mengambang di permukaan air setelah alat yang saya gunakan meledak”


Napi : “Wah kalau cuman itu harusnya beberapa hari saja, tidak sampai seumur hidup dong?!”

Nelayan : “Belum selesai, permasalahannya adalah setelah ikan yang mengapung, tak lama kemudian ada 2 mayat penyelam yang ikut mengapung!”

Reaksi

Napi : “Wahahaha pantas saja kamu masuk penjara, ternyata tidak hanya ikan yang berhasil kamu bom. Bahkan penyelam yang tak bedosa saja ikut terkena bom”

Koda

Gelak tawa mereka mulai mereda. Setelah perbincangan singkat mengenai perihal si nelayan muda masuk penjara dan divonis seumur hidup mereka melanjutkan perbincangan dengan pembahasan lain.

20 Agustus 2023 pukul 20.29
ALDI YANSYAH mengatakan…

Aldi Yansyah.XA

1. - Tema merupakan ide dasar dari sebuah
cerita, yang juga berperan sebagai pedoman seorang penulis/pengarang dalam memaparkan karyanya. Tema adalah persoalan utama dari sebuah cerita. Temanya berbeda dari subjek itu sendiri. Subjek suatu karya dapat digambarkan secara konkret, biasanya melalui tindakan.
tema ⇔
> keunikan dan keramahtamahan tukang pijat

- Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian. alur⇔
> maju

- Penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh- tokoh dalam cerita sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh itu. penokohan ⇔
> darko : ramah, baik,
> pak lurah : seenaknya sendiri, suka main togel, pemarah
> Talim dan Surtini: polos. mudah percaya

-.latar: seting dlm cerita. ada latar tempat, waktu, dan suasana.latar ⇔
> latar waktu: setiap malam
> latar tempat : rumah pak RT , gubuk kuburan, desa.
> latar suasana : senang, mengherankan

- sudut pandang: posisi pengarang dalam menceritakan cerita tersebut.sudut pandang ⇔
orang ketiga tunggal

- amanat: pesan yang coba disampaikan pengarang lewat cerita tersebut.

2. Penokohan
Darko: ramah, baik, lucu. Alasan: Namun, keramahannya yang mengalir menambah daya pikat tersendiri, dan Melayani pelanggannya dengan tulus dan sama rata, tanpa pernah memandang suatu apa pun. Serta yang membuat kami semakin hormat, tidak pernah sekali pun dia mematok harga
Pak lurah: seenaknya sendiri dan nakal. Alasan: Namun, berhamburan kabar Pak Lurah akan mengorbankan tanah masjid dan sekitarnya ini kepada orang kota untuk sebuah proyek pasar masuk kampung, dan Seusai dipijat, dengan suara penuh wibawa ia meminta diramalkannya nomer togel yang akan keluar besok malam.
Kurit: baik, mudah percaya. Alasan: ”Ada kekuatan tersimpan di telapak tanganmu.”Kurit serius menyimaknya masih dalam keadaan berbaring.”Tetap dirawat pertanianmu, rezeki akan terus membuntuti,” tambahnya.Kurit mengangguk, masih tanpa ucap.
Aku: acuh. Alasan: ”Dia menyarankan supaya aku beternak ayam saja,” tetapi aku tidak membrikan jawaban.
Talim dan Surtini: polos. Alasan: karena Talim dan Surtini didalam cerita hanya diceritakan sekilas. Tidak ada gambaran tentang wataknya.

3. Pemeran utama dalam cerita pendek ini bernama Darko. Profesinya sebagai seorang tukang pijak memungkinkannya berkeliling dan bertemu dengan banyak orang di kampung yang sebagian besar bekerja sebagai buruh tani. Sikapnya yang sederhana, ramah, tulus, homoris, tidak membeda-bedakan dalam memberi pelayanan membuatnya disenangi dan kerjanya membawa berkat baginya. Semula warga tidak mengetahui asal usul dan tempat tinggalnya. Belakangan
Warga mengetahui Darko datang dari pekubuan
Aliffah Nurul Uzhma mengatakan…
Nama: Aliffah Nurul Uzhma
Kelas: X-A


1. -Bersifat humor atau lelucon
-Bersifat menggelitik
-Bersifat menyindir
-Mengenai orang penting
-Memiliki tujuan tertentu
-Berupa dongeng

2. Fungsi primer:
Sebagai sarana atau Wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan kejengkelan kemarahan dan sebagainya.

Fungsi sekunder:
Sebagai bahan hiburan analogi penarik perhatian dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa yang memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis konflik atau masalah utama pada teks anekdot.

4. Menggunakan kata kerja lampau
menggunakan kata keterangan bentuk lampu (adverb)
Menggunakan gaya bahasa metafora atau
kiasan
Menggunakan kata penghubung dan tanda
baca yang sesuai kaidah
Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

5. Menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya teks anekdot juga ditunjukkan untuk mengkritik tokoh publik yang menimbulkan dalam masyarakat seperti korupsi.

6 (Abstrak)

Suatu Hari ada seorang pemburu yang ditangkap polisi dan dia dimasukkan kedalam penjara

(Orientasi)

Lalu ketika sudah masuk kedalam sel tahanan dia dan beberapa napi mulai berinteraksi  ringan ada satu napi bertanya, "kejahatan apa yang telah kamu lakukan sehingga bisa masuk penjara?"

Pemburu menjawab, "Karena habis berburu hewan"

Napi bertanya lagi, "ohh hewan apa yang kamu buru? dan divonis berapa tahun penjara?"

Pemburu menjawab, "saya berburu kelinci, dan vonisnya penjara seumur hidup".

(Krisis)

Si napi pun bengong, "lah bagaimana bisa hanya berburu kelinci, bisa divonis seumur hidup, memangnya  jenis kelinci apa yang kamu buru ? kelinci super langka ?"

Pemburu pun menjawab, "Jadi begini saya berburu hewan itu menggunakan jebakan penjepit kelinci",  setelah saya pasang ditempatnya ternyata yang terkena jebakan itu bukan kelincinya tapi teman  saya, dia kaget dan terkena serangan jantung akhirnya tewas dan keluarganya menyalahkan saya, akhirnya saya divonis sebagai tersangkanya.  

(Reaksi)  

Si Napi tertawa terbahak-bahak, wahahaha kalau itu sih kamu saja yang sial, yang kena bukan  kelinci malah temanmu, wah itu apes sekali" dan Napi masih tertawa.

(Koda)

setelah membahas singkat mengenai kasus yang dialami pemburu, akhirnya mereka beralih ke  pembahasan yang lainnya.
Fauzi mengatakan…
Fauzi Abdul Rahman
Xa

1. -bersifat humor atau lelucon.
- Bersifat menggelitik
- Bersifat menyindir
- Memiliki tujuan tertentu.
- Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.
- Menggunakan kalimat retoris
2.Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.
3.menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.
4.Menggunakan kata kerja lampau, menggunakan kata keterangan bentuk lampau, menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan, menggunakan kata penghubung dan tanda baca sesuai kaidah, bersifat naratif/diceritakan secara runtut, menggunakan kata sifat, kata benda, dan kata majemuk, terkadang dilengkapi dengan pertanyaan retorik, umumnya menggunakan bahasa informal atau bahasa sehari-hari, dapat memadukan antara fakta dan kejadian atau sekadar menceritakan kejadian unik.
5. - Sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya
- Sarana untuk hiburan
- Sarana untuk mengkritik.
6. Abstraksi
Pada suatu hari ada seorang nelayan muda yang baru saja dijebloskan ke dalam penjara.
Orientasi
Di hari pertama ia mendekam di penjara, narapidana yang disebelahnya menanyakan kenapa ia sampai dipenjara.
Napi: Kamu masih muda, tapi kenapa sudah masuk penjara, kejahatan apa yang sudah kamu lakukan?
Nelayan: Yang saya lakukan hanya mencuri ikan.
Napi: Terus kamu divonis hingga berapa tahun?
Nelayan: "Saya divonis dengan hukuman seumur hidup dan masa percobaan selama 2 tahun.
Krisis
Si Napi melongo karena merasa heran dan menanyakan lebih jauh lagi karena masalah ini tergolong sangat aneh.
Napi: Hanya mencuri ikan kamu dihukum seberat ini? Memang kamu mencuri ikan apa? Paus langka atau apa?
Nelayan: "Begini, aku mencoba membom ikan di dalam waduk dengan sebuah detonator atau bom kecil. Setelah bom saya lempar, kemudian ada 3 ekor ikan yang mengambang di permukaan air setelah alat yang saya gunakan sudah meledak.
Napi: Wah, cuma seperti itu seharusnya kamu hanya dihukum beberapa hari saja, tidak sampai seumur hidup dong?!
Nelayan: Nah, yang menjadi permasalahan utamanya yaitu terdapat 2 mayat penyelam yang ikut mengapung setelah ikan yang mengapung!
Reaksi
Napi: (tertawa terbahak-bahak) Wahahaha ternyata tidak hanya ikan yang berhasil kamu bom. Bahkan penyelam yang tak berdosa saja ikut terkena bom, pantas saja kamu masuk penjara.
Koda
Setelah membahas singkat mengenai kasus yang dialami nelayan muda tersebut yang masuk penjara dan divonis seumur hidup, mereka melanjutkan pembicaraan pembahasan yang lain.
Ghea Kardia J mengatakan…
Ghea Kardia J
XA

1.
-bersifat humor atau lelucon.
-bersifat menggelitik menghibur
-bersifat menyindir
-memiliku tujuan tertentu
-kisah cerita menyerupai dongeng
-menceritakan cerita hewan dan manusia

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Bagian orientasi menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini.

Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

4.
-menggunakan kalimat langsung
-menggunakan nama tokoh utama dan orang ketiga tunggal
-keterangan waktu
-kata kiasan
-kata sindiran
-konjungsi penjelas

5. Tujuannya yaitu untuk menggambarkan karakter-karakter cerita secara singkat dan langsung pada intinya. Teks anekdot juga bertujuan sebagai sarana untuk mengkritik dan menyindir atas kejadian yang menyangkut banyak orang atau perilaku tokoh publik.

6. Abstraksi

Suatu sore di bulan Ramadan, kakek dan cucu-cucunya sedang asik menonton televisi. Mereka menonton satu di antara program favorit cucu kakek, yaitu kartun.

Orientasi

Setiap 15-20 menit sekali, muncul iklan pada tayangan televisi tersebut. Satu di antaranya yakni obat sakit kepala yang mengklaim bahwa obat tersebut dapat diminum kapan saja tanpa menyebabkan kantuk.

Krisis

Ketika kakek dan cucu-cucunya sedang asik menonton televisi, tiba-tiba kakek merasa kepalanya sakit dan pusing. Kakek pun langsung memanggil salah seorang cucunya untuk membeli obat sakit kepala di warung.

- Reaksi

Sesampainya di rumah, sang Kakek segera meminum obat tersebut. Cucunya yang melihat kejadian tersebut pun kaget dan langsung bertanya, "Kan lagi puasa, kok kakek minum obat?"

- Koda

Tanpa ragu dan dengan raut wajah yang tampak tidak berdosa, sang Kakek lantas menjawab, "Itulah hebatnya obat ini. Bisa diminum kapan saja, Cu!"
Zafira 10A mengatakan…
Zafira
10 A

kepalanya sakit dan pusing. Kakek pun langsung memanggil salah seorang cucunya untuk membeli obat sakit kepala di warung.

- Reaksi

Sesampainya di rumah, sang Kakek segera meminum obat tersebut. Cucunya yang melihat kejadian tersebut pun kaget dan langsung bertanya, "Kan lagi puasa, kok kakek minum obat?"

- Koda

Tanpa ragu dan dengan raut wajah yang tampak tidak berdosa, sang Kakek lantas menjawab, "Itulah hebatnya obat ini. Bisa diminum kapan saja, Cu!"

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS CERPEN TUKANG PIJIT KELILING

SOAL UTS 2015-2016

MENENTUKAN ISI PUISI, "TUHAN TELAH MENEGURMU"