KOMPETENSI TEKS ANEKDOT 10F

KOMPETENSI TEKS ANEKDOT  10 . F.

Jawablah pertanyaan berikut!

Jawaban langsung diposting di kolom komentar !

 

1.    Teks anekdot memiliki ciri-ciri tertentu. Tuliskan 6 ciri-ciri tersebut!

2.    Tuliskan apa saja fungsi primer dan sekunder dari teks anekdot!

3.    Jelaskanlah secara rinci struktur dari teks anekdot mengenai orientasi!

4.    Tuliskanlah secara lengkap kaidah kebahasaan yang dimiliki teks anekdot!

5.    Apa saja tujuan dari teks anekdot? Tuliskan secara rinci!

6.    Berikan contoh teks anekdot sesuai struktur tunjukkan : orientasi, abstrak, koda, reaksi, krisis!

 

Drs. Parmono, M.Pd.

Pengampu Bahasa Indonesia Kelas 10 A-F               

Komentar

ANISA RAHMADANI mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Salma Salsabila mengatakan…
Nama : Salma Salsabila
Kelas : X-F

1. Teks anekdot memiliki ciri-ciri tertentu. Tuliskan 6 ciri-ciri tersebut!

Ciri-Ciri Teks Anekdot:
- Bersifat lucu
- Bersifat menggelitik
- Bersifat menyindir.
- Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
- Memiliki tujuan tertentu.
- Hampir menyerupai dongeng.
- Bisa menceritakan hubungan antara manusia dan hewan.

2. Tuliskan apa saja fungsi primer
dan sekunder dari teks anekdot!

Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Jelaskanlah secara rinci struktur dari teks anekdot mengenai orientasi!

Struktur Teks Anekdot
Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya. Krisis adalah ketika puncak masalah terjadi. Biasanya krisis diisi dengan sindiran yang akan ditujukan pada seseorang atau sekelompok orang yang ada di cerita.

4. Tuliskanlah secara lengkap kaidah kebahasaan yang dimiliki teks anekdot!

Kaedah kebahasaan teks anekdot
Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

5. Apa saja tujuan dari teks anekdot? Tuliskan secara rinci!

tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya. Teks anekdot juga ditujukan untuk mengkritik tokoh publik yang menimbulkan masalah dalam masyarakat, seperti korupsi

6. Berikan contoh teks anekdot sesuai struktur tunjukkan : orientasi, abstrak, koda, reaksi, krisis!

Kaos Tahanan KPK

Abstraksi
Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya Danu dan Zaky, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Orientasi
Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

Krisis
Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!

Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!

Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.

Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?

Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.

Reaksi
Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?

Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.

Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.

Koda
Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu
M.Habiburrahma Mauladi mengatakan…
Nama=M.Habiburrahma Mauladi
Kelas=X-F
1.Ciri-ciri teks anekdot meliputi: cerita singkat, mengandung humor, berfokus pada suatu kejadian atau tokoh, menggunakan gaya bahasa santai, dapat diakhiri dengan punchline atau kejutan, dan bertujuan menghibur atau menyampaikan pesan.

2.Fungsi primer teks anekdot adalah menghibur dan membuat pembaca tertawa, sementara fungsi sekundernya bisa menjadi media sosial, menggambarkan kritik sosial, atau menyampaikan pesan moral.

3.Struktur teks anekdot dimulai dengan orientasi, yaitu pengenalan tokoh, tempat, waktu, dan suasana. Ini memberikan latar belakang bagi cerita yang akan diikuti.

4.Kaidah kebahasaan dalam teks anekdot termasuk penggunaan gaya bahasa santai, penggunaan humor, pemilihan kata-kata yang mengundang tawa, penggunaan dialog, dan pemilihan urutan kejadian yang efektif.

5.Tujuan teks anekdot antara lain adalah menghibur pembaca, meredakan stres, menyampaikan pesan moral atau kritik, serta mempererat hubungan sosial melalui cerita yang menggelitik.

6.Contoh teks anekdot:

Orientasi: Pada suatu hari di kantor, tepat saat presentasi penting, bos kami, Pak Budi, memasuki ruangan dengan pakaian yang lucu dan berbeda dari biasanya.

Abstrak: Rupanya, ia tidak sengaja bertukar baju dengan cucunya yang masih berusia 5 tahun. Pak Budi tidak menyadarinya hingga seluruh tim terbahak-bahak.

Koda: Dari hari itu, setiap kali ada presentasi, semua orang berharap untuk melihat apakah Pak Budi akan mengenakan pakaian yang unik lagi.

Reaksi: Tim kami terpingkal-pingkal saat melihat Pak Budi mengenakan kaos superhero dalam presentasi besar. Tawaan mereda ketika ia cerita tentang kejadian lucu tersebut.

Krisis: Namun, saat ia menjelaskan grafik dan angka-angka, pakaian lucunya tidak lagi mengalihkan perhatian. Kini, kita semua harus lebih fokus pada presentasi!

Teks anekdot di atas mengikuti struktur dengan jelas, dimulai dari orientasi, abstrak, koda, reaksi, hingga krisis dalam cerita lucu tentang pakaian unik Pak Budi di kantor
Najma Alifyah mengatakan…
Najma Alifyah X-F

1.) 1 .Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan.

2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.

3. Bersifat menyindir.

4. Bisa jadi mengenai orang penting.

5. Memiliki tujuan tertentu.

6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu

3. Bagian orientasi menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

4. Kaedah kebahasaan teks anekdot
Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

5. tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya. Teks anekdot juga ditujukan untuk mengkritik tokoh publik yang menimbulkan masalah dalam masyarakat, seperti korupsi

6. (Abstrak)

Suatu Hari ada seorang pemburu yang ditangkap polisi dan dia dimasukkan kedalam penjara

(Orientasi)

Lalu ketika sudah masuk kedalam sel tahanan dia dan beberapa napi mulai berinteraksi ringan ada satu napi bertanya, "kejahatan apa yang telah kamu lakukan sehingga bisa masuk penjara?"

Pemburu menjawab, "Karena habis berburu hewan"

Napi bertanya lagi, "ohh hewan apa yang kamu buru? dan divonis berapa tahun penjara?"

Pemburu menjawab, "saya berburu kelinci, dan vonisnya penjara seumur hidup".

(Krisis)

Si napi pun bengong, "lah bagaimana bisa hanya berburu kelinci, bisa divonis seumur hidup, memangnya jenis kelinci apa yang kamu buru ? kelinci super langka ?"

Pemburu pun menjawab, "Jadi begini saya berburu hewan itu menggunakan jebakan penjepit kelinci", setelah saya pasang ditempatnya ternyata yang terkena jebakan itu bukan kelincinya tapi teman saya, dia kaget dan terkena serangan jantung akhirnya tewas dan keluarganya menyalahkan saya, akhirnya saya divonis sebagai tersangkanya.

(Reaksi)

Si Napi tertawa terbahak-bahak, wahahaha kalau itu sih kamu saja yang sial, yang kena bukan kelinci malah temanmu, wah itu apes sekali" dan Napi masih tertawa.

(Koda)

setelah membahas singkat mengenai kasus yang dialami pemburu, akhirnya mereka beralih ke pembahasan yang lainnya.
Nursaid mengatakan…
Nama:nursaidABQ
Kelas:10f

1,atau organisasi)
Memiliki tujuan tertentu.
Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.

2,dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya.
Fungsi skunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain

4,
lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah.


5. tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya.

6,
yang diadakan di sana. Taman itu ramai dengan peserta dan penonton yang antusias. Saya merasa senang dan siap untuk menunjukkan kemampuan lari terbaik saya.
MUHAMAD TAUFIK HIDAYAH X-F mengatakan…
Nama = Muhamad Taufik Hidayah
Kelas = 10-F

1.)Ciri-ciri teks anekdot:
1. Mengandung cerita atau kejadian nyata.
2. Biasanya singkat dan padat.
3. Mengandung pesan moral atau pelajaran yang dapat diambil.

2) Fungsi primer dari teks anekdot adalah untuk menghibur dan menyampaikan pesan
moral atau pelajaran yang dapat diambil dari cerita tersebut. Sedangkan fungsi
sekunder dari teks anekdot adalah sebagai contoh atau inspirasi dalam kehidupan
sehari-hari serta sebagai sarana untuk memperkaya kosakata dan meningkatkan
kemampuan berbahasa.

3) Orientasi dalam teks anekdot adalah bagian awal dari cerita yang berfungsi untuk
memperkenalkan latar belakang atau situasi yang terjadi sebelum cerita utama
dimulai. Orientasi biasanya berisi informasi tentang waktu, tempat, tokoh, dan
suasana yang ada dalam cerita.

Struktur orientasi dalam teks anekdot dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengenalan tokoh: Orientasi dimulai dengan pengenalan tokoh atau pelaku utama dalam cerita. Tokoh ini biasanya diperkenalkan dengan nama dan deskripsi singkat tentang siapa dia dan apa yang dia lakukan.

2. Deskripsi situasi: Setelah pengenalan tokoh, orientasi akan memberikan deskripsi tentang situasi atau kejadian yang terjadi sebelum cerita utama dimulai. Deskripsi ini akan memberikan gambaran tentang latar belakang cerita dan membuat pembaca memahami konteks cerita.

3. Waktu dan tempat: Orientasi juga akan menyebutkan waktu dan tempat di mana cerita terjadi. Ini akan memberikan informasi tentang kondisi lingkungan dan suasana yang ada dalam cerita.

4. Pendahuluan: Terakhir, orientasi akan memberikan pendahuluan atau pengantar untuk cerita utama. Pendahuluan ini bisa berupa kalimat singkat atau paragraf yang memberikan petunjuk tentang apa yang akan terjadi selanjutnya dalam cerita.

Dengan struktur orientasi yang jelas, pembaca dapat dengan mudah memahami latar belakang cerita dan siap untuk menikmati cerita yang akan datang.

4) Kaidah kebahasaan anekdot yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan bahasa yang jelas dan

mudah dipahami oleh pembaca.

2. Menjaga konsistensi dalam penggunaan

waktu dan tempat.

3. Menggunakan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan
situasi dan tokoh dalam cerita.



5) Tujuan dari teks anekdot adalah untuk menghibur pembaca atau pendengar dengan cerita yang lucu atau menarik. Selain itu, teks anekdot juga dapat digunakan untuk mengajarkan suatu nilai moral atau pelajaran hidup melalui cerita yang disampaikan. Tujuan lain dari teks anekdot adalah untuk mempererat hubungan sosial antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar melalui penggunaan bahasa yang santai dan menghibur. Selain itu, teks anekdot juga dapat digunakan untuk membangun citra positif suatu tokoh atau organisasi melalui cerita yang menggambarkan kebaikan atau prestasi yang telah dicapai.

6) Judul: "Kejadian Lucu di Supermarket"

Orientasi: Saat itu, saya sedang berbelanja di supermarket. Suasana ramai dengan orang-orang yang sibuk memilih barang.

Abstrak:
Tiba-tiba, seorang ibu dengan seorang anak kecil berjalan di depan saya. Anak kecil itu terlihat sangat antusias dan ingin sekali membeli mainan yang ada di rak.

Krisis:
Namun, sang ibu menolak permintaan anaknya dengan tegas. Anak kecil itu mulai menangis dan merengek, membuat suasana semakin ramai.

Reaksi:
Melihat kejadian itu, seorang karyawan supermarket yang berada di sebelah kami mencoba menghibur anak kecil tersebut. Dia mengatakan, "Tenang, nanti ada hadiah spesial untukmu di kasir!"

Koda:
Anak kecil itu langsung berhenti menangis dan matanya berbinar-binar. Dia segera berlari ke arah kasir dengan senyum yang tak terbendung.

ANISA RAHMADANI mengatakan…
Anisa rahmadani X-F

1-humor/lelucon
-menggelitik
-menyindir
-bisa jadi mengenal orang penting
-memiliki tujuan tertentu

2.Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3.Struktur Teks Anekdot
Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya. Krisis adalah ketika puncak masalah terjadi.

4.Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau.

5.tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya.

6.- Abstrak, adalah bagian yang menjelaskan
gambaran isi teks
-Orientasi, adalah bagian yang menjelaskan
tentang kondisi awal kejadian cerita
-Krisis, sedangkan krisis adalah bagian munculnya suatu kejadian hal/masalah yang unik
-Reaksi, adalah bagian yang menunjukkan penyelesaian masalah yang muncul pada
krisis
Karina Yeva Anaghasti mengatakan…
KARINA YEVA ANAGHASTI
X-F

1. 1) Bersifat lucu.
2) Bersifat menggelitik.
3) Bersifat menyindir.
4) Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
5) Memiliki tujuan tertentu.
6)Hampir menyerupai dongeng.

2. a) Fungsi primer: sebagai sarana untuk menyalurkan ekspresi atas perasaan tidak puas, kemarahan, atau kejengkelan terhadap suatu masalah yang telah diketahui masyarakat luas
b) Fungsi sekunder: Menyampaikan kebenaran dengan cara yang lucu dan menarik. Menjadi sarana kritik dan sindiran yang efisien.

3. Abstrak
Pada bagian ini terdapat paragraf awal yang biasanya digunakan untuk memberikan gambaran umum mengenai isi cerita kepada khalayak umum atau para pembacanya.

Orientasi
Bagian ini berbeda dengan abstrak yang memberikan gambaran umum. orientasi berisi awal kejadian yang ingin diceritakan. Orientasi juga bisa disebut sebagai bagian untuk menjelaskan latar belakang dari sebuah peristiwa utama yang terjadi.

Krisis
Setelah pembaca mengetahui awal cerita dari teks anekdot, krisis akan menjadi bagian dari cerita yang bertugas untuk memberikan penjelasan mengenai masalah utama dari teks.

Reaksi
Reaksi adalah bagian yang digunakan untuk melengkapi sebuah cerita. Rekasi biasa digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam sebuah cerita teks anekdot.

Koda
Bagian terakhir dalam teks anekdot adalah koda. Setelah keseluruhan cerita sudah tersampaikan, koda dapat digunakan sebagai penutup sekaligus pemberian pesan dari penulis cerita teks anekdot.

4. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut. Menggunakan kata sifat, kata benda, dan kata majemuk.

5. Sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya. Sarana untuk hiburan. Sarana untuk mengkritik.

6. Kakek dan Obat Sakit Kepala

Abstraksi
Suatu sore di bulan Ramadan, kakek dan cucu-cucunya sedang asik menonton televisi. Mereka menonton satu di antara program favorit cucu kakek, yaitu kartun.

Orientasi
Setiap 15-20 menit sekali, muncul iklan pada tayangan televisi tersebut. Satu di antaranya yakni obat sakit kepala yang mengklaim bahwa obat tersebut dapat diminum kapan saja tanpa menyebabkan kantuk.

Krisis
Ketika kakek dan cucu-cucunya sedang asik menonton televisi, tiba-tiba kakek merasa kepalanya sakit dan pusing. Kakek pun langsung memanggil salah seorang cucunya untuk membeli obat sakit kepala di warung.

Reaksi
Sesampainya di rumah, sang Kakek segera meminum obat tersebut. Cucunya yang melihat kejadian tersebut pun kaget dan langsung bertanya, "Kan lagi puasa, kok kakek minum obat?"

Koda
Tanpa ragu dan dengan raut wajah yang tampak tidak berdosa, sang Kakek lantas menjawab, "Itulah hebatnya obat ini. Bisa diminum kapan saja, Cu!"
Naya Pradita Budianto mengatakan…
Nama : Naya Pradita Budianto Putri
Kelas : X-F

1) a.Teks anekdot bersifat humor atau lelucon.
Artinya, teks anekdot berisi kisah-kisah
lucu atau bualan.
b.Bersifat menggelitik. Artinya, teks anekdot
akan membuat pembacanya merasa terhibur
dengan kelucuan yang ada di dalam teks
c.Bersifat menyindir (mengenai orang penting
ataupun lembaga atau organisasi)
d.Memiliki tujuan tertentu
e.Kisah cerita yang disajikan hampir
menyerupai dongeng
f.Menceritakan tentang karakter hewan dan
manusia sering terhubung secara umum dan
realistis.

2) Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3) bagian yang cukup krusial dalam sebuah teks anekdot, yaitu orientasi. Bagian orientasi menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini.

Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

4) -Menggunakan kata kerja lampau.
-Menggunakan gaya bahasa metafora atau
kiasan.
-Menggunakan kata penghubung dan tanda baca
yang sesuai kaidah.
-Bersifat naratif atau diceritakan secara
runtut.
-Menggunakan kata sifat, kata benda, dan kata
majemuk.
-Terkadang dilengkapi dengan pertanyaan
retorik.
-Umumnya menggunakan bahasa informal atau
bahasa sehari-hari.
-Dapat memadukan antara fakta dan kejadian
atau sekadar menceritakan kejadian unik.

5) Sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya, Sarana untuk hiburan dan Sarana untuk mengkritik.

6) Wiski dan Cacing

- Abstraksi

Seorang guru berijazah IPS yang baru saja di terima mengajar di sebuah sekolah menengah pertama. Lantaran di sekolah tersebut membutuhkan guru IPA, mau tidak mau Broto harus mengajar mata pelajaran IPA.

- Orientasi

Pertama masuk, materi yang diajarkannya tentang pengaruh zat adiktif terhadap tubuh manusia. Broto mengajak siswa-siswinya melakukan percobaan dengan menggunakan wiski dan cacing.

- Krisis

- Di tangan kanan Bapak ada sebotol wiski dan di tangan kiri Bapak ada seekor cacing. Bapak akan memasukkan cacing ke botol wiski. Setelah dimasukkan, tampak cacing tersebut menggeliat-geliat, meregang, merontak, kemudian diam dan tak bergerak.

- Reaksi

Lalu si Broto bertanya kepada siwa-siswinya, "Siapa yang bisa menyimpulkan pengamatan tentang wiski dan cacing yang baru saja kita saksikan?"

- Koda

Setelah beberapa lama, ada seorang siswa yang mengacungkan tangan, dan menjawab, "Pak, menurut saya karena wiski dapat membunuh cacing, jadi bila kita meminum wiski, cacing yang ada di perut kita akan mati".

Sontak siswa lain tertawa, sementara si Broto hanya mengerutkan kening memikirkan kalimat yang cocok untuk menanggapi jawaban siswa tersebut.

aulia salsabillah mengatakan…
AULIA SALSABILLAH XF

1. Teks anekdot memiliki ciri-ciri tertentu. Tuliskan 6 ciri-ciri tersebut!
2. Tuliskan apa saja fungsi primer dan sekunder dari teks anekdot!
3. Jelaskanlah secara rinci struktur dari teks anekdot mengenai orientasi!
4. Tuliskanlah secara lengkap kaidah kebahasaan yang dimiliki teks anekdot!
5. Apa saja tujuan dari teks anekdot? Tuliskan secara rinci!
6. Berikan contoh teks anekdot sesuai struktur tunjukkan : orientasi, abstrak, koda, reaksi, krisis!

1. Bersifat lucu
Bersifat menggelitik
Bersifat menyindir
Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh
Memiliki tujuan tertentu
Hampir menyerupai dongeng
Bisa menceritakan hubungan antara manusia dan hewan

2.sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya.

3.pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya.

4.Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

5.menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya. Teks anekdot juga ditujukan untuk mengkritik tokoh publik yang menimbulkan masalah dalam masyarakat, seperti korupsi.

6.Cara Keledai Membaca Buku

Abstraksi
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati.

Orientasi
Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Krisis
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir.

Reaksi
Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

"Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya," kata Nasrudin.

Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?"

Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu."

"Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk.

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya."

Koda
"Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?" kata Nashrudin dengan mimik serius.
Aditya Riyadi mengatakan…
Aditya Riyadi X-F

No.1
1. Bersifat humor atau lelucon (humorous or satirical).
2. Bersifat menggelitik (menggelitik).
3. Bersifat menyindir (menyindir).
4. Bisa jadi mengenai orang penting (bisa tentang orang penting)
5. Memiliki tujuan tertentu (memiliki tujuan tertentu).
6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng (cerita yang disajikan mirip dongeng).

No.2
• Fungsi Primer:
1. Menyalurkan ekspresi perasaan tidak puas, kemarahan, atau kejengkelan terhadap suatu masalah yang diketahui oleh masyarakat luas.
2. Mengekspresikan rasa tidak puas dan kritik terhadap suatu hal.
• Fungsi Sekunder:
1. Menghibur pembaca dengan cerita yang lucu dan mengesankan.
2. Memberikan sindiran berbentuk humor.
3. Menyampaikan pesan moral atau kritik terhadap realitas sosial.

No.3
Orientasi: Bagian ini merupakan awal cerita yang menggambarkan latar belakang atau penjelasan mengapa peristiwa utama terjadi.
Orientasi memberikan pengenalan kepada pembaca tentang tokoh, kondisi, latar, atau setting cerita.
Bagian ini penting untuk memahami konteks cerita anekdot.

No.4
1. Menggunakan kata keterangan waktu lampau.
2. Menggunakan kata penghubung.
3. Menggunakan kata kerja.
4. Menggambarkan urutan peristiwa berdasarkan waktu.
5. Menggunakan jenis pertanyaan retoris, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.
6. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
7. Menggunakan gaya bahasa yang lucu dan menggelitik.
8. Menggunakan kata-kata yang memiliki makna ganda atau sindiran.
9. Menggunakan gaya bahasa yang santai dan tidak kaku.

No.5
1. Menyalurkan ekspresi perasaan tidak puas, kemarahan, atau kejengkelan terhadap suatu masalah yang diketahui oleh masyarakat luas.
2. Mengekspresikan rasa tidak puas dan kritik terhadap suatu hal.
3. Menghibur pembaca dengan cerita yang lucu dan mengesankan.
4. Memberikan sindiran berbentuk humor.
5. Menyampaikan pesan moral atau kritik terhadap realitas sosial.

No.6
Judul: Si Kecil yang Pintar
• Orientasi:
Suatu hari, di sebuah kelas SD, seorang murid kecil bernama Andi duduk di bangku belakang. Andi dikenal sebagai murid yang cerdas dan selalu mendapat nilai bagus di sekolah.
• Krisis:
Pada suatu hari, saat ujian matematika, Andi terkejut karena ia tidak bisa menjawab soal nomor 5. Soal itu terlihat mudah, tetapi Andi tidak bisa menyelesaikannya.
• Reaksi:
Andi merasa sangat sedih dan kecewa karena ia tidak bisa menjawab soal nomor 5. Ia merasa bahwa ia tidak lagi menjadi murid yang pintar.
• Koda:
Namun, Andi tidak menyerah. Ia belajar lebih giat lagi dan akhirnya bisa menjawab soal nomor 5 dengan benar. Andi belajar bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi merupakan kesempatan untuk belajar dan menjadi lebih baik.
• Abstraksi:
Cerita ini mengajarkan kita bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Kita harus belajar dari kegagalan dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik.
jihan salamah mengatakan…
Jihan Salamah 10 F
absen : 16

1. Teks anekdot memiliki ciri-ciri tertentu. Tuliskan 6 ciri-ciri tersebut!
jawab :
-Menghibur dan mengundang gelak tawa pendengar
-Tidak menyinggung pembaca atau pendengar yang diceritakan saat kritik halus
-Menginspirasi pembaca atau pendengar dalam menyampaikan protes atas ketidaksetujuan dengan cara santun
-Media penyampaian pandangan, aspirasi dan humor ke publik
-Menampilkan tokoh-tokoh yang dapat diidentifikasi dalam kehidupan sehari-hari
-Bersifat humoris, lucu, menggelitik, lelucon tapi menyindir

2. Tuliskan apa saja fungsi primer dan sekunder dari teks anekdot!
jawab: Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Jelaskanlah secara rinci struktur dari teks anekdot mengenai orientasi!
jawab: Bagian orientasi menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

4. Tuliskanlah secara lengkap kaidah kebahasaan yang dimiliki teks anekdot!
jawab:
-Memakai kata keterangan (adverb) bentuk lampau
-Menggunakan kata kerja lampau
-Menggunakan kiasan atau gaya bahasa metafora
-Bersifat naratif yang diceritakan secara runtut
Menggunakan kata penghubung dan tanda baca sesuai kaidah
-Menggunakan kata sifat, kata benda, dan kata majemuk
Bisa dilengkapi dengan pertanyaan retorik
-Menggunakan bahasa informal atau bahasa sehari-hari
-Memadukan antara fakta dan kejadian

5. Apa saja tujuan dari teks anekdot? Tuliskan secara rinci!
jawab: Salah satu tujuan dari dibuatnya teks anekdot adalah untuk menghibur pembacanya. Selain itu teks anekdot juga memiliki tujuan untuk membangkitkan tawa bagi para pembacanya dan sebagai sarana kritik. Selain itu memiliki kesan humor, teks anekdot juga harus menyampaikan amanat atau sebuah pesan moral dari isi cerita yang ada.

6. Berikan contoh teks anekdot sesuai struktur tunjukkan : orientasi, abstrak, koda, reaksi, krisis!
jawab:
Abstraksi: Di suatu hari yang sedikit mendung
Orientasi: Tibalah seorang laki-laki kekar di sebuah rumah sakit. Tetapi ada yang aneh, kedua telinganya melepuh seperti bekas terbakar
Krisis: Keluhan laki-laki kekar, “Jadi begini, pak dokter. Kekar-kekar begini saya itu takut istri. Jadi kemarin itu istri saya sedang ke luar rumah dan nyuruh saya nyetrika baju. Nah, ada telpon masuk. Lantaran takut itu dari istri saya … saya spontan menempelkan setrika ke telinga kanan saya, dok.”
Reaksi: “Waah, saya paham rasanya takut istri. Terus telinga kiri bapak kenapa?”
Koda: Seketika itu dokter mengambil setrika lalu menempelkannya di muka lelaki kekar itu.
Berliana X-F mengatakan…
Nama: Berliana Puspita Dewi
Kelas: X-F
Absen: 10

1. Teks anekdot memiliki ciri-ciri tertentu. Tuliskan 6 ciri-ciri tersebut!
= 1.) Teks anekdot bersifat humor atau lelucon.
2.) Bersifat menggelitik.
3.) Bersifat menyindir (mengenai orang penting ataupun lembaga atau organisasi)
4.) Memiliki tujuan tertentu.
Kisah cerita yang disajikan
5.) Hampir menyerupai dongeng.
6.) Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis

2. Tuliskan apa saja fungsi primer dan sekunder dari teks anekdot!
= Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Jelaskanlah secara rinci struktur dari teks anekdot mengenai orientasi!
= Bagian pada Orientasi dalam teks anekdot adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya.

4. Tuliskanlah secara lengkap kaidah kebahasaan yang dimiliki teks anekdot!
= Kaedah kebahasaan teks anekdot
1.) Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau.
2.) Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. 3.) Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah.
4.) Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

5. Apa saja tujuan dari teks anekdot? Tuliskan secara rinci!
= -Sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya.
- Sarana untuk hiburan. -Sarana untuk mengkritik.

6. Berikan contoh teks anekdot sesuai struktur tunjukkan : orientasi, abstrak, koda, reaksi, krisis!
= (Abstrak)
Suatu Hari ada seorang pemburu yang ditangkap polisi dan dia dimasukkan kedalam penjara

(Orientasi)
Lalu ketika sudah masuk kedalam sel tahanan dia dan beberapa napi mulai berinteraksi ringan ada satu napi bertanya, "kejahatan apa yang telah kamu lakukan sehingga bisa masuk penjara?"

Pemburu menjawab, "Karena habis berburu hewan"

Napi bertanya lagi, "ohh hewan apa yang kamu buru? dan divonis berapa tahun penjara?"

Pemburu menjawab, "saya berburu kelinci, dan vonisnya penjara seumur hidup".

(Krisis)
Si napi pun bengong, "lah bagaimana bisa hanya berburu kelinci, bisa divonis seumur hidup, memangnya jenis kelinci apa yang kamu buru ? kelinci super langka ?"

Pemburu pun menjawab, "Jadi begini saya berburu hewan itu menggunakan jebakan penjepit kelinci", setelah saya pasang ditempatnya ternyata yang terkena jebakan itu bukan kelincinya tapi teman saya, dia kaget dan terkena serangan jantung akhirnya tewas dan keluarganya menyalahkan saya, akhirnya saya divonis sebagai tersangkanya.

(Reaksi)
Si Napi tertawa terbahak-bahak, wahahaha kalau itu sih kamu saja yang sial, yang kena bukan kelinci malah temanmu, wah itu apes sekali" dan Napi masih tertawa.

(Koda)
setelah membahas singkat mengenai kasus yang dialami pemburu, akhirnya mereka beralih ke pembahasan yang lainnya.
Zahra Gusnita mengatakan…
Nama : Zahra Gusnita
Kelas : XF
1. Ciri-Ciri Teks Anekdot :
•Bersifat lucu
•Bersifat menggelitik
•Bersifat menyindir.
•Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
•Memiliki tujuan tertentu.
•Hampir menyerupai dongeng.
•Bisa menceritakan hubungan antara manusia dan hewan.

2. Fungsi primer dan skunder
Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya.
Fungsi skunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya.

4. Kaedah kebahasaan teks anekdot
Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

5. Tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya.

6. Abstraksi :
Di pagi hari yang indah, Diwan lagi asyik menyantap makanan kesukaanya yaitu soto, di warung langganan sebelah Masjid Jami'. Setelah merasa kenyang, Diwan kemudian berdiri dari duduknya untuk beranjak pulang menuju rumah.

Orientasi :
Dalam perjalanannya pulang menuju rumah, tak di sangka tiba-tiba Diwan tertimpa musibah. Diwan terserempet oleh kawanan pemuda pengendara motor yang melaju kencang dan ugal-ugalan. Kejadian tersebut mengakibatkan diwan jatuh ke jalan.

Tidak ada luka berat yang di alami oleh Diwan, namun yang membuatnya marah adalah tali sandal putus dan tidak dapat digunakan kembali.

Dengan rasa penuh marah, Diwan terpaksa pulang menuju rumah dengan berjalan kali tanpa menggunakan sandal. Karena jarak rumah masih cukup jauh, di tengah perjalanan Diwan merasakan sakit pada kaki karena tidak menggunakan sandal. Diwan pun memutuskan untuk membeli sandal di toko terdekat.

Sesampainya di toko terdekat, Diwan mulai melihat-lihat dan bertanya merek dan jenis sandal serta harganya. Namun, lagi-lagi nasib sial menghampirinya saat Diwan melihat isi dompetnya. Ternyata tak ada satu pun merek sandal yang harganya sesuai dengan isi dompetnya. Dengan perasaan sangat terpaksa, Diwan pun melanjutkan perjalanannya menuju rumah tanpa menggunakan sandal.

Krisis :
Diwan melintas di Masjid Jami' dan dia melihat banyak sandal yang ditinggalkan pemiliknya berjamaah. Kemudian, tanpa berpikir panjang Diwan langsung mengambil sandal paling bagus yang ada di Masjid Jami' tersebut.

Malangnya nasib Diwan saat mengambil sandal. Sang pemilik mengetahui sandalnya diambil oleh Diwan. Diwan pun dikejar-kejar oleh pemilik sandal tersebut. Sang pemilik sandal kemudian membawa Diwan ke kantor polisi atas tindakan kriminalitas yang telah dilakukan.

Setelah dilakukan penyeledikian, Diwan dijatuhi sanksi pasal pencurian, lalu kasusnya akan disidangkan satu pekan kembali. Malang banget si Diwan, hanya perkara sepele saja dapat bikin dia dibawa di hadapan meja hijau.

Respons :
Akhirnya tiba juga hari persidangan, Diwan berada di tempat duduk tersangka disertai muka yang tertunduk.

Hakim: Baiklah, Diwan, umur 23 tahun, saudara ternyata ketahuan mencuri sandal seharga 30.000 rupiah. Oleh sebab itu, Anda akan dikenakan sanksi 5 tahun penjara.

Diwan: Looh?! Pak, ini tak adil bagi saya, mengapa hukuman saya lebih berat daripada hukuman koruptor?

Koda :
Lalu hakim menjelaskan kepada Diwan bahwa ia mencuri sandal dan merugikan seseorang dengan nilai 30.000 rupiah saja. Sementara para koruptor melakukan korupsi uang senilai 2 miliar, dan itu sama saja merugikan 200 juta rakyat Indonesia.
Dhafa Islami Pasha mengatakan…
Dhafa Islami Pasha
X-F

1. Ciri-ciri teks anekdot, antara lain:
- Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan.
- Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.
- Bersifat menyindir.
- Bisa jadi mengenai orang penting.
- Memiliki tujuan tertentu.
- Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Struktur Teks Anekdot
Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya.

4. Kaidah kebahasaan teks anekdot
- Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau.
- Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. - Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah.
- Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

5. Tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya.

6. Cara Keledai Membaca Buku

• Abstraksi
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati.

• Orientasi
Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

• Krisis
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir.

• Reaksi
Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

"Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya," kata Nasrudin.

Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?"

Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu."

"Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk.

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya."

• Koda
"Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?" kata Nashrudin dengan mimik serius.
Nama: immanuel kelas:X F mengatakan…
IMMANUEL CJP
KEALS : X F

1.Bersifat lucu.
Bersifat menggelitik.
Bersifat menyindir.
Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
Memiliki tujuan tertentu.
Hampir menyerupai dongeng.
2.Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya
3.Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya
4.Kaedah kebahasaan teks anekdot
Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut
5. teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya
6.

Cara Keledai Membaca Buku
Abstraksi
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati.

Orientasi
Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Krisis
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir.

Reaksi
Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

"Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya," kata Nasrudin.

Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?"

Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu."

"Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk.

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya."

Koda
"Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?" kata Nashrudin dengan mimik serius.
NABILA mengatakan…
1. *humor/lelucon
*menggelitik
*menyindir
*bisa jadi mengenal orang penting
*memiliki tujuan tertentu

2.Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3.Struktur Teks Anekdot
Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya. Krisis adalah ketika puncak masalah terjadi.

4.Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau.

5.tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya.

6. °Abstrak, adalah bagian yang menjelaskan
gambaran isi teks
°Orientasi, adalah bagian yang menjelaskan
tentang kondisi awal kejadian cerita
°Krisis, sedangkan krisis adalah bagian munculnya suatu kejadian hal/masalah yang unik
°Reaksi, adalah bagian yang menunjukkan penyelesaian masalah yang muncul pada
krisis

17 Agustus 2023 pukul 18.03
Zaky Ahmad Baihaki mengatakan…
Zaky Ahmad Baihaki
X-F

1.Ciri-ciri teks anekdot meliputi: cerita singkat, mengandung humor, berfokus pada suatu kejadian atau tokoh, menggunakan gaya bahasa santai, dapat diakhiri dengan punchline atau kejutan, dan bertujuan menghibur atau menyampaikan pesan.

2.Fungsi primer teks anekdot adalah menghibur dan membuat pembaca tertawa, sementara fungsi sekundernya bisa menjadi media sosial, menggambarkan kritik sosial, atau menyampaikan pesan moral.

3.Struktur teks anekdot dimulai dengan orientasi, yaitu pengenalan tokoh, tempat, waktu, dan suasana. Ini memberikan latar belakang bagi cerita yang akan diikuti.

4.Kaidah kebahasaan dalam teks anekdot termasuk penggunaan gaya bahasa santai, penggunaan humor, pemilihan kata-kata yang mengundang tawa, penggunaan dialog, dan pemilihan urutan kejadian yang efektif.

5.Tujuan teks anekdot antara lain adalah menghibur pembaca, meredakan stres, menyampaikan pesan moral atau kritik, serta mempererat hubungan sosial melalui cerita yang menggelitik.

6.Contoh teks anekdot:

Orientasi: Pada suatu hari di kantor, tepat saat presentasi penting, bos kami, Pak Budi, memasuki ruangan dengan pakaian yang lucu dan berbeda dari biasanya.

Abstrak: Rupanya, ia tidak sengaja bertukar baju dengan cucunya yang masih berusia 5 tahun. Pak Budi tidak menyadarinya hingga seluruh tim terbahak-bahak.

Koda: Dari hari itu, setiap kali ada presentasi, semua orang berharap untuk melihat apakah Pak Budi akan mengenakan pakaian yang unik lagi.

Reaksi: Tim kami terpingkal-pingkal saat melihat Pak Budi mengenakan kaos superhero dalam presentasi besar. Tawaan mereda ketika ia cerita tentang kejadian lucu tersebut.

Krisis: Namun, saat ia menjelaskan grafik dan angka-angka, pakaian lucunya tidak lagi mengalihkan perhatian. Kini, kita semua harus lebih fokus pada presentasi!

Teks anekdot di atas mengikuti struktur dengan jelas, dimulai dari orientasi, abstrak, koda, reaksi, hingga krisis dalam cerita lucu tentang pakaian unik Pak Budi di kantor
MUHAMMAD FAJAR X-F mengatakan…
Muhammad Fajar X-F

1.) 1 .Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan.

2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.

3. Bersifat menyindir.

4. Bisa jadi mengenai orang penting.

5. Memiliki tujuan tertentu.

6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu

3. Bagian orientasi menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

4. Kaedah kebahasaan teks anekdot
Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.

5. tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya. Teks anekdot juga ditujukan untuk mengkritik tokoh publik yang menimbulkan masalah dalam masyarakat, seperti korupsi

6. (Abstrak)

Suatu Hari ada seorang pemburu yang ditangkap polisi dan dia dimasukkan kedalam penjara

(Orientasi)

Lalu ketika sudah masuk kedalam sel tahanan dia dan beberapa napi mulai berinteraksi ringan ada satu napi bertanya, "kejahatan apa yang telah kamu lakukan sehingga bisa masuk penjara?"

Pemburu menjawab, "Karena habis berburu hewan"

Napi bertanya lagi, "ohh hewan apa yang kamu buru? dan divonis berapa tahun penjara?"

Pemburu menjawab, "saya berburu kelinci, dan vonisnya penjara seumur hidup".

(Krisis)

Si napi pun bengong, "lah bagaimana bisa hanya berburu kelinci, bisa divonis seumur hidup, memangnya jenis kelinci apa yang kamu buru ? kelinci super langka ?"

Pemburu pun menjawab, "Jadi begini saya berburu hewan itu menggunakan jebakan penjepit kelinci", setelah saya pasang ditempatnya ternyata yang terkena jebakan itu bukan kelincinya tapi teman saya, dia kaget dan terkena serangan jantung akhirnya tewas dan keluarganya menyalahkan saya, akhirnya saya divonis sebagai tersangkanya.

(Reaksi)

Si Napi tertawa terbahak-bahak, wahahaha kalau itu sih kamu saja yang sial, yang kena bukan kelinci malah temanmu, wah itu apes sekali" dan Napi masih tertawa.

(Koda)

setelah membahas singkat mengenai kasus yang dialami pemburu, akhirnya mereka beralih ke pembahasan yang lainnya.
Nurhidayat x f mengatakan…
Nama =Nurhidayat
Kls =x f

1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan.

2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.

3. Bersifat menyindir.

4. Bisa jadi mengenai orang penting.

5. Memiliki tujuan tertentu.

6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.

2.fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian,

3.Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya

4.Kaedah kebahasaan teks anekdot
Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau.

5.Sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya. Sarana untuk hiburan

6.Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?" Anton: " Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur Saat tidur, orang, kan, lupa." Bagus: "Hahahaha, lucu, tapi jawabanmu salah."

Alexa June mengatakan…
Alexa June Merytha
XF

1. 6 ciri-ciri teks anekdot:
- Bersifat humor/lucu
- Bersifat menggelitik
- Bersifat menyindir
- Biasanya menceritakan tentang orang penting, dll
- Biasanya juga berupa sebuah dongeng
- Menyampaikan kritikan pada seseorang, dll

2. Arti fungsi primer dan sekunder:
- Fungsi Primer = sebagai sarana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, dan sebagainya
- Fungsi Sekunder = sebagai bahan hiburan, sebagai analogi atau contoh dalam menjelaskan sesuatu sebagai penarik perhatian atau sebagainya

3. Struktur teks anekdot:
- Abstrak
- Orientasi
- Krisis
- Reaksi
- Koda

4. Kaidah kebahasaan teks anekdot
- Menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu
- Menggunakan kalimat retoris
- Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan konjungsi yang menyatakan sebab-akibat.
- Menggunakan kata kerja asli
- Menggunakan kalimat seru.

5. Contoh teks anekdot sesuai struktur:

- Abstrak:
Seorang guru menjawab telfon dari muridnya yang "katanya" sedang sakit

- Orientasi:
Pada jam pelajaran pertama, di hari Senin, wali kelas mengabsen murid-muridnya dan Sorang tidak hadir tanpa alasan. Guru langsung memberinya huruf A (Alpha "tanpa keterangan")

"Ah, kemarin Jumat Sorang juga tidak masuk" ucap gurunya

Tidak lama kemudian, Sorang menelpon gurunya memakai hp nya

- Krisis:
"Halo Bu, maaf saya memakai hp saya untuk memberitahukan bahwa saya sedang sakit."

Pembukaan Sorang dalam telfon

"Seperti yang ibu dengar, suara saya serak. Hp ibu saya sedang diperbaiki jadi saya yang harus memberitahukan pada ibu"

- Reaksi:

"Walahhhh katanya sakit, kenapa bisa pegang hp?? Yakin kamu sakit?"

Kata Bu Guru menimpali

"Bu, saya hanya sakit. Bukan orang mati yang tidak bisa berbuat apa-apa lagiii!!" kata Sorang

Bu Guru terdiam dan hanya mengerinyitkan dahinya.
Ruli Aldi wibowo mengatakan…
NAMA: RULI ALDI WIBOWO
KELAS:X,F

1-humor/lelucon
-menggelitik
-menyindir
-bisa jadi mengenal orang penting
-memiliki tujuan tertentu

2.Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3.Struktur Teks Anekdot
Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya. Krisis adalah ketika puncak masalah terjadi.

4.Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau.

5.tujuan teks anekdot adalah menghibur pembaca dengan kisah lucu yang disampaikannya.

6.- Abstrak, adalah bagian yang menjelaskan
gambaran isi teks
-Orientasi, adalah bagian yang menjelaskan
tentang kondisi awal kejadian cerita
-Krisis, sedangkan krisis adalah bagian munculnya suatu kejadian hal/masalah yang unik
-Reaksi, adalah bagian yang menunjukkan penyelesaian masalah yang muncul pada
krisis
-Koda, bagian dari bagaimana akhir dari
Reva aulia mengatakan…
Nama:Reva Aulia
Kelas:X-E

1) a.Teks anekdot bersifat humor atau lelucon.
Artinya, teks anekdot berisi kisah-kisah
lucu atau bualan.
b.Bersifat menggelitik. Artinya, teks anekdot
akan membuat pembacanya merasa terhibur
dengan kelucuan yang ada di dalam teks
c.Bersifat menyindir (mengenai orang penting
ataupun lembaga atau organisasi)
d.Memiliki tujuan tertentu
e.Kisah cerita yang disajikan hampir
menyerupai dongeng
f.Menceritakan tentang karakter hewan dan
manusia sering terhubung secara umum dan
realistis.

2) Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3) bagian yang cukup krusial dalam sebuah teks anekdot, yaitu orientasi. Bagian orientasi menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini.

Orientasi memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.

4) -Menggunakan kata kerja lampau.
-Menggunakan gaya bahasa metafora atau
kiasan.
-Menggunakan kata penghubung dan tanda baca
yang sesuai kaidah.
-Bersifat naratif atau diceritakan secara
runtut.
-Menggunakan kata sifat, kata benda, dan kata
majemuk.
-Terkadang dilengkapi dengan pertanyaan
retorik.
-Umumnya menggunakan bahasa informal atau
bahasa sehari-hari.
-Dapat memadukan antara fakta dan kejadian
atau sekadar menceritakan kejadian unik.

5) Sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya, Sarana untuk hiburan dan Sarana untuk mengkritik.

6) Wiski dan Cacing

- Abstraksi

Seorang guru berijazah IPS yang baru saja di terima mengajar di sebuah sekolah menengah pertama. Lantaran di sekolah tersebut membutuhkan guru IPA, mau tidak mau Broto harus mengajar mata pelajaran IPA.

- Orientasi

Pertama masuk, materi yang diajarkannya tentang pengaruh zat adiktif terhadap tubuh manusia. Broto mengajak siswa-siswinya melakukan percobaan dengan menggunakan wiski dan cacing.

- Krisis

- Di tangan kanan Bapak ada sebotol wiski dan di tangan kiri Bapak ada seekor cacing. Bapak akan memasukkan cacing ke botol wiski. Setelah dimasukkan, tampak cacing tersebut menggeliat-geliat, meregang, merontak, kemudian diam dan tak bergerak.

- Reaksi

Lalu si Broto bertanya kepada siwa-siswinya, "Siapa yang bisa menyimpulkan pengamatan tentang wiski dan cacing yang baru saja kita saksikan?"

- Koda

Setelah beberapa lama, ada seorang siswa yang mengacungkan tangan, dan menjawab, "Pak, menurut saya karena wiski dapat membunuh cacing, jadi bila kita meminum wiski, cacing yang ada di perut kita akan mati".

Sontak siswa lain tertawa, sementara si Broto hanya mengerutkan kening memikirkan kalimat yang cocok untuk menanggapi jawaban siswa tersebut.
Adilah Nuha Fauziah mengatakan…
ADILAH NUHA FAUZIAH XE

1. Ciri ciri teks anekdot:
• Teks anekdot bersifat humor atau lelucon. Artinya, teks anekdot berisi kisah-kisah lucu atau bualan
• Bersifat menggelitik. Artinya, teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada di dalam teks
• Bersifat menyindir (mengenai orang penting ataupun lembaga atau organisasi)
• Memiliki tujuan tertentu
• Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
• Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.

2. Fungsi primer teks anekdot sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Sementara itu, fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, dan contoh dalam menjelaskan sesuatu.

3. Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya.

4.)Teks anekdot memiliki kaidah kebahasaan tersendiri yang berbeda dari teks lainnya. Kaidah kebahasaan di dalam teks anekdot sebagai berikut:
1. Menggunakan kata keterangan waktu lampau, misal: dahulu, tahun lalu, bulan lalu,waktu itu, dan lain-lain.
2. Menggunakan kata penghubung (konjungsi), yang dibagi menjadi: konjungsi antara kata yang satu dengan kata yang lain, konjungsi antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, dan konjungsi antara paragraf yang satu dengan paragraf yang lain.
3. Terdapat penggunaan kata kerja (verba), contoh: membaca, tertawa, berjalan, terdiam, dan sebagainya.
4. Urutan peristiwa berdasarkan waktu (kronologis)
5. Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab
6. Menggunakan kalimat perintah, contoh: buanglah, ambillah, catatlah, perhatikanlah, dan lain-lain.

5.)Teks anekdot memiliki tujuan yang ditujukan untuk pembaca dalam setiap cerita yang ditulis
1. Untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya.
2. Sebagai sarana penghibur.
3. Sebagai sarana pengkritik.

6.Kaos Tahanan KPK
Orientasi

Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

Abstrak

Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya Danu dan Zaky, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Koda

Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.

Reaksi

Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?
Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.
Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.

Krisis

Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!
Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!
Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.
Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?
Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS CERPEN TUKANG PIJIT KELILING

SOAL UTS 2015-2016

MENENTUKAN ISI PUISI, "TUHAN TELAH MENEGURMU"