LANJUTAN PRAKIRAAN UTS GANJIL 2017-2018
KERJAKAN
PRAKIRAAN
SOAL ULANGAN TENGAH
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2017-2018
Mata
Pelajaran : Bahasa
Indonesia
Satuan
Pendidikan :
SMA Negeri 57 Jakarta
Kelas/Program : X MIA dan IPS
Hari/Tanggal : Selasa, 12 September 2017
Waktu : 2 X
45 menit
Perhatikan Kerja Individu :
Kelopok : 1 Mengerjakan 20 soal no 01 s.d. 20
Kelopok : 2 Mengerjakan 20 soal no 21 s.d. 40
Kelopok : 3 Mengerjakan 20 soal no 41 s.d. 60
Kelopok : 4 Mengerjakan 20 soal no 61 s.d. 80
Kelopok : 5 Mengerjakan 20 soal no 81 s.d. 100
Kelopok : 6 Mengerjakan 20 soal no 101 s.d. 120
Kelopok : 7 Mengerjakan 20 soal no 121 s.d. 140
Kelopok : 8 Mengerjakan 20 soal no 141 s.d. 160
Kelopok : 9 Mengerjakan 20 soal no 161 s.d. 180
Kelopok : 10 Mengerjakan 20 soal no 181 s.d. 200
Kelopok : 11 Mengerjakan 20 soal no 201 s.d. 220
Kelopok : 12 Mengerjakan 20 soal no 221 s.d. 240
A. Mengembangkan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen
201.
Perhatikan penggalan cerpen berikut
ini!
Para tamu sudah mulai memenuhi ruangan. Sementara Pak Antoni
terus melirik jam di tangannya. Wajahnya tampak gelisah. Sesekali matanya
menyapu ke seluruh penjuru ruangan. Beberapa kali dia mengecek handphone-nya.
Berharap di layar ada pesan balasan. Namun, yang ditunggunya tak kunjung
datang. Robi, anak semata wayangnya, ternyata benar-benar tidak datang seperti
yang telah diduganya.
“Pah, semuanya sudah hadir, kenapa tidak dimulai sekarang
saja?” bisik Bu Miranda, istri baru Pak Antoni yang baru dinikahi satu bulan
lalu.
(“Menunggu”, oleh Elfarizi)
Konflik
dalam cerpen tersebut adalah ….
A.
Pak Antoni menikahi istri baru.
B.
Acara tidak dimulai dalam waktu yang
lama.
C.
Pak Antoni gelisah karena anaknya
tak kunjung datang.
D.
Bu Miranda meminta acara segera
dimulai.
E.
Tidak ada pesan masuk di handphone
Pak Antoni.
202.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Badrudin diam memaku di sudut jalan. Dipegangnya amplop di
tangannya dengan erat. Dia terus memandangi amplop dengan wajah penuh
kebingungan. Terbayang-bayang dalam benaknya, Sutinah menunggu di ujung pintu
dengan tatapan tajam. Istrinya yang telah dinikahi dua puluh tahun lalu itu
pasti berharap Badrudin dengan amplop yang berisi tebal. Padahal, amplop yang
berisi upah pemberian Haji Diman itu sangat jauh panggang dari api. Semua
akibat bulan lalu, Badrudin berutang taruhan judi pada Samin.
(“Amplop”, Elfarizi)
Dalam kutipan tersebut, konflik terjadi antara ….
A.
Badrudin dengan dirinya sendiri
B.
Badrudin dengan Sutinah
C.
Badrudin dengan Haji Diman
D.
Badrudin dengan Samin
E.
Sutinah dengan Haji Diman
203.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Aya diam tak bergeming. Ia duduk mematung di sudut. Ibu
perlahan mendekati.
“Ada apa, Nak? Bertengkar dengan Masmu?” tanya ibu lembut. Aya
tak menjawab. Seketika matanya sembap dan memerah. Ibu lalu memelukanya lembut.
“Mas Pram, Bu. Mas Pram marah-marah terus,” ujar Aya dengan
terisak tiba-tiba. Tidak berapa lama, Mas Pram datang mendekat. Lalu, ia
mengulurkan tangannya ke hadapan Aya.
“Ayo, Bun. Jangan menangis depan Ibu,” katanya datar.
“Biar. Kamu jahat, Mas! Sekarang sedikit-sedikit marah!”
ujar Aya dengan nada meninggi.
“Sudah sudah. Kalian sudah dewasa. Ayo selesaikan masalah
kalian dengan bijak,” tegur ibu kemudian.
(“Konflik”, Elfarizi)
Pemicu konflik pada kutipan cerpen di atas adalah ….
A.
Aya mengadu pada Ibu
B.
Mas Pram marah-marah pada Aya
C.
Aya menangis pada Ibu
D.
Ibu menasihati Aya dan Mas Pram
E.
Mas Pram meminta Aya jangan menangis
204.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
“Hei,”
sambar Evi tiba-tiba.
Dianita
terkejut dengan wajah tampak sebal.
“Ke
mana aja, sih, aku cari baru ketemu?” tanya Evi.
Dianita
tetap mematung dengan muka ditekuk.
“Dih,
manyun aja. Ada apa, Di?” tanya Evi.
“Tau,
ah. Semua orang udah gak peduli lagi sekarang,” kata Dianita ketus.
“Loh,
maksudnya?” tanya Evi.
“Semua
orang kini mentingin diri sendiri,” kata Dianita melanjutkan.
“Maksudnya
apa, sih, Di? Aku datang ke sini nyari kamu terus kamu bilang gak mentingin
kamu?” tanya Evi dengan wajah berubah ketus.
“Kamu
lupa, kan, ini tanggal berapa, sekarang hari apa? Katanya teman, tapi semua gak
ada satu pun yang ingat ulang tahunku!” kata Dianita.
(“Ulang Tahun”, Elfarizi)
Konflik pada kutipan cerpen di atas adalah …..
A.
Dianita menuduh semua teman tidak
peduli.
B.
Evi lupa dengan hari ulang tahun Dianita.
C.
Dianita bersembunyi dari
teman-temannya.
D.
Evi mengejutkan Dianita.
E.
Dianita mengingatkan Evi akan hari
ulang tahunnya.
205.
Perhatikan kutipan cerpen berikut
ini!
Sudah beberapa hari, Mak tidak mau makan. Badannya semakin
kering. Bahkan untuk duduk saja, tubuhnya mulai rapuh tak bertenaga. Perlahan,
aku bujuk Mak untuk mau barang sesuap mengunyah bubur yang kusiapkan. Tapi, Mak
hanya memalingkan muka. Dari sorot matanya ada kerinduan yang dalam pada Ning.
Mungkin, dalam hatinya, Mak sangat ingin marah padaku yang tidak bisa menjaga
Ning.
(“Ningku”, Elfarizi)
Konflik pada kutipan cerpen di atas adalah ….
A.
Mak tidak mau makan sama sekali
B.
Mak sangat rindu pada Ning
C.
“Aku” menduga Mak sangat marah
D.
“Aku” tidak bisa menjaga Ning
E.
“Aku” membujuk Mak untuk makan
206.
Perhatikan kutipan cerpen di bawah
ini!
Dianita
tetap mematung dengan muka ditekuk.
“Dih,
manyun aja. Ada apa, Di?” tanya Evi.
“Tau
ah. Semua orang udah gak peduli lagi sekarang,” kata Dianita ketus.
“Loh,
maksudnya?” tanya Evi.
“Semua
orang kini mentingin diri sendiri,” kata Dianita melanjutkan.
“Maksudnya
apa sih, Di? Aku datang ke sini nyari kamu terus kamu bilang gak mentingin
kamu?” tanya Evi dengan wajah berubah ketus.
“Kamu
lupa kan, ini tanggal berapa, sekarang hari apa? Katanya teman, tapi semua gak
ada satu pun yang ingat ulang tahunku!” kata Dianita.
“Oh,
kamu mau aku ngucapin ulang tahun? Oke, gak begitu juga caranya. Kayak anak
kecil,” ketus Evi tambah marah.
Kemudian
Evi pun pergi meninggalkan Dianita. Sedangkan Dianita tampak semakin kesal dan hampir
menitikan air mata.
“Selamat
ulang tahun!!!” seru banyak suara di belakangnya.
Dianita
membalikkan badan dan melihat banyak temannya sedang menghampiri dengan membawa
balon dan kue ulang tahun lengkap dengan lilinnya. Evi tampak sumringah sembari
menepuk-nepuk tangan. Air mata Dianita pun pecah tak tertahan.
(“Ulang Tahun”, Elfarizi)
Klimaks pada kutipan cerpen di atas adalah ….
A.
Evi meninggalkan Dianita sehingga
Dianita semakin kesal.
B.
Evi marah karena menganggap Dianita
seperti anak kecil.
C.
Evi tampak sumringah saat
mengucapkan ulang tahun.
D.
Teman-teman Dianita membawa kejutan.
E.
Dianita kesal karena teman-temannya
lupa ulang tahunnya.
207.
Perhatikan kutipan cerpen di bawah
ini!
Dianita
tetap mematung dengan muka ditekuk.
“Dih,
manyun aja. Ada apa, Di?” tanya Evi.
“Tau
ah. Semua orang udah gak peduli lagi sekarang,” kata Dianita ketus.
“Loh,
maksudnya?” tanya Evi.
“Semua
orang kini mentingin diri sendiri,” kata Dianita melanjutkan.
“Maksudnya
apa sih, Di? Aku datang ke sini nyari kamu terus kamu bilang gak mentingin
kamu?” tanya Evi dengan wajah berubah ketus.
“Kamu
lupa kan, ini tanggal berapa, sekarang hari apa? Katanya teman, tapi semua gak
ada satu pun yang ingat ulang tahunku!” kata Dianita
“Oh,
kamu mau aku ngucapin ulang tahun? Oke, gak begitu juga caranya. Kayak anak
kecil,” ketus Evi tambah marah.
Kemudian
Evi pun pergi meninggalkan Dianita. Sedangkan Dianita tampak semakin kesal dan
hampir menitikan air mata.
“Selamat
ulang tahun!!!” seru banyak suara di belakangnya.
Dianita
membalikkan badan dan melihat banyak temannya sedang menghampiri dengan membawa
balon dan kue ulang tahun lengkap dengan lilinnya. Evi tampak sumringah sembari
menepuk-nepuk tangan. Air mata Dianita pun pecah tak tertahan.
(“Ulang Tahun”, Elfarizi)
Resolusi pada kutipan cerpen di atas adalah ….
A.
Dianita marah karena semua temannya
tidak peduli.
B.
Evi marah karena sikap Dianita
seperti anak kecil.
C.
Evi meninggalkan Dianita karena
dianggap tidak peduli.
D.
Teman-teman Dianita datang membawa
kejutan.
E.
Evi tampak sumringah saat
mengucapkan ulang tahun.
208.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
(1) Doni terus berusaha menelepon Agung. Tapi di seberang
sana, Agung tak kunjung mengangkat teleponnya. Berkali-kali dicoba tetap sama.
Pesan pun tak dibalas sama sekali. Doni menahan kesal sambil terus menguasai
diri. Dia hanya berniat menyelesaikan masalah, tapi Agung tak juga menunjukkan
itikad baik.
(2) Juni sudah berakhir. Tapi, harapan Linda belum juga
terwujud. Dulu, bapak selalu bilang bahwa Juni adalah bulan yang indah untuk
melihat Linda bergaun pengantin. Sayang, Bapak sudah tiada. Linda pun merasa
tak ada lagi yang membuatnya mencintai Juni. Kini, hidup tetap berjalan seperti
biasa. Pencarian pun bertahan sepanjang masa.
(3) Ayah menggedor-gedor pintu dengan keras.
“Gista! Gista!”
teriak ayah dari balik kamar.
Gista tak
menyahut sama sekali. Dia malah berusaha membuka teralis jendelanya. Sementara
ayah terus menggedor disertai suara tangis ibu yang samar-samar.
(4) Sudah sekian malam, tidurku selalu gelisah. Sulit
rasanya memejamkan mata walau barang sejenak. Pikiran selalu melayang-layang
bak terbang di angkasa raya. Mencari tahu jawaban pasti. Menebak-nebak, akankah
Hayati menerima pinanganku nanti?
(5) Kulemparkan fotonya jauh-jauh. Tak mau lagi aku
melihatnya. Semua tentangnya aku singkirkan. Semua harus kukubur dalam-dalam.
Benar kata pujangga, obat patah hati adalah hati yang baru. Maka, aku tak mau
berlarut-larut dalam rasa harap yang tak berujung ini. Aku harus kuat
menghadapi hari esok yang lebih baik.
Kutipan cerpen yang menunjukkan konflik fisik terdapat pada
paragraf ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
209.
Perhatikan kutipan cerpen berikut
ini!
Tok
tok tok. “Mbah!” seru Warjiman lantang.
Bukannya tidak santun, tapi memanggil Mbah Tejo dan Mbah Marti memang harus
dengan suara keras. Tapi tak ada juga yang menyahut.
Warjiman
sedikit mendorong pintu kayu yang bawahnya sudah hampir habis digerogoti rayap.
Kreeek. Terdengar suara pintu mulai terbuka. Kepalanya melongok bagian
dalam gubug.
“Astagfirullah!”
Warjiman kaget. Ia mendapati Mbah Tejo bersila menghadap seseorang yang
tertidur tertutup kain samping. Ia hanya melihat Mbah Tejo memunggunginya.
“Mbah
….,” lirih Warjiman. Tapi tak ada jawab.
Warjiman
mencoba masuk dan mendekati. Hingga akhirnya ia mendapati seseorang dengan
tubuh tertutupi kain samping telentang di hadapan Mbah Tejo yang duduk bersila
tanpa gerak.
“Innaalillaahi,”
Warjiman tak bisa berkata-kata. Sambil berdiri dia hanya terkejut melihat Mbah
Tejo yang menghadapi jenazah istrinya sendiri.
("Kubur", ElFarizi)
Pemicu konflik pada kutipan cerpen di atas adalah ….
A.
Mbah Tejo duduk tak bergerak di
hadapan jenazah istrinya.
B.
Mbah Tejo dan Mbah Marti tidak
menjawab sahutan Warjiman.
C.
Warjiman kaget saat melihat jenazah
Mbah Marti.
D.
Warjiman memanggil Mbah Tejo dengan
keras.
E.
Warjiman masuk ke rumah Mbah Tejo
diam-diam.
210.
Perhatikan kutipan cerpen di bawah
ini!
“Aku
tidak tahu siapa yang harus disalahkan,” ujar Nanda.
“Sudahlah,
aku tidak bermaksud mencari siapa yang perlu disalahkan,” sela Toni.
“Tapi,
aku telah melakukan semua pekerjaan tersebut sesusi posisi aku sebagai
penanggung jawab acara, di luar itu …,” bela Nanda terpotong.
“Baik,
aku akui aku salah. Seharusnya sebagai penanggung jawab keamanan, aku yang
harus bertanggung jawab. Tidak perlu menyalahkan Nanda,” tiba-tiba Agus
bersuara.
“Sudah!
Sekali lagi aku katakan, tidak ada yang perlu menyalahkan dan disalahkan. Kita
semua akan bertanggung jawab atas insiden tadi. Jangan sampai kejadian itu
terulang lagi. Memalukan dan mencoreng nama sekolah saja!” kata Toni dengan nada
keras.
Resolusi pada kutipan cerpen di atas adalah ….
A.
Agus menyatakan dia yang harus
bertanggung jawab.
B.
Nanda memastikan semua telah
dilakukan sesuai posisinya.
C.
Nanda tidak mengetahui siapa yang
harus disalahkan.
D.
Toni meminta semua pihak bertanggung
jawab.
E.
Toni meminta Agus tidak menyalahkan
diri sendiri.
211.
Bacalah
penggalan cerita rakyat berikut!
Suatu hari, seorang pencari ikan
menyelematkan seorang perempuan hamil yang hanyut di sungai. Ternyata, ia
adalah istri kedua raja Kerajaan Tianglerarasen. Ia dibuang karena istri
pertama dan anak-anak raja itu iri kepadanya. Namun, diberitakan bahwa
permaisuri ini hanyut ke sungai dan tak ditemukan lagi.
(Sumber: 108 Cerita Rakyat Terbaik
Asli Nusantara, 2010)
Latar tempat penggalan cerita tersebut adalah ….
A.
di rumah
B.
di sungai
C.
di laut
D.
di kerajaan
E.
di pasar
212.
Perhatikan penggalan cerita rakyat berikut !
Tiba-tiba, muncul seutas tali dari
dalam suak. Ditariknya tali itu. Ia sangat terkejut ketika menyadari tali yang
berkilau diterpa sinar matahari itu adalah rantai emas tiga keluk (lengkung).
Dengan penuh semangat, ia menarik tali itu. Tiba-tiba, terdengar suara burung
murai berkicau, “Cepat potong rantai itu. Bagianmu hanyalah tiga keluk itu!”
(Sumber: 108 Cerita Rakyat Terbaik
Asli Nusantara, 2010)
Latar waktu dalam penggalan cerita tersebut adalah ….
A.
pagi hari
B.
siang hari
C.
sore hari
D.
malam hari
E.
tengah malam
213.
Perhatikan penggalan cerita berikut
!
Dahulu kala, hiduplah seorang pemuda
miskin bernama Domas. Suatu hari, ada orang yang tidak suka padanya dan
membakar gubuknya. Namun, ia menerimanya dengan ikhlas. Suatu malam, ia
bermimpi didatangi seorang Kakek tua berjanggut putih panjang. “Pergilah ke
arah selatan. Kalau kau menemukan sebuah sungai besar yang dikelilingi banyak
pohon besar, menetaplah di sana. Lalu, bukalah ladang dan ditanami dengan
sayur-sayuran dan buah-buahan untuk bekal sehari-hari,” kara Kakek itu.
(Sumber: 108 Cerita Rakyat Terbaik
Asli Nusantara, 2010)
Tokoh utama dalam penggalan cerita tersebut adalah ….
A.
Domas
B.
Kakek
C.
Ayah
D.
Pohon
E.
Sultan
214.
Dalam penokohan, watak atau karakter
seorang tokoh dapat dilihat dari hal-hal berikut, kecuali ….
A.
dialog tokoh
B.
penjelasan tokoh
C.
gambaran tokoh
D.
gambaran fisik
E.
hasil karyanya
215.
Perhatikan kutipan cerita berikut !
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali
berangkatlah Mbok Srini ke gunung itu. Sesampainya di sana, ia langsung menemui
pertapa itu dan menyampaikan maksud kedatangannya, “Maaf, Tuan Pertapa, maksud
kedatangan saya kemari ingin meminta bantuan kepada Tuan,” Kata Mbok Srini.
“Apa yang bisa kubantu, Mbok Srini?” tanya pertapa itu.
(Sumber: www.ceritarakyatnusantara.com)
Tokoh tambahan dalam cerita tersebut adalah ….
A.
Mbok Srini
B.
Pertapa
C.
Timun Mas
D.
Raksasa
E.
Putri Raja
216.
Perhatikan kutipan cerita berikut !
Si Pitung merupakan pahlawan yang
gagah dan punya ilmu silat yang tinggi. Sejak kecil, ia belajar mengaji di
kampung halamannya, Rawabelong, Jakarta Barat. Selain belajar agama, ia juga
belajar ilmu bela diri kepada Haji Naipin.
(Sumber: 108 Cerita Rakyat Terbaik
Asli Nusantara, 2010)
Hal yang menarik dari gambaran tokoh tersebut adalah ….
A.
Si Pitung berani melawan Belanda
saat menjajah Indonesia.
B.
Si Pitung adalah anak kampung yang
rajin membantu orang tuanya.
C.
Si Pitung preman kampung dari
Rawabelong, Jakarta Barat.
D.
Si Pitung merupakan pahlawan yang
ahli agama dan ahli bela diri.
E.
Si Pitung selalu membela rakyat
kecil.
217.
Perhatikan kutipan cerita berikut !
Latar suasana/budaya dalam sebuah cerita menggambarkan ….
A.
suasana yang digambarkan dalam
sebuah puisi
B.
suasana/budaya yang melatarbelakangi
terjadinya peristiwa
C.
suasana/budaya cerita pada masa lalu
D.
suasana/budaya yang tidak mendukung
terjadinya peristiwa
E.
suasana/budaya yang ada dalam sebuah
percakapan
218.
Perhatikan kutipan cerita berikut!
La Sirimbone adalah anak yang
dibuang oleh orang tuanya di tengah hutan karena ayah tirinya tidak
menyukainya. La Sirimbone ditemukan oleh seorang nenek raksasa yang berwajah
menyeramkan, tetapi berhati baik. Ia merawat La Sirimbone seperti anaknya
sendiri. Untuk melindungi La Sirimbone dari serangan raksasa, ia meletakkan
anak itu di dalam sebuah kurungan.
(Sumber: 108 Cerita Rakyat Terbaik
Asli Nusantara, 2010)
Watak tokoh nenek raksana adalah ....
A.
rendah hati
B.
sombong
C.
baik hati
D.
setia kawan
E.
jahat
219.
Perhatikan kutipan cerita berikut
ini !
Alkisah pada zaman dahulu hiduplah
seorang pemuda bernama Galoran. Ia termasuk orang yang disegani karena kekayaan
dan pangkat orangtuanya. Namun Galoran sangatlah malas dan boros. Sehari-hari
kerjanya hanya menghambur-hamburkan harta orangtuanya, bahkan pada waktu orang
tuanya meninggal dunia ia semakin sering berfoya-foya. Karena itu lama kelamaan
habislah harta orangtuanya. Walaupun demikian tidak membuat Galoran sadar juga,
bahkan waktu dihabiskannya dengan hanya bermalas-malasan dan berjalan-jalan.
Iba warga kampung melihatnya. Namun setiap kali ada yang menawarkan pekerjaan
kepadanya, Galoran hanya makan dan tidur saja tanpa mau melakukan pekerjaan
tersebut.
(Sumber: www.lokerseni.web.id)
Berikut ini adalah beberapa watak Galoran yang digambarkan
dalam penggalan cerita tersebut, kecuali ….
A.
malas
B.
boros
C.
senang berfoya-foya
D.
sombong
E.
suka tidur
220.
Penokohan secara tidak langsung
dapat dilihat dari hal-hal berikut ini, kecuali ….
A.
melalui reaksi tokoh lain terhadap
tokoh utama
B.
melalui gambaran lingkungan sekitar
tokoh utama
C.
melalui pelukisan ciri-ciri fisik
tokoh
D.
melalui aktivitas tokoh utama
E.
melalui jalan pikiran tokoh utama
221.
Perhatikan paragraf berikut !
Raksasa yang mengetahui bahwa Timun
Mas sudah pergi dari rumahnya segera mengejar (1). Timun Mas pun berlari sekuat
tenaga(2). Ketika tenaganya hampir habis, Timun Mas teringat pesan kedua orang
tuanya untuk mengambil tiga benda dari kantong ajaib dan melemparkannya ke
belakang(3). Dia mengambil segenggam garam dan dilemparkannya ke belakang(4).
Seketika menjadi danau(5). Raksasa pun dengan susah payah berenang dan berhasil
selamat(6). Timun Mas pun mengambil benda kedua, segenggam cabe dan
dilemparkannya(7). Seketika tumbuh menjadi hutan belukar penuh ranting dan
duri(8). Raksasa dengan susah payah keluar dan berteriak kesakitan, tetapi dia
masih selamat(9). Terakhir dia melempar terasi, seketika itu berubah menjadi
lautan lumpur dan raksasa pun tenggelam di dalamnya(10). Sejak saat itu Timun Mas
hidup bahagia dengan kedua orang tuanya(11).
Di bawah ini adalah kalimat sinopsis yang tepat pada
masing-masing kalimat, kecuali ....
A.
Timun Mas sangat kelelahan, dia
teringat pesan orang tuanya untuk melemparkan tiga benda yang dibawanya(3).
B.
Dia mengambil garam dan
dilemparkannya(4).
C.
Timun Mas pun mengambil benda kedua
dan dilemparkannya(7).
D.
Terakhir dilemparkannya terasi,
seketika menjadi lautan lumpur dan raksasa pun tenggelam(10).
E.
Mereka hidup bahagia selamanya(11).
222.
Perhatikan paragraf berikut !
Suatu hari berjalanlah Ibu dengan
anak gadisnya. Tak seberapa jauh, seseorang bertanya kepada anak gadis itu.
Apakah yang sedang berjalan di belakangnya itu ibunya. Lalu gadis itu menjawab
“Dia adalah pembantuku”. Setiap bertemu dengan seseorang gadis itu akan menjawab,
“dia adalah pembantuku”. Awalnya si ibu masih dapat menahan diri. Setelah
berulang kali mendengar jawaban putrinya hatinya menjadi sakit. Lantas si ibu
pun berdoa. “Ya, Tuhan hukumlah dia ! Hukumlah dia....". Perlahan-lahan
tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi batu. Mula-mula dari kaki. Lalu
setengah badan dan gadis itu menangis memohon ampun. " Oh,
Ibu..Ibu..ampunilah aku, ampunilah anakmu". Gadis itu terus meratap dan
menangis memohon ampun kepada ibunya. Seluruh tubuhnya telah berubah menjadi
batu dengan kedua mata masih menitikkan air mata, seperti sedang menangis.
Kalimat sinopsis pada kalimat terakhir yang tepat pada
hikayat Batu Menangis ialah ....
A.
Tubuhnya telah berubah menjadi batu
dengan kedua matanya menitikkan air mata.
B.
Seluruh tubuhnya menjadi batu dengan
kedua mata masih menitikkan air mata.
C.
Tubuhnya menjadi batu dengan kedua
mata masih menitikkan air mata, seperti sedang menangis.
D.
Tubuhnya berubah menjadi batu dengan
kedua mata sedang menangis.
E.
Seluruh tubuhnya berubah menjadi batu
dengan kedua mata sedang menangis.
223.
Perhatikan wacana berikut !
Tersebutlah seorang anak perempuan
bernama Jambean. Dia rajin dan pandai menenun. Begitu bagus tenunannya sampai
dikenal di penjuru dusun. Namun Galoran, ibu tirinya sangat membencinya karena
seringkali dia ditegur Jambean ketika sedang bermalas-malasan.
Kutipan cerita rakyat Keong Mas di atas dapat dibuat
sinopsis menjadi ....
A.
Seorang anak perempuan bernama
Jambean. Dia rajin dan pandai menenun. Tenunannya sampai dikenal di penjuru
dusun. Namun Galoran, ibu tirinya sangat membencinya karena seringkali dia
ditegur Jambean ketika sedang bermalas-malasan.
B.
Jambean anak perempuan yang rajin
dan pandai menenun. Tenunannya terkenal di penjuru dusun. Namun Galoran, ibu
tirinya membencinya.
C.
Jambean anak yang rajin dan pandai
menenun. Tenunannya sampai dikenal di penjuru dusun. Namun Galoran, ibu tirinya
sangat membencinya.
D.
Jambean anak rajin dan pandai
menenun. Tenunannya terkenal di penjuru dusun. Namun Galoran, ibu tirinya
membencinya karena sering ditegurnya ketika sedang bermalas-malasan.
E.
Jambean anak perempuan yang rajin
dan pandai menenun. Tenunannya terkenal di penjuru dusun. Namun Galoran, ibu
tirinya membencinya karena sering ditegurnya ketika sedang bermalas-malasan.
224.
Perhatikan paragraf berikut !
Beberapa waktu lamanya dipandanginya
ikan yang baru ditangkapnya. Betapa terkejutnya dia karena ikan tersebut dapat
berbicara. “Tolong aku jangan dimakan Pak, biarkan aku hidup!” pinta ikan
tersebut. Saking takutnya seketika itu juga ikan itu dikembalikan ke air.
Tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi wanita yang sangat cantik.
Kutipan cerita rakyat Danau Toba dapat dijadikan
sinopsis dengan cara ....
A.
menghilangkan kata beberapa waktu
lamanya
B.
menghilangkan kata tersebut
C.
mengganti kata tiba-tiba dengan
seketika
D.
menambahkan kata aku akan
memberimu hadiah setelah kata biarkan aku hidup
E.
menghilangkan kata saking
takutnya.
225.
Perhatikan kalimat berikut !
(1) Suatu hari selir raja berencana mencelakai permaisuri.
(2) Ia memiliki seorang permaisuri yang baik hati dan
seorang selir yang bersifat iri dan dengki.
(3) Tujuannya tak lain agar dia dapat menjadi permaisuri.
(4) Kerajaan Jenggala dipimpin oleh Baginda Raja Raden
Putra.
(5) Mereka hidup di istana yang sangat megah dan damai.
Sinopsis kutipan cerita Cindelaras akan menjadi
cerita yang runtut bila susunanya ....
A. (4), (5), (2), (1), (3)
B. (4), (2), (5), (1), (3)
C. (4), (2), (5), (3), (1)
D. (4), (5), (3), (2), (1)
E. (4), (5), (2), (3), (1)
226.
Perhatikan paragraph berikut !
Ketika Sangkuriang sampai di hutan
untuk berburu, dilihatnya ada seekor burung. Tanpa berpikir panjang langsung
ditembaknya dan tepat mengenai sasaran. Disuruhnya Tomang, anjing buruannya
untuk mengejarnya. Namun, Tomang diam saja. Karena kesal diusirnya Tomang.
Paragraf di atas dapat dibuat menjadi sinopsis ....
A.
Sangkuriang melihat seekor burung.
Tanpa berpikir panjang langsung ditembaknya dan tepat mengenai sasaran.
Disuruhnya Tomang mengejarnya. Namun, Tomang diam saja. Karena kesal diusirnya
Tomang.
B.
Sangkuriang melihat seekor burung.
Tanpa berpikir panjang langsung ditembaknya dan tepat mengenai sasaran.
Disuruhnya Tomang, anjing buruannya untuk mengejarnya. Namun, Tomang diam saja.
Karena kesal diusirnya Tomang.
C.
Sesampainya di hutan, Sangkuriang
melihat burung dan ditembaknya tepat mengenai sasaran. Tomang, anjing buruannya
disuruh mengejar. Tomang diam saja. Karena kesal, Tomang diusir.
D.
Sangkuriang melihat burung.
Ditembaknya dan tepat mengenai sasaran. Disuruhnya Tomang mengejarnya. Namun,
Tomang diam saja. Karena kesal diusirnya Tomang.
E.
Sesampainya di hutan, Sangkuriang
melihat burung dan ditembaknya. Tomang disuruhnya untuk mengejar. Namun, Tomang
diam saja. Karena kesal diusirnya.
227.
Perhatikan paragraf berikut !
Kapal Malin Kundang terdampar di
sebuah pantai. Malin Kundang menuju desa dengan sisa tenaga dan ditolong warga
desa. Berkat keuletannya dan kegigihannya ia menjadi saudagar yang kaya raya.
Ia memiliki banyak kapal dagang dan anak buah sebanyak 100 orang. Malin Kundang
pun menikah dengan gadis pilihannya.
Berikut yang bukan merupakan cara menyederhanakan kalimat
ialah ....
A.
menghilangkan kata sebuah
B.
menghilangkan kata sebanyak
C.
mengganti kata Malin Kundang
dengan kata ganti
D.
menghilangkan kata kapal
E.
menambahkan kata dan dan
menghilangkan kata ia diantara kata kaya-raya dan ia.
228.
Perhatikan kalimat berikut !
(1) Air sungai meluap kemana-mana
(2) Pak Toba tidak bisa menyelamatkan diri.
(3) Lambat laun genangan air itu semakin luas dan berubah
menjadi danau yang sangat besar.
(4) Orang lebih mengenal dengan nama Danau Toba.
(5) Sedang Pulau kecil ditengah-tengahnya diberi nama Pulau
Samosir.
Kalimat yang sudah tepat untuk membuat sinopsis adalah
kalimat nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
229.
Perhatikan paragraph berikut !
Purbararang tidak menyetujui bila
adiknya Purbasari menggantikan posisi ayah mereka yaitu menjadi raja. Akhirnya
Purbararang memiliki niat untuk mencelakai Purbasari. Ia meminta bantuan
seorang nenek sihir sehingga kulit Purbasari menjadi totol-totol hitam.
Akhirnya Purbasari pun diusir ke hutan.
Kalimat pertama kutipan cerita rakyat Lutung Kasarung
di atas dapat disederhanakan menjadi ....
A.
Purbararang tidak menyetujui
Purbasari menggantikan ayah mereka menjadi raja.
B.
Purbararang tidak menyetujui
Purbasari menggantikan posisi ayah mereka yaitu menjadi raja.
C.
Purbararang tidak menyetujui
Purbasari, adiknya, menggantikan ayahnya menjadi raja.
D.
Purbararang tidak menyetujui adiknya
Purbasari menggantikan posisi ayah mereka yaitu menjadi raja.
E.
Purbararang tidak menyetujui bila
adiknya Purbasari menjadi raja.
230.
Perhatikan kutipan cerita rakyat
berikut !
Permaisuri yang tengah mengandung
dibawa oleh Patih ke tengah hutan. Namun, Patih amatlah bijak. Dia tidak
membunuh sang permaisuri. Dia sudah mengetahui akal busuk sang selir. Dia akan
melaporkan telah membunuh sang permaisuri dengan cara melumuri pedangnya dengan
darah kelinci.
Kalimat terakhir kutipan cerita rakyat di atas dapat
diringkas menjadi ....
A.
Dia melaporkan telah membunuh sang
permaisuri caranya melumuri pedangnya dengan darah kelinci.
B.
Dia melaporkan telah membunuh sang
permaisuri dengan cara melumuri pedangnya dengan darah kelinci.
C.
Sang permaisuri dilaporkan dibunuh
dengan cara melumuri pedangnya dengan darah kelinci.
D.
Dia melaporkan sang permaisuri
dibunuh dengan cara melumuri pedangnya dengan darah kelinci.
E.
Dia melaporkan telah membunuh sang
permaisuri padahal melumuri pedang dengan darah kelinci.
231.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Serupa kali pertama Kurti
mengantarnya ke muka kontrakan anak lanangnya, seperti itulah keterkejutan Mak
Inang saat menjejakkan kaki di kontrakan anak Mak Sangkut dan Mak Rifah. Tak
jauh berupa, tak ada berbeda. Kontrakan anak karib-karibnya itu pun sama-sama
pengap dan panas. Hal yang membuat Mak Inang meremangkan kuduknya, gundukan
sampah berlalat hijau dengan dengungan keras, bau menyengat, tertumpuk hanya
beberapa puluh meter saja. Kepala Mak Inang berdenyut-denyut melihat itu.
Lebih-lebih saat menghempaskan pantatnya di lantai semen anaknya Mak Sangkut.
Allahurobbi, alangkah banyak cucu Mak Sangkut, menyempal macam rayap.
Berteriak, menangis, merengek minta jajan, dan tingkah pola yang membuat Mak
Inang hendak mati rasa. Hanya setengah jam Mak Inang dan Kurti di rumah itu,
berselang-seling cucunya Mak Sangkut itu menangis.
Dua Wajah Ibu karya Guntur Alam
Nilai agama yang terungkap dalam kutipan cerpen di atas
adalah ....
A.
Terkejut melihat apa yang terjadi.
B.
Mengunjungi teman karib di
perantauan
C.
Menyebut nama Allah ketika terkejut.
D.
Mati rasa atas apa yang dilihat.
E.
Tidak betah dengan kesesakan hidup.
232.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Setelah menyampaikan pidato
pelantikannya sebagai Presiden, dalam hati Nirdawat berkata kepada dirinya
sendiri, bahwa dia akan bekerja dengan sebaik-baiknya, dan sebelum masa
jabatannya berjalan satu tahun, dia tidak akan pergi ke luar negeri dengan
alasan apa pun. Banyak persoalan dalam negeri harus dia hadapi, dan semuanya
itu akan diselesaikannya dengan sebaik-baiknya. Namun, karena Nirdawat dikenal
sebagai pribadi sederhana dan pekerja keras serta tidak mementingkan diri
sendiri, maka begitu banyak pemimpin negara berkunjung ke Republik Demokratik
Nirdawat, tentu saja khusus untuk menemui Presiden Nirdawat.
Tangan-tangan Buntung karya Budi Darma
Nilai politik sebagai pemimpin yang patut dicontoh
berdasarkan kutipan cerpen di atas adalah ….
A.
Menerima tamu dari siapapun.
B.
Menyampaikan pidato setelah
dilantik.
C.
Memiliki hati yang egois untuk
bekerja sebaik-baiknya.
D.
Tidak akan pergi keluar negeri dalam
satu tahun jabatan.
E.
Menjadi pribadi sederhana dan
pekerja keras serta tidak mementingkan diri sendiri.
233.
Perhatikan kutipan cerita berikut !
Juni 1999
Janadin, Lelaki berkumis tebal itu
merasa degup jantungnya tak berdetak. Matanya bersemburat merah seketika, duduk
bersila di antara hadirin yang melingkar di mihrab masjid. Sebuah upacara
pernikahan tak biasa akan dilaksanakan.
Dia menatap runcing seorang anak
muda yang mengenakan setelah jas-sarung rapi tak ubahnya mempelai pria. Santab.
Ia penolong Janadin dari sial. Tetapi sial itu kini seolah pekat langit kembali
burat, dan menjadi. Kecemburuan bergejolak.
Helah karya Raedu Basha
Latar yang sesuai dengan nilai agama dalam pernikahan yang
terungkap pada kutipan di atas yaitu ....
A.
Merasa gugup saat pernikahan.
B.
Pernikahan dilaksanakan di tempat
ibadah.
C.
Menggunakan jas dan sarung saat
menikah.
D.
Pernikahan sebagai pembuang sial.
E.
Cemburu saat melihat orang lain
menikah.
234.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Putra keduaku pergi dari rumah juga
karena tuduh-menuduh tak jelas. Dia ketahuan bantu buat boso. Di sini, yang
boleh buat boso hanya perempuan. Ini sesuai asal nama Pulau Mare, dari Mire:
nama perempuan raksasa penghuni pulau ini di masa lalu. Dia menangis. Tak tega.
Kakaknya sudah pergi bertani, mencari tanah liat, dan melaut. Dia bilang tak
tega melihatku meraba-raba tanah liat, membuatnya menjadi beragam perkakas.
‘Jangan!’ cegahku, ‘Ibu tidak ingin kamu dikutuk!’ Dia tak percaya. Dan, entah,
aku tak tahu lagi. Aku tak dengar suaranya jadi banci. Yang kudengar, ada orang
yang melihatnya.
Kahia dalam Ajal yang Bergeming karya Eko Triono
Nilai politik yang berkembang pada masyarakat berdasarkan
kutipan cerpen di atas adalah ....
A.
Seorang anak bebas meninggalkan
orang tuanya.
B.
Adanya larangan membantu orang
bekerja.
C.
Adanya larangan bagi lelaki yang
membantu wanita membuat boso.
D.
Pulau Mare, dari Mire: nama perempuan
raksasa penghuni pulau ini di masa lalu.
E.
Tak tega melihat perempuan membuat
beragam perkakas.
235.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Jangan-jangan benar monyet itu
jelmaan Maryam! Pikiran ini begitu menggelisahkan Liman. Ia merasa heran
sendiri bagaimana gagasan aneh itu bersarang di kepalanya. Padahal, selama ini
ia tak percaya takhayul, hal-hal gaib, dan cerita mistis yang bertebaran di
kota kecilnya. Liman selalu berpegang pada logika. Itulah yang selalu ia
tanamkan pada Punang. Ketika anak semata wayangnya itu bilang bahwa
monyet-monyet di taman wisata Pelangon ialah jelmaan manusia yang suka
berkhianat, Liman dengan berbagai cara menjelaskan itu dongeng belaka. Tak
boleh dipercaya.
Mata Monyet karya Aris Kurniawan
Masalah utama yang bertentangan dengan nilai agama
berdasarkan kutipan cerpen di atas yaitu ....
A.
Mempercayai manusia menjelma menjadi
monyet.
B.
Memiliki kegelisahan atas suatu
gagasan.
C.
Mempercayai tahayul, hal-hal gaib,
dan cerita mistis.
D.
Memegang teguh logika berpikir.
E.
Kesulitan menanamkan logika pada
orang lain.
236.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
“Ya, iya lah, Bunda. Para pengusaha
seperti yang bangun mal, bangun hotel atau menggali bumi mengeruk minyak, pasir
besi, batu bara, tembaga dan emas itu semua sama. Semua dibantu pemerintah dan
bank. Tapi tukang sayur, tukang tempe, penjual ikan asin dan tukang sate itu
tidak. Mereka tak pernah dapat bantuan pemerintah dan bank. Mereka berjuang
sendiri. Mereka mandiri. Mereka itulah tulang punggung ekonomi republik ini.
Karena itulah mereka….”
Senjakala Seorang Bunda karya Hikmat Gumelar
Nilai politik menurut tokoh tentang pemerintah dan bank
berdasarkan kutipan cerpen di atas yaitu ....
A.
Pemerintah dan bank membantu
pengusaha.
B.
Pemerintah dan bank membantu penjual
dan petani.
C.
Pemerintah dan bank bekerjasama
dengan pengusaha.
D.
Pemerintah dan bank bekerjasama
dengan penjual dan petani.
E.
Pemerintah dan bank tidak adil dalam
memperlakukan pengusaha dengan penjual dan petani.
237.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Kesibukan paling tinggi di hari
Galungan memang terjadi di pagi hari sebelum melewati tengah hari. Persembahan
dan persembahyangan biasanya sangat ramai pada pukul sembilan pagi. Jalanan
umum jauh lebih lengang dari hari biasa, dan jika ada kendaraan biasanya juga
untuk kepentingan menuju ke pura desa atau pura dadia [12], atau ke
tempat-tempat yang dipandang suci.
Penjor karya Wayan Suardika
Kebiasaan yang sesuai dengan nilai agama berdasarkan
penggalan cerpen di atas yaitu ....
A.
Kesibukan di hari Galungan terjadi
dimana-mana.
B.
Persembahan biasanya sangat ramai
melewati tengah hari dan pada pukul sembilan pagi.
C.
Adanya persembahan dan
persembahyangan dan orang-orang pergi ke pura desa.
D.
Jalanan umum jauh lebih lengang dari
hari biasa.
E.
Semua kendaraan di Bali menuju ke
pura desa atau pura dadia.
238.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Di sisi lain, mereka juga terpaksa
mengakui kalau I Beneh banyak tahu tentang persoalan adat, agama dan masalah
desa. Jika berlangsung mebat [7] di bale banjar atau di rumah warga yang
mempunyai hajatan adat, maka I Beneh akan mengambil bagian pekerjaan yang
paling sulit, misalnya memotong babi dan dari mana harus memulai mengirisnya
kemudian membagi-bagi dagingnya berdasarkan keperluan upacara. Hanya
orang-orang tertentu saja yang bisa mengambil pekerjaan ini, termasuk yang paling
diperhitungkan ialah I Beneh!.
Penjor karya Wayan Suardika
Permasalahan politik pada masyarakat adat berdasarkan
penggalan cerpen di atas adalah ....
A.
Mereka terpaksa mengakui orang lain
lebih pintar tentang persoalan adat, agama dan masalah desa.
B.
Adanya seseorang yang sombong karena
mengetahui persoalan adat, agama dan masalah desa.
C.
Adanya kebersamaan tugas dalam
upacara adat.
D.
Semua orang lepas tangan dengan
upacara adat.
E.
Upacara adat adalah tugas yang
paling berat.
239.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Mulai ada kecurigaan di dalam benak
Mbah Parmi bahwa keberadaannya sudah mulai diketahui warga di sekitar sungai
itu. Dia merasa dihantui kecemasan bercampur trauma waktu diusir dari rumahnya.
Terlihat matanya muram. Dia hanya bisa menangis dan menangis, disertai hati
yang perih dan putus-asa.
“Hidup di rumah sendiri diusir, di tepi sungai tidak tenang
dan terus terusik,” keluhnya sambil mengucurkan air mata.
Angin sepoi-sepoi bersimilir menerpa
rerimbunan daun bambu di sekitar sungai itu. Gemersiknya seperti desah nanas
yang terengah-engah memanggul beban semakin berat. Sebagaimana hati Mbah Parni,
dia terpinggirkan, merasa terusik dan terus terusik oleh peradaban yang
akhirnya dia memutuskan meninggalkan seluruh hidup yang dimilikinya.
Sekarang tak ada lagi lantunan
tetembangan Jawa yang biasa dia lantunkan setiap malam. Dia telah pergi,
terlentang di tepi sungai dengan raut wajah pucat yang dikerumuni penyesalan
banyak warga.
Terusir karya Jumari HS
Berikut ini gambaran nilai moral Mbah Parmi berdasarkan kutipan
cerpen di atas, yaitu ….
A.
bijaksana
B.
pemberani
C.
tak peduli
D.
penakut
E.
perasa
240.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Saat itu adalah perhentian tak
terhindarkan dalam kampanye pemilu yang telah dia jalani selama empat tahun.
Iring-iringan mobil-mobil pengangkut barang tiba pada pagi hari. Lalu datang
truk-truk berisi orang-orang Indian sewaan yang dibawa ke tempat itu untuk
menambah jumah kerumunan peserta kampanye di lapangan. Tak lama menjelang pukul
sebelas, bersama musik dan mercon serta jip-jip, mobil dinas sewarna soda
gembira tiba. Senator Onésimo Sánchez duduk tenang dan tak menampakkan gejolak
perasaan di dalam mobilnya yang sejuk ber-AC. Namun, begitu dia membuka pintu,
dia terguncang oleh embusan kencang hawa panas dan kemeja sutra murninya jadi seakan
basah oleh semacam sup berwarna terang. Dia jadi merasa lebih tua serta lebih
kesepian daripada sebelumnya.
Maut Lebih Kejam daripada Cinta karya Gabriel García Márquez
Nilai politik berdasarkan latar pada penggalan cerpen di
atas adalah ....
A.
Kampanye pemilu adalah kegiatan tak
terhindarkan seorang senator.
B.
Kita dapat menyewa orang untuk
kampanye.
C.
Kampanye haruslah meriah.
D.
Ketenangan dalam kampanye harus
dimiliki.
E.
Kampanye haruslah beriring-iringan
mobil dan truk.
ccc Selamat
Mengerjakan ddd
Komentar
2. Dalam berkelompok kami bisa mendapatkan kesapakatan yang bisa kita terima dalam melakukan transaksi
3. Manfaatnya adalah kita bisa meneladani sikap dan perilaku seseorang, mencontoh keberhasilan hidup seseorang dan meningkatkan kebugaran
4. Berpikir komparatif dan berpikir layaknya seorang pemenang dalam debat
5. Menggunakan kata yang formal dan mudah untuk diucapkan
6. Pertarungan ekonomi antara Amerika dan China semakin sengit karena Amerika dan China memiliki modal yang besar, menguasai mayoritas pasar dunia, dan punya rakyat dalam jumlah besar sebagai basis konsumen
7. Seharusnya saya masuk ipa karena keterampilan saya di bidang Matematika dan bidang ipa ipa lainya, tetapi saat smp saya memikirkan bahwa saya ingin mempelajari pelajaran pelajaran ips lebih dalam seperti geografi dan sosiologi, lalu saya memutuskan akan masuk kelas ips, dan ternyata seru juga karena disitu saya bisa mempelajari ilmu geografi dan sosiologi lebih dalam dan dengan baik.
8. Saya akan mencari materi materi literasi yang ada diinternet dan akan mempelajari materi tersebut lalu saya akan mengevaluasi materi tersebut kedalam bacaan yang telah saya baca
9. Saya berharap guru tahu bahwa Murid tidak memerlukan tugas di saat kondisi seperti ini, kami sebagai murid memerlukan bimbingan yang lebih dalam dari para guru, kami lebih membutuhkan materi yang benar benar dari guru langsung secara tatap muka
10. Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya. Karya yang dinilai dapat berupa buku dan karya seni film dan drama.
Judul: I Love Your Secrets
Penulis: Gaby Kusuma
Penerbit: Elexa Printing
Tahun terbit: 2017
Tebal halaman: 123 halaman
Sinopsis Buku
Ray tidak bisa memungkiri perasaan aneh yang terus berkembang dalam benaknya setiap kali ia melihat Siska. Tetapi, Ray sadar bahwa dalam pembawaan Siska yang ceria, perempuan itu sebenarnya menyimpan rahasia kelam yang rasanya sulit untuk digali. Meski begitu, Ray tetap setia menjadi pendengar Siska di kala Siska membutuhkan. Lantas, apakah Siska punya perasaan yang sama dengan Ray?
Itulah sekilas mengenai sinopsis buku novel I Love Your Secrets. Buku ini memiliki dua karakter utama, yakni Ray dan Siska. Keduanya baru saja masuk kuliah di jurusan yang sama, yakni Psikologi. Ray dan Siska bertemu ketika mendapatkan tugas kelompok bersama.
Selama menjalankan tugas dengan Siska, Ray sebenarnya sadar kalau ia punya perasaan lebih dari sekadar teman. Tapi, sayangnya Siska kerap menjauhi Ray apalagi ketika Ray berusaha mengutarakan perasaannya. Sampai suatu hari, Ray tidak sengaja mendengar obrolan Siska dengan sang Mama di telepon, sedikit rahasia kelam Siska pun terdengar.
Kelebihan Buku
Penggambaran karakter Siska sangat kuat dalam buku ini, seolah mau menyuarakan bahwa meskipun Siska punya masa lalu yang kelam dan misterius, tapi tokoh ini punya dampak yang luar biasa bagi tokoh Ray dan kawan-kawan lainnya. Alur penulisan pun sangat halus, sehingga tidak ada kesan ‘loncat-loncat’ dari adegan ke adegan lain.
Kekurangan Buku
Meskipun karakter Siska terkesan kuat, namun sayangnya karakter ini tidak dimaksimalkan karena sepanjang novel penulis terkesan hanya peduli pada perasaan Ray. Padahal, karakter Siska bisa lebih berpotensi apabila dikembangkan lebih banyak.