KOMPETENSI TEKS ANEKDOT 10C

KOMPETENSI TEKS ANEKDOT  10 . C.

Jawablah pertanyaan berikut!

Jawaban langsung diposting di kolom komentar !

 

1.    Teks anekdot memiliki ciri-ciri tertentu. Tuliskan 6 ciri-ciri tersebut!

2.    Tuliskan apa saja fungsi primer dan sekunder dari teks anekdot!

3.    Jelaskanlah secara rinci struktur dari teks anekdot mengenai orientasi!

4.    Tuliskanlah secara lengkap kaidah kebahasaan yang dimiliki teks anekdot!

5.    Apa saja tujuan dari teks anekdot? Tuliskan secara rinci!

6.    Berikan contoh teks anekdot sesuai struktur tunjukkan : orientasi, abstrak, koda, reaksi, krisis!

 

Drs. Parmono, M.Pd.

Pengampu Bahasa Indonesia Kelas 10 A-F               

Komentar

denisha mengatakan…
Denisha azzahra X C
1.-teks anekdot bersifat humor atau lelucon.
- bersifat menggelitik
- bersifat menyindir
- memiliki tujuan tertentu
- kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
- menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis
2.primer: sebagai sarana atau wahanan ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya
sekunder: sebagai bahan hiburan, analogi, menarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu
3.orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting dan lain sebagainya
4.menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau
5. tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikan
6. -Orientasi: Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, ardi dan kalisa ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.
-Abstraksi: Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya ardi dan kalisa, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-Koda: Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.
-Reaksi:
Haidar: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?
Ardi: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir dar, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.
Indra: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.
-Krisis:
Ardi: ndra, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!
Indra: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!
Muhammad Ardiansyah mengatakan…
MUHAMAD ARDIANSYAH X-C
ABSEN 18
1.-teks anekdot bersifat humor atau lelucon.
- bersifat menggelitik
- bersifat menyindir
- memiliki tujuan tertentu
- kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
- menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis
2.primer: sebagai sarana atau wahanan ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya
sekunder: sebagai bahan hiburan, analogi, menarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu
3.orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting dan lain sebagainya
4.menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau
5. tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikan
6. -Orientasi: Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, ardi dan kalisa ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.
-Abstraksi: Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya ardi dan kalisa, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-Koda: Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.
-Reaksi:
Haidar: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?
Ardi: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir dar, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.
Indra: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.
-Krisis:
Ardi: ndra, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!
Indra: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!
arika tiana mengatakan…
ARIKA TIANA PUTRI ATAMI

10.C

1. a. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon. Artinya, teks anekdot berisi kisah-kisah lucu atau bualan
b. Bersifat menggelitik. Artinya, teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada di dalam teks
c. Bersifat menyindir (mengenai orang penting ataupun lembaga atau organisasi)
d. Memiliki tujuan tertentu
e. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
f. Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.

2. a. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya.
b. Fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Struktur Teks Anekdot
Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya. Krisis adalah ketika puncak masalah terjadi. Biasanya krisis diisi dengan sindiran yang akan ditujukan pada seseorang atau sekelompok orang yang ada di cerita.

4. Kaedah kebahasaan teks anekdot
Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut. Menggunakan kata sifat, kata benda, dan kata majemuk.

5. Tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya. Teks anekdot juga ditujukan untuk mengkritik tokoh publik yang menimbulkan masalah dalam masyarakat, seperti korupsi.

6. Abstraksi
Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya Danu dan Zaky, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Orientasi
Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

Krisis
Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!

Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!

Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.

Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?

Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.

Reaksi
Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?

Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.

Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.

Koda
Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.
Rafa Dwi Ramadhan 10 C mengatakan…
Nama : Rafa Dwi Ramadhan
No Absen : 26
Kelas : 10 C

1. 1. Bersifat humor
2. Bersifat menggelitik
3. Bersifat menyindir
4. Menceritakan orang penting, seperti pejabat ataupun tokoh terkenal
5. Memiliki tujuan tertentu
6. Bisa menceritakan kisah cerita yang menyerupai dongeng atau menceritakan karakter hewan dan manusia

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Orientasi berisi awal kejadian yang ingin diceritakan. Orientasi juga bisa disebut sebagai bagian untuk menjelaskan latar belakang dari sebuah peristiwa utama yang terjadi.

4. Kaidah kebahasaan teks anekdot adalah:
1. Menggunakan kata kerja lampau.
2. Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau.
3. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan.
4. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah.
5. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.
6. Menggunakan kata sifat, kata benda, dan kata majemuk.
7. Terkadang dilengkapi dengan pertanyaan retorik.
8. Umumnya menggunakan bahasa informal atau bahasa sehari-hari.
9. Dapat memadukan antara fakta dan kejadian atau sekedar menceritakan kejadian unik.

5. - Untuk dapat membangkitkan tawa
- Untuk dapat membuat orang terhibur
- Untuk dapat menggambarkan suatu karakter atau sikap dengan ringan dan singkat (kritik)

6. Sekolah Bertaraf Internasional

Abstraksi: Pada suatu hari di sebuah sekolah bertaraf Internasional pinggir kota.

Orientasi: Ada seorang guru yang berada di depan kelas untuk memberikan pengumuman kepada siswa-siswanya.

Guru: “Anak-anak, Ibu ada kabar gembira untuk kita semua. Sebentar lagi, sekolah kita akan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional! Untuk menyambut berita yang menggembirakan ini, Ibu mau bertanya ke kalian. Apa yang sudah kalian siapkan untuk menyambut SBI ini?

Siswa: (hening)

Guru: “Coba Dwi jawab pertanyaan Ibu! Apa yang akan kamu lakukan untuk menyambut SBI ini, Dwi?”

Dwi: “Dwi mau belajar Bahasa Inggris, bu. Supaya nanti Dwi bisa mahir ngomong Inggris”.

Guru: “Wah, hebat kamu Dwi. Selanjutnya, Ibu mau tanya ke Agung. Apa yang kamu lakukan, Gung?

Agung: “Hmmm… menyiapkan uang, bu!”.

Krisis: Mendengar jawaban Agung, sontak guru tersebut heran dan mencoba bertanya lagi ke Agung untuk memperjelas ucapannya.

Guru: “Lho, kok menyiapkan uang, untuk apa, Agung?”

Agung: “Kan kalau sekolah kita berstatus SBI, pasti bayarnya lebih mahal lagi, bu. Tidak mungkin kalau bayarannya sama seperti sekarang. Pasti juga bakal banyak iuran sana sini, bu. Jadi, saya akan menyiapkan uang untuk itu, bu”.

Guru: “Kok kamu bicara seperti itu, Gung. Status SBI itu maksudnya taraf sekolah kita sama dengan sekolahan di luar negeri sana”.

Agung: “Iya bu, tapi menurut saya bukan Sekolah Bertaraf Internasional. Melainkan Sekolah Bertarif Internasional. Biaya yang akan dikeluarkan pasti besar”.

Reaksi: Mendengar ucapan Agung, guru tersebut hanya menanggapinya dengan tersenyum.

Koda dan re-orientasi: Akhirnya guru tersebut langsung melanjutkan materi pelajaran agar kelas kembali kondusif.
Rafli Damara 10C mengatakan…
Rafli Damara Suhendi
X-C/27

1. Teks anekdot memiliki ciri-ciri tertentu. Tuliskan 6 ciri-ciri tersebut!

2. Tuliskan apa saja fungsi primer dan sekunder dari teks anekdot!

3. Jelaskanlah secara rinci struktur dari teks anekdot mengenai orientasi!

4. Tuliskanlah secara lengkap kaidah kebahasaan yang dimiliki teks anekdot!

5. Apa saja tujuan dari teks anekdot? Tuliskan secara rinci!

6. Berikan contoh teks anekdot sesuai struktur tunjukkan : orientasi, abstrak, koda, reaksi, krisis!

Jawaban

1.Ciri-Ciri Teks Anekdot
Bersifat lucu.
Bersifat menggelitik.
Bersifat menyindir.
Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
Memiliki tujuan tertentu.
Hampir menyerupai dongeng.

2.Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu

3.Bagian orientasi menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

4.Menggunakan kata keterangan (adverb)bentuk lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut

5.tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya. Teks anekdot juga ditujukan untuk mengkritik tokoh publik yang menimbulkan masalah dalam masyarakat, seperti korupsi

6.Orientasi
Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

Krisis
Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!

Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!

Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.

Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?

Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.

Reaksi
Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?

Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.

Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.

Koda
Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.
Mutiara ramadhani mengatakan…
MUTIARA RAMADHANI
X-C
1. • Bersifat lucu.
• Bersifat menggelitik.
• Bersifat menyindir.
• Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
• Memiliki tujuan tertentu.
• Hampir menyerupai dongeng.
• Bisa menceritakan hubungan antara manusia dan hewan.

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Bagian orientasi menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

4. Kaedah kebahasaan teks anekdot
Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

5. Tujuan Teks Anekdot
Sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya. Sarana untuk hiburan.

6.• Orientasi
Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.
• Abstrak
Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya Danu dan Zaky, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
• Koda
Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.
• Reaksi
Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?

Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.

Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.
• Krisis
Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!

Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!

Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.

Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?

Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.
Dewi Asih mengatakan…
DEWI ASIH
10C
1. 1.Teks anekdot bersifat humor atau lelucon.
2.Bersifat menggelitik,teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada di dalam teks.
3.Bersifat menyindir. (mengenai orang penting ataupun lembaga atau organisasi).
4.Memiliki tujuan tertentu.
5.Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.
6.Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3.Struktur Teks Anekdot
Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya.

4. Berikut kaidah teks anekdot:
1.Menggunakan kata kerja lampau.
2. Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau.
3.Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan.
4.Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah.
5.Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.
6.Menggunakan kata sifat, kata benda, dan kata majemuk.
7. Terkadang dilengkapi dengan pertanyaan retorik. 8.Umumnya menggunakan bahasa informal atau bahasa sehari-hari.
9.Dapat memadukan antara fakta dan kejadian atau sekadar menceritakan kejadian unik.

5. Berikut tiga tujuan dari anekdot:
Sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya. Sarana untuk hiburan. Sarana untuk mengkritik

6.KAOS TAHANAN KPK
Abstraksi
Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya Danu dan Zaky, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Orientasi
Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

Krisis
Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!

Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!

Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.

Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?

Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.

Reaksi
Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?

Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.

Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.

Koda
Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.
Vicky dwi Haryono mengatakan…
VICKY DWI HARYONO X-C
Jawaban no1: Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, yang artinya teks anekdot berisi tentang kisah-kisah lucu atau bualan. Bersifat menggelitik, yang artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks. Bersifat menyindir. Bisa jadi mengenai orang penting. Memiliki tujuan tertentu.

Jawaban no2: Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya.

Jawaban no3: Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya.

Jawaban no4: Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

Jawaban no5: Dilansir dari buku Teks Anekdot (2022) oleh Maharani Sikumbang, tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya.

Jawaban no6: . -Orientasi: Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, ardi dan kalisa ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.
-Abstraksi: Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya ardi dan kalisa, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-Koda: Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.
-Reaksi:
Vicky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?
raka: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir pik, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.
Risky: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, pik
-Krisis:
Piki: rak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!
Raka:Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!
Alicia Kamila Putri mengatakan…
Nama : Alicia Kamila Putri
Kelas : X-C

1. Ciri-ciri teks anekdot :
• Bersifat lucu.
• Bersifat menyindir.
• Berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
• Memiliki tujuan tertentu.
• Hampir menyerupai dongeng.
• Bisa menceritakan hubungan antara manusia dan hewan.

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya.
Fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Bagian orientasi menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

4. Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

5. Tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya. Teks anekdot juga ditujukan untuk mengkritik tokoh publik yang menimbulkan masalah dalam masyarakat, seperti korupsi.

6. - Orientasi
Seperti biasa sang kakek sedang menonton acara favoritnya, yaitu “Ganteng-Ganteng Serigala”. Pada setiap dua puluh menit sekali muncul iklan, salah satu iklan yang muncul adalah iklan obat sakit kepala. Iklan tersebut menjelaskan bahwa obat tersebut dapat diminum kapan saja.

- Abstrak
Suatu hari dibulan puasa, seseorang kakek tinggal bersama cucunya yang sedang asik menonton televisi.

- Koda
Tanpa ragu-ragu dan dengan tampak tidak berdosa, si kakek pun menjawab “Itulah okenya bodrex cu, bisa diminum kapan saja !!!”

- Reaksi
Sang cucu yang melihat kejadian itu langsung bertanya “Kakek kan lagi puasa, kenapa minum obat?”

- Krisis
Sedang asik-asiknya menonton televisi, tiba-tiba kepala kakek itu merasa sakit. Sang kakek langsung memanggil cucunya yang sedang bermain di dalam kamar untuk membeli obat sakit kepala. Setelah cucunya sampai di rumah, dengan segera kakek meminum obat tersebut.
MUHAMAD RAMADHAN mengatakan…
Nama : Muhamad Ramadhan
No Absen : 19
Kelas : 10 C

1. 1. Bersifat humor
2. Bersifat menggelitik
3. Bersifat menyindir
4. Menceritakan orang penting, seperti pejabat ataupun tokoh terkenal
5. Memiliki tujuan tertentu
6. Bisa menceritakan kisah cerita yang menyerupai dongeng atau menceritakan karakter hewan dan manusia

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Orientasi berisi awal kejadian yang ingin diceritakan. Orientasi juga bisa disebut sebagai bagian untuk menjelaskan latar belakang dari sebuah peristiwa utama yang terjadi.

4. Kaidah kebahasaan teks anekdot adalah:
1. Menggunakan kata kerja lampau.
2. Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau.
3. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan.
4. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah.
5. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.
6. Menggunakan kata sifat, kata benda, dan kata majemuk.
7. Terkadang dilengkapi dengan pertanyaan retorik.
8. Umumnya menggunakan bahasa informal atau bahasa sehari-hari.
9. Dapat memadukan antara fakta dan kejadian atau sekedar menceritakan kejadian unik.

5. - Untuk dapat membangkitkan tawa
- Untuk dapat membuat orang terhibur
- Untuk dapat menggambarkan suatu karakter atau sikap dengan ringan dan singkat (kritik)

6. Sekolah Bertaraf Internasional

Abstraksi: Pada suatu hari di sebuah sekolah bertaraf Internasional pinggir kota.

Orientasi: Ada seorang guru yang berada di depan kelas untuk memberikan pengumuman kepada siswa-siswanya.

Guru: “Anak-anak, Ibu ada kabar gembira untuk kita semua. Sebentar lagi, sekolah kita akan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional! Untuk menyambut berita yang menggembirakan ini, Ibu mau bertanya ke kalian. Apa yang sudah kalian siapkan untuk menyambut SBI ini?

Siswa: (hening)

Guru: “Coba Dwi jawab pertanyaan Ibu! Apa yang akan kamu lakukan untuk menyambut SBI ini, Dwi?”

Dwi: “Dwi mau belajar Bahasa Inggris, bu. Supaya nanti Dwi bisa mahir ngomong Inggris”.

Guru: “Wah, hebat kamu Dwi. Selanjutnya, Ibu mau tanya ke Agung. Apa yang kamu lakukan, Gung?

Agung: “Hmmm… menyiapkan uang, bu!”.

Krisis: Mendengar jawaban Agung, sontak guru tersebut heran dan mencoba bertanya lagi ke Agung untuk memperjelas ucapannya.

Guru: “Lho, kok menyiapkan uang, untuk apa, Agung?”

Agung: “Kan kalau sekolah kita berstatus SBI, pasti bayarnya lebih mahal lagi, bu. Tidak mungkin kalau bayarannya sama seperti sekarang. Pasti juga bakal banyak iuran sana sini, bu. Jadi, saya akan menyiapkan uang untuk itu, bu”.

Guru: “Kok kamu bicara seperti itu, Gung. Status SBI itu maksudnya taraf sekolah kita sama dengan sekolahan di luar negeri sana”.

Agung: “Iya bu, tapi menurut saya bukan Sekolah Bertaraf Internasional. Melainkan Sekolah Bertarif Internasional. Biaya yang akan dikeluarkan pasti besar”.

Reaksi: Mendengar ucapan Agung, guru tersebut hanya menanggapinya dengan tersenyum.

Koda dan re-orientasi: Akhirnya guru tersebut langsung melanjutkan materi pelajaran agar kelas kembali kondusif.
Azira Nabila mengatakan…
Azira Nabila
X-C

1. -Teks anekdot bersifat humor atau lelucon.
-memiliki tujuan tertentu
-kisah cerita yg disajikan hampir menyerupai dongeng
-menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realitis
-bersifat menyindir
-bersifat menggelitik

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya.

4. Kaidah kebahasaan teks anekdot
Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

5. -Sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya.
-Sarana untuk hiburan.
-Sarana untuk mengkritik

6. "Penjual Roti"
Pada suatu hari, ada seorang penjual roti keliling dan kebetulan sedang ada di depan rumah, kemudian teman saya si Komar memanggil si penjual roti tersebut. Tidak lama kemudian, si penjual roti pun datang dan menghampiri kita yang sedang ngobrol-ngobrol manja di depan rumah.

Komar: Ada Roti apa aja nih bang?

Penjual Roti: Wah banyak dek, ada berbagai macam rasa.

Komar: Oh, kalau yang ini rasa apa bang?

Penjual Roti: Yang itu sih rasa rambutan dek.

Komar: Kalau roti yang ini bang?

Penjual Roti: Kalau yang itu rasa stroberi dek, wah mantep tuh yang itu.

Komar: Hmm bentar, kalau yang ini gimana bang?

Penjual Roti: Itu rasa mangga dek.

Komar: Lah dari tadi saya nanya jawabannya malah nyebutin buah-buahan terus, rotinya mana bang? Abang ini jualan apa sih? Roti atau buah? Enggak konsisten amat bang. Kalau begini sih saya gak jadi beli deh bang.

Penjual Roti: *Hening* Kemudian si penjual roti tersebut kejang-kejang lalu pingsan mendadak.

Struktur nya:
-Abstraksi: Pada suatu hari, ada seorang penjual roti keliling dan kebetulan sedang ada di depan rumah.
-Orientasi: kemudian teman saya si Komar memanggil si penjual roti tersebut.
-Krisis: Lah dari tadi saya nanya jawabannya malah nyebutin buah-buahan terus, rotinya mana bang? Abang ini jualan apa sih? Roti atau buah? Gak konsisten amat bang. Kalau begini sih saya gak jadi beli deh bang.
-Reaksi: *Hening*
-Koda: Kemudian si penjual roti tersebut kejang-kejang lalu pingsan mendadak.
ALBIE DEWA PRASEPTYO mengatakan…
ALBIE DEWA PRASEPTYO X-C
1.Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, yang artinya teks anekdot berisi tentang kisah-kisah lucu atau bualan. Bersifat menggelitik, yang artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks. Bersifat menyindir. Bisa jadi mengenai orang penting. Memiliki tujuan tertentu.
2.Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.
3.Struktur Teks Anekdot
Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya. Krisis adalah ketika puncak masalah terjadi. Biasanya krisis diisi dengan sindiran yang akan ditujukan pada seseorang atau sekelompok orang yang ada di cerita.
4.Kaedah kebahasaan teks anekdot
Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau. Menggunakan gaya
bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.
5. tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya. Teks anekdot juga ditujukan untuk mengkritik tokoh publik yang menimbulkan masalah dalam masyarakat, seperti korupsi
6.Abstraksi:
Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya Danu dan Zaky, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Orientasi:
Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

Krisis:
Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!

Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!

Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.

Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?

Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.

Reaksi:
Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?

Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.

Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.

Koda:
Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.
Shakila Putri Anjany mengatakan…
Nama: Shakila Putri Anjany
Kelas: 10C

1. Ciri-Ciri Teks Anekdot:
- Bersifat lucu.
- Bersifat menggelitik.
- Bersifat menyindir.
- Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
- Memiliki tujuan tertentu.
- Hampir menyerupai dongeng.

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Bagian orientasi menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

4. Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

5. Tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya. Teks anekdot juga ditujukan untuk mengkritik tokoh publik yang menimbulkan masalah dalam masyarakat.

6. - Orientasi
Seperti biasa sang kakek sedang menonton acara favoritnya, yaitu “Ganteng-Ganteng Serigala”. Pada setiap dua puluh menit sekali muncul iklan, salah satu iklan yang muncul adalah iklan obat sakit kepala. Iklan tersebut menjelaskan bahwa obat tersebut dapat diminum kapan saja.

- Abstrak
Suatu hari dibulan puasa, seseorang kakek tinggal bersama cucunya yang sedang asik menonton televisi.

- Koda
Tanpa ragu-ragu dan dengan tampak tidak berdosa, si kakek pun menjawab “Itulah okenya bodrex cu, bisa diminum kapan saja !!!”

- Reaksi
Sang cucu yang melihat kejadian itu langsung bertanya “Kakek kan lagi puasa, kenapa minum obat?”

- Krisis
Sedang asik-asiknya menonton televisi, tiba-tiba kepala kakek itu merasa sakit. Sang kakek langsung memanggil cucunya yang sedang bermain di dalam kamar untuk membeli obat sakit kepala. Setelah cucunya sampai di rumah, dengan segera kakek meminum obat tersebut.
Najwa mutiara az-zikra
Kelas:10c
1 Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan.

2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.

3. Bersifat menyindir.

4. Bisa jadi mengenai orang penting.

5. Memiliki tujuan tertentu.

6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.

2.Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.
3.Struktur Teks Anekdot

Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya. Krisis adalah ketika puncak masalah terjadi. Biasanya krisis diisi dengan sindiran yang akan ditujukan pada seseorang atau sekelompok orang yang ada di cerita.

4.Kaedah kebahasaan teks anekdot

Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

5.Fungsi teks anekdot lainnya adalah:
1.Menyampaikan kebenaran dengan cara yang lucu dan menarik.
2.Menjadi sarana kritik dan sindiran yang efisien.

6.Abstraksi
Di pagi hari yang indah, Diwan lagi asyik menyantap makanan kesukaanya yaitu soto, di warung langganan sebelah Masjid Jami'. Setelah merasa kenyang, Diwan kemudian berdiri dari duduknya untuk beranjak pulang menuju rumah.

Orientasi

Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Krisis

Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir.

Reaksi

Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

"Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya," kata Nasrudin.

Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?"

Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu."

"Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk.

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya."

Koda

"Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?" kata Nashrudin dengan mimik serius.
Muhammad rizkiy mengatakan…
Muhammad Rizkiy XC

1.-teks anekdot bersifat humor atau lelucon.
- bersifat menggelitik
- bersifat menyindir
- memiliki tujuan tertentu
- kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
- menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis
2.primer: sebagai sarana atau wahanan ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya
sekunder: sebagai bahan hiburan, analogi, menarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu
3.orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting dan lain sebagainya
4.menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau
5. tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikan
6. -Orientasi: Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, ardi dan kalisa ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.
-Abstraksi: Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya ardi dan kalisa, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-Koda: Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.
-Reaksi:
Haidar: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?
Ardi: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir dar, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.
Indra: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.
-Krisis:
Ardi: ndra, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!
Indra: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!
Nama : Kalisa Anjunia mengatakan…
Nama : Kalisa Anjunia
Kelas : 10 - C

1. - Teks anekdot bersifat humor atau lelucon.
- Bersifat menggelitik.
- Bersifat menyindir (mengenai orang penting ataupun lembaga atau organisasi)
- Memiliki tujuan tertentu
- Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
- Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3.Bagian orientasi ini merupakan penjelasan awal kejadian cerita atau latar belakang mengapa sebuah peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi.

4.- Kalimat langsung
- Penggunaan nama tokoh utama atau orang ketiga tunggal
- Keterangan waktu
- Kata kiasan
- Kalimat sindiran
- Konjungsi penjelas
- Kata kerja material
- Kata kerja mental
- Konjungsi sebab akibat
- Kalimat imperatif
- Kalimat seru
- Konjungsi temporal
- Kalimat retoris

5. tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya.

6.Tidak Terlalu Dalam

Nasruddin berulang kali mengunjungi para hakim untuk mencapai kesepakatan. Hakim desanya selalu mengatakan dia tidak punya waktu untuk menandatangani perjanjian. Situasi ini terulang kembali pada tahun, ketika Nasruddin berkesimpulan bahwa hakim menuntut suap, padahal dia tahu bahwa suap itu dilarang. Maka Nasruddin memutuskan untuk menyerahkan keputusan itu sendiri kepada hakim.

Nasruddin menyiapkan laras. Dia mengisi tong hampir penuh dengan kotoran sapi. Kemudian mengoleskan beberapa sentimeter mentega di atasnya. Laras itu dibawa ke hadapan seorang hakim pada tahun. Saat itu, hakim dengan cepat menjadi kosong dan butuh waktu jam untuk menandatangani persetujuan Nasruddin.

Hakim tersenyum lebar: "Oh, jangan terlalu banyak berpikir."
Hakim memotong mentega dan mencicipinya. "Wah, enak benar
mentega ini!"
"Yah," jawab Nasrudin, "Sesuai ucapan Tuan sendiri, jangan terlalu dalam!"

Dan berlalulah Nasrudin.
Nama : Kalisa Anjunia mengatakan…
Nama : Salsabila Agustine
Kelas : 10 - C

1. - Teks anekdot bersifat humor atau lelucon.
- Bersifat menggelitik.
- Bersifat menyindir (mengenai orang penting ataupun lembaga atau organisasi)
- Memiliki tujuan tertentu
- Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
- Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3.Bagian orientasi ini merupakan penjelasan awal kejadian cerita atau latar belakang mengapa sebuah peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi.

4.- Kalimat langsung
- Penggunaan nama tokoh utama atau orang ketiga tunggal
- Keterangan waktu
- Kata kiasan
- Kalimat sindiran
- Konjungsi penjelas
- Kata kerja material
- Kata kerja mental
- Konjungsi sebab akibat
- Kalimat imperatif
- Kalimat seru
- Konjungsi temporal
- Kalimat retoris

5. tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya.

6.Salah Tangkap

Jaksa menyerang saksi di pengadilan tinggi dalam sidang korupsi politik.

"Benarkah Saudara menerima 1 trilyun rupiah untuk kompromi dalam kasus ini?"

Saksi belum menjawab. Akhirnya hakim berkata, "Pak, jawab pertanyaan JPU!"

"Oh, maaf." kata saksi. Saksi panik dan berkata kepada hakim, "Saya pikir dia (jaksa) sedang berbicara dengan anda, pak Hakim,"
Rangga Ghani mengatakan…
RANGGA GHANI
X-C
1. Ciri-ciri teks anekdot :
• Bersifat lucu.
• Bersifat menyindir.
• Berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
• Memiliki tujuan tertentu.
• Hampir menyerupai dongeng.
• Bisa menceritakan hubungan antara manusia dan hewan.

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya.
Fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Bagian orientasi menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

4. Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

5. Tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya. Teks anekdot juga ditujukan untuk mengkritik tokoh publik yang menimbulkan masalah dalam masyarakat, seperti korupsi.

6. - Orientasi
Seperti biasa sang kakek sedang menonton acara favoritnya, yaitu “Ganteng-Ganteng Serigala”. Pada setiap dua puluh menit sekali muncul iklan, salah satu iklan yang muncul adalah iklan obat sakit kepala. Iklan tersebut menjelaskan bahwa obat tersebut dapat diminum kapan saja.

- Abstrak
Suatu hari dibulan puasa, seseorang kakek tinggal bersama cucunya yang sedang asik menonton televisi.

- Koda
Tanpa ragu-ragu dan dengan tampak tidak berdosa, si kakek pun menjawab “Itulah okenya bodrex cu, bisa diminum kapan saja !!!”

- Reaksi
Sang cucu yang melihat kejadian itu langsung bertanya “Kakek kan lagi puasa, kenapa minum obat?”

- Krisis
Sedang asik-asiknya menonton televisi, tiba-tiba kepala kakek itu merasa sakit. Sang kakek langsung memanggil cucunya yang sedang bermain di dalam kamar untuk membeli obat sakit kepala. Setelah cucunya sampai di rumah, dengan segera kakek meminum obat tersebut
Dimaz ken antony mengatakan…
Dimaz ken antony
X-C
1. 1.Teks anekdot bersifat humor atau lelucon.
2.Bersifat menggelitik,teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada di dalam teks.
3.Bersifat menyindir. (mengenai orang penting ataupun lembaga atau organisasi).
4.Memiliki tujuan tertentu.
5.Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.
6.Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3.Struktur Teks Anekdot
Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya.

4. Berikut kaidah teks anekdot:
1.Menggunakan kata kerja lampau.
2. Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau.
3.Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan.
4.Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah.
5.Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.
6.Menggunakan kata sifat, kata benda, dan kata majemuk.
7. Terkadang dilengkapi dengan pertanyaan retorik. 8.Umumnya menggunakan bahasa informal atau bahasa sehari-hari.
9.Dapat memadukan antara fakta dan kejadian atau sekadar menceritakan kejadian unik.

5. Berikut tiga tujuan dari anekdot:
Sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya. Sarana untuk hiburan. Sarana untuk mengkritik

6.KAOS TAHANAN KPK
Abstraksi
Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya Danu dan Zaky, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Orientasi
Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

Krisis
Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!

Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!

Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.

Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?

Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.

Reaksi
Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?

Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.

Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.

Koda
Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.
Nindya Aurellia 10C mengatakan…
1. - Teks anekdot bersifat humor atau lelucon.
- Bersifat menggelitik.
- Bersifat menyindir (mengenai orang penting ataupun lembaga atau organisasi)
- Memiliki tujuan tertentu
- Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
- Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3.Bagian orientasi ini merupakan penjelasan awal kejadian cerita atau latar belakang mengapa sebuah peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi.

4.- Kalimat langsung
- Penggunaan nama tokoh utama atau orang ketiga tunggal
- Keterangan waktu
- Kata kiasan
- Kalimat sindiran
- Konjungsi penjelas
- Kata kerja material
- Kata kerja mental
- Konjungsi sebab akibat
- Kalimat imperatif
- Kalimat seru
- Konjungsi temporal
- Kalimat retoris

5. tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya.

6.Naik Mobil Mewah, Kok Pinjam Uang Sih?

Seorang wanita masuk ke bank dan dia ingin meminjam $400.000 selama enam bulan. Dia kemudian mengasuransikan sebuah mobil mewah Rolls-Royce dan meminta bank untuk menyimpan mobil tersebut sampai utangnya lunas. Enam bulan kemudian, pria itu kembali ke bank, membayar $400 ditambah bunga $10, dan mendapatkan kembali mobil Rolls-nya.

Kemudian petugas pinjaman bertanya kepadanya. "Mengapa orang yang mengendarai Roll Royce perlu pinjaman US$ 400 ribu?

Sang wanita menjawabnya, "Saya harus ke Eropa selama 6 bulan dan di mana lagi saya dapat menitipkan Rolls selama itu hanya US$10?".

Dengan cepat, si petugas bank melongo kemudian tertawa mengakui kecerdikan si pemilik Roll Royce itu.
Nabil Ardiansyah mengatakan…
Nabil ardianysah
Kelas:10c
No absen:23
1.Bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan cerita lucu atau bualan.
Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan di dalam teks.
Memiliki tujuan tertentu
Bersifat menyindir atau mengkritik.
Bisa jadi mengenai orang penting.
Kisah cerita yang dibuat hampir menyerupai dongeng.

2.Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3 Struktur teks anekdot yang berikutnya adalah bagian orientasi. Bagian ini merupakan penjelasan awal kejadian cerita atau latar belakang mengapa sebuah peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi. Orientasi juga bisa berisi pengenalan pelaku, peristiwa, atau obyek yang menjadi inti dari teks anekdot

4 Kaidah kebahasaan yang digunakan dalam penulisan teks anekdot berbeda dari yang lainnya. Biasanya teks anekdot menggunakan kata keterangan waktu lampau, kata penghubung, menggambarkan urutan peristiwa berdasarkan waktu, dan menggunakan jenis pertanyaan retoris

5.tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya. Teks anekdot juga ditujukan untuk mengkritik tokoh publik yang menimbulkan masalah dalam masyarakat, seperti korupsi.

6 Contoh Teks anekdot

(Abstrak)

Suatu Hari ada seorang pemburu yang ditangkap polisi dan dia dimasukkan kedalam penjara

(Orientasi)

Lalu ketika sudah masuk kedalam sel tahanan dia dan beberapa napi mulai berinteraksi ringan ada satu napi bertanya, "kejahatan apa yang telah kamu lakukan sehingga bisa masuk penjara?"

Pemburu menjawab, "Karena habis berburu hewan"

Napi bertanya lagi, "ohh hewan apa yang kamu buru? dan divonis berapa tahun penjara?"

Pemburu menjawab, "saya berburu kelinci, dan vonisnya penjara seumur hidup".

(Krisis)

Si napi pun bengong, "lah bagaimana bisa hanya berburu kelinci, bisa divonis seumur hidup, memangnya jenis kelinci apa yang kamu buru ? kelinci super langka ?"

Pemburu pun menjawab, "Jadi begini saya berburu hewan itu menggunakan jebakan penjepit kelinci", setelah saya pasang ditempatnya ternyata yang terkena jebakan itu bukan kelincinya tapi teman saya, dia kaget dan terkena serangan jantung akhirnya tewas dan keluarganya menyalahkan saya, akhirnya saya divonis sebagai tersangkanya.

(Reaksi)

Si Napi tertawa terbahak-bahak, wahahaha kalau itu sih kamu saja yang sial, yang kena bukan kelinci malah temanmu, wah itu apes sekali" dan Napi masih tertawa.

(Koda)

setelah membahas singkat mengenai kasus yang dialami pemburu, akhirnya mereka beralih ke pembahasan yang lainnya.
Elfina Trisnawati mengatakan…
1.Ciri ciri teks anekdot
• bersifat humar atau lelucon
• bersifat menggelitik
• bersifat menyindir
• memiliki tujuan tertentu
• hampir menyerupai dongeng
• Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis

2.Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya.
• Fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3.Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya.

4.Kaidah kebahasaan teks anekdot
• Menggunakan kata kerja lampau
• Menggunakan kata sifat, kata benda, dan kata majemuk
• Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan.

5.Tujuan teks anekdot
• Membangkitkan tawa bagi pembaca
• sarana untuk menghibur

6. Wiski dan Cacing

• Abstraksi
Seorang guru berijazah IPS yang baru saja di terima mengajar di sebuah sekolah menengah pertama. Lantaran di sekolah tersebut membutuhkan guru IPA, mau tidak mau Broto harus mengajar mata pelajaran IPA.

• Orientasi
Pertama masuk, materi yang diajarkannya tentang pengaruh zat adiktif terhadap tubuh manusia. Broto mengajak siswa-siswinya melakukan percobaan dengan menggunakan wiski dan cacing.

• Krisis
Di tangan kanan Bapak ada sebotol wiski dan di tangan kiri Bapak ada seekor cacing. Bapak akan memasukkan cacing ke botol wiski. Setelah dimasukkan, tampak cacing tersebut menggeliat-geliat, meregang, merontak, kemudian diam dan tak bergerak.

• Reaksi
Lalu si Broto bertanya kepada siwa-siswinya, "Siapa yang bisa menyimpulkan pengamatan tentang wiski dan cacing yang baru saja kita saksikan?"

• Koda
Setelah beberapa lama, ada seorang siswa yang mengacungkan tangan, dan menjawab, "Pak, menurut saya karena wiski dapat membunuh cacing, jadi bila kita meminum wiski, cacing yang ada di perut kita akan mati".

Sontak siswa lain tertawa, sementara si Broto hanya mengerutkan kening memikirkan kalimat yang cocok untuk menanggapi jawaban siswa tersebut.

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS CERPEN TUKANG PIJIT KELILING

SOAL UTS 2015-2016

MENENTUKAN ISI PUISI, "TUHAN TELAH MENEGURMU"