MENINGKATKAN PEMAHAMAN MELALUI PUISI PAHLAWAN TAK DIKENAL

Semua dikerjakan di  Posting Komentar!

Tuliskan nama, dan kelas. Jawab pertanyaan berikut : 

PAHLAWAN TAK DIKENAL

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku sangat muda

Karya : Toto Sudarto Bachtiar

Analisislah puisi “Pahlawan Tak Di Kenal” di atas :

1.     Apakah judul puisi tersebut di atas artikan judul tersebut!

2.     Carikan makna konotasi yang terdapat dalam puisi tersebut di atas, artikan makna konotasi yang Anda temukan !

3.     Carikan kata yang dominan, dan artikan kata yang dominan yang Anda temukan!

4.     Adakah kata ganti dalam puisi tersebut di atas, siapakah yang dimaksud kata ganti tersebut ? Jelaskan.

5.     Parafrasekan puisi tersebut dalam karangan bebas satu paragraph!

 

000 SELAMAT MENGERJAKAN 000

 

 

Komentar

Unknown mengatakan…
Nama: Arshanda Putri Sri Rahayu
Kelas: X MIPA 1
No. Absen: 3

1. Puisi tersebut berjudul Pahlawan Tak Dikenal yang artinya Pahlawan yang banyak bekerja keras untuk Indonesia, tetapi masih ada saja masyarakat Indonesia tidak mengenal siapa pahlawan itu?.

2. Pada Bait ke 2 : Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Makna konotasi tersebut yaitu menggambarkan bahwa dia (Pemuda) datang ke Medan pertempuran sudah lama. Sampai tidak ingat. Dia datang berperang juga tidak tahu untuk siapa. Penggunaan kata 'siapa' mengindikasikan alasan kedatangannya ke medan pertempuran bukan untuk orang lain, tetapi untuk bangsa dan negaranya.

Meskipun akhirnya dia gugur terbaring,tetapi sebelumnya sudah memegang senapan. Berarti sedang berperang.

3. Pada kalimat "Tetapi Bukan Tidur, Sayang" yang artinya bahwa pahlawan tersebut sudah meninggal.

4. Pada baris keempat tanda koma terletak diantara dua klausa “senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang”. Mempertegas bahwa seakan-akan pahlawan yang sudah tiada tersebut ingin mengungkapkan perasaanya, kita sedang perang.

5. Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi (dia) bukan (sedang) tidur, sayang
Sebuah lubang peluru (berbentuk) bundar (ada) di dadanya (dalam)
Senyum bekunya (dia) mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana (kapan) dia datang (kemedan perang ini)
Kedua lengannya memeluk (memegang) senapang (senjata api)
Dia (juga) tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring (di atas tanah) , tapi bukan tidur sayang

wajah(nya) sunyi setengah tegundah (seakan)
Menangkap sepi (mengiris seperti) padang (saat) senja (penduduk)
Dunia tambah (merasa) beku di tengah derap (langkah orang) dan suara (perbincangan) merdu (mengatakan bahwa)
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali (mengenang) memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, (justru) wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

(sudah) Sepuluh tahun yang lalu dia (gugur) terbaring
Tetapi (dia tidak sedang) bukan tidur, sayang (dia mati karena tertembak)
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya (seolah-olah) mau berkata : "aku (mati berjuang) sangat muda"
Unknown mengatakan…
Nama : INDRI MARSELA
Kelas : X MIPA 1
No Absen : 15

1. Puisi tersebut berjudul Pahlawan Tak Dikenal yang artinya Pahlawan yang banyak bekerja keras untuk Indonesia, tetapi masih ada saja masyarakat Indonesia tidak mengenal siapa pahlawan itu?.

2. Pada Bait ke 2 : Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Makna konotasi tersebut yaitu menggambarkan bahwa dia (Pemuda) datang ke Medan pertempuran sudah lama. Sampai tidak ingat. Dia datang berperang juga tidak tahu untuk siapa. Penggunaan kata 'siapa' mengindikasikan alasan kedatangannya ke medan pertempuran bukan untuk orang lain, tetapi untuk bangsa dan negaranya.

Meskipun akhirnya dia gugur terbaring,tetapi sebelumnya sudah memegang senapan. Berarti sedang berperang.

3. Pada kalimat "Tetapi Bukan Tidur, Sayang" yang artinya bahwa pahlawan tersebut sudah meninggal.

4. Pada baris keempat tanda koma terletak diantara dua klausa “senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang”. Mempertegas bahwa seakan-akan pahlawan yang sudah tiada tersebut ingin mengungkapkan perasaanya, kita sedang perang.

5. Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi (dia) bukan (sedang) tidur, sayang
Sebuah lubang peluru (berbentuk) bundar (ada) di dadanya (dalam)
Senyum bekunya (dia) mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana (kapan) dia datang (kemedan perang ini)
Kedua lengannya memeluk (memegang) senapang (senjata api)
Dia (juga) tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring (di atas tanah) , tapi bukan tidur sayang

wajah(nya) sunyi setengah tegundah (seakan)
Menangkap sepi (mengiris seperti) padang (saat) senja (penduduk)
Dunia tambah (merasa) beku di tengah derap (langkah orang) dan suara (perbincangan) merdu (mengatakan bahwa)
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali (mengenang) memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, (justru) wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

(sudah) Sepuluh tahun yang lalu dia (gugur) terbaring
Tetapi (dia tidak sedang) bukan tidur, sayang (dia mati karena tertembak)
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya (seolah-olah) mau berkata : "aku (mati berjuang) sangat muda"
Uut Rahayu mengatakan…
Nama : Uut Rahayu
Kelas : X MIPA 1
No Absen : 36

1. Puisi tersebut berjudul Pahlawan Tak Dikenal yang artinya Pahlawan yang banyak bekerja keras untuk Indonesia, tetapi masih ada saja masyarakat Indonesia tidak mengenal siapa pahlawan itu?.

2. Pada Bait ke 2 : Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Makna konotasi tersebut yaitu menggambarkan bahwa dia (Pemuda) datang ke Medan pertempuran sudah lama. Sampai tidak ingat. Dia datang berperang juga tidak tahu untuk siapa. Penggunaan kata 'siapa' mengindikasikan alasan kedatangannya ke medan pertempuran bukan untuk orang lain, tetapi untuk bangsa dan negaranya.

Meskipun akhirnya dia gugur terbaring,tetapi sebelumnya sudah memegang senapan. Berarti sedang berperang.

3. Pada kalimat "Tetapi Bukan Tidur, Sayang" yang artinya bahwa pahlawan tersebut sudah meninggal.

4. Pada baris keempat tanda koma terletak diantara dua klausa “senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang”. Mempertegas bahwa seakan-akan pahlawan yang sudah tiada tersebut ingin mengungkapkan perasaanya, kita sedang perang.

5. Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi (dia) bukan (sedang) tidur, sayang
Sebuah lubang peluru (berbentuk) bundar (ada) di dadanya (dalam)
Senyum bekunya (dia) mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana (kapan) dia datang (kemedan perang ini)
Kedua lengannya memeluk (memegang) senapang (senjata api)
Dia (juga) tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring (di atas tanah) , tapi bukan tidur sayang

wajah(nya) sunyi setengah tegundah (seakan)
Menangkap sepi (mengiris seperti) padang (saat) senja (penduduk)
Dunia tambah (merasa) beku di tengah derap (langkah orang) dan suara (perbincangan) merdu (mengatakan bahwa)
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali (mengenang) memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, (justru) wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

(sudah) Sepuluh tahun yang lalu dia (gugur) terbaring
Tetapi (dia tidak sedang) bukan tidur, sayang (dia mati karena tertembak)
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya (seolah-olah) mau berkata : "aku (mati berjuang) sangat muda"
Muhammad Fathraka mengatakan…
Nama : Muhammad Fathraka Yusuf
Kelas : X MIPA 1
Absen : 20

1. Puisi tersebut berjudul Pahlawan Tak Dikenal yang artinya Pahlawan yang banyak bekerja keras untuk Indonesia, tetapi masih ada saja masyarakat Indonesia tidak mengenal siapa pahlawan itu?.

2. Pada Bait ke 2 : Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Makna konotasi tersebut yaitu menggambarkan bahwa dia (Pemuda) datang ke Medan pertempuran sudah lama. Sampai tidak ingat. Dia datang berperang juga tidak tahu untuk siapa. Penggunaan kata 'siapa' mengindikasikan alasan kedatangannya ke medan pertempuran bukan untuk orang lain, tetapi untuk bangsa dan negaranya.

Meskipun akhirnya dia gugur terbaring,tetapi sebelumnya sudah memegang senapan. Berarti sedang berperang.

3. Pada kalimat "Tetapi Bukan Tidur, Sayang" yang artinya bahwa pahlawan tersebut sudah meninggal.

4. Pada baris keempat tanda koma terletak diantara dua klausa “senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang”. Mempertegas bahwa seakan-akan pahlawan yang sudah tiada tersebut ingin mengungkapkan perasaanya, kita sedang perang.

5. Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi (dia) bukan (sedang) tidur, sayang
Sebuah lubang peluru (berbentuk) bundar (ada) di dadanya (dalam)
Senyum bekunya (dia) mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana (kapan) dia datang (kemedan perang ini)
Kedua lengannya memeluk (memegang) senapang (senjata api)
Dia (juga) tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring (di atas tanah) , tapi bukan tidur sayang

wajah(nya) sunyi setengah tegundah (seakan)
Menangkap sepi (mengiris seperti) padang (saat) senja (penduduk)
Dunia tambah (merasa) beku di tengah derap (langkah orang) dan suara (perbincangan) merdu (mengatakan bahwa)
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali (mengenang) memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, (justru) wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

(sudah) Sepuluh tahun yang lalu dia (gugur) terbaring
Tetapi (dia tidak sedang) bukan tidur, sayang (dia mati karena tertembak)
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya (seolah-olah) mau berkata : "aku (mati berjuang) sangat muda"
Unknown mengatakan…
Nama : Pangeran
Kelas : X MIPA 1
Absen : 25

1. Puisi tersebut berjudul Pahlawan Tak Dikenal yang artinya Pahlawan yang banyak bekerja keras untuk Indonesia, tetapi masih ada saja masyarakat Indonesia tidak mengenal siapa pahlawan itu?.

2. Pada Bait ke 2 : Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Makna konotasi tersebut yaitu menggambarkan bahwa dia (Pemuda) datang ke Medan pertempuran sudah lama. Sampai tidak ingat. Dia datang berperang juga tidak tahu untuk siapa. Penggunaan kata 'siapa' mengindikasikan alasan kedatangannya ke medan pertempuran bukan untuk orang lain, tetapi untuk bangsa dan negaranya.

Meskipun akhirnya dia gugur terbaring,tetapi sebelumnya sudah memegang senapan. Berarti sedang berperang.

3. Pada kalimat "Tetapi Bukan Tidur, Sayang" yang artinya bahwa pahlawan tersebut sudah meninggal.

4. Pada baris keempat tanda koma terletak diantara dua klausa “senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang”. Mempertegas bahwa seakan-akan pahlawan yang sudah tiada tersebut ingin mengungkapkan perasaanya, kita sedang perang.

5. Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi (dia) bukan (sedang) tidur, sayang
Sebuah lubang peluru (berbentuk) bundar (ada) di dadanya (dalam)
Senyum bekunya (dia) mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana (kapan) dia datang (kemedan perang ini)
Kedua lengannya memeluk (memegang) senapang (senjata api)
Dia (juga) tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring (di atas tanah) , tapi bukan tidur sayang

wajah(nya) sunyi setengah tegundah (seakan)
Menangkap sepi (mengiris seperti) padang (saat) senja (penduduk)
Dunia tambah (merasa) beku di tengah derap (langkah orang) dan suara (perbincangan) merdu (mengatakan bahwa)
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali (mengenang) memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, (justru) wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

(sudah) Sepuluh tahun yang lalu dia (gugur) terbaring
Tetapi (dia tidak sedang) bukan tidur, sayang (dia mati karena tertembak)
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya (seolah-olah) mau berkata : "aku (mati berjuang) sangat muda"
Nama : Guenelo Alfatiyandha
Kelas : X MIPA 1
Absen : 13

1. Puisi tersebut berjudul Pahlawan Tak Dikenal yang artinya Pahlawan yang banyak bekerja keras untuk Indonesia, tetapi masih ada saja masyarakat Indonesia tidak mengenal siapa pahlawan itu?.

2. Pada Bait ke 2 : Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Makna konotasi tersebut yaitu menggambarkan bahwa dia (Pemuda) datang ke Medan pertempuran sudah lama. Sampai tidak ingat. Dia datang berperang juga tidak tahu untuk siapa. Penggunaan kata 'siapa' mengindikasikan alasan kedatangannya ke medan pertempuran bukan untuk orang lain, tetapi untuk bangsa dan negaranya.

Meskipun akhirnya dia gugur terbaring,tetapi sebelumnya sudah memegang senapan. Berarti sedang berperang.

3. Pada kalimat "Tetapi Bukan Tidur, Sayang" yang artinya bahwa pahlawan tersebut sudah meninggal.

4. Pada baris keempat tanda koma terletak diantara dua klausa “senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang”. Mempertegas bahwa seakan-akan pahlawan yang sudah tiada tersebut ingin mengungkapkan perasaanya, kita sedang perang.

5. Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi (dia) bukan (sedang) tidur, sayang
Sebuah lubang peluru (berbentuk) bundar (ada) di dadanya (dalam)
Senyum bekunya (dia) mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana (kapan) dia datang (kemedan perang ini)
Kedua lengannya memeluk (memegang) senapang (senjata api)
Dia (juga) tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring (di atas tanah) , tapi bukan tidur sayang

wajah(nya) sunyi setengah tegundah (seakan)
Menangkap sepi (mengiris seperti) padang (saat) senja (penduduk)
Dunia tambah (merasa) beku di tengah derap (langkah orang) dan suara (perbincangan) merdu (mengatakan bahwa)
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali (mengenang) memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, (justru) wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

(sudah) Sepuluh tahun yang lalu dia (gugur) terbaring
Tetapi (dia tidak sedang) bukan tidur, sayang (dia mati karena tertembak)
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya (seolah-olah) mau berkata : "aku (mati berjuang) sangat muda"
Sylvi Indriani mengatakan…
Nama : Sylvi Indriani
Kelas: X MIPA 1
No.Absen: 35


1. Puisi tersebut berjudul Pahlawan Tak Dikenal yang artinya Pahlawan yang banyak bekerja keras untuk Indonesia, tetapi masih ada saja masyarakat Indonesia tidak mengenal siapa pahlawan itu?.

2. Pada Bait ke 2 : Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Makna konotasi tersebut yaitu menggambarkan bahwa dia (Pemuda) datang ke Medan pertempuran sudah lama. Sampai tidak ingat. Dia datang berperang juga tidak tahu untuk siapa. Penggunaan kata 'siapa' mengindikasikan alasan kedatangannya ke medan pertempuran bukan untuk orang lain, tetapi untuk bangsa dan negaranya.

Meskipun akhirnya dia gugur terbaring,tetapi sebelumnya sudah memegang senapan. Berarti sedang berperang.

3. Pada kalimat "Tetapi Bukan Tidur, Sayang" yang artinya bahwa pahlawan tersebut sudah meninggal.

4. Pada baris keempat tanda koma terletak diantara dua klausa “senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang”. Mempertegas bahwa seakan-akan pahlawan yang sudah tiada tersebut ingin mengungkapkan perasaanya, kita sedang perang.

5. Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi (dia) bukan (sedang) tidur, sayang
Sebuah lubang peluru (berbentuk) bundar (ada) di dadanya (dalam)
Senyum bekunya (dia) mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana (kapan) dia datang (kemedan perang ini)
Kedua lengannya memeluk (memegang) senapang (senjata api)
Dia (juga) tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring (di atas tanah) , tapi bukan tidur sayang

wajah(nya) sunyi setengah tegundah (seakan)
Menangkap sepi (mengiris seperti) padang (saat) senja (penduduk)
Dunia tambah (merasa) beku di tengah derap (langkah orang) dan suara (perbincangan) merdu (mengatakan bahwa)
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali (mengenang) memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, (justru) wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

(sudah) Sepuluh tahun yang lalu dia (gugur) terbaring
Tetapi (dia tidak sedang) bukan tidur, sayang (dia mati karena tertembak)
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya (seolah-olah) mau berkata : "aku (mati berjuang) sangat muda".
Unknown mengatakan…
Nama : M. Kaindra Kareef Soerianata Djoemena
Kelas: X MIPA 1
No.Absen: 20


1. Puisi tersebut berjudul Pahlawan Tak Dikenal yang artinya Pahlawan yang banyak bekerja keras untuk Indonesia, tetapi masih ada saja masyarakat Indonesia tidak mengenal siapa pahlawan itu?.

2. Pada Bait ke 2 : Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Makna konotasi tersebut yaitu menggambarkan bahwa dia (Pemuda) datang ke Medan pertempuran sudah lama. Sampai tidak ingat. Dia datang berperang juga tidak tahu untuk siapa. Penggunaan kata 'siapa' mengindikasikan alasan kedatangannya ke medan pertempuran bukan untuk orang lain, tetapi untuk bangsa dan negaranya.

Meskipun akhirnya dia gugur terbaring,tetapi sebelumnya sudah memegang senapan. Berarti sedang berperang.

3. Pada kalimat "Tetapi Bukan Tidur, Sayang" yang artinya bahwa pahlawan tersebut sudah meninggal.

4. Pada baris keempat tanda koma terletak diantara dua klausa “senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang”. Mempertegas bahwa seakan-akan pahlawan yang sudah tiada tersebut ingin mengungkapkan perasaanya, kita sedang perang.

5. Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi (dia) bukan (sedang) tidur, sayang
Sebuah lubang peluru (berbentuk) bundar (ada) di dadanya (dalam)
Senyum bekunya (dia) mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana (kapan) dia datang (kemedan perang ini)
Kedua lengannya memeluk (memegang) senapang (senjata api)
Dia (juga) tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring (di atas tanah) , tapi bukan tidur sayang

wajah(nya) sunyi setengah tegundah (seakan)
Menangkap sepi (mengiris seperti) padang (saat) senja (penduduk)
Dunia tambah (merasa) beku di tengah derap (langkah orang) dan suara (perbincangan) merdu (mengatakan bahwa)
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali (mengenang) memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, (justru) wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

(sudah) Sepuluh tahun yang lalu dia (gugur) terbaring
Tetapi (dia tidak sedang) bukan tidur, sayang (dia mati karena tertembak)
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya (seolah-olah) mau berkata : "aku (mati berjuang) sangat muda".
Reisya zahra mengatakan…
Nama : Reisya zahra
Kelas : X MIPA 1
No.Absen : 30


1. Puisi tersebut berjudul Pahlawan Tak Dikenal yang artinya Pahlawan yang banyak bekerja keras untuk Indonesia, tetapi masih ada saja masyarakat Indonesia tidak mengenal siapa pahlawan itu?.

2. Pada Bait ke 2 : Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Makna konotasi tersebut yaitu menggambarkan bahwa dia (Pemuda) datang ke Medan pertempuran sudah lama. Sampai tidak ingat. Dia datang berperang juga tidak tahu untuk siapa. Penggunaan kata 'siapa' mengindikasikan alasan kedatangannya ke medan pertempuran bukan untuk orang lain, tetapi untuk bangsa dan negaranya.

Meskipun akhirnya dia gugur terbaring,tetapi sebelumnya sudah memegang senapan. Berarti sedang berperang.

3. Pada kalimat "Tetapi Bukan Tidur, Sayang" yang artinya bahwa pahlawan tersebut sudah meninggal.

4. Pada baris keempat tanda koma terletak diantara dua klausa “senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang”. Mempertegas bahwa seakan-akan pahlawan yang sudah tiada tersebut ingin mengungkapkan perasaanya, kita sedang perang.

5. Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi (dia) bukan (sedang) tidur, sayang
Sebuah lubang peluru (berbentuk) bundar (ada) di dadanya (dalam)
Senyum bekunya (dia) mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana (kapan) dia datang (kemedan perang ini)
Kedua lengannya memeluk (memegang) senapang (senjata api)
Dia (juga) tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring (di atas tanah) , tapi bukan tidur sayang

wajah(nya) sunyi setengah tegundah (seakan)
Menangkap sepi (mengiris seperti) padang (saat) senja (penduduk)
Dunia tambah (merasa) beku di tengah derap (langkah orang) dan suara (perbincangan) merdu (mengatakan bahwa)
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali (mengenang) memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, (justru) wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

(sudah) Sepuluh tahun yang lalu dia (gugur) terbaring
Tetapi (dia tidak sedang) bukan tidur, sayang (dia mati karena tertembak)
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya (seolah-olah) mau berkata : "aku (mati berjuang) sangat muda".
Nama: Grace Yunike Margaretha Sitorus
Kelas: X MIPA 1 / 12

1. Puisi tersebut berjudul Pahlawan Tak Dikenal yang artinya Pahlawan yang banyak bekerja keras untuk Indonesia, tetapi masih ada saja masyarakat Indonesia tidak mengenal siapa pahlawan itu.

2. Pada Bait ke 2 : Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Makna konotasi tersebut yaitu menggambarkan bahwa dia (Pemuda) datang ke Medan pertempuran sudah lama. Sampai tidak ingat. Dia datang berperang juga tidak tahu untuk siapa. Penggunaan kata 'siapa' mengindikasikan alasan kedatangannya ke medan pertempuran bukan untuk orang lain, tetapi untuk bangsa dan negaranya.

Meskipun akhirnya dia gugur terbaring, tetapi sebelumnya sudah memegang senapan. Berarti sedang berperang.

3. Kata dominan pada puisi tersebut terdapat pada kalimat "Tetapi bukan tidur, sayang" yang artinya bahwa pahlawan tersebut sudah meninggal.

4. Pada baris keempat bertuliskan "Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang" terdapat kata ganti kita yang ditunjukkan kepada para pahlawan yang telah gugur pada peperangan 10 November.

5. Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi (dia) bukan (sedang) tidur, sayang
Sebuah lubang peluru (berbentuk) bundar (ada) di dadanya (dalam)
Senyum bekunya (dia) mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana (kapan) dia datang (kemedan perang ini)
Kedua lengannya memeluk (memegang) senapang (senjata api)
Dia (juga) tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring (di atas tanah) , tapi bukan tidur sayang

wajah(nya) sunyi setengah tegundah (seakan)
Menangkap sepi (mengiris seperti) padang (saat) senja (penduduk)
Dunia tambah (merasa) beku di tengah derap (langkah orang) dan suara (perbincangan) merdu (mengatakan bahwa)
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali (mengenang) memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, (justru) wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

(sudah) Sepuluh tahun yang lalu dia (gugur) terbaring
Tetapi (dia tidak sedang) bukan tidur, sayang (dia mati karena tertembak)
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya (seolah-olah) mau berkata : "aku (mati berjuang) sangat muda"
Anonim mengatakan…
Nama : Immanuel Raka Sanjaya
Kelas: X MIPA 1
No.Absen: 15


1. Puisi tersebut berjudul Pahlawan Tak Dikenal yang artinya Pahlawan yang banyak bekerja keras untuk Indonesia, tetapi masih ada saja masyarakat Indonesia tidak mengenal siapa pahlawan itu?.

2. Pada Bait ke 2 : Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Makna konotasi tersebut yaitu menggambarkan bahwa dia (Pemuda) datang ke Medan pertempuran sudah lama. Sampai tidak ingat. Dia datang berperang juga tidak tahu untuk siapa. Penggunaan kata 'siapa' mengindikasikan alasan kedatangannya ke medan pertempuran bukan untuk orang lain, tetapi untuk bangsa dan negaranya.

Meskipun akhirnya dia gugur terbaring,tetapi sebelumnya sudah memegang senapan. Berarti sedang berperang.

3. Pada kalimat "Tetapi Bukan Tidur, Sayang" yang artinya bahwa pahlawan tersebut sudah meninggal.

4. Pada baris keempat tanda koma terletak diantara dua klausa “senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang”. Mempertegas bahwa seakan-akan pahlawan yang sudah tiada tersebut ingin mengungkapkan perasaanya, kita sedang perang.

5. Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi (dia) bukan (sedang) tidur, sayang
Sebuah lubang peluru (berbentuk) bundar (ada) di dadanya (dalam)
Senyum bekunya (dia) mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana (kapan) dia datang (kemedan perang ini)
Kedua lengannya memeluk (memegang) senapang (senjata api)
Dia (juga) tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring (di atas tanah) , tapi bukan tidur sayang

wajah(nya) sunyi setengah tegundah (seakan)
Menangkap sepi (mengiris seperti) padang (saat) senja (penduduk)
Dunia tambah (merasa) beku di tengah derap (langkah orang) dan suara (perbincangan) merdu (mengatakan bahwa)
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali (mengenang) memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, (justru) wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

(sudah) Sepuluh tahun yang lalu dia (gugur) terbaring
Tetapi (dia tidak sedang) bukan tidur, sayang (dia mati karena tertembak)
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya (seolah-olah) mau berkata : "aku (mati berjuang) sangat muda".
Bayu Luthfi Nugroho mengatakan…
Nama : Bayu Luthfi Nugroho
Kelas : X MIPA 1
NO absen : 5
1. Puisi tersebut berjudul Pahlawan Tak Dikenal yang artinya Pahlawan yang banyak bekerja keras untuk Indonesia, tetapi masih ada saja masyarakat Indonesia tidak mengenal siapa pahlawan itu?.

2. Pada Bait ke 2 : Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Makna konotasi tersebut yaitu menggambarkan bahwa dia (Pemuda) datang ke Medan pertempuran sudah lama. Sampai tidak ingat. Dia datang berperang juga tidak tahu untuk siapa. Penggunaan kata 'siapa' mengindikasikan alasan kedatangannya ke medan pertempuran bukan untuk orang lain, tetapi untuk bangsa dan negaranya.

Meskipun akhirnya dia gugur terbaring,tetapi sebelumnya sudah memegang senapan. Berarti sedang berperang.

3. Pada kalimat "Tetapi Bukan Tidur, Sayang" yang artinya bahwa pahlawan tersebut sudah meninggal.

4. Pada baris keempat tanda koma terletak diantara dua klausa “senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang”. Mempertegas bahwa seakan-akan pahlawan yang sudah tiada tersebut ingin mengungkapkan perasaanya, kita sedang perang.

5. Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi (dia) bukan (sedang) tidur, sayang
Sebuah lubang peluru (berbentuk) bundar (ada) di dadanya (dalam)
Senyum bekunya (dia) mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana (kapan) dia datang (kemedan perang ini)
Kedua lengannya memeluk (memegang) senapang (senjata api)
Dia (juga) tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring (di atas tanah) , tapi bukan tidur sayang

wajah(nya) sunyi setengah tegundah (seakan)
Menangkap sepi (mengiris seperti) padang (saat) senja (penduduk)
Dunia tambah (merasa) beku di tengah derap (langkah orang) dan suara (perbincangan) merdu (mengatakan bahwa)
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali (mengenang) memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, (justru) wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

(sudah) Sepuluh tahun yang lalu dia (gugur) terbaring
Tetapi (dia tidak sedang) bukan tidur, sayang (dia mati karena tertembak)
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya (seolah-olah) mau berkata : "aku (mati berjuang) sangat muda
Raditya Danendra mengatakan…
Nama : Raditya Danendra
Kelas: X MIPA 1
No.Absen: 28

1. Puisi tersebut berjudul Pahlawan Tak Dikenal yang artinya Pahlawan yang banyak bekerja keras untuk Indonesia, tetapi masih ada saja masyarakat Indonesia tidak mengenal siapa pahlawan itu?.

2. Pada Bait ke 2 : Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Makna konotasi tersebut yaitu menggambarkan bahwa dia (Pemuda) datang ke Medan pertempuran sudah lama. Sampai tidak ingat. Dia datang berperang juga tidak tahu untuk siapa. Penggunaan kata 'siapa' mengindikasikan alasan kedatangannya ke medan pertempuran bukan untuk orang lain, tetapi untuk bangsa dan negaranya.

Meskipun akhirnya dia gugur terbaring,tetapi sebelumnya sudah memegang senapan. Berarti sedang berperang.

3. Pada kalimat "Tetapi Bukan Tidur, Sayang" yang artinya bahwa pahlawan tersebut sudah meninggal.

4. Pada baris keempat tanda koma terletak diantara dua klausa “senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang”. Mempertegas bahwa seakan-akan pahlawan yang sudah tiada tersebut ingin mengungkapkan perasaanya, kita sedang perang.

5. Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi (dia) bukan (sedang) tidur, sayang
Sebuah lubang peluru (berbentuk) bundar (ada) di dadanya (dalam)
Senyum bekunya (dia) mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana (kapan) dia datang (kemedan perang ini)
Kedua lengannya memeluk (memegang) senapang (senjata api)
Dia (juga) tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring (di atas tanah) , tapi bukan tidur sayang

wajah(nya) sunyi setengah tegundah (seakan)
Menangkap sepi (mengiris seperti) padang (saat) senja (penduduk)
Dunia tambah (merasa) beku di tengah derap (langkah orang) dan suara (perbincangan) merdu (mengatakan bahwa)
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali (mengenang) memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, (justru) wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

(sudah) Sepuluh tahun yang lalu dia (gugur) terbaring
Tetapi (dia tidak sedang) bukan tidur, sayang (dia mati karena tertembak)
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya (seolah-olah) mau berkata : "aku (mati berjuang) sangat muda".
Anissa mengatakan…
Nama: Anissa Nadiah Suhendar
Kelas: X MIPA1
No Absen: 02


1. Puisi tersebut berjudul Pahlawan Tak Dikenal yang artinya Pahlawan yang banyak bekerja keras untuk Indonesia, tetapi masih ada saja masyarakat Indonesia tidak mengenal siapa pahlawan itu?.

2. Pada Bait ke 2 : Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Makna konotasi tersebut yaitu menggambarkan bahwa dia (Pemuda) datang ke Medan pertempuran sudah lama. Sampai tidak ingat. Dia datang berperang juga tidak tahu untuk siapa. Penggunaan kata 'siapa' mengindikasikan alasan kedatangannya ke medan pertempuran bukan untuk orang lain, tetapi untuk bangsa dan negaranya.

Meskipun akhirnya dia gugur terbaring,tetapi sebelumnya sudah memegang senapan. Berarti sedang berperang.

3. Pada kalimat "Tetapi Bukan Tidur, Sayang" yang artinya bahwa pahlawan tersebut sudah meninggal.

4. Pada baris keempat tanda koma terletak diantara dua klausa “senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang”. Mempertegas bahwa seakan-akan pahlawan yang sudah tiada tersebut ingin mengungkapkan perasaanya, kita sedang perang.

5. Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi (dia) bukan (sedang) tidur, sayang
Sebuah lubang peluru (berbentuk) bundar (ada) di dadanya (dalam)
Senyum bekunya (dia) mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana (kapan) dia datang (kemedan perang ini)
Kedua lengannya memeluk (memegang) senapang (senjata api)
Dia (juga) tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring (di atas tanah) , tapi bukan tidur sayang

wajah(nya) sunyi setengah tegundah (seakan)
Menangkap sepi (mengiris seperti) padang (saat) senja (penduduk)
Dunia tambah (merasa) beku di tengah derap (langkah orang) dan suara (perbincangan) merdu (mengatakan bahwa)
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali (mengenang) memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, (justru) wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

(sudah) Sepuluh tahun yang lalu dia (gugur) terbaring
Tetapi (dia tidak sedang) bukan tidur, sayang (dia mati karena tertembak)
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya (seolah-olah) mau berkata : "aku (mati berjuang) sangat muda"

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS CERPEN TUKANG PIJIT KELILING

SOAL UTS 2015-2016

MENENTUKAN ISI PUISI, "TUHAN TELAH MENEGURMU"