MENGANALISIS KATA YANG DOMINAN PUISI AKU

Semua dikerjakan di  Posting Komentar!

Tuliskan nama, dan kelas. Baca puisi, dan jawab pertanyaan berikut : 

Aku

Kalau sampai waktuku

Ku mau tak seorang kan merayu

Tidak juga kau

Tidak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalan

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku lebih tidak peduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

                                      Karya : Chairil Anwar

Pertanyaan :

1.     Apakah tema puisi Aku di atas ? Jelaskan.

2.     Bagaimana suasana puisi Aku di atas ? Jelaskan.

3.     Apakah imaji puisi Aku di atas ? Jelaskan.

4.     Adakah simbol puisi Aku di atas ? Jelaskan.

5.     Apakah dapat puisi Aku di atas dimusikalisasikan ? Jelaskan.

6.     Bagaimana gaya bahasa puisi Aku di atas ? Jelaskan.

7.     Apakah amanat puisi Aku di atas ? Jelaskan.

8.     Apakah kata yang paling dominan dalam puisi Aku di atas ? Jelaskan arti kata yang dominan tersebut!

9.     Adakah kata ganti di dalam puisi Aku di atas  ? Siapakah yang dimaksud dengan kata ganti tersebut!

10.  Parafrasekan puisi Aku tersenut di atas !

 

000 SELAMAT MENGERJAKAN 000

  

Komentar

alvin prnm mengatakan…
TUGAS MANDIRI 20
Nama : Alvin Adam Purnomo (6)
Kelas : X IPS 1

1). Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

2). Suasana yang terdapat dalam puisi "Aku" yakni penuh perjuangan, optimis, dan kekuatan emosi yang cukup tinggi, tetapi ada beberapa suasana yang berubah menjadi sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangan si tokoh.

3). Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :
- ‘Ku mau tak seorang kan merayu' (Imaji Pendengaran),
- ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran),
- ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa),
- ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).

4). Puisi "Aku" di atas tidak memiliki simbol puisi.

5). Puisi karya Chairil Anwar ini dapat dimusikalisasikan. Puisi yang berjudul "Aku" pernah dimusikalisasikan oleh Adew Habtsa, musisi indie asal Bandung, yang membuat aransemen musik untuk puisi tersebut.

6). Puisi karya Chairil Anwar yang berjudul “Aku” memiliki dua gaya bahasa diantaranya, gaya bahasa penegasan dan gaya bahasa perbandingan. Dalam gaya bahasa tersebut terdapat beberapa majas yaitu majas hiperbola, metafora, dan tautologi.

7). Amanat dalam Puisi "Aku" karya Chairil Anwar yang dapat saya simpulkan adalah sebagai berikut :
- Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannya saja.
- Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.
- Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selamanya.

8). Kata yang paling dominan di puisi "Aku" tersebut adalah kata 'Aku' itu sendiri. Dari judulnya sudah terlihat bahwa puisi ini menceritakan kisah ‘AKU’ yang sedang mencari tujuan hidup.

9). Kata ganti yang ada di puisi tersebut hanya satu, yakni 'Aku' (sosok yang diceritakan di dalam puisi itu).

10). Parafrasenya :
Jika sudah sampai waktu yang kumiliki di dunia ini maka aku tidak ingin ada lagi yang akan membujukkan. Tidak juga dia atau siapapun yang ada di dunia ini untuk membujukkan lagi tentang apapun.

Tidaklah usah kita bersedih apalagi menangis karena aku sendiri bukan sesuatu yang penting. Aku bukanlah orang yang tepat untuk ditangisi karena aku sendiri adalah orang yang terbuang.

Namun aku akan tetap teguh pada pendirianku walau apapun yang ada di depan. Apapun yang ada dihadapnku, aku tidak pernah peduli tetapi jika masih ada kesempatan maka kuharap masih ada umur untuk melakukan apa yang kuinginkan.
Unknown mengatakan…
Nama : Keisya Hana Faradiba
Kelas : X IPS 1
Absen : 20

1). Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

2). Suasana yang terdapat dalam puisi "Aku" yakni penuh perjuangan, optimis, dan kekuatan emosi yang cukup tinggi, tetapi ada beberapa suasana yang berubah menjadi sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangan si tokoh.

3). Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :
- ‘Ku mau tak seorang kan merayu' (Imaji Pendengaran),
- ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran),
- ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa),
- ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).

4). Puisi "Aku" di atas tidak memiliki simbol puisi.

5). Puisi karya Chairil Anwar ini dapat dimusikalisasikan. Puisi yang berjudul "Aku" pernah dimusikalisasikan oleh Adew Habtsa, musisi indie asal Bandung, yang membuat aransemen musik untuk puisi tersebut.

6). Puisi karya Chairil Anwar yang berjudul “Aku” memiliki dua gaya bahasa diantaranya, gaya bahasa penegasan dan gaya bahasa perbandingan. Dalam gaya bahasa tersebut terdapat beberapa majas yaitu majas hiperbola, metafora, dan tautologi.

7). Amanat dalam Puisi "Aku" karya Chairil Anwar yang dapat saya simpulkan adalah sebagai berikut :
- Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannya saja.
- Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.
- Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selamanya.

8). Kata yang paling dominan di puisi "Aku" tersebut adalah kata 'Aku' itu sendiri. Dari judulnya sudah terlihat bahwa puisi ini menceritakan kisah ‘AKU’ yang sedang mencari tujuan hidup.

9). Kata ganti yang ada di puisi tersebut hanya satu, yakni 'Aku' (sosok yang diceritakan di dalam puisi itu).

10). Parafrasenya :
Jika sudah sampai waktu yang kumiliki di dunia ini maka aku tidak ingin ada lagi yang akan membujukkan. Tidak juga dia atau siapapun yang ada di dunia ini untuk membujukkan lagi tentang apapun.

Tidaklah usah kita bersedih apalagi menangis karena aku sendiri bukan sesuatu yang penting. Aku bukanlah orang yang tepat untuk ditangisi karena aku sendiri adalah orang yang terbuang.

Namun aku akan tetap teguh pada pendirianku walau apapun yang ada di depan. Apapun yang ada dihadapnku, aku tidak pernah peduli tetapi jika masih ada kesempatan maka kuharap masih ada umur untuk melakukan apa yang kuinginkan.
Naomi Salsabila mengatakan…
Naomi Salsabila N.A
X IPS 1

1. Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

2. Suasana yang terdapat dalam puisi tersebut adalah suasana yang penuh perjuangan, optimis dan kekuatan emosi yang cukup tinggi dengan rasa sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangannya sang tokoh.

3. Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :‘Ku mau tak seorang ’kan merayu (Imaji Pendengaran), ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran), ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa), ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).

4. Pada bait puisi “ Aku ini binatang jalang”, menunjukan bahwa terdapat gaya bahasa simbolik yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud. Dalam kalimat ini menyatakan dengan jelas bahwa penulislah yang seolah-olah menjadi ukuraan masyarakat pada masanya.

5. Tentu saja, dengan menggunakan ritme dan melodi yang tepat kita bisa membuat musikalisasi puasa.

6. “ Dari kumpulannya terbuang “, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat majas fable. Yang menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
“ Biar peluru menembus kulitku “ terdengar ungkapan yang memang sudah tidak asing lagi untuk diperdengarkan. Maka gaya bahasa yang tertorehkan pada bait tersebut adalah majas alusio. Yang dimana majas ini menyatakan bahwa pemakaian ungkapan pada “ Menembus kulitku “ yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Demikian juga pada bait “ Aku tetap meradang menerjang “ istilah ini menggunakan majas sinestesia. Yang menyatakan berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

7. Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.

8. "KU" (AKU) kata ganti orang pertama

9. Aku, perwujudan seorang Chairil muda di Zaman penjajahan Jepang

10. Kalau si aku meninggal, ia menginginkan jangan ada seorangpun yang bersedih, bahkan juga kekasih atau istrinya.
Tidak perlu juga ada sedu sedan yang meratapi kematian si aku, sebab tidak ada gunanya. Si aku ini adalah binatang jalang yang lepas bebas, yang terbuang dari kelompoknya.

Ia merdeka tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat, bahkan meskipun ia ditembak, peluru menembus kulitnya. Si aku tetap berang dan memberontak terhadap aturan-aturan yang mengikat tersebut.

Segala rasa sakit dan penderitaan akan ditanggung, ditahan, diatasi hingga rasa sakit dan penderitaan itu pada akhirnya akan hilang sendiri. Si aku akan makin tidak peduli pada segala aturan dan ikatan, halangan, serta penderitaan.

Si aku mau hidup seribu tahun lagi. Maksudnya, si aku menginginkan semangatnya, pikirannya, karya-karyanya akan hidup selama-lamanya.
Tiara Ramandani mengatakan…
Nama : Tiara Ramandani
Kelas : X IPS 1

1). Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

2). Suasana yang terdapat dalam puisi "Aku" yakni penuh perjuangan, optimis, dan kekuatan emosi yang cukup tinggi, tetapi ada beberapa suasana yang berubah menjadi sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangan si tokoh.

3). Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :
- ‘Ku mau tak seorang kan merayu' (Imaji Pendengaran),
- ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran),
- ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa),
- ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).

4). Puisi "Aku" di atas tidak memiliki simbol puisi.

5). Puisi karya Chairil Anwar ini dapat dimusikalisasikan. Puisi yang berjudul "Aku" pernah dimusikalisasikan oleh Adew Habtsa, musisi indie asal Bandung, yang membuat aransemen musik untuk puisi tersebut.

6). Puisi karya Chairil Anwar yang berjudul “Aku” memiliki dua gaya bahasa diantaranya, gaya bahasa penegasan dan gaya bahasa perbandingan. Dalam gaya bahasa tersebut terdapat beberapa majas yaitu majas hiperbola, metafora, dan tautologi.

7). Amanat dalam Puisi "Aku" karya Chairil Anwar yang dapat saya simpulkan adalah sebagai berikut :
- Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannya saja.
- Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.
- Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selamanya.

8). Kata yang paling dominan di puisi "Aku" tersebut adalah kata 'Aku' itu sendiri. Dari judulnya sudah terlihat bahwa puisi ini menceritakan kisah ‘AKU’ yang sedang mencari tujuan hidup.

9). Kata ganti yang ada di puisi tersebut hanya satu, yakni 'Aku' (sosok yang diceritakan di dalam puisi itu).

10). Parafrasenya :
Jika sudah sampai waktu yang kumiliki di dunia ini maka aku tidak ingin ada lagi yang akan membujukkan. Tidak juga dia atau siapapun yang ada di dunia ini untuk membujukkan lagi tentang apapun.

Tidaklah usah kita bersedih apalagi menangis karena aku sendiri bukan sesuatu yang penting. Aku bukanlah orang yang tepat untuk ditangisi karena aku sendiri adalah orang yang terbuang.

Namun aku akan tetap teguh pada pendirianku walau apapun yang ada di depan. Apapun yang ada dihadapnku, aku tidak pernah peduli tetapi jika masih ada kesempatan maka kuharap masih ada umur untuk melakukan apa yang kuinginkan.
Silvi Olivia Rissa mengatakan…
Nama : Silvi Olivia Rissa
Kelas : X IPS 1

1. Tema puisi tsb adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi

2. Suasana yang terdapat dalam puisi tersebut adalah suasana yang penuh perjuangan, optimis dan kekuatan emosi yang cukup tinggi tetapi ada beberapa suasana yang berubah menjadi sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangan si tokoh

3. Imaji pendengaran : Ku mau tak seorang kan merayu dan Tak perlu sedu sedan itu. Imaji rasa : Biar peluru menembus kulitku dan Hingga hilang pedih perih

4. Pada bait Aku ini binatang jalan menyatakan bahwa penulislah yang seolah-olah menjadi ukuran masyarakat pada masanya

5. Puisi ini dapat dimusikalisasikan dengan menggunakan melodi dan ritme yang tepat

6. Gaya bahasa yang digunakan dalam bait Aku ingin hidup seribu tahun lagi adalah majas alegori. Tak perlu sedu sedan itu dikatakan bahwa unsur majas yang terkandung di dalamnya adalah majas hiperbola. Luka dan bisa kubawa berlari menggunakan majas sinestesia

7. Amanat dalam puisi tsb adalah manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang. Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannya saja. Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selama-lamanya.

8. Kata ganti yang ada hanya "AKU" yakni kata ganti orang pertama

9. Penyair menggunakan kata ganti “AKU” karena penyair mewakili orang-orang yang dalam hidupnya tidak mendapatkan keadilan, selalu teraniaya, tertindas

10. Parafrase:
Jika sudah sampai waktu yang kumiliki di dunia ini maka aku tidak ingin ada lagi yang akan membujukkan. Tidak juga dia atau siapapun yang ada di dunia ini untuk membujukkan lagi tentang apapun.

Tidaklah usah kita bersedih apalagi menangis karena aku sendiri bukan sesuatu yang penting. Aku bukanlah orang yang tepat untuk ditangisi karena aku sendiri adalah orang yang terbuang. Namun aku akan tetap teguh pada pendirianku walau apapun yang ada di depan. Apapun yang ada dihadapnku, aku tidak pernah peduli tetapi jika masih ada kesempatan maka kuharap masih ada umur untuk melakukan apa yang kuinginkan.
NATHANIA ZAHRANI mengatakan…
Nama : NATHANIA ZAHRANI
Kelas : x IPS 1
No absen : 30
1. Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

2. Suasana yang terdapat dalam puisi tersebut adalah suasana yang penuh perjuangan, optimis dan kekuatan emosi yang cukup tinggi dengan rasa sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangannya sang tokoh.

3. Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :‘Ku mau tak seorang ’kan merayu (Imaji Pendengaran), ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran), ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa), ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).

4. Pada bait puisi “ Aku ini binatang jalang”, menunjukan bahwa terdapat gaya bahasa simbolik yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud. Dalam kalimat ini menyatakan dengan jelas bahwa penulislah yang seolah-olah menjadi ukuraan masyarakat pada masanya.

5. Tentu saja, dengan menggunakan ritme dan melodi yang tepat kita bisa membuat musikalisasi puasa.

6. “ Dari kumpulannya terbuang “, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat majas fable. Yang menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
“ Biar peluru menembus kulitku “ terdengar ungkapan yang memang sudah tidak asing lagi untuk diperdengarkan. Maka gaya bahasa yang tertorehkan pada bait tersebut adalah majas alusio. Yang dimana majas ini menyatakan bahwa pemakaian ungkapan pada “ Menembus kulitku “ yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Demikian juga pada bait “ Aku tetap meradang menerjang “ istilah ini menggunakan majas sinestesia. Yang menyatakan berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

7. Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.

8. "KU" (AKU) kata ganti orang pertama

9. Aku, perwujudan seorang Chairil muda di Zaman penjajahan Jepang

10. Kalau si aku meninggal, ia menginginkan jangan ada seorangpun yang bersedih, bahkan juga kekasih atau istrinya.
Tidak perlu juga ada sedu sedan yang meratapi kematian si aku, sebab tidak ada gunanya. Si aku ini adalah binatang jalang yang lepas bebas, yang terbuang dari kelompoknya.

Ia merdeka tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat, bahkan meskipun ia ditembak, peluru menembus kulitnya. Si aku tetap berang dan memberontak terhadap aturan-aturan yang mengikat tersebut.

Segala rasa sakit dan penderitaan akan ditanggung, ditahan, diatasi hingga rasa sakit dan penderitaan itu pada akhirnya akan hilang sendiri. Si aku akan makin tidak peduli pada segala aturan dan ikatan, halangan, serta penderitaan.

Si aku mau hidup seribu tahun lagi. Maksudnya, si aku menginginkan semangatnya, pikirannya, karya-karyanya akan hidup selama-lamanya.
Unknown mengatakan…
Nama : Adinda Sanggarwati Suwarno Putri
Kelas : X IPS 1

1) Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

2) Suasana yang terdapat dalam puisi "Aku" yakni penuh perjuangan, optimis, dan kekuatan emosi yang cukup tinggi, tetapi ada beberapa suasana yang berubah menjadi sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangan si tokoh.

3)
- ‘Ku mau tak seorang kan merayu' (Imaji Pendengaran),
- ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran),
- ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa),
- ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).

4) Puisi "Aku" di atas tidak memiliki simbol puisi.

5) Puisi karya Chairil Anwar ini dapat dimusikalisasikan. Puisi yang berjudul "Aku" pernah dimusikalisasikan oleh Adew Habtsa, musisi indie asal Bandung, yang membuat aransemen musik untuk puisi tersebut.

6). Puisi karya Chairil Anwar yang berjudul “Aku” memiliki dua gaya bahasa diantaranya, gaya bahasa penegasan dan gaya bahasa perbandingan. Dalam gaya bahasa tersebut terdapat beberapa majas yaitu majas hiperbola, metafora, dan tautologi.

7)
- Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannya saja.
- Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.
- Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selamanya.

8) Kata yang paling dominan di puisi "Aku" tersebut adalah kata 'Aku' itu sendiri. Dari judulnya sudah terlihat bahwa puisi ini menceritakan kisah ‘AKU’ yang sedang mencari tujuan hidup.

9) Kata ganti yang ada di puisi tersebut hanya satu, yakni 'Aku' (sosok yang diceritakan di dalam puisi itu).

10) Parafrasenya :
Jika sudah sampai waktu yang kumiliki di dunia ini maka aku tidak ingin ada lagi yang akan membujukkan. Tidak juga dia atau siapapun yang ada di dunia ini untuk membujukkan lagi tentang apapun.

Tidaklah usah kita bersedih apalagi menangis karena aku sendiri bukan sesuatu yang penting. Aku bukanlah orang yang tepat untuk ditangisi karena aku sendiri adalah orang yang terbuang.

Namun aku akan tetap teguh pada pendirianku walau apapun yang ada di depan. Apapun yang ada dihadapnku, aku tidak pernah peduli tetapi jika masih ada kesempatan maka kuharap masih ada umur untuk melakukan apa yang kuinginkan.
Setyabagus Arya Nugraha mengatakan…
Nama: Setyabagus Arya Nugraha
Kelas: X IPS 1
Absen: 35

1. Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

2. Suasana yang terdapat dalam puisi tersebut adalah suasana yang penuh perjuangan, optimis dan kekuatan emosi yang cukup tinggi dengan rasa sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangannya sang tokoh.

3. Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :‘Ku mau tak seorang ’kan merayu (Imaji Pendengaran), ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran), ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa), ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).

4. Pada bait puisi “ Aku ini binatang jalang”, menunjukan bahwa terdapat gaya bahasa simbolik yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud. Dalam kalimat ini menyatakan dengan jelas bahwa penulislah yang seolah-olah menjadi ukuraan masyarakat pada masanya.

5. Tentu saja, dengan menggunakan ritme dan melodi yang tepat kita bisa membuat musikalisasi puasa.

6. “ Dari kumpulannya terbuang “, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat majas fable. Yang menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
“ Biar peluru menembus kulitku “ terdengar ungkapan yang memang sudah tidak asing lagi untuk diperdengarkan. Maka gaya bahasa yang tertorehkan pada bait tersebut adalah majas alusio. Yang dimana majas ini menyatakan bahwa pemakaian ungkapan pada “ Menembus kulitku “ yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Demikian juga pada bait “ Aku tetap meradang menerjang “ istilah ini menggunakan majas sinestesia. Yang menyatakan berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

7. Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.

8. "KU" (AKU) kata ganti orang pertama

9. Aku, perwujudan seorang Chairil muda di Zaman penjajahan Jepang

10. Kalau si aku meninggal, ia menginginkan jangan ada seorangpun yang bersedih, bahkan juga kekasih atau istrinya.
Tidak perlu juga ada sedu sedan yang meratapi kematian si aku, sebab tidak ada gunanya. Si aku ini adalah binatang jalang yang lepas bebas, yang terbuang dari kelompoknya.

Ia merdeka tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat, bahkan meskipun ia ditembak, peluru menembus kulitnya. Si aku tetap berang dan memberontak terhadap aturan-aturan yang mengikat tersebut.

Segala rasa sakit dan penderitaan akan ditanggung, ditahan, diatasi hingga rasa sakit dan penderitaan itu pada akhirnya akan hilang sendiri. Si aku akan makin tidak peduli pada segala aturan dan ikatan, halangan, serta penderitaan.

Si aku mau hidup seribu tahun lagi. Maksudnya, si aku menginginkan semangatnya, pikirannya, karya-karyanya akan hidup selama-lamanya.
Anonim mengatakan…
Nama : Ali Dylan Ramadhan
Kelas : X IPS 1
Absen : 5

1). Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

2). Suasana yang terdapat dalam puisi "Aku" yakni penuh perjuangan, optimis, dan kekuatan emosi yang cukup tinggi, tetapi ada beberapa suasana yang berubah menjadi sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangan si tokoh.

3). Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :
- ‘Ku mau tak seorang kan merayu' (Imaji Pendengaran),
- ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran),
- ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa),
- ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).

4). Puisi "Aku" di atas tidak memiliki simbol puisi.

5). Puisi karya Chairil Anwar ini dapat dimusikalisasikan. Puisi yang berjudul "Aku" pernah dimusikalisasikan oleh Adew Habtsa, musisi indie asal Bandung, yang membuat aransemen musik untuk puisi tersebut.

6). Puisi karya Chairil Anwar yang berjudul “Aku” memiliki dua gaya bahasa diantaranya, gaya bahasa penegasan dan gaya bahasa perbandingan. Dalam gaya bahasa tersebut terdapat beberapa majas yaitu majas hiperbola, metafora, dan tautologi.

7). Amanat dalam Puisi "Aku" karya Chairil Anwar yang dapat saya simpulkan adalah sebagai berikut :
- Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannya saja.
- Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.
- Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selamanya.

8). Kata yang paling dominan di puisi "Aku" tersebut adalah kata 'Aku' itu sendiri. Dari judulnya sudah terlihat bahwa puisi ini menceritakan kisah ‘AKU’ yang sedang mencari tujuan hidup.

9). Kata ganti yang ada di puisi tersebut hanya satu, yakni 'Aku' (sosok yang diceritakan di dalam puisi itu).

10). Parafrasenya :
Jika sudah sampai waktu yang kumiliki di dunia ini maka aku tidak ingin ada lagi yang akan membujukkan. Tidak juga dia atau siapapun yang ada di dunia ini untuk membujukkan lagi tentang apapun.

Tidaklah usah kita bersedih apalagi menangis karena aku sendiri bukan sesuatu yang penting. Aku bukanlah orang yang tepat untuk ditangisi karena aku sendiri adalah orang yang terbuang.

Namun aku akan tetap teguh pada pendirianku walau apapun yang ada di depan. Apapun yang ada dihadapnku, aku tidak pernah peduli tetapi jika masih ada kesempatan maka kuharap masih ada umur untuk melakukan apa yang kuinginkan.
M.DONI HABIB'BARI mengatakan…
Nama : M.DONI HABIB'BARI
Kelas : X IPS 1

1) Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

2) Suasana yang terdapat dalam puisi "Aku" yakni penuh perjuangan, optimis, dan kekuatan emosi yang cukup tinggi, tetapi ada beberapa suasana yang berubah menjadi sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangan si tokoh.

3)
- ‘Ku mau tak seorang kan merayu' (Imaji Pendengaran),
- ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran),
- ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa),
- ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).

4) Puisi "Aku" di atas tidak memiliki simbol puisi.

5) Puisi karya Chairil Anwar ini dapat dimusikalisasikan. Puisi yang berjudul "Aku" pernah dimusikalisasikan oleh Adew Habtsa, musisi indie asal Bandung, yang membuat aransemen musik untuk puisi tersebut.

6). Puisi karya Chairil Anwar yang berjudul “Aku” memiliki dua gaya bahasa diantaranya, gaya bahasa penegasan dan gaya bahasa perbandingan. Dalam gaya bahasa tersebut terdapat beberapa majas yaitu majas hiperbola, metafora, dan tautologi.

7)
- Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannya saja.
- Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.
- Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selamanya.

8) Kata yang paling dominan di puisi "Aku" tersebut adalah kata 'Aku' itu sendiri. Dari judulnya sudah terlihat bahwa puisi ini menceritakan kisah ‘AKU’ yang sedang mencari tujuan hidup.

9) Kata ganti yang ada di puisi tersebut hanya satu, yakni 'Aku' (sosok yang diceritakan di dalam puisi itu).

10) Parafrasenya :
Jika sudah sampai waktu yang kumiliki di dunia ini maka aku tidak ingin ada lagi yang akan membujukkan. Tidak juga dia atau siapapun yang ada di dunia ini untuk membujukkan lagi tentang apapun.

Tidaklah usah kita bersedih apalagi menangis karena aku sendiri bukan sesuatu yang penting. Aku bukanlah orang yang tepat untuk ditangisi karena aku sendiri adalah orang yang terbuang.

Namun aku akan tetap teguh pada pendirianku walau apapun yang ada di depan. Apapun yang ada dihadapnku, aku tidak pernah peduli tetapi jika masih ada kesempatan maka kuharap masih ada umur untuk melakukan apa yang kuinginkan
Unknown mengatakan…
NAMA : KAYLA SABINA ALHAMRA
KELAS : X IPS 1
ABSEN : 19

1. Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

2. Suasana yang terdapat dalam puisi tersebut adalah suasana yang penuh perjuangan, optimis dan kekuatan emosi yang cukup tinggi dengan rasa sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangannya sang tokoh.

3. Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :‘Ku mau tak seorang ’kan merayu (Imaji Pendengaran), ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran), ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa), ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).

4. Pada bait puisi “ Aku ini binatang jalang”, menunjukan bahwa terdapat gaya bahasa simbolik yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud. Dalam kalimat ini menyatakan dengan jelas bahwa penulislah yang seolah-olah menjadi ukuraan masyarakat pada masanya.

5. Tentu saja, dengan menggunakan ritme dan melodi yang tepat kita bisa membuat musikalisasi puasa.

6. “ Dari kumpulannya terbuang “, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat majas fable. Yang menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
“ Biar peluru menembus kulitku “ terdengar ungkapan yang memang sudah tidak asing lagi untuk diperdengarkan. Maka gaya bahasa yang tertorehkan pada bait tersebut adalah majas alusio. Yang dimana majas ini menyatakan bahwa pemakaian ungkapan pada “ Menembus kulitku “ yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Demikian juga pada bait “ Aku tetap meradang menerjang “ istilah ini menggunakan majas sinestesia. Yang menyatakan berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

7. Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.

8. "KU" (AKU) kata ganti orang pertama

9. Aku, perwujudan seorang Chairil muda di Zaman penjajahan Jepang

10. Kalau si aku meninggal, ia menginginkan jangan ada seorangpun yang bersedih, bahkan juga kekasih atau istrinya.
Tidak perlu juga ada sedu sedan yang meratapi kematian si aku, sebab tidak ada gunanya. Si aku ini adalah binatang jalang yang lepas bebas, yang terbuang dari kelompoknya.

Ia merdeka tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat, bahkan meskipun ia ditembak, peluru menembus kulitnya. Si aku tetap berang dan memberontak terhadap aturan-aturan yang mengikat tersebut.

Segala rasa sakit dan penderitaan akan ditanggung, ditahan, diatasi hingga rasa sakit dan penderitaan itu pada akhirnya akan hilang sendiri. Si aku akan makin tidak peduli pada segala aturan dan ikatan, halangan, serta penderitaan.

Si aku mau hidup seribu tahun lagi. Maksudnya, si aku menginginkan semangatnya, pikirannya, karya-karyanya akan hidup selama-lamanya.
Rahmah Amani mengatakan…
nama : Rahmah Amani
kelas : X IPS 1

1. Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

2. Suasana yang terdapat dalam puisi tersebut adalah suasana yang penuh perjuangan, optimis dan kekuatan emosi yang cukup tinggi dengan rasa sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangannya sang tokoh.

3. Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :‘Ku mau tak seorang ’kan merayu (Imaji Pendengaran), ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran), ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa), ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).

4. Pada bait puisi “ Aku ini binatang jalang”, menunjukan bahwa terdapat gaya bahasa simbolik yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud. Dalam kalimat ini menyatakan dengan jelas bahwa penulislah yang seolah-olah menjadi ukuraan masyarakat pada masanya.

5. Tentu saja, dengan menggunakan ritme dan melodi yang tepat kita bisa membuat musikalisasi puasa.

6. “ Dari kumpulannya terbuang “, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat majas fable. Yang menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
“ Biar peluru menembus kulitku “ terdengar ungkapan yang memang sudah tidak asing lagi untuk diperdengarkan. Maka gaya bahasa yang tertorehkan pada bait tersebut adalah majas alusio. Yang dimana majas ini menyatakan bahwa pemakaian ungkapan pada “ Menembus kulitku “ yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Demikian juga pada bait “ Aku tetap meradang menerjang “ istilah ini menggunakan majas sinestesia. Yang menyatakan berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

7. Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.

8. "KU" (AKU) kata ganti orang pertama

9. Aku, perwujudan seorang Chairil muda di Zaman penjajahan Jepang

10. Kalau si aku meninggal, ia menginginkan jangan ada seorangpun yang bersedih, bahkan juga kekasih atau istrinya.
Tidak perlu juga ada sedu sedan yang meratapi kematian si aku, sebab tidak ada gunanya. Si aku ini adalah binatang jalang yang lepas bebas, yang terbuang dari kelompoknya.

Ia merdeka tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat, bahkan meskipun ia ditembak, peluru menembus kulitnya. Si aku tetap berang dan memberontak terhadap aturan-aturan yang mengikat tersebut.

Segala rasa sakit dan penderitaan akan ditanggung, ditahan, diatasi hingga rasa sakit dan penderitaan itu pada akhirnya akan hilang sendiri. Si aku akan makin tidak peduli pada segala aturan dan ikatan, halangan, serta penderitaan.

Si aku mau hidup seribu tahun lagi. Maksudnya, si aku menginginkan semangatnya, pikirannya, karya-karyanya akan hidup selama-lamanya.
Angga dwi prayoga mengatakan…
Nama Angga Dwi Prayoga 8
Kelas X IPS1
1.Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.
2.Suasana yang terdapat dalam puisi "Aku" yakni penuh perjuangan, optimis, dan kekuatan emosi yang cukup tinggi, tetapi ada beberapa suasana yang berubah menjadi sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangan si tokoh.
3.Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :
- ‘Ku mau tak seorang kan merayu' (Imaji Pendengaran),
- ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran),
- ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa),
- ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).
4.Puisi "Aku" di atas tidak memiliki simbol puisi.
5.Puisi karya Chairil Anwar ini dapat dimusikalisasikan. Puisi yang berjudul "Aku" pernah dimusikalisasikan oleh Adew Habtsa, musisi indie asal Bandung, yang membuat aransemen musik untuk puisi tersebut.
6.Puisi karya Chairil Anwar yang berjudul “Aku” memiliki dua gaya bahasa diantaranya, gaya bahasa penegasan dan gaya bahasa perbandingan. Dalam gaya bahasa tersebut terdapat beberapa majas yaitu majas
7.Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.
8.Kata yang paling dominan di puisi "Aku" tersebut adalah kata 'Aku' itu sendiri. Dari judulnya sudah terlihat bahwa puisi ini menceritakan kisah ‘AKU’ yang sedang mencari tujuan hidup.
9.Kata ganti yang ada di puisi tersebut hanya satu, yakni 'Aku' (sosok yang diceritakan di dalam puisi itu).
hiperbola, metafora, dan tautologi.
Unknown mengatakan…
Alwi mengtakan...
Nama:alwi azis
Kls:XIPS1
No absen:7
1. Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

2. Suasana yang terdapat dalam puisi tersebut adalah suasana yang penuh perjuangan, optimis dan kekuatan emosi yang cukup tinggi dengan rasa sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangannya sang tokoh.

3. Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :‘Ku mau tak seorang ’kan merayu (Imaji Pendengaran), ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran), ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa), ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).

4. Pada bait puisi “ Aku ini binatang jalang”, menunjukan bahwa terdapat gaya bahasa simbolik yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud. Dalam kalimat ini menyatakan dengan jelas bahwa penulislah yang seolah-olah menjadi ukuraan masyarakat pada masanya.

5. Tentu saja, dengan menggunakan ritme dan melodi yang tepat kita bisa membuat musikalisasi puasa.

6. “ Dari kumpulannya terbuang “, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat majas fable. Yang menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
“ Biar peluru menembus kulitku “ terdengar ungkapan yang memang sudah tidak asing lagi untuk diperdengarkan. Maka gaya bahasa yang tertorehkan pada bait tersebut adalah majas alusio. Yang dimana majas ini menyatakan bahwa pemakaian ungkapan pada “ Menembus kulitku “ yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Demikian juga pada bait “ Aku tetap meradang menerjang “ istilah ini menggunakan majas sinestesia. Yang menyatakan berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

7. Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.

8. "KU" (AKU) kata ganti orang pertama

9. Aku, perwujudan seorang Chairil muda di Zaman penjajahan Jepang

10. Kalau si aku meninggal, ia menginginkan jangan ada seorangpun yang bersedih, bahkan juga kekasih atau istrinya.
Tidak perlu juga ada sedu sedan yang meratapi kematian si aku, sebab tidak ada gunanya. Si aku ini adalah binatang jalang yang lepas bebas, yang terbuang dari kelompoknya.

Ia merdeka tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat, bahkan meskipun ia ditembak, peluru menembus kulitnya. Si aku tetap berang dan memberontak terhadap aturan-aturan yang mengikat tersebut.

Segala rasa sakit dan penderitaan akan ditanggung, ditahan, diatasi hingga rasa sakit dan penderitaan itu pada akhirnya akan hilang sendiri. Si aku akan makin tidak peduli pada segala aturan dan ikatan, halangan, serta penderitaan.

Si aku mau hidup seribu tahun lagi. Maksudnya, si aku menginginkan semangatnya, pikirannya, karya-karyanya akan hidup selama-lamanya.
Fathiah Junita Zahra mengatakan…
Nama : Fathiah Junita Zahra
Kelas : X IPS 1 / 14

1. Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

2. Suasana yang terdapat dalam puisi tersebut adalah suasana yang penuh perjuangan, optimis dan kekuatan emosi yang cukup tinggi dengan rasa sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangannya sang tokoh.

3. Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :‘Ku mau tak seorang ’kan merayu (Imaji Pendengaran), ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran), ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa), ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).

4. Pada bait puisi “ Aku ini binatang jalang”, menunjukan bahwa terdapat gaya bahasa simbolik yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud. Dalam kalimat ini menyatakan dengan jelas bahwa penulislah yang seolah-olah menjadi ukuraan masyarakat pada masanya.

5. Tentu saja, dengan menggunakan ritme dan melodi yang tepat kita bisa membuat musikalisasi puasa.

6. “ Dari kumpulannya terbuang “, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat majas fable. Yang menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
“ Biar peluru menembus kulitku “ terdengar ungkapan yang memang sudah tidak asing lagi untuk diperdengarkan. Maka gaya bahasa yang tertorehkan pada bait tersebut adalah majas alusio. Yang dimana majas ini menyatakan bahwa pemakaian ungkapan pada “ Menembus kulitku “ yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Demikian juga pada bait “ Aku tetap meradang menerjang “ istilah ini menggunakan majas sinestesia. Yang menyatakan berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

7. Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.

8. "KU" (AKU) kata ganti orang pertama

9. Aku, perwujudan seorang Chairil muda di Zaman penjajahan Jepang

10. Kalau si aku meninggal, ia menginginkan jangan ada seorangpun yang bersedih, bahkan juga kekasih atau istrinya.
Tidak perlu juga ada sedu sedan yang meratapi kematian si aku, sebab tidak ada gunanya. Si aku ini adalah binatang jalang yang lepas bebas, yang terbuang dari kelompoknya.

Ia merdeka tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat, bahkan meskipun ia ditembak, peluru menembus kulitnya. Si aku tetap berang dan memberontak terhadap aturan-aturan yang mengikat tersebut.

Segala rasa sakit dan penderitaan akan ditanggung, ditahan, diatasi hingga rasa sakit dan penderitaan itu pada akhirnya akan hilang sendiri. Si aku akan makin tidak peduli pada segala aturan dan ikatan, halangan, serta penderitaan.

Si aku mau hidup seribu tahun lagi. Maksudnya, si aku menginginkan semangatnya, pikirannya, karya-karyanya akan hidup selama-lamanya.
Rifqah Astiawati Azmi mengatakan…
RIFQAH ASTIAWATI AZMI
X IPS 1

1. Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

2. Suasana yang terdapat dalam puisi "Aku" yakni penuh perjuangan, optimis, dan kekuatan emosi yang cukup tinggi, tetapi ada beberapa suasana yang berubah menjadi sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangan si tokoh.

3.
- ‘Ku mau tak seorang kan merayu' (Imaji Pendengaran),
- ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran),
- ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa),
- ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).

4. Puisi "Aku" di atas tidak memiliki simbol puisi.

5. Puisi karya Chairil Anwar ini dapat dimusikalisasikan. Puisi yang berjudul "Aku" pernah dimusikalisasikan oleh Adew Habtsa, musisi indie asal Bandung, yang membuat aransemen musik untuk puisi tersebut.

6. “ Dari kumpulannya terbuang “, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat majas fable. Yang menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
“ Biar peluru menembus kulitku “ terdengar ungkapan yang memang sudah tidak asing lagi untuk diperdengarkan. Maka gaya bahasa yang tertorehkan pada bait tersebut adalah majas alusio. Yang dimana majas ini menyatakan bahwa pemakaian ungkapan pada “ Menembus kulitku “ yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Demikian juga pada bait “ Aku tetap meradang menerjang “ istilah ini menggunakan majas sinestesia. Yang menyatakan berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

7. Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.

8. "KU" (AKU) kata ganti orang pertama

9. Aku, perwujudan seorang Chairil muda di Zaman penjajahan Jepang

10. Kalau si aku meninggal, ia menginginkan jangan ada seorangpun yang bersedih, bahkan juga kekasih atau istrinya.
Tidak perlu juga ada sedu sedan yang meratapi kematian si aku, sebab tidak ada gunanya. Si aku ini adalah binatang jalang yang lepas bebas, yang terbuang dari kelompoknya.

Ia merdeka tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat, bahkan meskipun ia ditembak, peluru menembus kulitnya. Si aku tetap berang dan memberontak terhadap aturan-aturan yang mengikat tersebut.

Segala rasa sakit dan penderitaan akan ditanggung, ditahan, diatasi hingga rasa sakit dan penderitaan itu pada akhirnya akan hilang sendiri. Si aku akan makin tidak peduli pada segala aturan dan ikatan, halangan, serta penderitaan.

Si aku mau hidup seribu tahun lagi. Maksudnya, si aku menginginkan semangatnya, pikirannya, karya-karyanya akan hidup selama-lamanya.
Galuh Arya wicaksono mengatakan…
Nama : Galuh Arya wicaksono
Kelas : X IPS 1
Absen : 17

1). Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

2). Suasana yang terdapat dalam puisi "Aku" yakni penuh perjuangan, optimis, dan kekuatan emosi yang cukup tinggi, tetapi ada beberapa suasana yang berubah menjadi sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangan si tokoh.

3). Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :
- ‘Ku mau tak seorang kan merayu' (Imaji Pendengaran),
- ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran),
- ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa),
- ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).

4). Puisi "Aku" di atas tidak memiliki simbol puisi.

5). Puisi karya Chairil Anwar ini dapat dimusikalisasikan. Puisi yang berjudul "Aku" pernah dimusikalisasikan oleh Adew Habtsa, musisi indie asal Bandung, yang membuat aransemen musik untuk puisi tersebut.

6). Puisi karya Chairil Anwar yang berjudul “Aku” memiliki dua gaya bahasa diantaranya, gaya bahasa penegasan dan gaya bahasa perbandingan. Dalam gaya bahasa tersebut terdapat beberapa majas yaitu majas hiperbola, metafora, dan tautologi.

7). Amanat dalam Puisi "Aku" karya Chairil Anwar yang dapat saya simpulkan adalah sebagai berikut :
- Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannya saja.
- Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.
- Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selamanya.

8). Kata yang paling dominan di puisi "Aku" tersebut adalah kata 'Aku' itu sendiri. Dari judulnya sudah terlihat bahwa puisi ini menceritakan kisah ‘AKU’ yang sedang mencari tujuan hidup.

9). Kata ganti yang ada di puisi tersebut hanya satu, yakni 'Aku' (sosok yang diceritakan di dalam puisi itu).

10). Parafrasenya :
Jika sudah sampai waktu yang kumiliki di dunia ini maka aku tidak ingin ada lagi yang akan membujukkan. Tidak juga dia atau siapapun yang ada di dunia ini untuk membujukkan lagi tentang apapun.

Tidaklah usah kita bersedih apalagi menangis karena aku sendiri bukan sesuatu yang penting. Aku bukanlah orang yang tepat untuk ditangisi karena aku sendiri adalah orang yang terbuang.

Namun aku akan tetap teguh pada pendirianku walau apapun yang ada di depan. Apapun yang ada dihadapnku, aku tidak pernah peduli tetapi jika masih ada kesempatan maka kuharap masih ada umur untuk melakukan apa yang kuinginkan.
Thierry Ezra Adrinaro mengatakan…
Nama : Thierry Ezra Adrinaro
Kelas : X IPS 1

1). Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

2). Suasana yang terdapat dalam puisi "Aku" yakni penuh perjuangan, optimis, dan kekuatan emosi yang cukup tinggi, tetapi ada beberapa suasana yang berubah menjadi sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak menganggap perjuangan si tokoh.

3). Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :
- ‘Ku mau tak seorang kan merayu' (Imaji Pendengaran),
- ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji Pendengaran),
- ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa),
- ‘Hingga hilang pedih perih’ (Imaji Rasa).

4). Puisi "Aku" di atas tidak memiliki simbol puisi.

5). Puisi karya Chairil Anwar ini dapat dimusikalisasikan. Puisi yang berjudul "Aku" pernah dimusikalisasikan oleh Adew Habtsa, musisi indie asal Bandung, yang membuat aransemen musik untuk puisi tersebut.

6). Puisi karya Chairil Anwar yang berjudul “Aku” memiliki dua gaya bahasa diantaranya, gaya bahasa penegasan dan gaya bahasa perbandingan. Dalam gaya bahasa tersebut terdapat beberapa majas yaitu majas hiperbola, metafora, dan tautologi.

7). Amanat dalam Puisi "Aku" karya Chairil Anwar yang dapat saya simpulkan adalah sebagai berikut :
- Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannya saja.
- Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang.
- Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selamanya.

8). Kata yang paling dominan di puisi "Aku" tersebut adalah kata 'Aku' itu sendiri. Dari judulnya sudah terlihat bahwa puisi ini menceritakan kisah ‘AKU’ yang sedang mencari tujuan hidup.

9). Kata ganti yang ada di puisi tersebut hanya satu, yakni 'Aku' (sosok yang diceritakan di dalam puisi itu).

10). Parafrasenya :
Jika sudah sampai waktu yang kumiliki di dunia ini maka aku tidak ingin ada lagi yang akan membujukkan. Tidak juga dia atau siapapun yang ada di dunia ini untuk membujukkan lagi tentang apapun.

Tidaklah usah kita bersedih apalagi menangis karena aku sendiri bukan sesuatu yang penting. Aku bukanlah orang yang tepat untuk ditangisi karena aku sendiri adalah orang yang terbuang.

Namun aku akan tetap teguh pada pendirianku walau apapun yang ada di depan. Apapun yang ada dihadapnku, aku tidak pernah peduli tetapi jika masih ada kesempatan maka kuharap masih ada umur untuk melakukan apa yang kuinginkan.

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS CERPEN TUKANG PIJIT KELILING

SOAL UTS 2015-2016

MENENTUKAN ISI PUISI, "TUHAN TELAH MENEGURMU"