MEMBUAT 7 KALIMAT DEBAT TIM AFIRMATIF

Semua dikerjakan di Posting Komentar! Tuliskan nama, dan kelas, dan jawab pertanyaan berikut : 1. Jelaskan bagaimana cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik! 2. Sebutkan kaidah-kaidah yang harus memperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat! 3. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur debat! 4. Seperti apa kaidah kebahasaan teks debat? 5. Buatkan 7 kalimat afirmasi atau Pro dengan Mosi “Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa” 000 SELAMAT MENGERJAKAN 000

Komentar

Anonim mengatakan…
Bayu imantoro
X mipa 2

1.kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
carilah narasumber yang tepat dan dipercaya.
kupaslah topik itu secara mendalam.

2.Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
Gunakan bahasa yang baik dan benar.
Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3.Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. ...
Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.

4.Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5.Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Anonim mengatakan…
Nama : Nadya Ulya A
Kelas : X MIPA 2
No. Absen : 29

Jawaban :
1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Widya Astiti mengatakan…
Nama : WIDYA ASTITI
Kelas : X MIPA 2
Absen : 39

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Anonim mengatakan…
Nama : Alita Rahayu
Kelas : X MIPA 2
Absen : 4


1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut:
a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Anonim mengatakan…
Nama: Halimatussa'diyah Dalimunthe
Kelas: 10 MIPA 2
No Absen:21

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Nayla Rana Zhafira mengatakan…
Nama : Nayla Rana Zhafira
Kelas : X MIPA 2
No absen : 30

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut:
a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Unknown mengatakan…
Nama : dones
Kelas: 10 MIPA 2
No Absen:12

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Dinan Salsabilla mengatakan…
Nama : DINAN SALSABILLA
Kelas : X MIPA 2
No. : 11

1.kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
carilah narasumber yang tepat dan dipercaya.
kupaslah topik itu secara mendalam.

2.Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
Gunakan bahasa yang baik dan benar.
Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3.Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. ...
Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.

4.Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5.Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Fathika Azka Azzahra mengatakan…
Nama : Fathika Azka Azzahra
Kelas : X MIPA 2
No Absen : 17

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut:
》 kuasailah topik yang akan diperdebatkan
》 carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
》 kupaslah topik tersebut secara mendalam
》tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. Kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
》Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
》Gunakan bahasa yang baik dan benar.
》Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
》Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
》 Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
》 Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
》 Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
》Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
》 Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
》Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
salwa syahbilla mengatakan…
SALWA SYAHBILLA
X mipa 2

1.kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
carilah narasumber yang tepat dan dipercaya.
kupaslah topik itu secara mendalam.

2.Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
Gunakan bahasa yang baik dan benar.
Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3.Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. ...
Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.

4.Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5.Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Savira Eka mengatakan…
Nama:Savira Eka
Kelas:X MIPA 2

1.kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
carilah narasumber yang tepat dan dipercaya.
kupaslah topik itu secara mendalam.

2.Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
Gunakan bahasa yang baik dan benar.
Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3.Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. ...
Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.

4.Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5.Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
jelita mengatakan…

NAMA : JELITA OKTAVIANY TRIA SETIAWAN
KELAS : X MIPA 2

1.kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
carilah narasumber yang tepat dan dipercaya.
kupaslah topik itu secara mendalam.

2.Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
Gunakan bahasa yang baik dan benar.
Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3.Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. ...
Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.

4.Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5.Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
NAMA : Zahra Nur Lestari
KELAS : X MIPA 2
NO ABSEN : 40

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut:
A. Kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
B. Carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
C. Kupaslah topik tersebut secara mendalam.
D. Tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memahami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. Kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
A. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
B. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
C. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
D. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
A. Mosi » isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
B. Tim afirmatif » kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
C. Tim negatif/oposisi » kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
D. Tim netral » kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
E. Moderator » pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
F. Notulen » orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Membuat 7 kalimat afirmasi atau Pro dengan mosi: "Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa."

1. Pemberian PR dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa yang mulai kecanduan dengan teknologi. Salah satunya media komunikasi, handphone.

2. Pemberian PR sebenarnya dapat dikatergorikan kedalam dampak negatif dan positif. Salah satu dampak positif adalah siswa dapat terhindar dari kegiatan yang membuat mereka malas, seperti bermain gadget dan siswa dapat mereview pelajaran di sekolah.

3. Dan dampak negatif dari pemberian PR pada anak secara banyak hanya membuat anak kelelahan. Hal ini bisa dipahami karena anak sudah menghabiskan waktu untuk belajar di sekolah dengan waktu yang cukup lama bisa sampai setengah hari lebih, mereka pasti berharap sepulang sekolah mereka bisa menghabiskan waktu untuk bermain atau beristirahat.

4. Anak-anak terbebani dengan terlalu banyaknya PR yang akhirnya membuat mereka stress. Anak-anak tidak seharusnya menghabiskan waktu mereka untuk terus berhitung dan menghafal.

5. PR tersebut akan membuat anak-anak menghabiskan waktu lebih banyak di dalam kamar atau rumah dibandingkan untuk bermain diluar itu menyebabkan anak tidak bisa bersosialisasi dengan keluarga dan teman-temannya.

6. Jika pengerjaan PR melebihi jam yang telah ditentukan
Pedoman National Education Asociation dan National Parent-Teacher Assosiation, yaitu aturan 10 menit. Maksud dari aturan tersebut adalah waktu pengerjaan PR untuk tiap kelas adalah kelipatan 10 menit. Artinya kelas 1 mempunyai waktu 10 menit untuk mengerjakan PR setiap malam, kelas dua 20 menit, sampai kelas 12 120 menit. Hal tersebut dapat memberatkan siswa dan berakibat buruk bagi kesehatan siswa. Mereka menjadi kurang tidur sehingga daya tahan tubuh melemah dan mudah terserang penyakit.

7. Jadi dapat disimpulkan pendapat saya sebagai pro ( afirmasi ) dari mosi “larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa” adalah mendukung larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa. Karena dengan jam pelajaran di sekolah yang cukup lama sebenarnya sudah cukup untuk memahami materi tersebut. Mungkin pemberian PR pada siswa yang hanya selalu berisi pertanyaan, bisa beralih dengan pemberian video pembelajaran yang menarik sebagai penugasan di rumah untuk dipahami.
Sifaa mengatakan…
Nama: Asifa
Kelas: 10 Mipa 2
No. Absen:05
1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut:
a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Unknown mengatakan…
NAMA : Izzah Aulia Nur Risa
KELAS: X MIPA 2
NO ABSEN : 24

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Fatir RIDHO ARLIANSYAH mengatakan…
Nama:FATIR RIDHO ARLIANSYAH
KELAS:X MIPA 3
ABSEN:8

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut:
a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Anonim mengatakan…
inggrid Wahyu
X MIPA 3

1.kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
carilah narasumber yang tepat dan dipercaya.
kupaslah topik itu secara mendalam.

2.Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
Gunakan bahasa yang baik dan benar.
Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3.Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. ...
Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.

4.Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5.Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Unknown mengatakan…
NAMA:DWI ADINDA LESTARI
KELAS:X MIPA 2
1.kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
carilah narasumber yang tepat dan dipercaya.
kupaslah topik itu secara mendalam.

2.Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
Gunakan bahasa yang baik dan benar.
Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3.Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. ...
Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.

4.Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5.Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Unknown mengatakan…
NAMA :MUZAENY
KELAS:X MIPA 3

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Unknown mengatakan…
Nama : TRI WINARTI
Kelas : 10 MIPA 3
Absen : 36

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Unknown mengatakan…
WARDATULHAYA
X mipa 3

1.kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
carilah narasumber yang tepat dan dipercaya.
kupaslah topik itu secara mendalam.

2.Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
Gunakan bahasa yang baik dan benar.
Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3.Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. ...
Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.

4.Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5.Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Reva Priyani Nur Alifa mengatakan…
Nama : Reva Priyani Nur Alifa
Kelas  : X MIPA 3

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut:
• Kuasailah topik yang akan diperdebatkan
• Carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
• Kupaslah topik tersebut secara mendalam
• Tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. Kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
- Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
- Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
- Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
- Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
- Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
- Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Unknown mengatakan…
Nailah Salsabilah Michel Efendi
10 MIPA 3

Jawaban :
1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Nama : Herliana Putri - X MIPA 3
No absen : 11

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut:
• Kuasailah topik yang akan diperdebatkan
• Carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
• Kupaslah topik tersebut secara mendalam
• Tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. Kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
- Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
- Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
- Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
- Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
- Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
- Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi : Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra : PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro : Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra : Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Unknown mengatakan…
Nama : Arshanda Putri Sri Rahayu
Kelas : X MIPA 1
Absen : 3

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Uut Rahayu mengatakan…
Uut Rahayu
10 MIPA 1

Jawaban :
1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Anonim mengatakan…
Nama : Immanuel Raka Sanjaya
Kelas : X MIPA 1
No. Absen : 15

Jawaban :
1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Khoirunnisa mengatakan…
Nama: khoirunnisa
Kelas:x mipa 3
No absen:15
1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Unknown mengatakan…
Anonim mengatakan…
Hustawan Ariga
X mipa 1

1.kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
carilah narasumber yang tepat dan dipercaya.
kupaslah topik itu secara mendalam.

2.Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
Gunakan bahasa yang baik dan benar.
Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3.Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. ...
Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.

4.Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5.Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya
adelia mengatakan…
Nama:Yunita Adelia
Kelas:X Mipa 1
no absen:40

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Kharisma Catur Cahyani mengatakan…
Kharisma Catur Cahyani
X mipa 1

1.kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
carilah narasumber yang tepat dan dipercaya.
kupaslah topik itu secara mendalam.

2.Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
Gunakan bahasa yang baik dan benar.
Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3.Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. ...
Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.

4.Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5.Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Unknown mengatakan…
Anonim mengatakan…
Nama: Tegar Apriliansyah
Kelas: X MIPA 3
No.Absen:35

1.kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
carilah narasumber yang tepat dan dipercaya.
kupaslah topik itu secara mendalam.

2.Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
Gunakan bahasa yang baik dan benar.
Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3.Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. ...
Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.

4.Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5.Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
fitri novi mengatakan…
Nama : fitri novi ardana
Kelas : X MIPA 1
No. Absen : 10

Jawaban :
1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
EKA VADIKA LOBERTA mengatakan…

Nama : EKA VADIKA LOBERTA
Kelas : X MIPA 2
No.Absen : 14

1.kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
carilah narasumber yang tepat dan dipercaya.
kupaslah topik itu secara mendalam.

2.Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
Gunakan bahasa yang baik dan benar.
Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3.Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. ...
Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.

4.Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5.Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Anissa mengatakan…
Nama: Anissa Nadiah Suhendar
Kelas: X MIPA1
No Absen: 02

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut:
a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Annisa Yuliasti mengatakan…
Nama : Annisa Yuliasti (03)
Kelas: X MIPA 3

1. Jelaskan bagaimana cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik!
• kuasai topik yang akan diperdebatkan.
• carilah sumber-sumber yang akurat.
• carilah narasumber yang tepat dan terpercaya.
• Kupas/bahas topik tersebut secara mendalam.

2. Sebutkan kaidah-kaidah yang harus memperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat!
• Utarakan gagasan argumen dengan jelas dan masuk akal.
• Gunakan bahasa yang baik dan benar.
• Sesuaikan gagasan dengan topik.
• Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur debat!
1. Mosi, mosi adalah topik yang diperdebatkan.
2. Tim afirmatif atau kelompok yang setuju dengan gagasan dalam mosi.
3. Tim negatif/oposisi atau kelompok lawan afirmasi adalah mereka yang tidak setuju dengan gagasan dalam mosi.
4. Tim netral atau kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
5. Moderator atau orang yang memimpin jalannya debat.
6. Notulen atau orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Seperti apa kaidah kebahasaan teks debat?
• Menggunakan kalimat kompleks, biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks).
• Menggunakan konjungsi, sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.
• Menggunakan kata rujukan, biasanya menggunakan kata rujukan sebagai pemberi informasi, seperti ini, itu, dia, beliau, di sini, di sana, dan sebagainya.

5. Buatkan 7 kalimat afirmasi atau Pro dengan Mosi “Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa”
• Kebijakan meniadakan PR bagi siswa dapat memberikan mereka waktu bersosialisasi yang selama ini cukup tersita untuk mengerjakan pekerjaan rumah tersebut.

• Pemberian pr dinilai tidak efisien dan memberikan tekanan kepada siswa dikarenakan saat proses pengerjaan, siswa bias saja mencontek ataupun bekerja sama menyelesaikannya.

• Jika untuk meningkatkan pemahaman siswa, mereka bisa saja diberikan video pemahaman sebagai pengganti pr dan sebagai alat penunjang pemahaman siswa.

• Hidup anak tidak melulu soal sekolah dan segala hal yang menyertainya, termasuk PR. PR yang selama ini dihidangkan untuk siswa selalu saja bersifat akademis yang tidak berbeda sama sekali dengan apa yang kerap ditemui di dalam kelas. Siswa harus menjumpai teori atau rumus dan soal hampir sepanjang hari. Mungkin saja hanya menyisakan waktu tidur (yang juga sudah terpotong durasinya).

• Menilik realitas dan dampak yang timbul, PR dengan model klasik berupa seabrek soal yang jawabanya ada di buku sudah tidak lagi relevan dan justru menampakkan terserabutnya PR dari tujuannya, yakni peningkatan penguasaan.


• Boleh jadi akan tepat jika PR ditiadakan, guna memberikan ruang dan kesempatan siswa untuk belajar lewat keseharian dan menikmati hidupnya.
Unknown mengatakan…
Nama:Wahyu Widhi Saputro
Kelas:X IPA 1
Absen:38


1.-kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
-carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
-carilah narasumber yang tepat dan dipercaya.
-kupaslah topik itu secara mendalam.

2.-Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
-Gunakan bahasa yang baik dan benar.
-Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
-Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3.-Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat
-Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi
-Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi

4.Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5."menurut saya dari sisi (negatif) dapat memberatkan siswa dan membuat otak siswa menjadi kecepean atau lelah berfikir dan akhirnya berdampak buruk bagi siswa. dari sisi (positif) dapat membuat siswa sering berlatih dan tidak bermalas2an serta bertanggung jawab terhadap suatu pekerjaan"
Unknown mengatakan…
Nama: M. Kaindra Kareef Soerianata Djoemena
Kelas: X MIPA 1

Jawaban :
1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Unknown mengatakan…
Nama: Devina
Kelas: X MIPA 3
No absen: 6

1.kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
carilah narasumber yang tepat dan dipercaya.
kupaslah topik itu secara mendalam.

2.Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
Gunakan bahasa yang baik dan benar.
Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3.Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. ...
Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.

4.Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5.Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Unknown mengatakan…
Risti Amanda
X MIPA 3

1.kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
carilah narasumber yang tepat dan dipercaya.
kupaslah topik itu secara mendalam.

2.Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
Gunakan bahasa yang baik dan benar.
Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3.Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. ...
Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.

4.Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5.Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
komang andhika mengatakan…
NAMA : I KOMANG ANDHIKA PUTRA ERAWAN
KELAS : X MIPA 3
No. Absen : 12

1. Cara cara untuk menangkap dan menafsirkan topik adalah
• Kuasailah topik yang akan di perdebatkan
• Carilah sumber sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
• Kupaslah topik tersebut secara mendalam.
• Tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memahami konsep inti yang dí bicarakan.
2. Kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
• Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
• Gunakan bahasa yang baik dan benar.
• Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
• Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.
3. Unsur-unsur debat antara lain :
• Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
• Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
• Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
• Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
• Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
• Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.
4. Kaidah kebahasaan Teks Debat :
• Sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa (pembentukkan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf).
• Ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan dapat diterima akal sehat (logis), harus tepat, dan hanya memiliki satu makna, padat, langsung menuju sasaran, runtun dan sistematis dan tersaji sebagai kalimat efektif.
• Kata yang dipilih memiliki makna sebenarnya (denotatif).
5. 7 kalimat pro tentang “Larangan memberikan pekerjaan rumah ( PR ) bagi siswa”
• Menurut saya memberikan pekerjaan rumah hanya memberatkan siswa
• Larangan ini ada karena pekerjaan rumah yang diberikan terkadang berat bagi siswa
• Menurut saya, ketika kita sudah sampai rumah atau diluar jam sekolah yang harus kita lakukan adalah menambah kreativitas kita dengan cara bermain dan sebagainya, jadi PR hanya menghambat itu semua
• Negara negara maju, seperti Amerika dan Finlandia meniadakan pekerjaan rumah dan menggantinya dengan aktivitas yang mengasah fisik atau kreativitas
• Menurut saya, PR berarti menambah jam sekolah bagi setiap murid yang ada, dan seharusnya semua tugas ataupun materi harus diselesaikan oleh guru tersebut di jam sekolah
• Menurut saya, dengan memberikan PR dapat mempersempit waktu kita bersama orang orang dekat kita seperti keluarga ataupun teman
• Menurut Wita Mulyani, M.Psi, psikolog pendidikan LPT Universitas Indonesia, dampak negative dari PR adalah menambah beban psikis siswa
Nabila Putri Nur Aulia mengatakan…
Nama : Nabila Putri Nur Aulia
Kelas : X MIPA 1
Absen : 24

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut:
a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya
Unknown mengatakan…
NAMA : Pangeran
KELAS: X MIPA 1
NO ABSEN : 26

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Peninggalan Jepang mengatakan…
Nama: Ferdiana hamidah
Kelas: X MIPA 3

1) Kuasailah topik yang akan di perdebatkan.

Carilah sumber sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.

Kupaslah topik tersebut secara mendalam.

Tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memahami konsep inti yang dí bicarakan

2) -Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
-Gunakan bahasa yang baik dan benar.
-Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
-Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3) -Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. ...
-Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
-Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.

4) Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5) Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Lifia cahya mengatakan…
Nama : Lifia Putri Cahyadi
Kelas : X MIPA 1
Absen : 18

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut:
a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Hafizh Dafa Blog mengatakan…
Hafizh Yunna Putra
X IPA 3
10

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Zulfaa Dwi Jayanti mengatakan…
Nama : Zulfaa Dwi Jayanti
Kelas : X MIPA 3
No. Absen : 40

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut :
a). kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b). carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c). kupaslah topik tersebut secara mendalam
d). tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu :
a). Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b). Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c). Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d). Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a). Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b). Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c). Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d). Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e). Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f). Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Nama: Grace Yunike Margaretha Sitorus
Kelas: X MIPA 1 / 12

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut:
a) kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b) carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c) kupaslah topik tersebut secara mendalam
d) tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
- Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
- Gunakan bahasa yang baik dan benar.
- Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
- Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a) Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b) Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c) Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d) Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e) Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f) Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
AHMAD ALI ADNAN mengatakan…
Nama : Ahmad Ali Adnan
Kelas : X MIPA 1
Absen : 1

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Muhammad Fathraka mengatakan…
Nama : Muhammad Fathraka Yusuf
Kelas : X MIPA 1

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Unknown mengatakan…
Nama : INDRI MARSELA
Kelas : X MIPA 1

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Benedita Oktavia Agatha mengatakan…
Nama: Benedita Oktavia Agatha
Kelas: X MIPA 1

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut:
a. Kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. Carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. Kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. Tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. Kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Raditya Danendra mengatakan…
Nama : Raditya Danendra
Kelas : X MIPA 1
Absen : 28

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Reisya Zahra mengatakan…
Nama : Reisya zahra
Kelas: X MIPA 1
No absen : 30

1.kuasailah topik yang akan diperdebatkan.
carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran.
carilah narasumber yang tepat dan dipercaya.
kupaslah topik itu secara mendalam.

2.Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
Gunakan bahasa yang baik dan benar.
Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3.Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. ...
Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.

4.Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5.Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
dacha mengatakan…
Nama : Ahmad Khadafy (01)
Kelas : X MIPA 3

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut :
a). kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b). carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c). kupaslah topik tersebut secara mendalam
d). tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu :
a). Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b). Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c). Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d). Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a). Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b). Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c). Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d). Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e). Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f). Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Unknown mengatakan…
Nama : Najla Mutia Hapsrianatasya
Kelas: X MIPA 1

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut:
a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Sylvi Indriani mengatakan…
Nama : Sylvi Indriani
Kelas: X MIPA 1

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Raihan Ramadhan mengatakan…
Nama : Muhammad Raihan Ramadhan
Kelas : X MIPA 2
No. Absen : 27

Jawaban :
1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya
Unknown mengatakan…
NAMA : Rismah Ayu Widodo
KELAS : X MIPA 2
NO.ABSEN : 33

1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5) Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Nama : Guenelo Alfatiyandha
Kelas : X MIPA 1

Jawaban :
1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut: a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
Dita Febriyanti mengatakan…
NAMA : DITA FEBRIYANTI
KELAS : X MIPA 3
ABSEN : 7



1. Cara-cara untuk menangkap dan menafsirkan topik antara lain adalah sebagai berikut:
a. kuasailah topik yang akan diperdebatkan
b. carilah sumber-sumber yang akurat untuk mempermudah penafsiran
c. kupaslah topik tersebut secara mendalam
d. tangkaplah penafsiran topik pembicaraan debat dengan cara memami konsep inti yang akan dibicarakan.

2. kaidah-kaidah yang harus diperhatikan untuk menyampaikan gagasan dalam debat, yaitu:
a. Sampaikanlah gagasan dengan jelas dan dengan argumen yang masuk akal.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
c. Sesuaikan gagasan dengan topik yang diperdebatkan.
d. Gunakan lafal, suara, dan intonasi yang jelas.

3. Unsur-unsur debat antara lain :
a. Mosi: isu, permasalahan, hal, tema, atau topik yang menjadi bahan debat. Mosi biasa berupa satu kalimat utuh, minimal berisi subyek, predikat, dan obyek.
b. Tim afirmatif: kelompok yang setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
c. Tim negatif/oposisi: kelompok lawan afirmasi, tidak setuju dengan gagasan yang terdapat dalam mosi.
d. Tim netral: kelompok yang memberi dukungan untuk dua sisi, baik setuju maupun tidak setuju.
e. Moderator: pemandu atau orang yang memimpin jalannya debat.
f. Notulen: orang yang menuliskan jalannya suatu debat dan mencatat kesimpulan.

4. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks). Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

5. Mosi: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.

Kontra: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.

Kontra: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS CERPEN TUKANG PIJIT KELILING

SOAL UTS 2015-2016

MENENTUKAN ISI PUISI, "TUHAN TELAH MENEGURMU"