MEMAHAMI KOMPETENSI TEKS ANEKDOT 10B

 MEMAHAMI KOMPETENSI TEKS ANEKDOT  10 . B.

Jawablah pertanyaan berikut!

Jawaban langsung diposting di kolom komentar !

 

1.    Jelaskan struktur teks anekdot tentang krisis !

2.    Jelaskan struktur teks anekdot tentang reaksi

3.    Tuliskan ciri-ciri teks anekdot!

4.    Tuliskan fungsi anekdot!

5.    Berikan contoh teks anekdot struktur orientasi!

6.    Berikan contoh teks anekdot sesuai struktur (Orientasi, abstrak, koda, reaksi, krisis)!

 

Drs. Parmono, M.Pd.

Pengampu Bahasa Indonesia Kelas 10 A-F                

Komentar

nassyie mengatakan…
Ananda Putri Pamungkas X-B

1. Krisis
Adalah bagian yang menjadi puncak masalah dari sebuah teks anekdot

2. Reaksi
Bagian teks anekdot yang penyelesaian masalah
dalam cerita teks anekdot

3. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, bersifat menyindir, dan menghibur

4. Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, zaky dan danu ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

5. Abstraksi
Terdapat dua orang dari partai politik, namanya Danu dan Zaky, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Orientasi
Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

Krisis
Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?

Zaky: Masalah itu aku juga udah tahu, Dan.

Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.

Zaky: hah, maksud kamu apa ya?

Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.

Reaksi
Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?

Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.

Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu.

Koda
Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.
affan erlangga mengatakan…
AFFAN ERLANGGA
XB

1. Jelaskan struktur teks anekdot tentang krisis!
jawab : Krisis, adalah bagian yang dimana masalah yang berupa unik dan tidak biasa itu terjadi pada sebuah cerita anekdot.


2. Jelaskan struktur teks anekdot tentang reaksi!
jawab : Reaksi, merupakan cara penulis menyelesaikan masalah dari kejadian yang terjadi pada krisis tadi dengan cara-cara yang unik pula.


3. Tuliskan ciri-ciri teks anekdot!
jawab : 1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan. 2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.
3. Bersifat menyindir.


4. Tuliskan fungsi anekdot!
jawab : Anekdot selain berfungsi sebagai hiburan, tapi juga berguna untuk mengkritik dan menyindir berbagai aspek kehidupan.


5. Berikan contoh teks anekdot struktur orientasi!
jawab : Orientasi, adalah merupakan bagian yang terjadi pada awal cerita serta latar belakang yang menyampaikan mengapa peristiwa itu terjadi.
contoh : Lalu ketika sudah masuk kedalam sel tahanan dia dan beberapa napi mulai berinteraksi ringan ada satu napi bertanya, "kejahatan apa yang telah kamu lakukan sehingga bisa masuk penjara?"

Pemburu menjawab, "Karena habis berburu hewan

Napi bertanya lagi, "ohh hewan apa yang kamu buru? dan divonis berapa tahun penjara?"

Pemburu menjawab, "saya berburu kelinci, dan vonisnya penjara seumur hidup".


6. Berikan contoh teks anekdot sesuai struktur (Orientasi, abstrak, koda, reaksi, krisis)!
jawab : (Abstrak)
Suatu Hari ada seorang pemburu yang ditangkap polisi dan dia dimasukkan kedalam penjara

(Orientasi)
Lalu ketika sudah masuk kedalam sel tahanan dia dan beberapa napi mulai berinteraksi ringan ada satu napi bertanya, "kejahatan apa yang telah kamu lakukan sehingga bisa masuk penjara?"

Pemburu menjawab, "Karena habis berburu hewan"

Napi bertanya lagi, "ohh hewan apa yang kamu buru? dan divonis berapa tahun penjara?"

Pemburu menjawab, "saya berburu kelinci, dan

vonisnya penjara seumur hidup".

(Krisis)
Si napi pun bengong, "lah bagaimana bisa hanya berburu kelinci, bisa divonis seumur hidup, memangnya jenis kelinci apa yang kamu buru? kelinci super langka ?"

Pemburu pun menjawab, "Jadi begini saya berburu hewan itu menggunakan jebakan penjepit kelinci", setelah saya pasang ditempatnya ternyata yang terkena jebakan itu bukan kelincinya tapi teman saya, dia kaget dan terkena serangan jantung akhirnya tewas dan keluarganya menyalahkan saya, akhirnya saya divonis sebagai tersangkanya.

(Reaksi)
Si Napi tertawa terbahak-bahak, wahahaha kalau itu sih kamu saja yang sial, yang kena bukan kelinci malah temanmu, wah itu apes sekali" dan Napi masih tertawa.

(Koda)
setelah membahas singkat mengenai kasus yang dialami pemburu, akhirnya mereka beralih ke pembahasan yang lainnya.
Nafisah mengatakan…
Nafisah Ulya Putri
X-B (24)


1. Krisis, yakni bagian pada teks anekdot yang memuat pokok masalah yang dihadapi dalam teks.

2. Reaksi, adalah bagian teks anekdot yang berisi penyelesaian dari masalah yang dihadapi.

3. -Bersifat lucu.
-Bersifat menggelitik.
-Bersifat menyindir.
-Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
-Memiliki tujuan tertentu.
-Hampir menyerupai dongeng.
-Bisa menceritakan hubungan antara manusia dan hewan.

4. Anekdot berfungsi sebagai sarana untuk menyalurkan ekspresi atas perasaan tidak puas, kemarahan, atau kejengkelan terhadap suatu masalah yang telah diketahui masyarakat luas.

5. Orientasi

Di hari pertama ia mendekam di penjara, narapidana yang disebelahnya menanyakan kenapa ia sampai dipenjara.

Napi: Kamu masih muda, tapi kenapa sudah masuk penjara, kejahatan apa yang sudah kamu lakukan?

Nelayan: Yang saya lakukan hanya mencuri ikan.

Napi: Terus kamu divonis hingga berapa tahun?

Nelayan: "Saya divonis dengan hukuman seumur hidup dan masa percobaan selama 2 tahun.

6. Abstraksi
Di pagi hari yang indah, Diwan lagi asyik menyantap makanan kesukaanya yaitu soto, di warung langganan sebelah Masjid Jami'. Setelah merasa kenyang, Diwan kemudian berdiri dari duduknya untuk beranjak pulang menuju rumah.

Orientasi
Dalam perjalanannya pulang menuju rumah, tak di sangka tiba-tiba Diwan tertimpa musibah. Diwan terserempet oleh kawanan pemuda pengendara motor yang melaju kencang dan ugal-ugalan. Kejadian tersebut mengakibatkan diwan jatuh ke jalan.

Tidak ada luka berat yang di alami oleh Diwan, namun yang membuatnya marah adalah tali sandal putus dan tidak dapat digunakan kembali.

Dengan rasa penuh marah, Diwan terpaksa pulang menuju rumah dengan berjalan kali tanpa menggunakan sandal. Karena jarak rumah masih cukup jauh, di tengah perjalanan Diwan merasakan sakit pada kaki karena tidak menggunakan sandal. Diwan pun memutuskan untuk membeli sandal di toko terdekat.

Sesampainya di toko terdekat, Diwan mulai melihat-lihat dan bertanya merek dan jenis sandal serta harganya. Namun, lagi-lagi nasib sial menghampirinya saat Diwan melihat isi dompetnya. Ternyata tak ada satu pun merek sandal yang harganya sesuai dengan isi dompetnya. Dengan perasaan sangat terpaksa, Diwan pun melanjutkan perjalanannya menuju rumah tanpa menggunakan sandal.

Krisis
Diwan melintas di Masjid Jami' dan dia melihat banyak sandal yang ditinggalkan pemiliknya berjamaah. Kemudian, tanpa berpikir panjang Diwan langsung mengambil sandal paling bagus yang ada di Masjid Jami' tersebut.

Malangnya nasib Diwan saat mengambil sandal. Sang pemilik mengetahui sandalnya diambil oleh Diwan. Diwan pun dikejar-kejar oleh pemilik sandal tersebut. Sang pemilik sandal kemudian membawa Diwan ke kantor polisi atas tindakan kriminalitas yang telah dilakukan.

Setelah dilakukan penyeledikian, Diwan dijatuhi sanksi pasal pencurian, lalu kasusnya akan disidangkan satu pekan kembali. Malang banget si Diwan, hanya perkara sepele saja dapat bikin dia dibawa di hadapan meja hijau.

Respons
Akhirnya tiba juga hari persidangan, Diwan berada di tempat duduk tersangka disertai muka yang tertunduk.

Hakim: Baiklah, Diwan, umur 23 tahun, saudara ternyata ketahuan mencuri sandal seharga 30.000 rupiah. Oleh sebab itu, Anda akan dikenakan sanksi 5 tahun penjara.

Diwan: Looh?! Pak, ini tak adil bagi saya, mengapa hukuman saya lebih berat daripada hukuman koruptor?

Koda
Lalu hakim menjelaskan kepada Diwan bahwa ia mencuri sandal dan merugikan seseorang dengan nilai 30.000 rupiah saja. Sementara para koruptor melakukan korupsi uang senilai 2 miliar, dan itu sama saja merugikan 200 juta rakyat Indonesia.

Nah, bila dihitung-hitung, koruptor cuma bikin rugi 10 rupiah saja masing masing orang. Dengan begitu, kerugian yang dilakukan oleh Diwan lebih besar dibandingkan aksi yang dikerjakan oleh para koruptor.
AGREECIANOV FELITSA RISTANTO X-B

1. Krisis pada struktur teks anekdot dapat di artikan sebagai terjadinya kejanggalan atau ketidakpastian

2. Rekasi pada struktur teks anekdot padat di artikan sebagai penyelesaian masalah dalam cerita teks anekdot

3. Bersifat lucu.
Bersifat menggelitik.
Bersifat menyindir.
Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
Memiliki tujuan tertentu.
Hampir menyerupai dongeng.
Bisa menceritakan hubungan antara manusia
dan hewan.

4. Fungsi anekdot adalah sebagai sebuah ruang untuk mengkritik, menyindir maupun ketidakpuasan terhadap penguasa

5. Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

6. Abstrak)
Suatu Hari ada seorang pemburu yang ditangkap polisi dan dia dimasukkan kedalam penjara

(Orientasi)
Lalu ketika sudah masuk kedalam sel tahanan dia dan beberapa napi mulai berinteraksi ringan ada satu napi bertanya, "kejahatan apa yang telah kamu lakukan sehingga bisa masuk penjara?"
Pemburu menjawab, "Karena habis berburu hewan"
Napi bertanya lagi, "ohh hewan apa yang kamu buru? dan divonis berapa tahun penjara?"
Pemburu menjawab, "saya berburu kelinci, dan vonisnya penjara seumur hidup".

(Krisis)
Si napi pun bengong, "lah bagaimana bisa hanya berburu kelinci, bisa divonis seumur hidup, memangnya jenis kelinci apa yang kamu buru ? kelinci super langka ?"
Pemburu pun menjawab, "Jadi begini saya berburu hewan itu menggunakan jebakan penjepit kelinci", setelah saya pasang ditempatnya ternyata yang terkena jebakan itu bukan kelincinya tapi teman saya, dia kaget dan terkena serangan jantung akhirnya tewas dan keluarganya menyalahkan saya, akhirnya saya divonis sebagai tersangkanya.

(Reaksi)
Si Napi tertawa terbahak-bahak, wahahaha kalau itu sih kamu saja yang sial, yang kena bukan kelinci malah temanmu, wah itu apes sekali" dan Napi masih tertawa.

(Koda)
setelah membahas singkat mengenai kasus yang dialami pemburu, akhirnya mereka beralih ke pembahasan yang lainnya.
Alya Sabrinah mengatakan…
Nama:Alya Sabrinah
Kelas:X B

1.Jelaskan struktur teks anekdot tentang krisis !
Jawab:Krisis dalam teks anekdot adalah bagian puncak dari teks anekdot.bagian ini memuat kalimat yang menceritakan masalah hingga membawa ke bagian klimaks cerita.

2.Jelaskan struktur teks anekdot tentang reaksi
Jawab: Struktur Reaksi dalam teks anekdot adalah penyelesaian terhadap krisis.(penyelesaian terhadap puncak permasalahan).

3.Tuliskan ciri-ciri teks anekdot!
Jawab:ciri-ciri teks anekdot:
-Bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan cerita lucu atau bualan.
-Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan di dalam teks.
-Memiliki tujuan tertentu.

4.Tuliskan fungsi anekdot!
Jawab:teks anekdot berfungsi untuk menyampaikan sebuah cerita baik fiksi maupun nonfiksi.sehingga pembaca seolah olah menyaksikan peristiwa yang diceritakan dibandingkan cerita lainnya dan anekdot memiliki kekhususan yaitu mengandung humor/unsur lucu

5.Berikan contoh teks anekdot struktur orientasi!
Jawab:
Orientasi: Ada seorang guru yang berada di depan kelas untuk memberikan pengumuman kepada siswa siswanya.
6.Berikan contoh teks anekdot sesuai struktur (Orientasi, abstrak, koda, reaksi, krisis)!
Jawab:Cara Keledai Membaca Buku
Abstraksi
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati.

Orientasi
Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Krisis
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir.

Reaksi
Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

"Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya," kata Nasrudin.

Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?"

Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu."

"Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk.

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya."
Koda
"Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?" kata Nashrudin dengan mimik serius.
Raizel Zahra Faiha mengatakan…
Raizel Zahra Faiha XB

1. Krisis
• Krisis adalah bagian terjadinya masalah yang unik pada si penulis atau orang yang diceritakan.

2. Reaksi
• Reaksi
Reaksi adalah bagian penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis tadi.

3. ciri-ciri teks anekdot:
• Mampu menghibur dan membuat tertawa, hal ini berarti teks anekdot memuat beragam kisah lucu atau humor.
• Memiliki sifat menggelitik, teks anekdot dapat membuat setiap orang yang membacanya akan merasa terhibur.
• Memiliki sifat menyindir, baik itu orang maupun kelompok. Oleh karena itu, teks anekdot bisa juga dibilang sebagai media untuk mengkritik suatu peristiwa yang sedang terjadi.
• Bisa jadi mengenai orang penting, ini menjadikan teks ini biasa digunakan untuk membahas orang-orang penting.
• Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng, orang yang hendak menulis membuat sebuah cerita lain yang sebenarnya berhubungan dengan kehidupan saat ini.


4. Anekdot berfungsi sebagai sarana untuk menyalurkan ekspresi atas perasaan tidak puas, kemarahan, atau kejengkelan terhadap suatu masalah yang telah diketahui masyarakat luas.


5. Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi.
contoh : Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Azzam ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

6. [Abstraksi]
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati.

[Orientasi]
Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

[Krisis]
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir.

[Reaksi]
Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

"Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya," kata Nasrudin.

Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?"

Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu."

"Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk.

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya."

[Koda]
"Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?" kata Nashrudin dengan mimik serius.
Liza Aulia mengatakan…
Liza Aulia X-B

1. Krisis yakni bagian pada teks anekdot yang memuat pokok masalah yang dihadapi dalam teks.

2. Reaksi adalah bagian teks anekdot yang berisi penyelesaian dari masalah yang dihadapi.


3. -Bersifat lucu.
-Bersifat menggelitik.
-Bersifat menyindir.
-Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
-Memiliki tujuan tertentu.
-Hampir menyerupai dongeng.
-Bisa menceritakan hubungan antara manusia dan hewan

4. sebagai penghibur. Sebab cerita yang disajikannya berupa sindiran berbentuk humor. Fungsi teks anekdot lainnya adalah: Menyampaikan kebenaran dengan cara yang lucu dan menarik.

5. Lalu ketika sudah masuk kedalam sel tahanan dia dan beberapa napi mulai berinteraksi ringan ada satu napi bertanya, "kejahatan apa yang telah kamu lakukan sehingga bisa masuk penjara?"

Pemburu menjawab, "Karena habis berburu hewan

Napi bertanya lagi, "ohh hewan apa yang kamu buru? dan divonis berapa tahun penjara?"

Pemburu menjawab, "saya berburu kelinci, dan

vonisnya penjara seumur hidup".

6. Tikus

( Orientasi )

Alkisah, pada suatu hari terjadi migrasi tikus besar besaran dari seluruh dunia. Ketika mereka sampai pada satu gorong-gorong besar, mereka memperebutkan kekuasaan. Siapa yang berhak tinggal dan menjadi pemimpin di tempat itu.

( Krisis )

Tikus pejantan yang besar saling beradu argumen. Seekor tikus dari Amerika dengan sombongnya berkata, "Kami tikus Amerika sangatlah pintar. Buktinya kami bisa membuat perusahaan film yang terkenal di seluruh dunia." (Disney Film dengan ikon Mickey Mouse)

Tikus pejantan dari Prancis tidak mau kalah,

( Reaksi )

"Kalian lupa ya, kalau tikus dari Prancis itu mahir memasak. Bahkan hasil masakannya dipuji oleh koki manusia yang terkenal." (Film Ratatouille)

Dari ujung terowongan, tikus pejantan dari Thailand dengan santainya berkata, "Mari kuceritakan satu hal, aku pernah jalan-jalan ke Indonesia. Ternyata di pemerintahan manusianya dipimpin oleh para sana, tikus (koruptor)."

( Koda )

Akhirnya kekuasaan para tikus pun dipimpin oleh tikus dari Indonesia.
Najwa Azzaila mengatakan…
1. Krisis
Krisis atau komplikasi merupakan bagian yang menunjukkan adanya hal atau masalah yang unik (tidak biasa). Krisis dimaknai sebagai saat terjadinya kejanggalan atau ketidakpuasan. Hal ini bisa menceritakan apa yang terjadi pada si penulis, maupun orang yang ditulis.

2. Reaksi
Reaksi dimaknai sebagai bagian teks yang menerangkan cara penulis atau orang yang diceritakan, dalam menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis. Reaksi ini merupakan suatu tanggapan atau respons atas krisis yang dimunculkan sebelumnya.

3. • Teks anekdot bersifat lelucon yang berisikan bualan atau kisah-kisah lucu
• Bersifat menggelitik, yakni teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuannya
• Bersifat menyindir
Isi teksnya sisa jadi mengenai orang penting
• Memiliki tujuan tertentu
• Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
• Menceritakan tentang karakter manusia dan hewan, yang sering terhubung secara umum dan realistis

4. Teks anekdot berfungsi sebagai penghibur. Sebab cerita yang disajikannya berupa sindiran berbentuk humor.

5. Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi.
contoh: Gadis berusia 23 tahun ini masih setia menunggu teman nya yang tak kunjung datang, padahal tadi mereka sudah berjanji akan berkeliling kota untuk menghabisi akhir pekan. “Kebiasaan sekali Raden Baswara ini, saya sudah lama menunggu tetapi ia belum juga datang” keluh Sahara. Langit sudah hampir gelap tetapi belum juga ada tanda tanda Baswara akan datang, kemudian saat itu juga Sahara memutuskan akan kembali pulang kerumah, biarlah, mungkin teman nya ini lupa.

6. • Abstraksi
Pada suatu hari ada seorang nelayan muda yang baru saja dijebloskan ke dalam penjara.

• Orientasi
Di hari pertama ia mendekam di penjara, narapidana yang disebelahnya menanyakan kenapa ia sampai dipenjara.

Napi: Kamu masih muda, tapi kenapa sudah masuk penjara, kejahatan apa yang sudah kamu lakukan?

Nelayan: Yang saya lakukan hanya mencuri ikan.

Napi: Terus kamu divonis hingga berapa tahun?

Nelayan: "Saya divonis dengan hukuman seumur hidup dan masa percobaan selama 2 tahun.

• Krisis
Si Napi melongo karena merasa heran dan menanyakan lebih jauh lagi karena masalah ini tergolong sangat aneh.

Napi: Hanya mencuri ikan kamu dihukum seberat ini? Memang kamu mencuri ikan apa? Paus langka atau apa?

Nelayan: "Begini, aku mencoba membom ikan di dalam waduk dengan sebuah detonator atau bom kecil. Setelah bom saya lempar, kemudian ada 3 ekor ikan yang mengambang di permukaan air setelah alat yang saya gunakan sudah meledak.

Napi: Wah, cuma seperti itu seharusnya kamu hanya dihukum beberapa hari saja, tidak sampai seumur hidup dong?!

Nelayan: Nah, yang menjadi permasalahan utamanya yaitu terdapat 2 mayat penyelam yang ikut mengapung setelah ikan yang mengapung!

• Reaksi
Napi: (tertawa terbahak-bahak) Wahahaha ternyata tidak hanya ikan yang berhasil kamu bom. Bahkan penyelam yang tak berdosa saja ikut terkena bom, pantas saja kamu masuk penjara.

• Koda
Setelah membahas singkat mengenai kasus yang dialami nelayan muda tersebut yang masuk penjara dan divonis seumur hidup, mereka melanjutkan pembicaraan pembahasan yang lain.
Siti Aisyah mengatakan…
Siti Aisyah Kasim
10 B

1. Krisis, yaitu masalah utama dalam sebuah teks anekdot/pemunculan masalah.
2. Reaksi, yiatu bagian yang berisi penyelesaian masalah yang ada pada bagian krisis.
3 -Bersifat lucu.
-Bersifat menggelitik.
-Bersifat menyindir.
-Bisa berdasarkan. -pengalaman pribadi/tokoh.
-Memiliki tujuan tertentu.
-Hampir menyerupai dongeng.
-Bisa menceritakan hubungan antara manusia dan hewan
4.Fungsi anekdot sebagai cerita singkat dibagi menjadi dua, yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi primer teks ini adalah sebagai sarana ekspresi ketidakpuasan, kemarahan, dan kejengkelan terhadap suatu hal yang secara umum sudah diketahui oleh masyarakat. Semantara itu, teks sekundernya sebagai hiburan dengan analogi atau contoh dalam menjelaskan sesuatu.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teks anekdot bertujuan untuk:

•untuk membangkitkan tawa bagi pembaca,
•sebagai sarana penghibur, dan
•sebagai sarana kritik. undefined
5. Tutut yang tidak punya uang receh sehingga mengeluarkan pecahan Rp 50.000. Penjaga tol : “Ini bu, kembaliannya.” Bu Tutut : “Sudah… simpan saja buat keluarga anda.” Penjaga tol merasa senang karena menerima Rp 47.000 rupiah dan langsung berterima kasih kepada Tutut. Setelah beberapa jam Tommy datang, melewati jalan tol tersebut. Kali ini Tommy mengeluarkan uang 20 ribuan. Penjaga tol: “ Ini pak, kembaliannya 17 ribu.” Tommy: “Sudahlah, simpan saja buat sekolah anak anda.” Penjaga langsung memasukkan kembalian itu kekantongnya dan berterima kasih banyak ke Tommy.
6. Orientasi
Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Krisis
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir.

Reaksi
Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

"Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya," kata Nasrudin.

Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?"

Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu."

"Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk.

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya."
Koda
"Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?" kata Nashrudin dengan mimik serius.
MUHAMMAD ZAKI AKBAR mengatakan…
MUHAMMAD ZAKI AKBAR
XB

1. c. Krisis, adalah bagian yang dimana masalah yang berupa unik dan tidak biasa itu terjadi pada sebuah cerita anekdot.

2. Reaksi, adalah bagian teks anekdot yang berisi penyelesaian dari masalah yang dihadapi.

3. -Bersifat lucu.
-Bersifat menggelitik.
-Bersifat menyindir.
-Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
-Memiliki tujuan tertentu.
-Hampir menyerupai dongeng.
-Bisa menceritakan hubungan antara manusia dan hewan.

4. Anekdot berfungsi sebagai sarana untuk menyalurkan ekspresi atas perasaan tidak puas, kemarahan, atau kejengkelan terhadap suatu masalah yang telah diketahui masyarakat luas.

5. Orientasi

Di hari pertama ia mendekam di penjara, narapidana yang disebelahnya menanyakan kenapa ia sampai dipenjara.

Napi: Kamu masih muda, tapi kenapa sudah masuk penjara, kejahatan apa yang sudah kamu lakukan?

Nelayan: Yang saya lakukan hanya mencuri ikan.

Napi: Terus kamu divonis hingga berapa tahun?

Nelayan: "Saya divonis dengan hukuman seumur hidup dan masa percobaan selama 2 tahun.

6. Abstraksi
Di pagi hari yang indah, Diwan lagi asyik menyantap makanan kesukaanya yaitu soto, di warung langganan sebelah Masjid Jami'. Setelah merasa kenyang, Diwan kemudian berdiri dari duduknya untuk beranjak pulang menuju rumah.

Orientasi
Dalam perjalanannya pulang menuju rumah, tak di sangka tiba-tiba Diwan tertimpa musibah. Diwan terserempet oleh kawanan pemuda pengendara motor yang melaju kencang dan ugal-ugalan. Kejadian tersebut mengakibatkan diwan jatuh ke jalan.

Tidak ada luka berat yang di alami oleh Diwan, namun yang membuatnya marah adalah tali sandal putus dan tidak dapat digunakan kembali.

Dengan rasa penuh marah, Diwan terpaksa pulang menuju rumah dengan berjalan kali tanpa menggunakan sandal. Karena jarak rumah masih cukup jauh, di tengah perjalanan Diwan merasakan sakit pada kaki karena tidak menggunakan sandal. Diwan pun memutuskan untuk membeli sandal di toko terdekat.

Sesampainya di toko terdekat, Diwan mulai melihat-lihat dan bertanya merek dan jenis sandal serta harganya. Namun, lagi-lagi nasib sial menghampirinya saat Diwan melihat isi dompetnya. Ternyata tak ada satu pun merek sandal yang harganya sesuai dengan isi dompetnya. Dengan perasaan sangat terpaksa, Diwan pun melanjutkan perjalanannya menuju rumah tanpa menggunakan sandal.

Krisis
Diwan melintas di Masjid Jami' dan dia melihat banyak sandal yang ditinggalkan pemiliknya berjamaah. Kemudian, tanpa berpikir panjang Diwan langsung mengambil sandal paling bagus yang ada di Masjid Jami' tersebut.

Malangnya nasib Diwan saat mengambil sandal. Sang pemilik mengetahui sandalnya diambil oleh Diwan. Diwan pun dikejar-kejar oleh pemilik sandal tersebut. Sang pemilik sandal kemudian membawa Diwan ke kantor polisi atas tindakan kriminalitas yang telah dilakukan.

Setelah dilakukan penyeledikian, Diwan dijatuhi sanksi pasal pencurian, lalu kasusnya akan disidangkan satu pekan kembali. Malang banget si Diwan, hanya perkara sepele saja dapat bikin dia dibawa di hadapan meja hijau.

Respons
Akhirnya tiba juga hari persidangan, Diwan berada di tempat duduk tersangka disertai muka yang tertunduk.

Hakim: Baiklah, Diwan, umur 23 tahun, saudara ternyata ketahuan mencuri sandal seharga 30.000 rupiah. Oleh sebab itu, Anda akan dikenakan sanksi 5 tahun penjara.

Diwan: Looh?! Pak, ini tak adil bagi saya, mengapa hukuman saya lebih berat daripada hukuman koruptor?

Koda
Lalu hakim menjelaskan kepada Diwan bahwa ia mencuri sandal dan merugikan seseorang dengan nilai 30.000 rupiah saja. Sementara para koruptor melakukan korupsi uang senilai 2 miliar, dan itu sama saja merugikan 200 juta rakyat Indonesia.

Nah, bila dihitung-hitung, koruptor cuma bikin rugi 10 rupiah saja masing masing orang. Dengan begitu, kerugian yang dilakukan oleh Diwan lebih besar dibandingkan aksi yang dikerjakan oleh para koruptor.
Zahrani Nufus mengatakan…
1. Krisis
Merupakan bagian yang menjadi puncak permasalahan dari sebuah teks anekdot
2. Reaction, merupakan bagian dari teks anekdot yang berisi solusi dari permasalahan yang dihadapi.
3. Teks anekdot bersifat humor atau canda, sarkastik, dan hiburan
4. anekdot berfungsi sebagai ruang kritik, sindiran, dan ketidakpuasan terhadap penguasa.
5.Struktur Teks Anekdot Lucu Gara-gara Takut Istri

Di suatu hari yang sedikit mendung
Tibalah seorang laki-laki kekar di sebuah rumah sakit. Tapi ada yang aneh, kedua telinganya melepuh seperti bekas terbakar
Keluhan laki-laki kekar, “Jadi begini, pak dokter. Kekar-kekar begini saya takut istri. Jadi kemarin itu istri saya sedang ke luar rumah dan nyuruh saya nyetrika baju. Nah, ada telpon masuk. Lantaran takut itu dari istri saya … saya spontan menempelkan setrika ke telinga kanan saya, dok.”
“Waah, saya paham rasanya takut istri. Terus telinga kiri bapak kenapa?”
Seketika itu dokter mengambil setrika lalu menempelkannya di muka lelaki kekar itu.
6. Abstraksi: Pada suatu hari yang lumayan mendung.
Orientasi: Datanglah seorang pria bertubuh kekar ke sebuah rumah sakit. Namun terlihat ada yang aneh, kedua telinga pria itu melepuh dan terlihat seperti ada bekas terbakar.
Krisis: Keluhan si pria berbadan kekar, “Gini dok, meskpun badan saya kekar, tapi aslinya saya ini takut sama istri. Jadi, waktu kemarin istri saya lagi ke luar rumah dan menyuruh saya untuk nyetrika baju. Pada saat saya lagi dalam nyetrika, tiba-tiba ada telepon masuk. Karena saya kira telepon itu dari istri saya, maka saya refleks mengambil telepon dan mengangkatnya, tapi sialnya adalah yang saya akan itu bukan telepon, tapi adalah setrika. Saya menempelkan setrika panas ke telinga kanan saya dok.”
Reaksi: Hmm, saya paham sih bagaimana rasanya takut sama istri. Terus telinga yang bagian kiri kenapa mas.
Koda: Mendengar cerita tersebut, seketika langsung si dokter itu mengambil setrika dan menempelkannya ke muka pria kekar tersebut.
Riska Handayani mengatakan…
Nama : Riska Handayani
Kelas : X-B

1. - Abstrak, biasanya ditaruh pada awal paragraf untuk menyampaikan isi cerita tersebut secara umum bertujuan agar para pembaca dapat berimajinasi dan membayangkan cerita yang akan dibaca tersebut.

- Orientasi, adalah merupakan bagian yang terjadi pada awal cerita serta latar belakang yang menyampaikan mengapa peristiwa itu terjadi.

- Krisis, adalah bagian yang dimana masalah yang berupa unik dan tidak biasa itu terjadi pada sebuah cerita anekdot.

- Reaksi, merupakan cara penulis menyelesaikan masalah dari kejadian yang terjadi pada krisis tadi dengan cara-cara yang unik pula.

- Koda, merupakan penutup atau bagian akhir yang menutup cerita tersebut serta kesimpulan cerita anekdot yang sudah diceritakan itu.

2. Reaksi, merupakan cara penulis menyelesaikan masalah dari kejadian yang terjadi pada krisis tadi dengan cara-cara yang unik pula.

3.1.Teks anekdot bersifat humor atau berisikan kisah-kisah lucu atau bualan.
2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.
3. Bersifat menyindir.

4.Teks anekdot berfungsi sebagai penghibur. disajikannya berupa sindiran berbentuk humor. Fungsi Menyampaikan kebenaran dengan cara yang lucu dan menarik.

5. Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

6. Cara Keledai Membaca Buku
Abstraksi
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati.

Orientasi
Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Krisis
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir.

Reaksi
Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

"Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya," kata Nasrudin.

Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?"

Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu."

"Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk.

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya."

Koda
"Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?" kata Nashrudin dengan mimik serius.
Emi budiarti mengatakan…
Emi budiarti
X-B

Nama : Riska Handayani
Kelas : X-B

1. - Abstrak, biasanya ditaruh pada awal paragraf untuk menyampaikan isi cerita tersebut secara umum bertujuan agar para pembaca dapat berimajinasi dan membayangkan cerita yang akan dibaca tersebut.

- Orientasi, adalah merupakan bagian yang terjadi pada awal cerita serta latar belakang yang menyampaikan mengapa peristiwa itu terjadi.

- Krisis, adalah bagian yang dimana masalah yang berupa unik dan tidak biasa itu terjadi pada sebuah cerita anekdot.

- Reaksi, merupakan cara penulis menyelesaikan masalah dari kejadian yang terjadi pada krisis tadi dengan cara-cara yang unik pula.

- Koda, merupakan penutup atau bagian akhir yang menutup cerita tersebut serta kesimpulan cerita anekdot yang sudah diceritakan itu.

2. Reaksi, merupakan cara penulis menyelesaikan masalah dari kejadian yang terjadi pada krisis tadi dengan cara-cara yang unik pula.

3.1.Teks anekdot bersifat humor atau berisikan kisah-kisah lucu atau bualan.
2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.
3. Bersifat menyindir.

4.Teks anekdot berfungsi sebagai penghibur. disajikannya berupa sindiran berbentuk humor. Fungsi Menyampaikan kebenaran dengan cara yang lucu dan menarik.

5. Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

6. Cara Keledai Membaca Buku
Abstraksi
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati.

Orientasi
Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Krisis
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir.

Reaksi
Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

"Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya," kata Nasrudin.

Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?"

Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu."

"Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk.

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya."

Koda
"Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?" kata Nashrudin dengan mimik serius.
Nama: LINTANG INDRIANI SARNO BAROKAH
KELAS: 10B

1.Orientasi, Komplikasi, Resolusi

2. Pengenalan, inti cerita, reaksi, menjaga alur cerita yang kohesif dan memastikan bahwa anekdot memiliki titik akhir yang kuat

3.

1) Mengandung cerita pendek atau kejadian nyata yang lucu atau menggelitik.

2) Biasanya mengandung unsur humor, ironi, atau kejadian tak terduga.

3) Fokus pada tokoh atau peristiwa tertentu untuk menggambarkan suatu pesan atau nilai.

4) Dituturkan dalam bahasa santai dan ringan.

5) Tujuannya bisa untuk menghibur, mengajarkan pelajaran, atau membangkitkan perasaan positif.

4. Fungsi anekdot adalah untuk menghibur, menyampaikan pesan atau moral dengan cara yang ringan dan ceria, serta membuat pembicaraan atau tulisan lebih menarik.

5. Pada suatu pagi di sebuah kafe kecil di pinggiran kota, dua sahabat, Rey dan Yona, sedang duduk berbincang. Yona tampak sibuk mengutak-atik ponselnya, sementara Rey dengan semangat menceritakan pengalaman serunya saat hiking akhir pekan lalu. Tiba-tiba, Yona berkata, "Rey, tahu gak? Aku tadi malam bermimpi bisa terbang seperti burung!"

6. Orientasi: Suatu hari di kampus, saat saya sedang berjalan menuju perpustakaan, saya melihat seorang teman sekelas dengan wajah terburu-buru dan tangan memegang erat sebuah buku.

Abstrak: Teman saya itu ternyata sedang dalam misi mencari buku langka yang menjadi bahan tugas besar. Buku tersebut kabarnya hanya ada satu eksemplar di perpustakaan, dan dia harus menemukannya sebelum tenggat waktu pengumpulan tugas.

Koda: Setelah berjam-jam mencari, teman saya akhirnya menemukan buku yang dicari di bagian rak yang tersembunyi di sudut perpustakaan. Ekspresi wajahnya berubah dari tegang menjadi lega, dan dia langsung menuju meja baca untuk mulai meneliti buku tersebut.

Reaksi: Saat teman saya membuka buku itu, terdengar suara "krriiik" yang cukup keras. Seketika itu pula, sekelompok orang di sekitar dia membalikkan kepala mereka dan melihat ke arahnya.

Krisis: Ternyata, "krriiik" tersebut berasal dari suara kertas halaman dalam buku yang rapuh dan tua itu. Beberapa halaman bahkan mulai terlepas dari jilidnya. Teman saya panik dan berusaha segera menutup buku tersebut dengan hati-hati, namun seolah nasib buruk belum cukup, halaman terakhir pun ikut terlepas.

Tentu saja, orang-orang di sekitarnya tertawa dan memberikan dukungan dengan senyuman. Teman saya merasa malu namun kemudian ikut tertawa atas kejadian kocak itu. Akhirnya, dia memutuskan untuk mencari buku lain sebagai alternatif untuk menyelesaikan tugasnya.
Winda Sari mengatakan…
Nama : Winda Sari (35)
Kelas : X-B

1. Jelaskan struktur teks anekdot tentang krisis !
Jawab :
yaitu bagian awal paragraf yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang teks anekdot.

2. Jelaskan struktur teks anekdot tentang reaksi!
Jawab :
yaitu cara menyelesaikan masalah yang timbul dalam krisis, di dalamnya biasanya muncul sindiran yang dijadikan kritik kepada orang lain.

3. Tuliskan ciri-ciri teks anekdot!
Jawab :
• Bersifat humor
• Bersifat menggelitik
• Bersifat menyindir
• Menceritakan orang penting, seperti pejabat ataupun tokoh terkenal, tetapi bisa juga menceritakan orang biasa
• Memiliki tujuan tertentu
• Bisa menceritakan kisah cerita yang menyerupai dongeng atau menceritakan karakter hewan dan manusia yang sering terhubung secara umum dan realistis.


4. Tuliskan fungsi anekdot!
Jawab :
• Fungsi primer adalah sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan kritik/sindiran akibat ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya.
• Fungsi sekunder adalah sebagai bahan hiburan, analogi, penarik perhatian, atau contoh dalam menjelaskan sesuatu.

5. Berikan contoh teks anekdot struktur orientasi!
Jawab :
"Sudah beberapa hari ini kota ini terpapar oleh gelombang panas yang luar biasa. Suhu mencapai rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Di tengah-tengah krisis panas ini, saya ingin berbagi cerita lucu tentang bagaimana saya mencoba mengatasi situasi ini dengan cara yang agak kreatif".

6. Berikan contoh teks anekdot sesuai struktur (Orientasi, abstrak, koda, reaksi, krisis)!
Jawab :
• Orientasi: "Pada suatu pagi cerah di tengah musim panas yang menyengat, saya dan teman-teman memutuskan untuk melakukan perjalanan mendaki gunung. Semangat kami membara, dan kami siap menghadapi petualangan baru".
• Abstrak: "Setelah beberapa jam mendaki, kami sampai di puncak gunung yang menakjubkan. Namun, tiba-tiba cuaca berubah drastis. Angin kencang dan awan gelap merayap dengan cepat, menandakan bahwa badai mendekat".
• Krisis: "Kami terjebak di puncak gunung saat badai mendekat. Hujan deras mulai turun, dan kami tak memiliki perlengkapan yang cukup untuk melindungi diri dari cuaca buruk ini. Tanpa tempat berlindung, kami merasa seperti dalam situasi yang sangat sulit".
• Reaksi: "Saat kami berdiri di puncak gunung yang terbuka, tak ada yang tahu harus berbuat apa. Namun, tiba-tiba salah satu teman kami, Alex, mengeluarkan payung mini dari dalam tasnya. Kami semua tertawa melihatnya, merasa bahwa ide itu terlalu kecil untuk melindungi kami dari hujan deras ini".
• Koda: "Ternyata, ide Alex yang tampak konyol itu sangat membantu kami. Dia meletakkan payung di atas kepala dan memegangnya dengan susah payah, memberikan sedikit perlindungan dari hujan. Kami semua mengikuti jejaknya, dan meskipun payung-payung kecil itu tidak sepenuhnya efektif, setidaknya kami tidak terlalu basah kuyup".
Gina Aolia mengatakan…
Nama: Gina Aolia
Kelas: X-B

1. krisis pada anekdot adalah puncak permasalahan dalam cerita

2. Reaksi, adalah bagian teks anekdot yang berisi penyelesaian dari masalah.

3. • Bersifat Humor
• Bersifat Menggelitik
• Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
• Bersifat Menyindir
• Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh.
• Bisa menceritakan hubungan antara manusia dan hewan.

4. Teks anekdot berfungsi sebagai penghibur

5. Pagi hari di sebuah kolam renang, seorang kakak sedang mengajari adiknya berenang.

"Aku tidak mau malu karena tidak bisa berenang ka," kata sang adik.

"Kakak akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah dik," jawab sang kakak.

Mendengar hal itu, sang adik pun gembira. Setelah beberapa hari latihan renang itu, sang kak tampak bersedih, sementara sang adik tampak gembira.

"Terima kasih kak, akhirnya kakak bisa mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai, tapi kenapa kakak bersedih?" tanyanya.

"Yang kamu kuasai itu gaya batu, dik!" pungkas sang kakak.

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS CERPEN TUKANG PIJIT KELILING

SOAL UTS 2015-2016

MENENTUKAN ISI PUISI, "TUHAN TELAH MENEGURMU"