XII MIPA 1 MENGANALISIS KEBAHASAAN KRITIK DAN ESAI
Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas!
Jawaban
langsung di posting komentar
1.
Hal apa yang coba disampaikan dari penggalan esai
berikut ini?
Akhir-akhir ini
kesenjangan ekonomi di Indonesia meningkat. Hal tersebut bisa dilihat dari
banyaknya perubahan yang terjadi. Adanya peningkatan kesenjangan empunya lahan
di bidang pertanian, adanya kesenjangan untuk dapat akses berkumpul dalam
kegiatan ekonomi; contohnya adalah petani yang kesulitan mendapatkan kredit
pertanian. Ada juga kesenjangan mendapat layanan masyarakat seperti pelayanan
pendidikan dan kesehatan.
2.
Apa kesimpulan dari penggalan teks esai berikut ini?
Pada awalnya, Taufiq
Ismail fokus pada imajinasi visual untuk menggambarkan sebuah pengalaman indah
yang tajam untuk masa-masa penting sebuah sejarah. Ia amat memaksimalkan
kekuatan majas dalam puisi yang bagus untuk bisa menciptakan daya imajinatif
pembaca. Namun, sejak 1970 puisi dari Taufiq mengalami perubahan.
3.
Apakah prinsip-prinsip seorang kritikus sastra!
Jelaskan.
4.
Jelaskan dengan baik apa fungsi dari kritik dan esai
tersebut!
5.
Coba bandingkan antara kritik dan esai yang kamu
ketahui? Jelaskan!
6.
Apakah yang disebut kata kerja mental? Jelaskan berikan
contoh.
7.
Kritik itu harus objektif. Apakah yang disebut
objektif? Jelaskan berikan contoh.
8.
Esai itu bersifat subjektif. Apakah yang disebut
subyektif? Jelaskan berikan contoh.
9.
Sebutkan ciri-ciri kritik yang baik!
10. Sebutkan
ciri-ciri esai yang baik!
=== SELAMAT MENGERJAKAN ===
Komentar
Kelas : XII MIPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan menyeluruh, sementara esai hanya membahas hal-hal yang menarik dari sebuah objek atau fenomena, berdasarkan pengamatan atau pandangan penulis.
5. Perbandingan teks kritik dan esai dari segi pengetahuan :
• Kritik :
—Objek kajian adalah karya, misalnya seni musik, sastra tari, drama, film, dll.
—Ada deskripsi karya, bila karya berwujud buku deskripsinya berupa sinopsis
—Menyajikan daya obyektif
• Esai :
—Objek kajian dapat berupa karya atau fenomena.
—Tidak ada ringkasan atau sinopsis karya.
—Tidsk selaku membutuhkan data.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya.
—Contoh : "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Penilaian/kritik objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
—Contoh objektif ialah seperti penilaian tinggi badan kepada seseorang karena bisa diukur dengan akurat, dan didukung dengan patokan/tolok ukur/ parameternya yaitu satuan panjang (cm, inch, feet, dll).
8. Subjektif adalah keadaan seseorang berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
Pembahasan masalah dalam teks esai bersifat subjektif karena teks esai berisi pandangan tentang suatu masalah yang aktual berdasarkan dari sudut pandang atau opini penulis pribadi.
—Contoh : “Pementasan itu indah sekali, cahaya lampu warna-warni sungguh dapat menggambarkan suasana gundah sang tokoh.”
9. Ciri-ciri kritik yang baik, yaitu :
1. Bersifat menanggapi/ mengomentari karya orang lain.
2. Bersifat obyektif (tidak berprasangka dan tidak terpengaruh siapa penulisnya).
3. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari suatu hasil karya.
4. Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
10. Ciri-ciri esai yang baik, yaitu :
1. Berbentuk prosa.
2. Bersifat subyektif (sesuai pandangan atau pribadi penulisnya).
3. Berisi fakta, permasalahan, analisis permasalahan, dan kesimpulan.
Kelas : XII MIPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3.
* Konstruktif atau membangun
* Berisi ulasan karya
* Menjatuhkan atau merendahkan karya atau penulis bukan tujuan dari kritik
* Kritik membangun keramaian bersastra
* Karya orang lain adalah objek yang dikritik
* Bahasa tegas dan lugas digunakan agar bisa dipahami dengan baik
4.
* Sebagai upaya pengembangan sastra. Para kritikus berusaha memperlihatkan struktur karya sastra, menyampaikan penilaian, kekuatan dan kelemahan, serta memberi arahan bagaimana karya sastra tersebut bisa dikembangkan.
* Pembinaan apresiasi sastra. Kritikus membantu peminat sastra memahami apa maksud sebuah karya. Menelaah apa saja kelemahan dari sebuah karya sastra.
* Mengembangkan ilmu kesastraan. Kritik karya sastra berisikan analisis karya, analisis struktur, gaya bahasa, dan juga gaya dan teknik bercerita.
5. Adapun perbedaan kritik dan esai, yaitu pendapat pada kritik cenderung berisi penilaian terhadap kekurangan suatu karya berdasarkan teori tertentu, sedangkan pendapat pada esai cenderung menampilkan suatu fakta persoalan berdasarkan sudut pandang pribadi penulis.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya.
7. Kritik sastra objektif adalah kritik yang menilai sebuah karya sastra sebagai sesuatu yang bersifat mandiri, yang pada dasarnya bertumpu atas karya sastra itu sendiri contoh : “Gaya gambar kamu realis, memang nggak salah menggambar realis tapi mungkin kurang bisa dicerna pembaca muda.”
8. dapat dikatakan bahwa esai merupakan tulisan prosa yang bersifat subjektif atau argumentatif dalam penyampaiannya. Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan, pendirian, atau evaluasi penulis terhadap suatu hal untuk kemudian diambil kesimpulan. Contoh : makalah ataupun skripsi.
9.
* Menggunakan bahasa yg baik (Mudah dimengerti, Sopan, dan Santun)
* Disertai alasan dan penjelasan yg mendukung.
* Tidak hanya berupa kecaman tetapi juga pujian.
* Harus bersifat membangun (konstruktif)
* Tidak bertujuan utk menjatuhkan yg diberi kritik.
10.
* Berbentuk prosa. Berbentuk prosa artinya bentuk komunikasinya biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
* Singkat. ...
* Memiliki gaya pembeda. ...
* Selalu tidak utuh. ...
* Memenuhi keutuhan penulisan. ...
* Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu.
Kelas : 12 MIPA 1
No. Absen : 27
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. * Prinsip penulisan kritik sastra :
1. wajib membaca karya
2. Alat analisis
3. Alasan atau argumentasi
4. Niat untuk membangun
5. Mengungkapkan nilai - nilai (+)
4. FUNGSI KRITIK SASTRA
a) Bagi pembaca: merupakan penuntun agar bisa menghargai dan menikmati suatu karya.
b) Bagi pengarang: merupakan petunjuk yang berharga dan waiib dipertimbangkan untuk kebaikan karya-karya selanjutnya
c) Pembinaan dan pengembangan sastra.
d) Pembinaan kebudayaan dan apresiasi seni.
e) Menunjang ilmu sastra
5. Perbedaan perbedaan esai dan kritik secara singkat adalah pendapat pada kritik cenderung berisi penilaian terhadap kekurangan suatu karya berdasarkan teori tertentu, sedangkan pendapat pada esai cenderung menampilkan suatu fakta persoalan berdasarkan sudut pandang pribadi penulis.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya.
Contohnya : Randi merasa bahwa tindakannya pulang ke rumah tepat waktu setelah bekerja telah sesuai dengan tata tertib perusahaan. (Kata "merasa" merupakan verba mental yang menerangkan persepsi).
7. Penilaian objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Contohnya : “Gambarnya udah oke, tapi tebal line-nya kayaknya sama semua ya. Coba dibedakan tebal line-nya, misalnya dibedakan di area mata biar kesannya lebih tegas.”
8. pembahasan dalam esai bersifat subjektif yaitu berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
Contohnya : Saya bisa mengatakan bahwa penyair yang bebas dari diksi adalah penyair yang kurang peduli dengan kata-kata yang merupakan unsur bahasa.
9. 1. Kritik berisi tafsiran terhadap suatu karya dengan disertai penjelasan dan alasan.
2. Dalam kritikan, terdapat sebuah penalaran analisis, interfretasi dan evaluasi.
3. Kritik merupakan pendapat subjektif dan bersifat pribadi.
4. Dalam mengkritik tidak hanya berisi kecaman tetapi juga pujian terhadap suatu karya.
10.
1. Berbentuk prosa
2. Singkat
3. Memiliki gaya pembeda
4. Selalu tidak utuh
5. Memenuhi keutuhan penulisan.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu
Kelas : 12 IPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra
Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. FUNGSI KRITIK SASTRA
a) Bagi pembaca: merupakan penuntun agar bisa menghargai dan menikmati suatu karya.
b) Bagi pengarang: merupakan petunjuk yang berharga dan waiib dipertimbangkan untuk kebaikan karya-karya selanjutnya
c) Pembinaan dan pengembangan sastra.
d) Pembinaan kebudayaan dan apresiasi seni.
e) Menunjang ilmu sastra
5. Perbedaan Kritik dan Esai
Dalam kritik terdapat deskripsi karya berupa sinopsis atau ringkasan karya yang dibahas, sementara esai tidak menyajikan sinopsis atau ringkasan objek atau fenomena yang dibahas. Kritik menyajikan data objektif, sementara esai tidak selalu membutuhkan data objektif.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya. Seperti contoh berikut: "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Penilaian objektif adalah penilaian yang dilakukan dengan mempertimbangkan data dan fakta serta sama sekali tidak menggunakan opini atau pendapat pribadi.
Penilaian pada teks kritik dilakukan dengan penilaian objektif karena teks kritik berisi penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Dengan demikian, Penilaian objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Contoh : Gaya gambar kamu realis, memang tidak salah menggambar realis tetapi kurang dimengerti pembaca muda
8. pembahasan dalam esai bersifat subjektif yaitu berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
9. Ciri-Ciri Kritik
1. Bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain.
2. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan.
3. Memberi saran perbaikan.
4. Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca.
5. Menggunakan tutur kata yang sopan
10. Berikut ciri cirinya:
1.Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4.Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.
5. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan kepada pembaca.
Kelas : XII MIPA 1
No absen : 38
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra
Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. sebagai pengembang ilmu sastra yang lainnya. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah pengembang bagi teori serta sejarah sastra.
5. Dalam kritik terdapat deskripsi karya berupa sinopsis atau ringkasan karya yang dibahas, sementara esai tidak menyajikan sinopsis atau ringkasan objek atau fenomena yang dibahas. Kritik menyajikan data objektif, sementara esai tidak selalu membutuhkan data objektif.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya
7. Kritik objektif adalah kritik yang menggunakan pendekatan atau pandangan bahwa suatu karya adalah struktur yang mandiri.
Contoh : Gambarnya udah oke, tapi masih ada yang kurang mantap nih. Coba diperbaiki.”
8. Subjektif adalah lebih kepada keadaan dimana seseorang berpikiran relatif, hasil dari menduga duga, berdasarkan perasaan atau selera orang.
Contoh : subjektif contohnya adalah karya seni, hubungan, kecantikan, dan lain-lain.
9. Sebutkan ciri ciri kritik yang baik?
Menggunakan bahasa yg baik (Mudah dimengerti, Sopan, dan Santun)
Disertai alasan dan penjelasan yg mendukung.
Tidak hanya berupa kecaman tetapi juga pujian.
Harus bersifat membangun (konstruktif)
Tidak bertujuan utk menjatuhkan yg diberi kritik.
10. Ciri-Ciri Esai
Berbentuk prosa. Berbentuk prosa artinya bentuk komunikasinya biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
Singkat.
Memiliki gaya pembeda.
Selalu tidak utuh.
Memenuhi keutuhan penulisan.
Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu.
Kelas : XII MIPA 1
No absen : 39
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra
Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. sebagai pengembang ilmu sastra yang lainnya. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah pengembang bagi teori serta sejarah sastra.
5. Dalam kritik terdapat deskripsi karya berupa sinopsis atau ringkasan karya yang dibahas, sementara esai tidak menyajikan sinopsis atau ringkasan objek atau fenomena yang dibahas. Kritik menyajikan data objektif, sementara esai tidak selalu membutuhkan data objektif.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya
7. Kritik objektif adalah kritik yang menggunakan pendekatan atau pandangan bahwa suatu karya adalah struktur yang mandiri.
Contoh : Gambarnya udah oke, tapi masih ada yang kurang mantap nih. Coba diperbaiki.”
8. Subjektif adalah lebih kepada keadaan dimana seseorang berpikiran relatif, hasil dari menduga duga, berdasarkan perasaan atau selera orang.
Contoh : subjektif contohnya adalah karya seni, hubungan, kecantikan, dan lain-lain.
9. Sebutkan ciri ciri kritik yang baik?
Menggunakan bahasa yg baik (Mudah dimengerti, Sopan, dan Santun)
Disertai alasan dan penjelasan yg mendukung.
Tidak hanya berupa kecaman tetapi juga pujian.
Harus bersifat membangun (konstruktif)
Tidak bertujuan utk menjatuhkan yg diberi kritik.
10. Ciri-Ciri Esai
Berbentuk prosa. Berbentuk prosa artinya bentuk komunikasinya biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
Singkat.
Memiliki gaya pembeda.
Selalu tidak utuh.
Memenuhi keutuhan penulisan.
Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu.
Kelas : 12 MIPA 1
No. Absen : 25
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. * Prinsip penulisan kritik sastra :
1. wajib membaca karya
2. Alat analisis
3. Alasan atau argumentasi
4. Niat untuk membangun
5. Mengungkapkan nilai - nilai (+)
4. FUNGSI KRITIK SASTRA
a) Bagi pembaca: merupakan penuntun agar bisa menghargai dan menikmati suatu karya.
b) Bagi pengarang: merupakan petunjuk yang berharga dan waiib dipertimbangkan untuk kebaikan karya-karya selanjutnya
c) Pembinaan dan pengembangan sastra.
d) Pembinaan kebudayaan dan apresiasi seni.
e) Menunjang ilmu sastra
5. Perbedaan perbedaan esai dan kritik secara singkat adalah pendapat pada kritik cenderung berisi penilaian terhadap kekurangan suatu karya berdasarkan teori tertentu, sedangkan pendapat pada esai cenderung menampilkan suatu fakta persoalan berdasarkan sudut pandang pribadi penulis.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya.
Contohnya : Randi merasa bahwa tindakannya pulang ke rumah tepat waktu setelah bekerja telah sesuai dengan tata tertib perusahaan. (Kata "merasa" merupakan verba mental yang menerangkan persepsi).
7. Penilaian objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Contohnya : “Gambarnya udah oke, tapi tebal line-nya kayaknya sama semua ya. Coba dibedakan tebal line-nya, misalnya dibedakan di area mata biar kesannya lebih tegas.”
8. pembahasan dalam esai bersifat subjektif yaitu berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
Contohnya : Saya bisa mengatakan bahwa penyair yang bebas dari diksi adalah penyair yang kurang peduli dengan kata-kata yang merupakan unsur bahasa.
9. 1. Kritik berisi tafsiran terhadap suatu karya dengan disertai penjelasan dan alasan.
2. Dalam kritikan, terdapat sebuah penalaran analisis, interfretasi dan evaluasi.
3. Kritik merupakan pendapat subjektif dan bersifat pribadi.
4. Dalam mengkritik tidak hanya berisi kecaman tetapi juga pujian terhadap suatu karya.
10.
1. Berbentuk prosa
2. Singkat
3. Memiliki gaya pembeda
4. Selalu tidak utuh
5. Memenuhi keutuhan penulisan.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu
Kelas : XII MIPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan menyeluruh, sementara esai hanya membahas hal-hal yang menarik dari sebuah objek atau fenomena, berdasarkan pengamatan atau pandangan penulis.
5. Perbandingan teks kritik dan esai dari segi pengetahuan :
• Kritik :
• Objek kajian adalah karya, misalnya seni musik, sastra tari, drama, film, dll.
• Ada deskripsi karya, bila karya berwujud buku deskripsinya berupa sinopsis
• Menyajikan daya obyektif
• Esai :
- Objek kajian dapat berupa karya atau fenomena.
- Tidak ada ringkasan atau sinopsis karya.
- Tidsk selaku membutuhkan data.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya.
• Contoh : "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Penilaian/kritik objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
• Contoh objektif ialah seperti penilaian tinggi badan kepada seseorang karena bisa diukur dengan akurat, dan didukung dengan patokan/tolok ukur/ parameternya yaitu satuan panjang (cm, inch, feet, dll).
8. Subjektif adalah keadaan seseorang berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
Pembahasan masalah dalam teks esai bersifat subjektif karena teks esai berisi pandangan tentang suatu masalah yang aktual berdasarkan dari sudut pandang atau opini penulis pribadi.
• Contoh : “Pementasan itu indah sekali, cahaya lampu warna-warni sungguh dapat menggambarkan suasana gundah sang tokoh.”
9. Ciri-ciri kritik yang baik, yaitu :
1. Bersifat menanggapi/ mengomentari karya orang lain.
2. Bersifat obyektif (tidak berprasangka dan tidak terpengaruh siapa penulisnya).
3. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari suatu hasil karya.
4. Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
10. Ciri-ciri esai yang baik, yaitu :
- Berbentuk prosa.
- Bersifat subyektif (sesuai pandangan atau pribadi penulisnya).
- Berisi fakta, permasalahan, analisis permasalahan, dan kesimpulan.
Kelas : XII MIPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan menyeluruh, sementara esai hanya membahas hal-hal yang menarik dari sebuah objek atau fenomena, berdasarkan pengamatan atau pandangan penulis.
5. Perbandingan teks kritik dan esai dari segi pengetahuan :
• Kritik :
• Objek kajian adalah karya, misalnya seni musik, sastra tari, drama, film, dll.
• Ada deskripsi karya, bila karya berwujud buku deskripsinya berupa sinopsis
• Menyajikan daya obyektif
• Esai :
- Objek kajian dapat berupa karya atau fenomena.
- Tidak ada ringkasan atau sinopsis karya.
- Tidsk selaku membutuhkan data.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya.
• Contoh : "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Penilaian/kritik objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
• Contoh objektif ialah seperti penilaian tinggi badan kepada seseorang karena bisa diukur dengan akurat, dan didukung dengan patokan/tolok ukur/ parameternya yaitu satuan panjang (cm, inch, feet, dll).
8. Subjektif adalah keadaan seseorang berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
Pembahasan masalah dalam teks esai bersifat subjektif karena teks esai berisi pandangan tentang suatu masalah yang aktual berdasarkan dari sudut pandang atau opini penulis pribadi.
• Contoh : “Pementasan itu indah sekali, cahaya lampu warna-warni sungguh dapat menggambarkan suasana gundah sang tokoh.”
9. Ciri-ciri kritik yang baik, yaitu :
1. Bersifat menanggapi/ mengomentari karya orang lain.
2. Bersifat obyektif (tidak berprasangka dan tidak terpengaruh siapa penulisnya).
3. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari suatu hasil karya.
4. Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
10. Ciri-ciri esai yang baik, yaitu :
- Berbentuk prosa.
- Bersifat subyektif (sesuai pandangan atau pribadi penulisnya).
- Berisi fakta, permasalahan, analisis permasalahan, dan kesimpulan.
Kelas : XII MIPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan menyeluruh, sementara esai hanya membahas hal-hal yang menarik dari sebuah objek atau fenomena, berdasarkan pengamatan atau pandangan penulis.
5. Perbandingan teks kritik dan esai dari segi pengetahuan :
• Kritik :
—Objek kajian adalah karya, misalnya seni musik, sastra tari, drama, film, dll.
—Ada deskripsi karya, bila karya berwujud buku deskripsinya berupa sinopsis
—Menyajikan daya obyektif
• Esai :
—Objek kajian dapat berupa karya atau fenomena.
—Tidak ada ringkasan atau sinopsis karya.
—Tidsk selaku membutuhkan data.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya.
—Contoh : "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Penilaian/kritik objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
—Contoh objektif ialah seperti penilaian tinggi badan kepada seseorang karena bisa diukur dengan akurat, dan didukung dengan patokan/tolok ukur/ parameternya yaitu satuan panjang (cm, inch, feet, dll).
8. Subjektif adalah keadaan seseorang berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
Pembahasan masalah dalam teks esai bersifat subjektif karena teks esai berisi pandangan tentang suatu masalah yang aktual berdasarkan dari sudut pandang atau opini penulis pribadi.
—Contoh : “Pementasan itu indah sekali, cahaya lampu warna-warni sungguh dapat menggambarkan suasana gundah sang tokoh.”
9. Ciri-ciri kritik yang baik, yaitu :
1. Bersifat menanggapi/ mengomentari karya orang lain.
2. Bersifat obyektif (tidak berprasangka dan tidak terpengaruh siapa penulisnya).
3. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari suatu hasil karya.
4. Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
10. Ciri-ciri esai yang baik, yaitu :
1. Berbentuk prosa.
2. Bersifat subyektif (sesuai pandangan atau pribadi penulisnya).
3. Berisi fakta, permasalahan, analisis permasalahan, dan kesimpulan.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3.
* Konstruktif atau membangun
* Berisi ulasan karya
* Menjatuhkan atau merendahkan karya atau penulis bukan tujuan dari kritik
* Kritik membangun keramaian bersastra
* Karya orang lain adalah objek yang dikritik
* Bahasa tegas dan lugas digunakan agar bisa dipahami dengan baik
4.
* Sebagai upaya pengembangan sastra. Para kritikus berusaha memperlihatkan struktur karya sastra, menyampaikan penilaian, kekuatan dan kelemahan, serta memberi arahan bagaimana karya sastra tersebut bisa dikembangkan.
* Pembinaan apresiasi sastra. Kritikus membantu peminat sastra memahami apa maksud sebuah karya. Menelaah apa saja kelemahan dari sebuah karya sastra.
* Mengembangkan ilmu kesastraan. Kritik karya sastra berisikan analisis karya, analisis struktur, gaya bahasa, dan juga gaya dan teknik bercerita.
5. Adapun perbedaan kritik dan esai, yaitu pendapat pada kritik cenderung berisi penilaian terhadap kekurangan suatu karya berdasarkan teori tertentu, sedangkan pendapat pada esai cenderung menampilkan suatu fakta persoalan berdasarkan sudut pandang pribadi penulis.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya.
7. Kritik sastra objektif adalah kritik yang menilai sebuah karya sastra sebagai sesuatu yang bersifat mandiri, yang pada dasarnya bertumpu atas karya sastra itu sendiri contoh : “Gaya gambar kamu realis, memang nggak salah menggambar realis tapi mungkin kurang bisa dicerna pembaca muda.”
8. dapat dikatakan bahwa esai merupakan tulisan prosa yang bersifat subjektif atau argumentatif dalam penyampaiannya. Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan, pendirian, atau evaluasi penulis terhadap suatu hal untuk kemudian diambil kesimpulan. Contoh : makalah ataupun skripsi.
9.
* Menggunakan bahasa yg baik (Mudah dimengerti, Sopan, dan Santun)
* Disertai alasan dan penjelasan yg mendukung.
* Tidak hanya berupa kecaman tetapi juga pujian.
* Harus bersifat membangun (konstruktif)
* Tidak bertujuan utk menjatuhkan yg diberi kritik.
10.
* Berbentuk prosa. Berbentuk prosa artinya bentuk komunikasinya biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
* Singkat.
* Memiliki gaya pembeda.
* Selalu tidak utuh.
* Memenuhi keutuhan penulisan.
* Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu.
Kelas : XII MIPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra
Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. sebagai pengembang ilmu sastra yang lainnya. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah pengembang bagi teori serta sejarah sastra.
5. Dalam kritik terdapat deskripsi karya berupa sinopsis atau ringkasan karya yang dibahas, sementara esai tidak menyajikan sinopsis atau ringkasan objek atau fenomena yang dibahas. Kritik menyajikan data objektif, sementara esai tidak selalu membutuhkan data objektif.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya
7. Kritik objektif adalah kritik yang menggunakan pendekatan atau pandangan bahwa suatu karya adalah struktur yang mandiri.
Contoh : Gambarnya udah oke, tapi masih ada yang kurang mantap nih. Coba diperbaiki.”
8. Subjektif adalah lebih kepada keadaan dimana seseorang berpikiran relatif, hasil dari menduga duga, berdasarkan perasaan atau selera orang.
Contoh : subjektif contohnya adalah karya seni, hubungan, kecantikan, dan lain-lain.
9. Sebutkan ciri ciri kritik yang baik?
Menggunakan bahasa yg baik (Mudah dimengerti, Sopan, dan Santun)
Disertai alasan dan penjelasan yg mendukung.
Tidak hanya berupa kecaman tetapi juga pujian.
Harus bersifat membangun (konstruktif)
Tidak bertujuan utk menjatuhkan yg diberi kritik.
10. Ciri-Ciri Esai
Berbentuk prosa. Berbentuk prosa artinya bentuk komunikasinya biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
Singkat.
Memiliki gaya pembeda.
Selalu tidak utuh.
Memenuhi keutuhan penulisan.
Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu.
Kelas : XII IPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan menyeluruh, sementara esai hanya membahas hal-hal yang menarik dari sebuah objek atau fenomena, berdasarkan pengamatan atau pandangan penulis.
5. Perbandingan teks kritik dan esai dari segi pengetahuan :
• Kritik :
• Objek kajian adalah karya, misalnya seni musik, sastra tari, drama, film, dll.
• Ada deskripsi karya, bila karya berwujud buku deskripsinya berupa sinopsis
• Menyajikan daya obyektif
• Esai :
- Objek kajian dapat berupa karya atau fenomena.
- Tidak ada ringkasan atau sinopsis karya.
- Tidsk selaku membutuhkan data.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya.
• Contoh : "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Penilaian/kritik objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
• Contoh objektif ialah seperti penilaian tinggi badan kepada seseorang karena bisa diukur dengan akurat, dan didukung dengan patokan/tolok ukur/ parameternya yaitu satuan panjang (cm, inch, feet, dll).
8. Subjektif adalah keadaan seseorang berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
Pembahasan masalah dalam teks esai bersifat subjektif karena teks esai berisi pandangan tentang suatu masalah yang aktual berdasarkan dari sudut pandang atau opini penulis pribadi.
• Contoh : “Pementasan itu indah sekali, cahaya lampu warna-warni sungguh dapat menggambarkan suasana gundah sang tokoh.”
9. Ciri-ciri kritik yang baik, yaitu :
1. Bersifat menanggapi/ mengomentari karya orang lain.
2. Bersifat obyektif (tidak berprasangka dan tidak terpengaruh siapa penulisnya).
3. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari suatu hasil karya.
4. Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
10. Ciri-ciri esai yang baik, yaitu :
- Berbentuk prosa.
- Bersifat subyektif (sesuai pandangan atau pribadi penulisnya).
- Berisi fakta, permasalahan, analisis permasalahan, dan kesimpulan.
Kelas : XII MIPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra
Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. sebagai pengembang ilmu sastra yang lainnya. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah pengembang bagi teori serta sejarah sastra.
5. Dalam kritik terdapat deskripsi karya berupa sinopsis atau ringkasan karya yang dibahas, sementara esai tidak menyajikan sinopsis atau ringkasan objek atau fenomena yang dibahas. Kritik menyajikan data objektif, sementara esai tidak selalu membutuhkan data objektif.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya
7. Kritik objektif adalah kritik yang menggunakan pendekatan atau pandangan bahwa suatu karya adalah struktur yang mandiri.
Contoh : Gambarnya udah oke, tapi masih ada yang kurang mantap nih. Coba diperbaiki.”
8. Subjektif adalah lebih kepada keadaan dimana seseorang berpikiran relatif, hasil dari menduga duga, berdasarkan perasaan atau selera orang.
Contoh : subjektif contohnya adalah karya seni, hubungan, kecantikan, dan lain-lain.
9. Sebutkan ciri ciri kritik yang baik?
Menggunakan bahasa yg baik (Mudah dimengerti, Sopan, dan Santun)
Disertai alasan dan penjelasan yg mendukung.
Tidak hanya berupa kecaman tetapi juga pujian.
Harus bersifat membangun (konstruktif)
Tidak bertujuan utk menjatuhkan yg diberi kritik.
10. Ciri-Ciri Esai
Berbentuk prosa. Berbentuk prosa artinya bentuk komunikasinya biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
Singkat.
Memiliki gaya pembeda.
Selalu tidak utuh.
Memenuhi keutuhan penulisan.
Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu.
Kelas: XII MIPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3.
* Konstruktif atau membangun
* Berisi ulasan karya
* Menjatuhkan atau merendahkan karya atau penulis bukan tujuan dari kritik
* Kritik membangun keramaian bersastra
* Karya orang lain adalah objek yang dikritik
* Bahasa tegas dan lugas digunakan agar bisa dipahami dengan baik
4.
* Sebagai upaya pengembangan sastra. Para kritikus berusaha memperlihatkan struktur karya sastra, menyampaikan penilaian, kekuatan dan kelemahan, serta memberi arahan bagaimana karya sastra tersebut bisa dikembangkan.
* Pembinaan apresiasi sastra. Kritikus membantu peminat sastra memahami apa maksud sebuah karya. Menelaah apa saja kelemahan dari sebuah karya sastra.
* Mengembangkan ilmu kesastraan. Kritik karya sastra berisikan analisis karya, analisis struktur, gaya bahasa, dan juga gaya dan teknik bercerita.
5. Adapun perbedaan kritik dan esai, yaitu pendapat pada kritik cenderung berisi penilaian terhadap kekurangan suatu karya berdasarkan teori tertentu, sedangkan pendapat pada esai cenderung menampilkan suatu fakta persoalan berdasarkan sudut pandang pribadi penulis.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya.
7. Kritik sastra objektif adalah kritik yang menilai sebuah karya sastra sebagai sesuatu yang bersifat mandiri, yang pada dasarnya bertumpu atas karya sastra itu sendiri contoh : “Gaya gambar kamu realis, memang nggak salah menggambar realis tapi mungkin kurang bisa dicerna pembaca muda.”
8. dapat dikatakan bahwa esai merupakan tulisan prosa yang bersifat subjektif atau argumentatif dalam penyampaiannya. Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan, pendirian, atau evaluasi penulis terhadap suatu hal untuk kemudian diambil kesimpulan. Contoh : makalah ataupun skripsi.
9.
* Menggunakan bahasa yg baik (Mudah dimengerti, Sopan, dan Santun)
* Disertai alasan dan penjelasan yg mendukung.
* Tidak hanya berupa kecaman tetapi juga pujian.
* Harus bersifat membangun (konstruktif)
* Tidak bertujuan utk menjatuhkan yg diberi kritik.
10.
* Berbentuk prosa. Berbentuk prosa artinya bentuk komunikasinya biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
* Singkat.
* Memiliki gaya pembeda.
* Selalu tidak utuh.
* Memenuhi keutuhan penulisan.
* Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu.
Kelas:12 Mipa 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3.
* Konstruktif atau membangun
* Berisi ulasan karya
* Menjatuhkan atau merendahkan karya atau penulis bukan tujuan dari kritik
* Kritik membangun keramaian bersastra
* Karya orang lain adalah objek yang dikritik
* Bahasa tegas dan lugas digunakan agar bisa dipahami dengan baik
4.
* Sebagai upaya pengembangan sastra. Para kritikus berusaha memperlihatkan struktur karya sastra, menyampaikan penilaian, kekuatan dan kelemahan, serta memberi arahan bagaimana karya sastra tersebut bisa dikembangkan.
* Pembinaan apresiasi sastra. Kritikus membantu peminat sastra memahami apa maksud sebuah karya. Menelaah apa saja kelemahan dari sebuah karya sastra.
* Mengembangkan ilmu kesastraan. Kritik karya sastra berisikan analisis karya, analisis struktur, gaya bahasa, dan juga gaya dan teknik bercerita.
5. Adapun perbedaan kritik dan esai, yaitu pendapat pada kritik cenderung berisi penilaian terhadap kekurangan suatu karya berdasarkan teori tertentu, sedangkan pendapat pada esai cenderung menampilkan suatu fakta persoalan berdasarkan sudut pandang pribadi penulis.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya.
7. Kritik sastra objektif adalah kritik yang menilai sebuah karya sastra sebagai sesuatu yang bersifat mandiri, yang pada dasarnya bertumpu atas karya sastra itu sendiri contoh : “Gaya gambar kamu realis, memang nggak salah menggambar realis tapi mungkin kurang bisa dicerna pembaca muda.”
8. dapat dikatakan bahwa esai merupakan tulisan prosa yang bersifat subjektif atau argumentatif dalam penyampaiannya. Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan, pendirian, atau evaluasi penulis terhadap suatu hal untuk kemudian diambil kesimpulan. Contoh : makalah ataupun skripsi.
9.
* Menggunakan bahasa yg baik (Mudah dimengerti, Sopan, dan Santun)
* Disertai alasan dan penjelasan yg mendukung.
* Tidak hanya berupa kecaman tetapi juga pujian.
* Harus bersifat membangun (konstruktif)
* Tidak bertujuan utk menjatuhkan yg diberi kritik.
10.
* Berbentuk prosa. Berbentuk prosa artinya bentuk komunikasinya biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
* Singkat. ...
* Memiliki gaya pembeda. ...
* Selalu tidak utuh. ...
* Memenuhi keutuhan penulisan. ...
* Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu.
Kelas : XII MIPA 1
Absen : 17
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra
Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. FUNGSI KRITIK SASTRA
a) Bagi pembaca: merupakan penuntun agar bisa menghargai dan menikmati suatu karya.
b) Bagi pengarang: merupakan petunjuk yang berharga dan waiib dipertimbangkan untuk kebaikan karya-karya selanjutnya
c) Pembinaan dan pengembangan sastra.
d) Pembinaan kebudayaan dan apresiasi seni.
e) Menunjang ilmu sastra
5. Perbedaan Kritik dan Esai
Dalam kritik terdapat deskripsi karya berupa sinopsis atau ringkasan karya yang dibahas, sementara esai tidak menyajikan sinopsis atau ringkasan objek atau fenomena yang dibahas. Kritik menyajikan data objektif, sementara esai tidak selalu membutuhkan data objektif.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya. Seperti contoh berikut: "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Penilaian objektif adalah penilaian yang dilakukan dengan mempertimbangkan data dan fakta serta sama sekali tidak menggunakan opini atau pendapat pribadi.
Penilaian pada teks kritik dilakukan dengan penilaian objektif karena teks kritik berisi penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Dengan demikian, Penilaian objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Contoh : Gaya gambar kamu realis, memang tidak salah menggambar realis tetapi kurang dimengerti pembaca muda
8. pembahasan dalam esai bersifat subjektif yaitu berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
9. Ciri-Ciri Kritik
1. Bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain.
2. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan.
3. Memberi saran perbaikan.
4. Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca.
5. Menggunakan tutur kata yang sopan
10. Berikut ciri cirinya:
1.Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4.Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.
5. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan kepada pembaca.
Kelas : XII MIPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan menyeluruh, sementara esai hanya membahas hal-hal yang menarik dari sebuah objek atau fenomena, berdasarkan pengamatan atau pandangan penulis.
5. Perbandingan teks kritik dan esai dari segi pengetahuan :
• Kritik :
—Objek kajian adalah karya, misalnya seni musik, sastra tari, drama, film, dll.
—Ada deskripsi karya, bila karya berwujud buku deskripsinya berupa sinopsis
—Menyajikan daya obyektif
• Esai :
—Objek kajian dapat berupa karya atau fenomena.
—Tidak ada ringkasan atau sinopsis karya.
—Tidsk selaku membutuhkan data.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya.
—Contoh : "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Penilaian/kritik objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
—Contoh objektif ialah seperti penilaian tinggi badan kepada seseorang karena bisa diukur dengan akurat, dan didukung dengan patokan/tolok ukur/ parameternya yaitu satuan panjang (cm, inch, feet, dll).
8. Subjektif adalah keadaan seseorang berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
Pembahasan masalah dalam teks esai bersifat subjektif karena teks esai berisi pandangan tentang suatu masalah yang aktual berdasarkan dari sudut pandang atau opini penulis pribadi.
—Contoh : “Pementasan itu indah sekali, cahaya lampu warna-warni sungguh dapat menggambarkan suasana gundah sang tokoh.”
9. Ciri-ciri kritik yang baik, yaitu :
1. Bersifat menanggapi/ mengomentari karya orang lain.
2. Bersifat obyektif (tidak berprasangka dan tidak terpengaruh siapa penulisnya).
3. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari suatu hasil karya.
4. Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
10. Ciri-ciri esai yang baik, yaitu :
1. Berbentuk prosa.
2. Bersifat subyektif (sesuai pandangan atau pribadi penulisnya).
3. Berisi fakta, permasalahan, analisis permasalahan, dan kesimpulan.
Kelas : XII MIPA 1
Absen : 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. * Prinsip penulisan kritik sastra :
1. wajib membaca karya
2. Alat analisis
3. Alasan atau argumentasi
4. Niat untuk membangun
5. Mengungkapkan nilai - nilai (+)
4. FUNGSI KRITIK SASTRA
a) Bagi pembaca: merupakan penuntun agar bisa menghargai dan menikmati suatu karya.
b) Bagi pengarang: merupakan petunjuk yang berharga dan waiib dipertimbangkan untuk kebaikan karya-karya selanjutnya
c) Pembinaan dan pengembangan sastra.
d) Pembinaan kebudayaan dan apresiasi seni.
e) Menunjang ilmu sastra
5. Perbedaan perbedaan esai dan kritik secara singkat adalah pendapat pada kritik cenderung berisi penilaian terhadap kekurangan suatu karya berdasarkan teori tertentu, sedangkan pendapat pada esai cenderung menampilkan suatu fakta persoalan berdasarkan sudut pandang pribadi penulis.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya.
Contohnya : Randi merasa bahwa tindakannya pulang ke rumah tepat waktu setelah bekerja telah sesuai dengan tata tertib perusahaan. (Kata "merasa" merupakan verba mental yang menerangkan persepsi).
7. Penilaian objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Contohnya : “Gambarnya udah oke, tapi tebal line-nya kayaknya sama semua ya. Coba dibedakan tebal line-nya, misalnya dibedakan di area mata biar kesannya lebih tegas.”
8. pembahasan dalam esai bersifat subjektif yaitu berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
Contohnya : Saya bisa mengatakan bahwa penyair yang bebas dari diksi adalah penyair yang kurang peduli dengan kata-kata yang merupakan unsur bahasa.
9. 1. Kritik berisi tafsiran terhadap suatu karya dengan disertai penjelasan dan alasan.
2. Dalam kritikan, terdapat sebuah penalaran analisis, interfretasi dan evaluasi.
3. Kritik merupakan pendapat subjektif dan bersifat pribadi.
4. Dalam mengkritik tidak hanya berisi kecaman tetapi juga pujian terhadap suatu karya.
10.
1. Berbentuk prosa
2. Singkat
3. Memiliki gaya pembeda
4. Selalu tidak utuh
5. Memenuhi keutuhan penulisan.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu
Kelas : 12 MIPA 1
No. Absen : 5
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. * Prinsip penulisan kritik sastra :
1. wajib membaca karya
2. Alat analisis
3. Alasan atau argumentasi
4. Niat untuk membangun
5. Mengungkapkan nilai - nilai (+)
4. FUNGSI KRITIK SASTRA
a) Bagi pembaca: merupakan penuntun agar bisa menghargai dan menikmati suatu karya.
b) Bagi pengarang: merupakan petunjuk yang berharga dan waiib dipertimbangkan untuk kebaikan karya-karya selanjutnya
c) Pembinaan dan pengembangan sastra.
d) Pembinaan kebudayaan dan apresiasi seni.
e) Menunjang ilmu sastra
5. Perbedaan perbedaan esai dan kritik secara singkat adalah pendapat pada kritik cenderung berisi penilaian terhadap kekurangan suatu karya berdasarkan teori tertentu, sedangkan pendapat pada esai cenderung menampilkan suatu fakta persoalan berdasarkan sudut pandang pribadi penulis.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya.
Contohnya : Randi merasa bahwa tindakannya pulang ke rumah tepat waktu setelah bekerja telah sesuai dengan tata tertib perusahaan. (Kata "merasa" merupakan verba mental yang menerangkan persepsi).
7. Penilaian objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Contohnya : “Gambarnya udah oke, tapi tebal line-nya kayaknya sama semua ya. Coba dibedakan tebal line-nya, misalnya dibedakan di area mata biar kesannya lebih tegas.”
8. pembahasan dalam esai bersifat subjektif yaitu berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
Contohnya : Saya bisa mengatakan bahwa penyair yang bebas dari diksi adalah penyair yang kurang peduli dengan kata-kata yang merupakan unsur bahasa.
9. 1. Kritik berisi tafsiran terhadap suatu karya dengan disertai penjelasan dan alasan.
2. Dalam kritikan, terdapat sebuah penalaran analisis, interfretasi dan evaluasi.
3. Kritik merupakan pendapat subjektif dan bersifat pribadi.
4. Dalam mengkritik tidak hanya berisi kecaman tetapi juga pujian terhadap suatu karya.
10.
1. Berbentuk prosa
2. Singkat
3. Memiliki gaya pembeda
4. Selalu tidak utuh
5. Memenuhi keutuhan penulisan.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu
Kelas : XII MIPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan menyeluruh, sementara esai hanya membahas hal-hal yang menarik dari sebuah objek atau fenomena, berdasarkan pengamatan atau pandangan penulis.
5. Perbandingan teks kritik dan esai dari segi pengetahuan :
• Kritik :
—Objek kajian adalah karya, misalnya seni musik, sastra tari, drama, film, dll.
—Ada deskripsi karya, bila karya berwujud buku deskripsinya berupa sinopsis
—Menyajikan daya obyektif
• Esai :
—Objek kajian dapat berupa karya atau fenomena.
—Tidak ada ringkasan atau sinopsis karya.
—Tidsk selaku membutuhkan data.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya.
—Contoh : "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Penilaian/kritik objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
—Contoh objektif ialah seperti penilaian tinggi badan kepada seseorang karena bisa diukur dengan akurat, dan didukung dengan patokan/tolok ukur/ parameternya yaitu satuan panjang (cm, inch, feet, dll).
8. Subjektif adalah keadaan seseorang berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
Pembahasan masalah dalam teks esai bersifat subjektif karena teks esai berisi pandangan tentang suatu masalah yang aktual berdasarkan dari sudut pandang atau opini penulis pribadi.
—Contoh : “Pementasan itu indah sekali, cahaya lampu warna-warni sungguh dapat menggambarkan suasana gundah sang tokoh.”
9. Ciri-ciri kritik yang baik, yaitu :
1. Bersifat menanggapi/ mengomentari karya orang lain.
2. Bersifat obyektif (tidak berprasangka dan tidak terpengaruh siapa penulisnya).
3. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari suatu hasil karya.
4. Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
10. Ciri-ciri esai yang baik, yaitu :
1. Berbentuk prosa.
2. Bersifat subyektif (sesuai pandangan atau pribadi penulisnya).
3. Berisi fakta, permasalahan, analisis permasalahan, dan kesimpulan.
XII MIPA 1
29
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra
Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. FUNGSI KRITIK SASTRA
a) Bagi pembaca: merupakan penuntun agar bisa menghargai dan menikmati suatu karya.
b) Bagi pengarang: merupakan petunjuk yang berharga dan waiib dipertimbangkan untuk kebaikan karya-karya selanjutnya
c) Pembinaan dan pengembangan sastra.
d) Pembinaan kebudayaan dan apresiasi seni.
e) Menunjang ilmu sastra
5. Perbedaan Kritik dan Esai
Dalam kritik terdapat deskripsi karya berupa sinopsis atau ringkasan karya yang dibahas, sementara esai tidak menyajikan sinopsis atau ringkasan objek atau fenomena yang dibahas. Kritik menyajikan data objektif, sementara esai tidak selalu membutuhkan data objektif.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya. Seperti contoh berikut: "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Penilaian objektif adalah penilaian yang dilakukan dengan mempertimbangkan data dan fakta serta sama sekali tidak menggunakan opini atau pendapat pribadi.
Penilaian pada teks kritik dilakukan dengan penilaian objektif karena teks kritik berisi penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Dengan demikian, Penilaian objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Contoh : Gaya gambar kamu realis, memang tidak salah menggambar realis tetapi kurang dimengerti pembaca muda
8. pembahasan dalam esai bersifat subjektif yaitu berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
9. Ciri-Ciri Kritik
1. Bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain.
2. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan.
3. Memberi saran perbaikan.
4. Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca.
5. Menggunakan tutur kata yang sopan
10. Berikut ciri cirinya:
1.Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4.Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.
5. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan kepada pembaca.
Kelas: XII MIPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Prinsif-prinsif kritikus sastra di antaranya adalah sebagai berikut:
~Konstruktif atau membangun
~Berisi ulasan karya
~Menjatuhkan atau merendahkan karya atau penulis bukan tujuan dari kritik
~Kritik membangun keramaian bersastra
~Karya orang lain adalah objek yang dikritik
~Bahasa tegas dan lugas digunakan agar bisa dipahami dengan baik
4. Kritik sastra memiliki fungsi sebagai berikut ini:
• Sebagai upaya pengembangan sastra. Para kritikus berusaha memperlihatkan struktur karya sastra, menyampaikan penilaian, kekuatan dan kelemahan, serta memberi arahan bagaimana karya sastra tersebut bisa dikembangkan.
• Pembinaan apresiasi sastra. Kritikus membantu peminat sastra memahami apa maksud sebuah karya. Menelaah apa saja kelemahan dari sebuah karya sastra.
• Mengembangkan ilmu kesastraan. Kritik karya sastra berisikan analisis karya, analisis struktur, gaya bahasa, dan juga gaya dan teknik bercerita.
5. Adapun perbedaan kritik dan esai, yaitu pendapat pada kritik cenderung berisi penilaian terhadap kekurangan suatu karya berdasarkan teori tertentu, sedangkan pendapat pada esai cenderung menampilkan suatu fakta persoalan berdasarkan sudut pandang pribadi penulis.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya. Seperti contoh berikut: "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Objektif artinya adalah pemikiran atau sebuah pernyataan yang berdasarkan fakta, tanpa melibatkan pendapat pribadi. Biasanya objektif digunakan ketika menyampaikan informasi kepada orang lain.
Contohnya, informasi objektif tentang bencana banjir yang melanda sebuah daerah dimana terdapat ratusan orang meninggal dunia.
8. Subjektif adalah sikap yang mengacu kepada keadaan di mana seseorang berfikiran relatif, hasil dari menduga duga, berdasarkan perasaan tau selera. Sikap subjektif adalah suatu sikap yang berdasarkan pada pandangan atau perasaan pribadi mengenai suatu hal.
9. ~Menggunakan bahasa yg baik (Mudah dimengerti, Sopan, dan Santun)
~Disertai alasan dan penjelasan yg mendukung.
~Tidak hanya berupa kecaman tetapi juga pujian.
~Harus bersifat membangun (konstruktif)
~Tidak bertujuan utk menjatuhkan yg diberi kritik.
10. ~ Memiliki bentuk yang relatif pendek dan bisa dibaca dalam waktu singkat.
~ Berisi pendapat, sudut pandang, argumen, sikap, dan pikiran dari penulis sendiri yang menilai suatu kondisi atau fenomena;
~ Bersifat cenderung subyektif;
~ Struktur Esai Yang Baik.
Kelas : XII MIPA 1
Absen : 34
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. * Prinsip penulisan kritik sastra :
1. wajib membaca karya
2. Alat analisis
3. Alasan atau argumentasi
4. Niat untuk membangun
5. Mengungkapkan nilai - nilai (+)
4. FUNGSI KRITIK SASTRA
a) Bagi pembaca: merupakan penuntun agar bisa menghargai dan menikmati suatu karya.
b) Bagi pengarang: merupakan petunjuk yang berharga dan waiib dipertimbangkan untuk kebaikan karya-karya selanjutnya
c) Pembinaan dan pengembangan sastra.
d) Pembinaan kebudayaan dan apresiasi seni.
e) Menunjang ilmu sastra
5. Perbedaan perbedaan esai dan kritik secara singkat adalah pendapat pada kritik cenderung berisi penilaian terhadap kekurangan suatu karya berdasarkan teori tertentu, sedangkan pendapat pada esai cenderung menampilkan suatu fakta persoalan berdasarkan sudut pandang pribadi penulis.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya.
Contohnya : Randi merasa bahwa tindakannya pulang ke rumah tepat waktu setelah bekerja telah sesuai dengan tata tertib perusahaan. (Kata "merasa" merupakan verba mental yang menerangkan persepsi).
7. Penilaian objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Contohnya : “Gambarnya udah oke, tapi tebal line-nya kayaknya sama semua ya. Coba dibedakan tebal line-nya, misalnya dibedakan di area mata biar kesannya lebih tegas.”
8. pembahasan dalam esai bersifat subjektif yaitu berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
Contohnya : Saya bisa mengatakan bahwa penyair yang bebas dari diksi adalah penyair yang kurang peduli dengan kata-kata yang merupakan unsur bahasa.
9. 1. Kritik berisi tafsiran terhadap suatu karya dengan disertai penjelasan dan alasan.
2. Dalam kritikan, terdapat sebuah penalaran analisis, interfretasi dan evaluasi.
3. Kritik merupakan pendapat subjektif dan bersifat pribadi.
4. Dalam mengkritik tidak hanya berisi kecaman tetapi juga pujian terhadap suatu karya.
10.
1. Berbentuk prosa
2. Singkat
3. Memiliki gaya pembeda
4. Selalu tidak utuh
5. Memenuhi keutuhan penulisan.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra
Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. FUNGSI KRITIK SASTRA
a) Bagi pembaca: merupakan penuntun agar bisa menghargai dan menikmati suatu karya.
b) Bagi pengarang: merupakan petunjuk yang berharga dan waiib dipertimbangkan untuk kebaikan karya-karya selanjutnya
c) Pembinaan dan pengembangan sastra.
d) Pembinaan kebudayaan dan apresiasi seni.
e) Menunjang ilmu sastra
5. Perbedaan Kritik dan Esai
Dalam kritik terdapat deskripsi karya berupa sinopsis atau ringkasan karya yang dibahas, sementara esai tidak menyajikan sinopsis atau ringkasan objek atau fenomena yang dibahas. Kritik menyajikan data objektif, sementara esai tidak selalu membutuhkan data objektif.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya. Seperti contoh berikut: "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Penilaian objektif adalah penilaian yang dilakukan dengan mempertimbangkan data dan fakta serta sama sekali tidak menggunakan opini atau pendapat pribadi.
Penilaian pada teks kritik dilakukan dengan penilaian objektif karena teks kritik berisi penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Dengan demikian, Penilaian objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Contoh : Gaya gambar kamu realis, memang tidak salah menggambar realis tetapi kurang dimengerti pembaca muda
8. pembahasan dalam esai bersifat subjektif yaitu berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
9. Ciri-Ciri Kritik
1. Bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain.
2. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan.
3. Memberi saran perbaikan.
4. Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca.
5. Menggunakan tutur kata yang sopan
10. Berikut ciri cirinya:
1.Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4.Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.
5. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan kepada pembaca.
Kelas: XII MIPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra
Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. FUNGSI KRITIK SASTRA
a) Bagi pembaca: merupakan penuntun agar bisa menghargai dan menikmati suatu karya.
b) Bagi pengarang: merupakan petunjuk yang berharga dan waiib dipertimbangkan untuk kebaikan karya-karya selanjutnya
c) Pembinaan dan pengembangan sastra.
d) Pembinaan kebudayaan dan apresiasi seni.
e) Menunjang ilmu sastra
5. Perbedaan Kritik dan Esai
Dalam kritik terdapat deskripsi karya berupa sinopsis atau ringkasan karya yang dibahas, sementara esai tidak menyajikan sinopsis atau ringkasan objek atau fenomena yang dibahas. Kritik menyajikan data objektif, sementara esai tidak selalu membutuhkan data objektif.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya. Seperti contoh berikut: "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Penilaian objektif adalah penilaian yang dilakukan dengan mempertimbangkan data dan fakta serta sama sekali tidak menggunakan opini atau pendapat pribadi.
Penilaian pada teks kritik dilakukan dengan penilaian objektif karena teks kritik berisi penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Dengan demikian, Penilaian objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Contoh : Gaya gambar kamu realis, memang tidak salah menggambar realis tetapi kurang dimengerti pembaca muda
8. pembahasan dalam esai bersifat subjektif yaitu berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
9. Ciri-Ciri Kritik
1. Bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain.
2. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan.
3. Memberi saran perbaikan.
4. Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca.
5. Menggunakan tutur kata yang sopan
10. Berikut ciri cirinya:
1.Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4.Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.
5. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan kepada pembaca.
Kelas : XII MIPA 1
No Absen : 26
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3.
-Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik.
-Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi.
-Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4.
1. Fungsi Kritik Sastra Bagi Pembaca
a. Membantu memahami suatu karya sastra.
b. Menunjukkan keindahan atau estetika yang terdapat di dalam suatu karya sastra.
2. Fungsi Kritik Sastra Bagi Pengarang
a. Mengetahui kekurangan dan juga kelemahan karya Coba bandingkan antara
b. Mengetahui kelebihan karya.
5. Perbedaan perbedaan esai dan kritik secara singkat adalah pendapat pada kritik cenderung berisi penilaian terhadap kekurangan suatu karya berdasarkan teori tertentu, sedangkan pendapat pada esai cenderung menampilkan suatu fakta persoalan berdasarkan sudut pandang pribadi penulis.
6. Kata kerja mental merupakan jenis kata kerja di mana subjek sedang melakukan sesuatu. Misalnya, ketika seseorang memberikan respons, terhadap sesuatu yang bisa dilihat dan diamati.
7. Objektif adalah salah satu jenis pendekatan penelitian yang merupakan pendekatan yang memandang bahwa kebenaran bisa ditemukan apabila seseorang bisa menyingkirkan campur tangan manusia saat melakukan penelitian. Contoh nya :
- Penyelidikan Masalah Penelitian
- penelitian kualitatif
8. Subjektif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan sesuatu mengenai atau menurut pandangan (perasaan) sendiri, tidak langsung mengenai pokok atau halnya. Contoh 1
Pertama, penilaian mengenai kemampuan seseorang bisa dikatakan suatu kalimat subjektif. Hal itu dikarenakan tidak adanya parameter yang cukup jelas untuk menilai atau pun membandingkan dengan kemampuan orang lain, dan penilaian tersebut bisa jadi hanyalah dugaan sendiri atau malah hanya hasil dari pengamatan si penilai saja.
9. -Memberikan tanggapan terhadap hasil karya.
-Memberikan pertimbangan baik dan buruk (kelebihan dan kekurangan) sebuah karya sastra.
-Pertimbangan bersifat objektif.
-Memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah karya sastra.
-Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
10.
-Memiliki bentuk yang relatif pendek dan bisa dibaca dalam waktu singkat.
-Berisi pendapat, sudut pandang, argumen, sikap, dan pikiran dari penulis sendiri yang menilai suatu kondisi atau fenomena.
-Bersifat cenderung subyektif;
Struktur Esai Yang Baik.
Kelas : 12 IPA 1
Absen : 6
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra
Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. FUNGSI KRITIK SASTRA
a) Bagi pembaca: merupakan penuntun agar bisa menghargai dan menikmati suatu karya.
b) Bagi pengarang: merupakan petunjuk yang berharga dan wajib dipertimbangkan untuk kebaikan karya-karya selanjutnya
c) Pembinaan dan pengembangan sastra.
d) Pembinaan kebudayaan dan apresiasi seni.
e) Menunjang ilmu sastra
5. Perbedaan Kritik dan Esai
Dalam kritik terdapat deskripsi karya berupa sinopsis atau ringkasan karya yang dibahas, sementara esai tidak menyajikan sinopsis atau ringkasan objek atau fenomena yang dibahas. Kritik menyajikan data objektif, sementara esai tidak selalu membutuhkan data objektif.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya. Seperti contoh berikut: "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Penilaian objektif adalah penilaian yang dilakukan dengan mempertimbangkan data dan fakta serta sama sekali tidak menggunakan opini atau pendapat pribadi.
Penilaian pada teks kritik dilakukan dengan penilaian objektif karena teks kritik berisi penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Dengan demikian, penilaian objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
Contoh : Gaya gambar kamu realis, memang tidak salah menggambar realis tetapi kurang dimengerti pembaca muda
8. Pembahasan dalam esai bersifat subjektif yaitu berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
9. Ciri-Ciri Kritik
1. Bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain.
2. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan.
3. Memberi saran perbaikan.
4. Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca.
5. Menggunakan tutur kata yang sopan
10. Berikut ciri-cirinya:
1.Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4.Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.
5. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan kepada pembaca.
Kelas : 12 MIPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3.
* Konstruktif atau membangun
* Berisi ulasan karya
* Menjatuhkan atau merendahkan karya atau penulis bukan tujuan dari kritik
* Kritik membangun keramaian bersastra
* Karya orang lain adalah objek yang dikritik
* Bahasa tegas dan lugas digunakan agar bisa dipahami dengan baik
4.
* Sebagai upaya pengembangan sastra. Para kritikus berusaha memperlihatkan struktur karya sastra, menyampaikan penilaian, kekuatan dan kelemahan, serta memberi arahan bagaimana karya sastra tersebut bisa dikembangkan.
* Pembinaan apresiasi sastra. Kritikus membantu peminat sastra memahami apa maksud sebuah karya. Menelaah apa saja kelemahan dari sebuah karya sastra.
* Mengembangkan ilmu kesastraan. Kritik karya sastra berisikan analisis karya, analisis struktur, gaya bahasa, dan juga gaya dan teknik bercerita.
5. Adapun perbedaan kritik dan esai, yaitu pendapat pada kritik cenderung berisi penilaian terhadap kekurangan suatu karya berdasarkan teori tertentu, sedangkan pendapat pada esai cenderung menampilkan suatu fakta persoalan berdasarkan sudut pandang pribadi penulis.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya.
7. Kritik sastra objektif adalah kritik yang menilai sebuah karya sastra sebagai sesuatu yang bersifat mandiri, yang pada dasarnya bertumpu atas karya sastra itu sendiri contoh : “Gaya gambar kamu realis, memang nggak salah menggambar realis tapi mungkin kurang bisa dicerna pembaca muda.”
8. dapat dikatakan bahwa esai merupakan tulisan prosa yang bersifat subjektif atau argumentatif dalam penyampaiannya. Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan, pendirian, atau evaluasi penulis terhadap suatu hal untuk kemudian diambil kesimpulan. Contoh : makalah ataupun skripsi.
9.
* Menggunakan bahasa yg baik (Mudah dimengerti, Sopan, dan Santun)
* Disertai alasan dan penjelasan yg mendukung.
* Tidak hanya berupa kecaman tetapi juga pujian.
* Harus bersifat membangun (konstruktif)
* Tidak bertujuan utk menjatuhkan yg diberi kritik.
10.
* Berbentuk prosa. Berbentuk prosa artinya bentuk komunikasinya biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
* Singkat. ...
* Memiliki gaya pembeda. ...
* Selalu tidak utuh. ...
* Memenuhi keutuhan penulisan. ...
* Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu.
Kelas : XII MIPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan menyeluruh, sementara esai hanya membahas hal-hal yang menarik dari sebuah objek atau fenomena, berdasarkan pengamatan atau pandangan penulis.
5. Perbandingan teks kritik dan esai dari segi pengetahuan :
• Kritik :
—Objek kajian adalah karya, misalnya seni musik, sastra tari, drama, film, dll.
—Ada deskripsi karya, bila karya berwujud buku deskripsinya berupa sinopsis
—Menyajikan daya obyektif
• Esai :
—Objek kajian dapat berupa karya atau fenomena.
—Tidak ada ringkasan atau sinopsis karya.
—Tidsk selaku membutuhkan data.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya.
—Contoh : "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Penilaian/kritik objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
—Contoh objektif ialah seperti penilaian tinggi badan kepada seseorang karena bisa diukur dengan akurat, dan didukung dengan patokan/tolok ukur/ parameternya yaitu satuan panjang (cm, inch, feet, dll).
8. Subjektif adalah keadaan seseorang berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
Pembahasan masalah dalam teks esai bersifat subjektif karena teks esai berisi pandangan tentang suatu masalah yang aktual berdasarkan dari sudut pandang atau opini penulis pribadi.
—Contoh : “Pementasan itu indah sekali, cahaya lampu warna-warni sungguh dapat menggambarkan suasana gundah sang tokoh.”
9. Ciri-ciri kritik yang baik, yaitu :
1. Bersifat menanggapi/ mengomentari karya orang lain.
2. Bersifat obyektif (tidak berprasangka dan tidak terpengaruh siapa penulisnya).
3. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari suatu hasil karya.
4. Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
10. Ciri-ciri esai yang baik, yaitu :
1. Berbentuk prosa.
2. Bersifat subyektif (sesuai pandangan atau pribadi penulisnya).
3. Berisi fakta, permasalahan, analisis permasalahan, dan kesimpulan.
Kelas : XII MIPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan menyeluruh, sementara esai hanya membahas hal-hal yang menarik dari sebuah objek atau fenomena, berdasarkan pengamatan atau pandangan penulis.
5. Perbandingan teks kritik dan esai dari segi pengetahuan :
• Kritik :
—Objek kajian adalah karya, misalnya seni musik, sastra tari, drama, film, dll.
—Ada deskripsi karya, bila karya berwujud buku deskripsinya berupa sinopsis
—Menyajikan daya obyektif
• Esai :
—Objek kajian dapat berupa karya atau fenomena.
—Tidak ada ringkasan atau sinopsis karya.
—Tidsk selaku membutuhkan data.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya.
—Contoh : "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Penilaian/kritik objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
—Contoh objektif ialah seperti penilaian tinggi badan kepada seseorang karena bisa diukur dengan akurat, dan didukung dengan patokan/tolok ukur/ parameternya yaitu satuan panjang (cm, inch, feet, dll).
8. Subjektif adalah keadaan seseorang berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
Pembahasan masalah dalam teks esai bersifat subjektif karena teks esai berisi pandangan tentang suatu masalah yang aktual berdasarkan dari sudut pandang atau opini penulis pribadi.
—Contoh : “Pementasan itu indah sekali, cahaya lampu warna-warni sungguh dapat menggambarkan suasana gundah sang tokoh.”
9. Ciri-ciri kritik yang baik, yaitu :
1. Bersifat menanggapi/ mengomentari karya orang lain.
2. Bersifat obyektif (tidak berprasangka dan tidak terpengaruh siapa penulisnya).
3. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari suatu hasil karya.
4. Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
10. Ciri-ciri esai yang baik, yaitu :
1. Berbentuk prosa.
2. Bersifat subyektif (sesuai pandangan atau pribadi penulisnya).
3. Berisi fakta, permasalahan, analisis permasalahan, dan kesimpulan.
Kelas: XII IPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3. Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan menyeluruh, sementara esai hanya membahas hal-hal yang menarik dari sebuah objek atau fenomena, berdasarkan pengamatan atau pandangan penulis.
5. Perbandingan teks kritik dan esai dari segi pengetahuan :
• Kritik :
—Objek kajian adalah karya, misalnya seni musik, sastra tari, drama, film, dll.
—Ada deskripsi karya, bila karya berwujud buku deskripsinya berupa sinopsis
—Menyajikan daya obyektif
• Esai :
—Objek kajian dapat berupa karya atau fenomena.
—Tidak ada ringkasan atau sinopsis karya.
—Tidsk selaku membutuhkan data.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya. Dalam verba ini, ada partisipan pengindera (senser) dan fenomenanya.
—Contoh : "Dian menyaksikan teater Malin Kundang malam hari itu."
7. Penilaian/kritik objektif adalah penilaian atas kelebihan dan kekurangan yang didasarkan pada fakta dalam karya sastra tersebut.
—Contoh objektif ialah seperti penilaian tinggi badan kepada seseorang karena bisa diukur dengan akurat, dan didukung dengan patokan/tolok ukur/ parameternya yaitu satuan panjang (cm, inch, feet, dll).
8. Subjektif adalah keadaan seseorang berpikiran menurut pandangan atau selera pribadi.
Pembahasan masalah dalam teks esai bersifat subjektif karena teks esai berisi pandangan tentang suatu masalah yang aktual berdasarkan dari sudut pandang atau opini penulis pribadi.
—Contoh : “Pementasan itu indah sekali, cahaya lampu warna-warni sungguh dapat menggambarkan suasana gundah sang tokoh.”
9. Ciri-ciri kritik yang baik, yaitu :
1. Bersifat menanggapi/ mengomentari karya orang lain.
2. Bersifat obyektif (tidak berprasangka dan tidak terpengaruh siapa penulisnya).
3. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari suatu hasil karya.
4. Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
10. Ciri-ciri esai yang baik, yaitu :
1. Berbentuk prosa.
2. Bersifat subyektif (sesuai pandangan atau pribadi penulisnya).
3. Berisi fakta, permasalahan, analisis permasalahan, dan kesimpulan.
Kelas : 12 IPA 1
1. Kesenjangan sosial adalah sebuah isu ekonomi beberapa tahun ini.a
2. Maka dari itu sudah teramat jelas bahwa Ismail amat membantu para pembacanya untuk bisa memahami karyanya yang komunikatif.
3.
* Konstruktif atau membangun
* Berisi ulasan karya
* Menjatuhkan atau merendahkan karya atau penulis bukan tujuan dari kritik
* Kritik membangun keramaian bersastra
* Karya orang lain adalah objek yang dikritik
* Bahasa tegas dan lugas digunakan agar bisa dipahami dengan baik
4.
* Sebagai upaya pengembangan sastra. Para kritikus berusaha memperlihatkan struktur karya sastra, menyampaikan penilaian, kekuatan dan kelemahan, serta memberi arahan bagaimana karya sastra tersebut bisa dikembangkan.
* Pembinaan apresiasi sastra. Kritikus membantu peminat sastra memahami apa maksud sebuah karya. Menelaah apa saja kelemahan dari sebuah karya sastra.
* Mengembangkan ilmu kesastraan. Kritik karya sastra berisikan analisis karya, analisis struktur, gaya bahasa, dan juga gaya dan teknik bercerita.
5. Adapun perbedaan kritik dan esai, yaitu pendapat pada kritik cenderung berisi penilaian terhadap kekurangan suatu karya berdasarkan teori tertentu, sedangkan pendapat pada esai cenderung menampilkan suatu fakta persoalan berdasarkan sudut pandang pribadi penulis.
6. Kata kerja mental mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh subjek, yang mana kata kerjanya berfungsi sebagai predikat dalam konfigurasinya.
7. Kritik sastra objektif adalah kritik yang menilai sebuah karya sastra sebagai sesuatu yang bersifat mandiri, yang pada dasarnya bertumpu atas karya sastra itu sendiri contoh : “Gaya gambar kamu realis, memang nggak salah menggambar realis tapi mungkin kurang bisa dicerna pembaca muda.”
8. dapat dikatakan bahwa esai merupakan tulisan prosa yang bersifat subjektif atau argumentatif dalam penyampaiannya. Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan, pendirian, atau evaluasi penulis terhadap suatu hal untuk kemudian diambil kesimpulan. Contoh : makalah ataupun skripsi.
9.
* Menggunakan bahasa yg baik (Mudah dimengerti, Sopan, dan Santun)
* Disertai alasan dan penjelasan yg mendukung.
* Tidak hanya berupa kecaman tetapi juga pujian.
* Harus bersifat membangun (konstruktif)
* Tidak bertujuan utk menjatuhkan yg diberi kritik.
10.
* Berbentuk prosa. Berbentuk prosa artinya bentuk komunikasinya biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
* Singkat. ...
* Memiliki gaya pembeda. ...
* Selalu tidak utuh. ...
* Memenuhi keutuhan penulisan. ...
* Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu.