LANJUTAN PRAKIRAAN UTS 2017-2018
KERJAKAN
PRAKIRAAN
SOAL ULANGAN TENGAH
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2017-2018
Mata
Pelajaran : Bahasa
Indonesia
Satuan
Pendidikan :
SMA Negeri 57 Jakarta
Kelas/Program : X MIA dan IPS
Hari/Tanggal : Selasa, 12 September 2017
Waktu : 2 X
45 menit
Perhatikan Kerja Individu :
Kelopok : 1 Mengerjakan 20 soal no 01 s.d. 20
Kelopok : 2 Mengerjakan 20 soal no 21 s.d. 40
Kelopok : 3 Mengerjakan 20 soal no 41 s.d. 60
Kelopok : 4 Mengerjakan 20 soal no 61 s.d. 80
Kelopok : 5 Mengerjakan 20 soal no 81 s.d. 100
Kelopok : 6 Mengerjakan 20 soal no 101 s.d. 120
Kelopok : 7 Mengerjakan 20 soal no 121 s.d. 140
Kelopok : 8 Mengerjakan 20 soal no 141 s.d. 160
Kelopok : 9 Mengerjakan 20 soal no 161 s.d. 180
Kelopok : 10 Mengerjakan 20 soal no 181 s.d. 200
Kelopok : 11 Mengerjakan 20 soal no 201 s.d. 220
Kelopok : 12 Mengerjakan 20 soal no 221 s.d. 240
Menyampaikan Ide Melalui Anekdot
A. Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat
101.Berikut ini ciri-ciri
teks anekdot, kecuali….
A. Mengandung ajaran moral
B. Memiliki struktur teks anekdot
C. Mengandung unsur lucu, konyol, dan jengkel
D. Mengandung sindiran
E. Merupakan hasil analisis
102.Bacalah teks berkut
ini!
Teks 1
Di suatu kelas saat
pendampingan penjurusan oleh wali kelas.
“Anak-anak, kau harus pilih jurusan yang sesuai dengan cita-citamu?”
kata Wali kelas dengan semangat. “Masa depan mu masih panjang, keberhasilanmu
ditentukan oleh pilihanmu hari ini, apa kau ingin mengambil jurusan IPA atau
IPS.”
“Bu, saya bingung menentukan pilihan. Sebenarnya saya ingin
jurusan IPA tapi saya senang IPS. IPS lebih praktis daripada IPA. Contohnya,
kalau ada kelapa jatuh kalau pelajaran IPA dihitung kecepatannya. Tapi kalau
pelajaran di jurusan IPS, kelapa yang jatuh diambil dan dijual.”
Seisi kelas tertawa memecahkan keheningan dan keseriusan guru dan
siswa saat penjurusan.
Teks 2
Di gubuk pinggir sawah, ada seorang anak kecil dan bapaknya sedang
menunggui padi dari serangan burung.
Anak : Pak, kenapa burung tidak boleh makan padi kita?
Bapak : kalau dimakan burung, nanti kita tidak bisa
makan.
Anak : kalau tidak boleh makan padi, nanti burung makan apa, makan
batu, Pak?
Perbedaan bentuk kedua teks
di atas adalah ….
A. Teks 1 berbentuk panjang dan teks 2 berbentuk pendek
B. Teks 1 berbentuk drama dan teks 2 berbentuk wawancara
C. Teks 1 berbentuk cerita dan teks 2 berbentuk drama
D. Teks 1 berbentuk monolog dan teks 2 berbntuk cerita
E. Teks 1 berbentuk dialog dan teks 2 berbentuk drama
103. Bacalah teks berikut
ini!
Seorang Bapak sedang memarahi anaknya karena bangun selalu siang.
Ia mendapat laporan dari guru anaknya bahwa anaknya selalu terlambat ke
sekolah. Namun, seperti menepuk air di dulang sang Bapak kaget sekali ketika
anaknnya bilang “Bagaimana Bapak tahu saya bangun jam 7? Kan bapak bangun jam
8”
Pesan yang disampaikan
dalam anekdot tersebut disampaikan dalam bentuk….
Pilihan Tunggal
A. Abstraksi
B. peribahasa
C. antonim
D. kalimat retoris
E. paparan
104. Bacalah teks berikut
ini
Teks 1
Seseorang sangat mencintai kekasihnya. Kekasihnya pun
mencintainya. Tapi, ia ingin tahu , apakah kekasihnya benar-benar mencintainya,
kemudian dia menyuruh detektif.
Setelah selesai melakukan
tugasnya, detektif itu datang menemuinya. “Kekasihmu itu kurang mencintaimu”
kata detektif, “buktinya ketika dia bangun dari tidur yang dicari kacamata.”
Seseorang itu terlihat kecewa. ”Dan kemarin dia mengatakan kepadaku, ‘bagaimana
dia bisa mencintaiku kalau dia tidak percaya terhadapku?’ kata detektif.
Teks 2
Suatu hari Amrun bertemu dengan Imron. Amrun menanyakan perihal
ketidakhadirannya. “Kenapa kemarin kau tidak datang melayat?” seru Amrun.
“Kalau saya datang pada acara prosesi pemakaan Dasron, Dasron juga tidak akan
datang ke prosesi pemakaman kita ketika kita meninggal. Jadi, saya tidak usah
datang!” Jawab Iron. “Apa kau tidak percaya, Amrun? Buktikan saja sendiri!”
Pertanyaan retoris (yang
tidak membutuhkan jawaban) yang terdapat di kedua teks tersebut sama-sama
terletak pada bagian ....
A. abstraksi
B. koda
C. orientasi
D. reaksi
E. seluruh struktur
105. Bacalah teks di bawah
ini!
Teks 1
Matahari memancarkan sinarnya ke bumi dan sebagai sumber cahaya.
Bintang pun iri terhadapnya.
“Mengapa sinarmu begitu terang? Ajarkan aku agar aku sepertimu!”
kata bintang kepadanya.
Matahari pun tersenyum menjawabnya, “Bintang, jika kau ingin
sepertiku kumpulkanlah emas, batu bara, dan minyak sebanyak-banyaknya dari bumi
karena benda itulah sumber cahayaku.” Kemudian, bintang pun pergi dan mulai
mengerahkan rakyatnya untuk menggali emas, batu bara, dan minyak sebagai sumber
cahaya.
Teks 2
Suatu hari Nasrudin bertemu dengan Imron. Mereka bermain catur.
“Aneh dengan negeri ini, sedikit sedikit tawuran, ricuh, sudah panas kali ya
negeri kita” Imron diam saja sambil memindahkan pion kuda.” Seharusnya negeri
kita punya pendingin, orang-orang bijaksana yang kepala dingin semua” Imron
masih tiba-tiba berkata” di Negara kita orang berkepala dingin sedikit Din,
yang berdarah dingin yang banyak!”
Bagian struktur yang
dimiliki oleh kedua teks di atas adalah.…
A. Abstraksi, orientasi,krisis,reaksi
B. Abstraksi,orientsi,krisis,reaksi,koda
C. Abstraksi,orientasi,krisis,koda
D. Orientasi,krisis,reaksi,koda
E. Orientasi,krisis,reaksi
106. Bacalah teks di bawah
ini!
Teks 1
Matahari memancarkan
sinarnya ke bumi dan sebagai sumber cahaya. Bintang pun iri terhadapnya.
“Mengapa sinarmu begitu
terang? Ajarkan aku agar aku sepertimu!” kata bintang kepadanya.
Matahari pun tersenyum
menjawabnya, “Bintang, jika kau ingin sepertiku kumpulkanlah emas, batu bara,
dan minyak sebanyak-banyaknya dari bumi karena benda itulah sumber cahayaku.”
Kemudian, bintang pun pergi dan mulai mengerahkan rakyatnya untuk menggali
emas, batu bara, dan minyak sebagai sumber cahaya.
Teks 2
Di suatu kelas saat
pendampingan penjurusan oleh wali kelas. Semua siswa terlihat serius.
“Anak-anak, kau harus pilih
jurusan yang sesuai dengan cita-citamu?” kata Wali kelas dengan semangat. “Masa
depan mu masih panjang, keberhasilanmu ditentukan oleh pilihanmu hari ini, apa
kau ingin mengambil jurusan IPA atau IPS.”
“Bu, saya bingung
menentukan pilihan. Sebenarnya saya ingin jurusan IPA tapi saya senang IPS. IPS
lebih praktis daripada IPA. Contohnya, kalau ada kelapa jatuh kalau pelajaran
IPA dihitung kecepatannya. Tapi kalau pelajaran di jurusan IPS, kelapa yang
jatuh diambil dan dijual.”
Seisi kelas tertawa
memecahkan keheningan dan keseriusan guru dan siswa saat penjurusan
Kedua teks di atas
menggunakan bahasa yang digunakan untuk menyindir adalah dengan ….
A. antonim
B. konjungsi temporal
C. perbandingan
D. ungkapan
E. personifikasi
107.
Bacalah teks di bawah ini!
Ketika hujan datang dengan
deras, para petani bawang merah tidak suka. Ketika tidak hujan, petani padi pun
tidak suka.
“Tuhan berikan hujan agar
padiku tidak kering!” pinta petani kepadanya.
“Tuhan, jangan turunkan
hujan, nanti saya tidak akan memanen bawang merah!” pinta petani yang lain.
Doa mereka pun
dikabulkannya. Di daerah petani padi hujan turun, di daerah petani bawang merah
tidak turun hujan.
“Kok sekarang aneh ya,
musimnya. Apakah Tuhan sudah murka dengan manusia? Sehingga di sana hujan, di
sini tidak hujan.” Kata petani sayur.
“Hujan kodok!!!” Teriak
anak-anak.
Berikut ini merupakan
pernyataan yang benar mengenai teks di atas, kecuali ….
A. Kedua teks di atas termasuk teks anekdot
B. Teks berupa monolog
C. Teks berisi cerita
D. Teks mengandung unsur lucu
E. Struktur teks tidak terdapat bagian koda
108.
Bacalah teks berikut ini!
Teks 1
Seekor lebah iseng hinggap
di kepala ular dan membuatnya frustasi dengan terus-menrus menyengat kpala si
ular. Tak tahan dengan sakit dan pula tak tahu bagaimana membalasnya prnuatan
lebahitu, si ular kemudian meletakkan kepalanya di bawah roda sebuah kereta
hingga keduanya mati terlindas.
Teks 2
Seekor tikus berkata pada
induknya bahwa dia bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh bangsa
tikus. Untuk mencoba ucapannya, si induk memberinya sebongkah kemenyan,
kemudian menanyakan benda apakah itu.
“Batu,” jawabnya.
“Nak,” ujarnya, “ternyata
bukan Cuma matamu yang bermasalah, hidungmu pun perlu perawatan pula kiranya.”
Pernyataan berikut ini
benar, kecuali….
A. Kedua teks termasuk anekdot
B. Kedua teks memiliki abstraksi
C. Kedua teks memiliki pelajaran
D. Kedua teks memiliki orientasi
E. Keduanya memiliki koda
109.
Bacalah teks berikut ini!
Teks 1
Matahari memancarkan
sinarnya ke bumi dan sebagai sumber cahaya. Bintang pun iri terhadapnya.
“Mengapa sinarmu begitu
terang? Ajarkan aku agar aku sepertimu!” kata bintang kepadanya.
Matahari pun tersenyum
menjawabnya, “Bintang, jika kau ingin sepertiku kumpulkanlah emas, batu bara,
dan minyak sebanyak-banyaknya dari bumi karena benda itulah sumber cahayaku.”
Kemudian, bintang pun pergi dan mulai mengerahkan rakyatnya untuk menggali
emas, batu bara, dan minyak sebagai sumber cahaya.
Teks 2
Seseorang sangat mencintai
kekasihnya. Kekasihnya pun mencintainya. Tapi, ia ingin tahu , apakah
kekasihnya benar-benar mencintainya, kemudian dia menyuruh detektif.
Setelah selesai melakukan
tugasnya, detektif itu datang menemuinya. “Kekasihmu itu kurang mencintaimu”
kata detektif, “buktinya ketika dia bangun dari tidur yang dicari kacamata.”
Seseorang itu terlihat kecewa. ”Dan kemarin dia mengatakan kepadaku, ‘bagaimana
dia bisa mencintaiku kalau dia tidak percaya terhadapku?’ kata detektif
Berikut ini adalah
pernyataan yang benar, kecuali ….
A. Teks 1 dan teks 2 memiliki struktur
abstrkasi,orientasi,krisis,reaksi,koda.
B. Salah satu konjungsi yang digunakan oleh kedua teks adalah
kemudian.
C. Konjungsi yang digunakan adalah konjungsi temporal.
D. Hubungan makna dalam satu paragraf menggunakan sebab-akibat.
E. Teks 1 dengan bahasa perbandingan dan teks 2 dengan antonim.
110.
Bacalah teks berikut ini
Suatu hari kepala dukuh
terbukti oleh warga kalau menggelapkan uang kas desa sebanyak Rp 10.000.000.
Warga hanya diam saja, tidak bisa berbuat-apa-apa. Bersamaan dengan kejadian
itu, seorang warga tertangkap basah mencuri satu ayam jago. Dia pun dihakimi
massa.
“Apa yang harus kita
lakukan? Menghajarnya?” kata seorang warga
“Hajar sampai dia kapok!”
kata warga lain
“Ampun, pak!” kata pencuri
“Kita harus kasih
pelajaran!!!” sahut kepala dukuh
“Bagaimana, apakah dia
sudah menerima ganjaran yang pantas, sebagai pencuri ayam?” teriak kepala dukuh
“Pantas!!” jawab warga
“Apakah ada yang mau
seperti dia?” jelas kepala dukuh
Berikut ini adalah
pernyataan yang benar, kecuali ….
A. Teks di atas memiliki sindiran.
B. Hubungan makna terjalin melalui sebab akibat.
C. Teks di atas merupakan teks anekdot.
D. Menggunakan kalimat retoris.
E. Struktur teks di atas abstraksi,orientasi,krisis,reaksi, dan koda.
B. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot
111.
Teks monolog adalah….
A.
teks anekdot
B.
teks yang memiliki satu tokoh saja
C.
pementasan drama oleh satu tokoh
D.
teks yang memiliki satu tokoh utama
E.
drama yang diperankan oleh satu
orang
112.
Hal-hal yang perlu dicermati untuk
mengonversi teks anekdot menjadi teks monolog, kecuali….
A.
Mencermati apa yang dikatakan oleh
tokoh utama
B.
Mencermati kalimat langsung dalam
teks
C.
Mengubah teks dialog menjadi monolog
D.
Mencermati kehidupan tokoh utama
E.
Mempertahankan struktur teks
113.
Perhatikan ciri-ciri kalimat
berikut.
1. Menggunakan tanda petik.
2. Bentuk kalimat adalah kalimat tanya, perintah, ajakan, seru, maupun larangan.
3. Menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua: saya, kamu, kami.
1. Menggunakan tanda petik.
2. Bentuk kalimat adalah kalimat tanya, perintah, ajakan, seru, maupun larangan.
3. Menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua: saya, kamu, kami.
Ciri-ciri kalimat langsung adalah….
A.
1
B.
1,2
C.
1,3
D.
2,3
E.
1,2,3
114.
Amir
berkata, kepanjangan UUD adalah ujung-ujungnya duit.
Kalimat langsung dari kalimat tidak
langsung tersebut adalah….
A.
Amir berkata, kepanjangan UUD adalah
ujung-ujungnya duit.
B.
Amir berkata, ‘Kepanjangan UUD
adalah ujung-ujungnya duit.’
C.
Amir berkata, “kepanjangan UUD
adalah ujung-ujungnya duit.”
D.
Amir berkata, “Kepanjangan UUD
adalah ujung-ujungnya duit.”
E.
Amir berkata bahwa “kepanjangan UUD
adalah ujung-ujungnya duit.”
115.
Berikut ini adalah hal-hal yang ada
dalam teks anekdot monolog, kecuali….
A.
tokoh
B.
struktur teks anekdot
C.
mengandung amanat
D.
mengandung unsur lucu/konyol/jengkel
E.
kalimat tidak langsung
116.
Perhatikan teks berikut ini!
Suatu sore Mitha disuruh neneknya ke apotek.
Mitha : Saya beli vitamin B, Mba.
Petugas : Boleh, mau B1, B2, atau B kompleks?
Mitha : Yang mana saja boleh Mba. Nenek saya sudah lupa matematika. Ia sudah
Suatu sore Mitha disuruh neneknya ke apotek.
Mitha : Saya beli vitamin B, Mba.
Petugas : Boleh, mau B1, B2, atau B kompleks?
Mitha : Yang mana saja boleh Mba. Nenek saya sudah lupa matematika. Ia sudah
pikun.
Petugas : Iya, pikun itu sekarang, dulu ketika mengasuhmu nenekmu pasti hapal
Petugas : Iya, pikun itu sekarang, dulu ketika mengasuhmu nenekmu pasti hapal
betul apa saja yang
harus dilakukan untuk mengurusmu.
Partisipan dalam teks di atas adalah….
A.
ibu dan Mitha
B.
Nenek dan Mitha
C.
petugas apotek dan Mitha
D.
satpam dan Mitha
E.
Nenek dan Ibu
117.
Bacalah teks berikut ini!
Suatu hari, aku pernah bertutur padamu bahwa hukum di desa
ini terkenal sebagai hukum kantong kresek. Hanya bisa untuk hal-hal yang kecil
dan ringan saja, nak. Jangan harap bisa untuk hal yang berat atau besar. Bobol
itu! Bocor atau sobek nanti! Lalu aku mendengarmu berkata dengan bersemangat
bahwa jika kelak aku menjadi hakim, mak, aku akan membuat hukum di desa ini
menjadi kuat, mak. Biar kayak karung goni yang bapak jadikan ayunan untuk
semua. Nanti mak akan bilang hukum desa kita adalah hukum karung goni!
Teks tersebut adalah hasil konversi teks anekdot ke dalam monolog.
Sebenarnya yang menjadi tokoh pada teks monolog di atas adalah….
A.
anak
B.
kuda yang disewa
C.
ibu
D.
saya
E.
hakim
118.
Bacalah teks di bawah ini!
Seorang kakek istirahat di dalam gua karena cuaca sangat panas. Kakek itu tertidur. Ternyata di dalam gua itu ada seekor macan yang sedang istirahat juga.
Macan bangun sambil berkata, “ada bau keringat manusia.” Dengan berjalan pelan-pelan, macan mencari sumber bau itu.
Macan siap-siap menerkamnya.
Tiba-tiba kakek itu terbangun. “Waduh kaki saya sakit, encokku…” kata kakek dengan suara parau.
Macan tak jadi menerkamnya. “O, kakek-kakek…tidak ada dagingnya tinggal tulang ditambah encok lagi lebih enak kambing!!”
Macan pun pergi melewati kakek yang kesakitan karena encoknya kambuh.
Sang kakek kaget melihat macan lewat di depannya. “Terimakasih, Mbah…kau tidak memangsaku,” kata kakek ketakutan.
Seorang kakek istirahat di dalam gua karena cuaca sangat panas. Kakek itu tertidur. Ternyata di dalam gua itu ada seekor macan yang sedang istirahat juga.
Macan bangun sambil berkata, “ada bau keringat manusia.” Dengan berjalan pelan-pelan, macan mencari sumber bau itu.
Macan siap-siap menerkamnya.
Tiba-tiba kakek itu terbangun. “Waduh kaki saya sakit, encokku…” kata kakek dengan suara parau.
Macan tak jadi menerkamnya. “O, kakek-kakek…tidak ada dagingnya tinggal tulang ditambah encok lagi lebih enak kambing!!”
Macan pun pergi melewati kakek yang kesakitan karena encoknya kambuh.
Sang kakek kaget melihat macan lewat di depannya. “Terimakasih, Mbah…kau tidak memangsaku,” kata kakek ketakutan.
Berikut ini adalah dialog dari partisipan teks di atas,
kecuali….
A.
Macan bangun sambil berkata, “ada
bau keringat manusia.”
B.
“Waduh kaki saya sakit, encokku…”
kata kakek dengan suara parau.
C.
“Ampun, Mbah…biarkan saya hidup,
kalau dimakan saya tidak ada dagingnya,” kata kakek.
D.
“Terimakasih, Mbah…kau tidak
memangsaku,” kata kakek ketakutan.
E.
“O, kakek-kakek…tidak ada dagingnya
tinggal tulang ditambah encok lagi lebih enak kambing!!”
119.
Bacalah teks di bawah ini!
Seorang kakek istirahat di dalam gua karena cuaca sangat panas. Kakek itu tertidur. Ternyata di dalam gua itu ada seekor macan yang sedang istirahat juga.
Macan bangun sambil berkata, “ada bau keringat manusia.” Dengan berjalan pelan-pelan, macan mencari sumber bau itu.
Macan siap-siap menerkamnya.
Tiba-tiba kakek itu terbangun. “Waduh kaki saya sakit, encokku…” kata kakek dengan suara parau.
Macan tak jadi menerkamnya. “O, kakek-kakek…tidak ada dagingnya tinggal tulang ditambah encok lagi lebih enak kambing!!”
Macan pun pergi melewati kakek yang kesakitan karena encoknya kambuh.
Sang kakek kaget melihat macan lewat di depannya. “Terimakasih, Mbah…kau tidak memangsaku,” kata kakek ketakutan.
Seorang kakek istirahat di dalam gua karena cuaca sangat panas. Kakek itu tertidur. Ternyata di dalam gua itu ada seekor macan yang sedang istirahat juga.
Macan bangun sambil berkata, “ada bau keringat manusia.” Dengan berjalan pelan-pelan, macan mencari sumber bau itu.
Macan siap-siap menerkamnya.
Tiba-tiba kakek itu terbangun. “Waduh kaki saya sakit, encokku…” kata kakek dengan suara parau.
Macan tak jadi menerkamnya. “O, kakek-kakek…tidak ada dagingnya tinggal tulang ditambah encok lagi lebih enak kambing!!”
Macan pun pergi melewati kakek yang kesakitan karena encoknya kambuh.
Sang kakek kaget melihat macan lewat di depannya. “Terimakasih, Mbah…kau tidak memangsaku,” kata kakek ketakutan.
Teks monolog dari teks di atas adalah….
A.
Kakek : Waduh, kaki saya sakit,
encokku. Terimakasih, Mbah…kau tidak memangsaku.
B.
Kakek : Wah, ada bau keringat
manusia, tapi kok sudah kakek-kakek ya? Sakit encok lagi. Rugi kalau saya
memakannya, lebih enak saya makan kambing.
C.
Kakek : panas sekali siang hari ini.
Saya akan berteduh di dalam gua itu. Waduh, kaki saya sakit, encokku.
Terimakasih, Mbah…kau tidak memangsaku
D.
Harimau: panas sekali hari ini,
kenapa tidak ada yang mangsa yang mendatangiku, ya? Oh, ini ada tapi kok
kakek-kakek ya, bau keringat lagi.
E.
Macan : Wah, ada bau keringat
manusia, tapi kok sudah kakek-kakek ya? Terdengar suara Waduh kaki saya sakit,
encokku. Waduh, sakit encok lagi. Rugi kalau saya memakannya, lebih enak saya
makan kambing
120.
Berikut ini yang termasuk teks
monolog anekdot adalah….
A.
Setiap siswa memiliki kewajiban
untuk belajar. Akan tetapi, siswa juga dituntut untuk berlatih berorganisasi.
Oleh karena itu, para siswa diharapkan mampu membagi waktu.
B.
Waktu liburan telah tiba. Untuk
mengisi waktu liburan, organisasi pecinta alam mengadakan kegiatan naik Gunung
Sindoro. Gunung tersebut dipilih karena memiliki panorama yang sangat indah.
Sebelum berangkat, semua peserta dikumpulkan dulu. Mereka mendapatkan
pengarahan tentang apa yang harus mereka bawa.
C.
Si Tukang Pedati dan keluarganya
tidak terima karena mendapat kerugian gara-gara jembatan yang rapuh. Kemudian,
mereka melaporkan kejadian itu kepada hakim untuk mengadukan si Pembuat
Jembatan agar dihukum dan memberi uang ganti rugi. Zaman dahulu orang dapat
melapor langsung ke hakim karena belum ada polisi.
D.
Dinas Pariwisata merangkul pelajar
seluruh Indonesia menawarkan pesona keindahan alam Indonesia di Hotel
berbintang. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah wisatawan yang bekunjung ke
Indonesia. Ternyata, acara ini berhasil menggaet wisatawan domestik dan
mancanegara.
E.
Perkumpulan Tukang Indonesia
menggelar demo besar-besaran. Tukang bangunan merasa dipojokkan karena bangunan
gedung berbintang yang mereka bangun belum lama ini, kira-kira dua tahun yang
lalu roboh. Menurut hasil analisis penyebab robohnya gedung tersebut adalah
tukang yang menyalahi prosedur kerja. ”Emangnya kita kedelai, eh..keledai
disuruh bekerja 12 jam?” kata salah satu pendemo
C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot
121.
Struktur teks anekdot adalah….
A.
Pernyataan umum-deskripsi bagian
B.
Pernyataan
pendapat-argumentasi-penegasan ulang
C.
Orientasi-argumentasi-penutup
D.
Pembuka-isi-penutup
E.
Abstraksi-orientasi-krisis-reaksi-koda
122.
Aspek yang harus ada dalam struktur
teks anekdot adalah…
A.
abstraksi-orientasi-krisis
B.
abstraksi- krisis-koda
C.
orientasi-krisis-koda
D.
orientasi-krisis-reaksi
E.
krisis-reaksi-koda
123.
Bagian yang menunjukkan situasi awal
cerita disebut ….
A.
Abstraksi
B.
Orientasi
C.
Krisis
D.
Reaksi
E.
Koda
124.
Bagian yang menunjukkan konflik
cerita disebut….
A.
Abstraksi
B.
Orientasi
C.
Krisis
D.
Reaksi
E.
Koda
125.
Bagian yang menunjukkan tanggapan
tokoh terhadap konflik disebut …
A.
Abstraksi
B.
Orientasi
C.
Krisis
D.
Reaksi
E.
Koda
126.
Bacalah teks di bawah ini dengan
cermat!
Seorang pelaut berdiri di atas kapal
melihat keindahan laut yang tenang dan damai. “Seandainya keadaan keluargaku
seperti ini pasti kebahagiaan yang ada”.Tetapi kemudian badai ganas menghadang
hingga kapalnya oleng hampir tenggelam. Kapalnya selamat setelah dia membuang
semua muatannya dengan bersusah payah .kejadiaan tersebut mengingatkan padanya
kalau dia seorang ‘pelaut ulung’. Badailah yang membuatnya ulung. Pikirannya
kembali kepada keluarganya.“Bagaimana kalau istri dan anakku yang kubuang?
Apakah saya akan memperoleh ketenangan dan merasakan kebahagiaan?” ujar si
pelaut. Si pelaut tersenyum-senyum memikirkan istri dan anaknya.
Kalimat yang menunjukkan abstraksi adalah…
A.
Seorang pelaut berdiri di atas kapal
melihat keindahan laut yang tenang dan damai
B.
“Seandainya keadaan keluargaku
seperti ini pasti kebahagiaan yang ada”
C.
Tetapi kemudian badai ganas
menghadang hingga kapalnya oleng hampir tenggelam.
D.
Badailah yang membuatnya ulung
E.
Si pelaut tersenyum-senyum
memikirkan istri dan anaknya.
127.
Bacalah teks berikut ini!
Suatu hari guru menerangkan tentang
biopori di depan kelas. “ Biopori itu bisa dijadikan sebagai salah satu usaha
menghindari banjir”jelasnya. “Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian untuk
membuat biopori di sekitar rumah, lalu kalian foto. Fotonya nanti ditempel di
buku tugas dan berikan deskripsi”. Tiba-tiba seorang anak
berkomentar.”Syukurlah Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya,
tapi kata bapak itu bukan untuk menanggulangi banjir, melainkan biopori akibat
sering banjir”. Mendengar itu semua anak dan Bu guru tertawa.
Kalimat yang menunjukkan krisis adalah…
A.
Suatu hari guru menerangkan tentang
biopori di depan kelas.
B.
“Biopori itu bisa dijadikan sebagai
salah satu usaha menghindari banjir”jelasnya.
C.
Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian
untuk membuat biopori di sekitar rumah, lalu kalian foto.
D.
”Syukurlah Bu, jalan menuju rumah
saya sudah banyak bioporinya, tapi kata bapak itu bukan untuk menanggulangi
banjir, melainkan biopori akibat sering banjir”
E.
Mendengar itu semua anak dan Bu guru
tertawa.
128.
Susunlah anekdot berikut ini sesuai
dengan strukturnya!
1. Bu guru pun tersenyum
2. Siapa yang bisa membuat perumpamaan bagi penegakan hukum di negeri kita? Tanya Bu guru di depan kelas.
3. Bu guru bertanya kenapa disebut hukum kantong kresek
4. Tidak lama kemudian seorang anak menjawab dengan lantang
5. Hukum kantong kresek Bu, kata anak itu.
6. Hanya bisa menyelesaikan kasus kecil Bu, kalau kasus besar tidak pernah muat.
1. Bu guru pun tersenyum
2. Siapa yang bisa membuat perumpamaan bagi penegakan hukum di negeri kita? Tanya Bu guru di depan kelas.
3. Bu guru bertanya kenapa disebut hukum kantong kresek
4. Tidak lama kemudian seorang anak menjawab dengan lantang
5. Hukum kantong kresek Bu, kata anak itu.
6. Hanya bisa menyelesaikan kasus kecil Bu, kalau kasus besar tidak pernah muat.
Pilihan Tunggal
1-2-3-4-5-6
2-4-5-3-6-1
2-4-3-5-1-6
1-2-4-5-3-6
3-2-1-4-5-6
129.
Bacalah teks berikut ini!
Suatu hari guru menerangkan tentang
biopori di depan kelas. “ Biopori itu bisa dijadikan sebagai salah satu usaha
menghindari banjir”jelasnya. “Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian untuk
membuat biopori di sekitar rumah, lalu kalian foto. Fotonya nanti ditempel di
buku tugas dan berikan deskripsi”. Tiba-tiba seorang anak berkomentar.”Syukurlah
Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya, tapi kata bapak itu bukan
untuk menanggulangi banjir, melainkan biopori akibat sering banjir”. Mendengar
itu semua anak dan Bu guru tertawa.
Pada
anekdot tersebut, reaksi yang menjadi koda adalah …
A.
Tiba-tiba seorang anak berkomentar.
B.
Mendengar itu semua anak dan Bu guru
tertawa.
C.
Biopori itu bisa dijadikan sebagai
salah satu usaha menghindari banjir”jelasnya
D.
Syukurlah Bu, jalan menuju rumah
saya sudah banyak bioporinya
E.
Fotonya nanti ditempel di buku tugas
dan berikan deskripsi
130.
Bacalah teks di bawah ini!
Seorang ayah mengajari anaknya
berenang. “Aku tidak mau malu karena tidak bisa berenang ayah”, kata sang anak.
“Ayah akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah Nak”, jawab ayahnya. Sang
anak gembira. Setelah beberapa hari latihan renang itu, sang ayah tampak
bersedih sementara sang anak tampak gembira. “Terimakasih yah, akhirnya ayah
dapat mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai, tapi kenapa ayah
bersedih?” tanyanya. “Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak!”
Kalimat manakah yang menunjukkan orientasi?
A.
Seorang ayah mengajari anaknya
berenang
B.
Aku tidak mau malu karena tidak bisa
berenang ayah”, kata sang anak.
C.
Ayah akan ajari dari gaya tersulit
sampai termudah Nak
D.
Terimakasih yah, akhirnya ayah dapat
mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai, tapi kenapa ayah bersedih?
E.
Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak
131.
Berikut ini ciri-ciri teks anekdot,
kecuali….
A.
Mengandung ajaran moral
B.
Memiliki struktur teks anekdot
C.
Mengandung unsur lucu, konyol, dan jengkel
D.
Mengandung sindiran
E.
Merupakan hasil analisis
132.
Bacalah teks berkut ini!
Teks 1
Di suatu kelas saat pendampingan penjurusan oleh wali kelas.
“Anak-anak, kau harus pilih jurusan yang sesuai dengan cita-citamu?” kata Wali kelas dengan semangat. “Masa depan mu masih panjang, keberhasilanmu ditentukan oleh pilihanmu hari ini, apa kau ingin mengambil jurusan IPA atau IPS.”
“Bu, saya bingung menentukan pilihan. Sebenarnya saya ingin jurusan IPA tapi saya senang IPS. IPS lebih praktis daripada IPA. Contohnya, kalau ada kelapa jatuh kalau pelajaran IPA dihitung kecepatannya. Tapi kalau pelajaran di jurusan IPS, kelapa yang jatuh diambil dan dijual.”
Seisi kelas tertawa memecahkan keheningan dan keseriusan guru dan siswa saat penjurusan
Teks 1
Di suatu kelas saat pendampingan penjurusan oleh wali kelas.
“Anak-anak, kau harus pilih jurusan yang sesuai dengan cita-citamu?” kata Wali kelas dengan semangat. “Masa depan mu masih panjang, keberhasilanmu ditentukan oleh pilihanmu hari ini, apa kau ingin mengambil jurusan IPA atau IPS.”
“Bu, saya bingung menentukan pilihan. Sebenarnya saya ingin jurusan IPA tapi saya senang IPS. IPS lebih praktis daripada IPA. Contohnya, kalau ada kelapa jatuh kalau pelajaran IPA dihitung kecepatannya. Tapi kalau pelajaran di jurusan IPS, kelapa yang jatuh diambil dan dijual.”
Seisi kelas tertawa memecahkan keheningan dan keseriusan guru dan siswa saat penjurusan
Teks 2
Di gubuk pinggir sawah, ada seorang anak kecil dan bapaknya sedang menunggui padi dari serangan burung.
Anak: Pak, kenapa burung tidak boleh makan padi kita?
Bapak: kalau dimakan burung, nanti kita tidak bisa makan.
Anak: kalau tidak boleh makan padi, nanti burung makan apa, makan batu, Pak?
Di gubuk pinggir sawah, ada seorang anak kecil dan bapaknya sedang menunggui padi dari serangan burung.
Anak: Pak, kenapa burung tidak boleh makan padi kita?
Bapak: kalau dimakan burung, nanti kita tidak bisa makan.
Anak: kalau tidak boleh makan padi, nanti burung makan apa, makan batu, Pak?
Perbedaan bentuk kedua teks di atas
adalah ….
A.
Teks 1 berbentuk panjang dan teks 2
berbentuk pendek
B.
Teks 1 berbentuk drama dan teks 2
berbentuk wawancara
C.
Teks 1 berbentuk cerita dan teks 2
berbentuk drama
D.
Teks 1 berbentuk monolog dan teks 2
berbntuk cerita
E.
Teks 1 berbentuk dialog dan teks 2
berbentuk drama
133.
Bacalah teks berikut ini!
Seorang Bapak sedang memarahi anaknya karena bangun selalu
siang. Ia mendapat laporan dari guru anaknya bahwa anaknya selalu terlambat ke
sekolah. Namun, seperti menepuk air di dulang sang Bapak kaget sekali ketika
anaknnya bilang “Bagaimana Bapak tahu saya bangun jam 7? Kan bapak bangun jam
8”
Pesan yang disampaikan dalam anekdot tersebut disampaikan
dalam bentuk….
A.
Abstraksi
B.
peribahasa
C.
antonim
D.
kalimat retoris
E.
paparan
134.
Bacalah teks berikut ini
Teks 1
Seseorang sangat mencintai kekasihnya. Kekasihnya pun mencintainya. Tapi, ia ingin tahu , apakah kekasihnya benar-benar mencintainya, kemudian dia menyuruh detektif.
Setelah selesai melakukan tugasnya, detektif itu datang menemuinya. “Kekasihmu itu kurang mencintaimu” kata detektif, “buktinya ketika dia bangun dari tidur yang dicari kacamata.” Seseorang itu terlihat kecewa. ”Dan kemarin dia mengatakan kepadaku, ‘bagaimana dia bisa mencintaiku kalau dia tidak percaya terhadapku?’ kata detektif
Teks 1
Seseorang sangat mencintai kekasihnya. Kekasihnya pun mencintainya. Tapi, ia ingin tahu , apakah kekasihnya benar-benar mencintainya, kemudian dia menyuruh detektif.
Setelah selesai melakukan tugasnya, detektif itu datang menemuinya. “Kekasihmu itu kurang mencintaimu” kata detektif, “buktinya ketika dia bangun dari tidur yang dicari kacamata.” Seseorang itu terlihat kecewa. ”Dan kemarin dia mengatakan kepadaku, ‘bagaimana dia bisa mencintaiku kalau dia tidak percaya terhadapku?’ kata detektif
Teks 2
Suatu hari Amrun bertemu dengan Imron. Amrun menanyakan perihal ketidakhadirannya. “Kenapa kemarin kau tidak datang melayat?” seru Amrun. “Kalau saya datang pada acara prosesi pemakaan Dasron, Dasron juga tidak akan datang ke prosesi pemakaman kita ketika kita meninggal. Jadi, saya tidak usah datang!” Jawab Iron. “Apa kau tidak percaya, Amrun? Buktikan saja sendiri!”
Suatu hari Amrun bertemu dengan Imron. Amrun menanyakan perihal ketidakhadirannya. “Kenapa kemarin kau tidak datang melayat?” seru Amrun. “Kalau saya datang pada acara prosesi pemakaan Dasron, Dasron juga tidak akan datang ke prosesi pemakaman kita ketika kita meninggal. Jadi, saya tidak usah datang!” Jawab Iron. “Apa kau tidak percaya, Amrun? Buktikan saja sendiri!”
Pertanyaan retoris (yang tidak membutuhkan jawaban) yang
terdapat di kedua teks tersebut sama-sama terletak pada bagian ....
A.
abstraksi
B.
koda
C.
orientasi
D.
reaksi
E.
seluruh struktur
135.
Bacalah teks di bawah ini!
Teks 1
Matahari memancarkan sinarnya ke bumi dan sebagai sumber cahaya. Bintang pun iri terhadapnya.
“Mengapa sinarmu begitu terang? Ajarkan aku agar aku sepertimu!” kata bintang kepadanya.
Matahari pun tersenyum menjawabnya, “Bintang, jika kau ingin sepertiku kumpulkanlah emas, batu bara, dan minyak sebanyak-banyaknya dari bumi karena benda itulah sumber cahayaku.” Kemudian, bintang pun pergi dan mulai mengerahkan rakyatnya untuk menggali emas, batu bara, dan minyak sebagai sumber cahaya.
Teks 1
Matahari memancarkan sinarnya ke bumi dan sebagai sumber cahaya. Bintang pun iri terhadapnya.
“Mengapa sinarmu begitu terang? Ajarkan aku agar aku sepertimu!” kata bintang kepadanya.
Matahari pun tersenyum menjawabnya, “Bintang, jika kau ingin sepertiku kumpulkanlah emas, batu bara, dan minyak sebanyak-banyaknya dari bumi karena benda itulah sumber cahayaku.” Kemudian, bintang pun pergi dan mulai mengerahkan rakyatnya untuk menggali emas, batu bara, dan minyak sebagai sumber cahaya.
Teks 2
Suatu hari Nasrudin bertemu dengan Imron. Mereka bermain catur. “Aneh dengan negeri ini, sedikit sedikit tawuran, ricuh, sudah panas kali ya negeri kita” Imron diam saja sambil memindahkan pion kuda.” Seharusnya negeri kita punya pendingin, orang-orang bijaksana yang kepala dingin semua” Imron masih tiba-tiba berkata” di Negara kita orang berkepala dingin sedikit Din, yang berdarah dingin yang banyak!”
Suatu hari Nasrudin bertemu dengan Imron. Mereka bermain catur. “Aneh dengan negeri ini, sedikit sedikit tawuran, ricuh, sudah panas kali ya negeri kita” Imron diam saja sambil memindahkan pion kuda.” Seharusnya negeri kita punya pendingin, orang-orang bijaksana yang kepala dingin semua” Imron masih tiba-tiba berkata” di Negara kita orang berkepala dingin sedikit Din, yang berdarah dingin yang banyak!”
Bagian struktur yang dimiliki oleh
kedua teks di atas adalah.…
A.
Abstraksi, orientasi,krisis,reaksi
B.
Abstraksi,orientsi,krisis,reaksi,koda
C.
Abstraksi,orientasi,krisis,koda
D.
Orientasi,krisis,reaksi,koda
E.
Orientasi,krisis,reaksi
136.
Bacalah teks di bawah ini!
Teks 1
Matahari memancarkan sinarnya ke bumi dan sebagai sumber cahaya. Bintang pun iri terhadapnya.
“Mengapa sinarmu begitu terang? Ajarkan aku agar aku sepertimu!” kata bintang kepadanya.
Matahari pun tersenyum menjawabnya, “Bintang, jika kau ingin sepertiku kumpulkanlah emas, batu bara, dan minyak sebanyak-banyaknya dari bumi karena benda itulah sumber cahayaku.” Kemudian, bintang pun pergi dan mulai mengerahkan rakyatnya untuk menggali emas, batu bara, dan minyak sebagai sumber cahaya.
Teks 1
Matahari memancarkan sinarnya ke bumi dan sebagai sumber cahaya. Bintang pun iri terhadapnya.
“Mengapa sinarmu begitu terang? Ajarkan aku agar aku sepertimu!” kata bintang kepadanya.
Matahari pun tersenyum menjawabnya, “Bintang, jika kau ingin sepertiku kumpulkanlah emas, batu bara, dan minyak sebanyak-banyaknya dari bumi karena benda itulah sumber cahayaku.” Kemudian, bintang pun pergi dan mulai mengerahkan rakyatnya untuk menggali emas, batu bara, dan minyak sebagai sumber cahaya.
Teks 2
Di suatu kelas saat pendampingan penjurusan oleh wali kelas. Semua siswa terlihat serius.
“Anak-anak, kau harus pilih jurusan yang sesuai dengan cita-citamu?” kata Wali kelas dengan semangat. “Masa depan mu masih panjang, keberhasilanmu ditentukan oleh pilihanmu hari ini, apa kau ingin mengambil jurusan IPA atau IPS.”
“Bu, saya bingung menentukan pilihan. Sebenarnya saya ingin jurusan IPA tapi saya senang IPS. IPS lebih praktis daripada IPA. Contohnya, kalau ada kelapa jatuh kalau pelajaran IPA dihitung kecepatannya. Tapi kalau pelajaran di jurusan IPS, kelapa yang jatuh diambil dan dijual.”
Seisi kelas tertawa memecahkan keheningan dan keseriusan guru dan siswa saat penjurusan
Di suatu kelas saat pendampingan penjurusan oleh wali kelas. Semua siswa terlihat serius.
“Anak-anak, kau harus pilih jurusan yang sesuai dengan cita-citamu?” kata Wali kelas dengan semangat. “Masa depan mu masih panjang, keberhasilanmu ditentukan oleh pilihanmu hari ini, apa kau ingin mengambil jurusan IPA atau IPS.”
“Bu, saya bingung menentukan pilihan. Sebenarnya saya ingin jurusan IPA tapi saya senang IPS. IPS lebih praktis daripada IPA. Contohnya, kalau ada kelapa jatuh kalau pelajaran IPA dihitung kecepatannya. Tapi kalau pelajaran di jurusan IPS, kelapa yang jatuh diambil dan dijual.”
Seisi kelas tertawa memecahkan keheningan dan keseriusan guru dan siswa saat penjurusan
Kedua teks di atas menggunakan bahasa yang digunakan untuk
menyindir adalah dengan ….
A.
antonim
B.
konjungsi temporal
C.
perbandingan
D.
ungkapan
E.
personifikasi
137.
Bacalah teks di bawah ini!
Ketika hujan datang dengan deras, para petani bawang merah
tidak suka. Ketika tidak hujan, petani padi pun tidak suka.
“Tuhan berikan hujan agar padiku tidak kering!” pinta petani kepadanya.
“Tuhan, jangan turunkan hujan, nanti saya tidak akan memanen bawang merah!” pinta petani yang lain.
Doa mereka pun dikabulkannya. Di daerah petani padi hujan turun, di daerah petani bawang merah tidak turun hujan.
“Kok sekarang aneh ya, musimnya. Apakah Tuhan sudah murka dengan manusia? Sehingga di sana hujan, di sini tidak hujan.” Kata petani sayur.
“Hujan kodok!!!” Teriak anak-anak.
“Tuhan berikan hujan agar padiku tidak kering!” pinta petani kepadanya.
“Tuhan, jangan turunkan hujan, nanti saya tidak akan memanen bawang merah!” pinta petani yang lain.
Doa mereka pun dikabulkannya. Di daerah petani padi hujan turun, di daerah petani bawang merah tidak turun hujan.
“Kok sekarang aneh ya, musimnya. Apakah Tuhan sudah murka dengan manusia? Sehingga di sana hujan, di sini tidak hujan.” Kata petani sayur.
“Hujan kodok!!!” Teriak anak-anak.
Berikut ini merupakan pernyataan yang benar mengenai teks di
atas, kecuali ….
A.
Kedua teks di atas termasuk teks
anekdot
B.
Teks berupa monolog
C.
Teks berisi cerita
D.
Teks mengandung unsur lucu
E.
Struktur teks tidak terdapat bagian
koda
138.
Bacalah teks berikut ini!
Teks 1
Seekor lebah iseng hinggap di kepala ular dan membuatnya frustasi dengan terus-menrus menyengat kpala si ular. Tak tahan dengan sakit dan pula tak tahu bagaimana membalasnya prnuatan lebahitu, si ular kemudian meletakkan kepalanya di bawah roda sebuah kereta hingga keduanya mati terlindas.
Teks 1
Seekor lebah iseng hinggap di kepala ular dan membuatnya frustasi dengan terus-menrus menyengat kpala si ular. Tak tahan dengan sakit dan pula tak tahu bagaimana membalasnya prnuatan lebahitu, si ular kemudian meletakkan kepalanya di bawah roda sebuah kereta hingga keduanya mati terlindas.
Teks 2
Seekor tikus berkata pada induknya bahwa dia bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh bangsa tikus. Untuk mencoba ucapannya, si induk memberinya sebongkah kemenyan, kemudian menanyakan benda apakah itu.
“Batu,” jawabnya.
“Nak,” ujarnya, “ternyata bukan Cuma matamu yang bermasalah, hidungmu pun perlu perawatan pula kiranya.”
Seekor tikus berkata pada induknya bahwa dia bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh bangsa tikus. Untuk mencoba ucapannya, si induk memberinya sebongkah kemenyan, kemudian menanyakan benda apakah itu.
“Batu,” jawabnya.
“Nak,” ujarnya, “ternyata bukan Cuma matamu yang bermasalah, hidungmu pun perlu perawatan pula kiranya.”
Pernyataan berikut ini benar,
kecuali….
A.
Kedua teks termasuk anekdot
B.
Kedua teks memiliki abstraksi
C.
Kedua teks memiliki pelajaran
D.
Kedua teks memiliki orientasi
E.
Keduanya memiliki koda
139.
Bacalah teks berikut ini!
Teks 1
Matahari memancarkan sinarnya ke bumi dan sebagai sumber cahaya. Bintang pun iri terhadapnya.
“Mengapa sinarmu begitu terang? Ajarkan aku agar aku sepertimu!” kata bintang kepadanya.
Matahari pun tersenyum menjawabnya, “Bintang, jika kau ingin sepertiku kumpulkanlah emas, batu bara, dan minyak sebanyak-banyaknya dari bumi karena benda itulah sumber cahayaku.” Kemudian, bintang pun pergi dan mulai mengerahkan rakyatnya untuk menggali emas, batu bara, dan minyak sebagai sumber cahaya.
Teks 1
Matahari memancarkan sinarnya ke bumi dan sebagai sumber cahaya. Bintang pun iri terhadapnya.
“Mengapa sinarmu begitu terang? Ajarkan aku agar aku sepertimu!” kata bintang kepadanya.
Matahari pun tersenyum menjawabnya, “Bintang, jika kau ingin sepertiku kumpulkanlah emas, batu bara, dan minyak sebanyak-banyaknya dari bumi karena benda itulah sumber cahayaku.” Kemudian, bintang pun pergi dan mulai mengerahkan rakyatnya untuk menggali emas, batu bara, dan minyak sebagai sumber cahaya.
Teks 2
Seseorang sangat mencintai kekasihnya. Kekasihnya pun mencintainya. Tapi, ia ingin tahu , apakah kekasihnya benar-benar mencintainya, kemudian dia menyuruh detektif.
Setelah selesai melakukan tugasnya, detektif itu datang menemuinya. “Kekasihmu itu kurang mencintaimu” kata detektif, “buktinya ketika dia bangun dari tidur yang dicari kacamata.” Seseorang itu terlihat kecewa. ”Dan kemarin dia mengatakan kepadaku, ‘bagaimana dia bisa mencintaiku kalau dia tidak percaya terhadapku?’ kata detektif
Seseorang sangat mencintai kekasihnya. Kekasihnya pun mencintainya. Tapi, ia ingin tahu , apakah kekasihnya benar-benar mencintainya, kemudian dia menyuruh detektif.
Setelah selesai melakukan tugasnya, detektif itu datang menemuinya. “Kekasihmu itu kurang mencintaimu” kata detektif, “buktinya ketika dia bangun dari tidur yang dicari kacamata.” Seseorang itu terlihat kecewa. ”Dan kemarin dia mengatakan kepadaku, ‘bagaimana dia bisa mencintaiku kalau dia tidak percaya terhadapku?’ kata detektif
Berikut ini adalah pernyataan yang
benar, kecuali ….
A.
Teks 1 dan teks 2 memiliki struktur
abstrkasi,orientasi,krisis,reaksi,koda.
B.
Salah satu konjungsi yang digunakan
oleh kedua teks adalah kemudian.
C.
Konjungsi yang digunakan adalah
konjungsi temporal.
D.
Hubungan makna dalam satu paragraf
menggunakan sebab-akibat.
E.
Teks 1 dengan bahasa perbandingan
dan teks 2 dengan antonim.
140.
Bacalah teks berikut ini
Suatu hari kepala dukuh terbukti oleh warga kalau menggelapkan uang kas desa sebanyak Rp 10.000.000. Warga hanya diam saja, tidak bisa berbuat-apa-apa. Bersamaan dengan kejadian itu, seorang warga tertangkap basah mencuri satu ayam jago. Dia pun dihakimi massa.
“Apa yang harus kita lakukan? Menghajarnya?” kata seorang warga
“Hajar sampai dia kapok!” kata warga lain
“Ampun, pak!” kata pencuri
“Kita harus kasih pelajaran!!!” sahut kepala dukuh
“Bagaimana, apakah dia sudah menerima ganjaran yang pantas, sebagai pencuri ayam?” teriak kepala dukuh
“Pantas!!” jawab warga
“Apakah ada yang mau seperti dia?” jelas kepala dukuh
Suatu hari kepala dukuh terbukti oleh warga kalau menggelapkan uang kas desa sebanyak Rp 10.000.000. Warga hanya diam saja, tidak bisa berbuat-apa-apa. Bersamaan dengan kejadian itu, seorang warga tertangkap basah mencuri satu ayam jago. Dia pun dihakimi massa.
“Apa yang harus kita lakukan? Menghajarnya?” kata seorang warga
“Hajar sampai dia kapok!” kata warga lain
“Ampun, pak!” kata pencuri
“Kita harus kasih pelajaran!!!” sahut kepala dukuh
“Bagaimana, apakah dia sudah menerima ganjaran yang pantas, sebagai pencuri ayam?” teriak kepala dukuh
“Pantas!!” jawab warga
“Apakah ada yang mau seperti dia?” jelas kepala dukuh
Berikut ini adalah pernyataan yang
benar, kecuali ….
A.
Teks di atas memiliki sindiran.
B.
Hubungan makna terjalin melalui
sebab akibat.
C.
Teks di atas merupakan teks anekdot.
D.
Menggunakan kalimat retoris.
E.
Struktur teks di atas
abstraksi,orientasi,krisis,reaksi, dan koda.
D.
Menciptakan Kembali Teks
Anekdot dengan Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan
141. Tahap awal proses menulis sebuah teks anekdot adalah ….
A.
memberi judul
B.
mencari bahan
C.
menentukan topik
D.
menentukan pesan moral
E.
menentukan unsur
lucu/jengkel/konyol
142. Tahap yang terpenting dalam pembuatan teks anekdot adalah….
A. menentukan unsur lucu dan amanat
B. menentukan sumber referensi
C. menentukan pesan moral
D. menentukan topik
E. menentukan judul
143. Alur cerita teks anekdot merupakan ….
A.
unsur lucu/jengkel/konyol
B.
observasi di lapangan
C.
struktur teks anekdot
D.
sumber referensi
E.
imajinasi
144. Berikut ini yang bukan langkah-langkah menyusun teks anekdot,
adalah ….
A. mengembangkan kerangka karangan
B. menyalin tulisan orang lain
C. menentukan topik
D. menyunting teks
E. memberi judul
145. Berikut ini yang bukan referensi/bahan untuk mengembangkan
kerangka karangan teks anekdot, adalah .…
A. buku
B. kamus
C. internet
D. majalah
E. observasi
146. Berikut ini topik yang bisa dikembangkan menjadi teks anekdot
adalah….
A.
puntung rokok
B.
cara budidaya Jamur Tiram
C.
ekspor kain sarung ke
negeri Yaman
D.
mengupas tuntas penyebab
kekerasan anak
E.
integrasi ASEAN dalam
plurilingualisme
147. Berikut ini topik yang bisa dikembangkan menjadi teks anekdot
adalah....
No Topik
1. Bupati
2. Hukum Rakyat
3. Sukses Berkebun Teh
4. Reboisasi Hutan
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
148. Berikut ini adalah amanat yang sesuai dengan unsur lucu: ‘UUD yang
diplesetkan menjadi ujung-ujungnya duit’ dalam teks anekdot adalah.…
A.
Sebagai warga Negara
Indonesia, kita harus menghormati UUD.
B.
Demi kenyamanan, peraturan
harus dilaksanakan bersama-sama.
C.
Peraturan harus ditegakkan,
tidak boleh kalah dengan uang.
D.
Semua peraturan yang ada
harus berdasarkan UUD.
E.
Penegak keadilan harus
menguasai UUD.
149. Berikut ini unsur kelucuan yang sesuai dengan topik ‘Buaya
Dikadalin” adalah….
A. Seorang pencuri yang kena tipu.
B. Orang mancing yang jatuh di sungai.
C. Petugas sampah yang jatuh di tumpukan sampah.
D. Warga yang tidak bersalah dihukum tapi dikatakan adil.
E. Puntung rokok yang sudah dibuang, diambil dan diisap lagi.
150. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini!
1. Mahasiswa menjawab Mau Perjuangkan nasib Rakyat
2. Perkuliahan dimulai
3. Pak Dosen menggelengkan kepala
4. Pak dosen bertanya pada mahsiswa lain
5. Mahasiswa lain menjawab “Majelis Permusyawaratan Rakyat”
6. Pak guru bertanya kepada salah satu mahasiswa, kepanjangan MPR
7. Suasana kelas tenang
8. Kuliah berakhir.
Kalimat di atas jika disusun menjadi teks anekdot adalah ….
A. 2,7,4, 5,3,6,8,1
B. 2, 4,5, 7,3,6,1,8
C. 5,2,7,6,4,3,1,8
D. 2,7,4,6,1,3,5, 8
E. 2,7, 6, 1, 3, 4,5,8
Melestarikan Nilai Kearifan Lokal Melalui Cerita Rakyat
A. Mengidentifikasi Nilai-nilai dan Isi Hikayat
151.
Bacalah
penggalan cerita rakyat berikut!
Pada suatu hari, Raja Parkit berpura-pura mati. Melihat
burung kesayangannya mati, Paduka Raja bersedih. Ia langsung memerintahkan
petugas istana mengadakan upacara penguburan kebesaran. Ketika upacara
penguburan dipersiapkan, Raja Parkit diletakkan di luar sangkar. Tiba-tiba saja
burung parkit yang cerdik itu terbang tinggi. Ia mengepakkan sayapnya ke dalam
hutan belantara Aceh. Di sana rakyatnya menyambutnya dengan suka cita.
(Dikutip dari cerita rakyat berjudul
Raja Parkit yang Cerdik
dalam 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli
Nusantara, 2010)
Unsur intrinsik yang menonjol dari penggalan cerita tersebut
adalah….
A.
tema
B.
amanat
C.
alur
D.
latar
E.
penokohan
152.
Perhatikan kutipan cerita berikut !
Di Jawa Barat, ada sebuah telaga yang diberi nama Telaga
Warna. Pada saat cuaca sedang cerah, telaga ini akan memantulkan warna-warni
yang indah. Konon, Telaga Warna berasal dari air mata Ratu Purbamanah.
(Dikutip dari cerita rakyat berjudul Telaga Warna
dalam 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, 2010)
Unsur intrinsik yang tergambar dalam kutipan cerita tersebut
adalah….
A.
amanat
B.
latar
C.
tema
D.
alur
E.
penokohan
153.
Perhatikan kutipan berikut !
1) Bagaikan bulan yang elok, tubuh laksana pualam. (2)
Rambutnya terurai lurus dan indah. (3) Itulah umpama yang pantas untuk gadis
cantik yang tinggal bersama ibunya yang sederhana di sebuah desa terpencil. (4)
Semua orang akan mengakuinya saat memandang gadis itu. (5) Tak henti-hentinya
ia merias diri.
(Dikutip dari cerita rakyat yang berjudul “Batu Menangis”,
dalam Cerita Rakyat 33 Provinsi dari Aceh sampai Papua,
2007)
Kalimat yang merupakan gaya bahasa simile adalah…
A.
1
B.
2
C.
3
D.
4
E.
5
154.
Perhatikan kutipan cerita berikut !
Keesokan paginya, si Nelayan kembali ke tempat ia menemukan
tali rantai emas. Ia menunggu hingga malam. Namun, benda itu tidak
muncul-muncul. Ia sangat menyesali keserakahannya, tetapi semuanya sudah tidak
berguna.
(Dikutip dari cerita rakyat yang
berjudul “Suak Air Mengubuk”
dalam 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli
Nusantara, 2010)
Amanat yang terdapat dalam penggalan cerita tersebut
adalah….
A.
Semua sudah terlambat, ketamakan
mencelakakanmu.
B.
Anak yang durhaka kepada orang
tuanya akan mendapatkan hukuman yang setimpal.
C.
Kita harus selalu ikhlas dan sabar
dalam menghadapi cobaan.
D.
Kita harus berani membela kebenaran
dan kebajikan.
E.
Berhati-hatilah dalam bertindak
karena penyesalan biasanya datang terlambat dan tidak berguna.
155.
Perhatikan kutipan cerita berikut !
“Kukutuk kau, bangsa ayam! Kalian akan menjadi buta pada
malam tiba. Kami, bangsa ikan tongkol, berjanji akan memakan setiap bangsa ayam
yang datang ke laut!” kutuk Halili. Persahabatan mereka pun terputus dan mereka
menjadi musuh.
(Dikutip dari cerita rakyat yang berjudul “Kisah Ayam dan
Ikan Tongkol”
dalam 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, 2010)
Tahapan alur dari penggalan cerita tersebut merupakan.…
A.
perkenalan
B.
pertikaian
C.
perumitan
D.
puncak/klimaks
E.
peleraian
156.
Perhatikan kutipan cerita berikut !
Rakyat memberikan hadiah kepada Gilang Rukmini sebuah kalung
yang sangat indah. Gilang Rukmini menatap hadiah kalung itu dengan wajah sebal,
“Apanya yang indah dari kalung ini, Ibunda? Bentuknya sangat kampungan dan
tidak menarik. Aku malu memakainya.” Lalu, ia melemparkan kalung tersebut ke
lantai sehingga butir-butir permatanya tercecer.
(Dikutip dari cerita rakyat yang berjudul “Telaga Warna”
dalam 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, 2010)
Watak tokoh Gilang Rukmini dalam penggalan cerita tersebut
adalah….
A.
baik hati
B.
sombong
C.
iri hati
D.
pelit
E.
pemalas
157.
Berikut ini adalah jenis-jenis gaya
bahasa dalam karya sastra, kecuali….
A.
simile
B.
hiperbola
C.
peyoratif
D.
personifikasi
E.
metafora
158.
Kalimat berikut ini menggunakan gaya
bahasa, kecuali….
A.
Tubuhnya bak patung pualam yang
sempurna, rambutnya tergerai indah.
B.
Wajahnya seperti pinang dibelah dua.
C.
Putri Tangguk adalah ibu dari tujuh
orang anak.
D.
Musuh sering merupakan kawan yang
akrab.
E.
Orang itu seperti buaya darat.
159.
Perhatikan kutipan cerita berikut !
La Sirimbone adalah anak yang dibuang oleh orang tuanya di
tengah hutan karena ayah tirinya tidak menyukainya. La Sirimbone ditemukan oleh
seorang nenek raksasa yang berwajah menyeramkan, tetapi berhati baik. Ia
merawat La Sirimbone seperti anaknya sendiri. Untuk melindungi La Sirimbone
dari serangan raksasa, ia meletakkan anak itu di dalam sebuah kurungan.
(Dikutip dari cerita rakyat yang berjudul “La Sirimbone”
dalam 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, 2010)
Hal yang menarik dari penggalan cerita tersebut adalah….
A.
Perilaku ayah tirinya yang tega
membuang anaknya di hutan.
B.
La Sirimbone tumbuh menjadi pemuda
gagah dan cakap dalam berburu.
C.
Kita harus selalu rendah hati dengan
segala kelebihan yang kita miliki.
D.
Kebaikan hati seorang nenek yang
berwajah menyeramkan yang mau menolong anak yang dibuang.
E.
Jika berada di suatu tempat,
ikutilah tata krama mereka, tentunya yang merupakan hal-hal baik.
160.
Perhatikan kutipan cerita berikut !
Di Desa Sumatera Barat, seorang ibu hidup dengan anaknya
yang bernama Malin. Anak itu nakal, tetapi cerdas. Bekas luka di punggung kanan
Malin Kundang menjadi pertanda bagi ibunya. Suatu hari, Malin minta izin kepada
ibunya untuk pergi merantau. Kalau ia sudah menjadi pedagang yang kaya raya, ia
akan kembali.
(Dikutip dari cerita rakyat yang berjudul “Malin Kundang
Anak Durhaka ”
dalam 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, 2010)
Unsur ekstrinsik yang terdapat pada penggalan cerita
tersebut adalah….
A.
Adanya tradisi masyarakat Sumatera
Barat bahwa anak laki-laki harus merantau agar menjadi orang sukses.
B.
Kita harus saling menyayangi dan
menghormati orang tua agar hidup kita dipenuhi kebaikan.
C.
Pada abad ke-16, di wilayah
Batanghari Sembilan, Sumatera Selatan, agama Islam mulai menyebar.
D.
Rakyat miskin dan tak berdosa sering
kali diperas sehingga banyak yang kelaparan.
E.
Sampai kini, batu Malin Kundang
masih dapat dilihat di Pantai Aia Manih (Air Manis) di Sumatera Barat.
161.
Perhatikan kutipan cerita berikut !
"Kau sungguh berbakat melukis," ujarku tulus.
Alismu terangkat, tak percaya. "Aku... aku hanya belajar," kudengar
suaramu gugup. "Aku hanya memindahkan apa yang kulihat."
"Tapi gambarmu hidup," pujiku sungguh-sungguh.
"Dengan warna-warna mentah begini?"
"Tentu karena belum jadi. Nampaknya kau berlatih
sendiri, ya?"
"Ya. Kusadari betul, dalam darahku tak mengalir bakat
seni...."
"Kau berbakat!" sanggahku. "Kau paham tentang
lukisan, sayang kalau tak dikembangkan. Ingin aku memperkenalkanmu pada Kak
Yudhis."
"Kak Yudhis? Siapa dia?" Alismu nyaris bertaut.
"Dia pelatihku di Teater Merah Putih. Juga seorang
pelukis yang memiliki sanggar. Kau bisa belajar melukis di sana."
Cinta Telah Berdebu
karya Ryana Mustamin dan Kurnia Effendi
Daya tarik penggalan dialog pada cerpen di atas adalah ....
A.
Tidak adanya nama tokoh pembicara.
B.
Pesimisme tokoh dengan bakatnya.
C.
Optimisme tokoh dengan bakatnya.
D.
Tokoh Kak Yudhis yang fenomenal.
E.
Keyakinan tokoh aku akan bakat tokoh
lain.
162.
Perhatikan kutipan cerita berikut !
Perempuan
tua itu mendongakkan wajah begitu mendengar desingan tajam di atas
ubun-ubunnya. Di langit petang yang temaram, ia melihat lampu kuning, hijau,
dan merah mengerjap-ngerjap pada ujung-ujung sayap pesawat terbang. Deru burung
besi itu kian nyaring begitu melewati tempatnya berjongkok. Ia menghentikan
gerakan tangannya. Menggiring burung itu lenyap dari mata lamurnya. Lalu,
tangannya kembali menggumuli cucian pakaian yang tak kunjung habis itu.
Beberapa detik sekali, tangan keriputnya berhenti, lalu ia menampari pipi dan
kaki. Nyamuk di belantara beton ternyata lebih ganas ketimbang nyamuk-nyamuk
rimba yang saban pagi menyetubuhi kulitnya saat menyadap karet nun jauh di
pedalaman Sumatera-Selatan sana: Tanah Abang.
Dua Wajah Ibu
karya Guntur Alam
Hal yang menarik berdasarkan kutipan cerpen di atas adalah
….
A.
Perempuan tua mendongakkan wajah
begitu mendengar desingan tajam di atas ubun-ubunnya.
B.
Perempuan tua melihat lampu kuning,
hijau, dan merah mengerjap-ngerjap pada ujung-ujung sayap pesawat terbang.
C.
Perempuan tua menggiring burung besi
lenyap dari mata lamurnya.
D.
Perempuan tua yang berjuang keras
dengan kehidupannya.
E.
Perempuan tua yang malang.
163.
Perhatikan kutipan cerita berikut
ini!
Tak ada
yang tahu persis, kapan dan bagaimana pohon itu tumbuh. Sewaktu nenek kecil,
pohon itu sudah menjulang meneduhi alun-alun kota, serupa payung raksasa.
Menilik kokohnya, tampaknya akarnya telah menancap jauh ke kedalaman bumi.
Batangnya pun tampak seperti lengan lelaki yang kuat dan penuh urat. Dahan dan
ranting berjabar serupa jari-jemari yang lentik. Dedaunnya lebar serupa
wajah-wajah yang tengah tersenyum dalam keabadian.
Pohon Hayat
karya Mashdar Zainal
Hal istimewa berdasarkan kutipan cerpen di atas adalah ....
A.
Tak ada yang tahu persis, kapan dan
bagaimana pohon itu tumbuh.
B.
Sewaktu nenek kecil, pohon itu sudah
menjulang meneduhi alun-alun kota, serupa payung raksasa.
C.
Kemisteriusan sebuah pohon yang
tumbuh di alun-alun kota.
D.
Pohon itu akarnya telah menancap
jauh ke kedalaman bumi.
E.
Pohon itu batangnya tampak seperti
lengan lelaki yang kuat dan penuh urat.
164.
Perhatikan kutipan cerita berikut !
Apalah
yang layak diceritakan dari kota yang murung dan hanya didiami orang-orang buta
dan kunang-kunang seperti aku ini? Aku, seperti ribuan kunang-kunang lain di
kota ini, hidup dalam kesunyian cahaya. Kami seperti menanggung beban masa
silam yang sampai kini tak pernah bisa kami pahami. Sebagai ruh, kunang-kunang
seperti kami, hidup abadi. Tapi apalah arti keabadian bila kami hidup dalam
kesunyian yang tak tertanggungkan seperti ini? Kami hidup untuk melupakan apa
yang telah terjadi pada kami. Aku sendiri selalu ingin melupakan ingatan buruk
itu. Ketika suatu malam, saat aku masih hidup sebagai manusia, berjalan pulang
seusai pesta dansa. Di kelokan jalanan gelap, beberapa orang bertopeng
menyergap dan meringkusnya. Aku tak sempat menjerit dan melawan ketika
kurasakan belati tepat menikam jantungku. Pada detik terakhir aku hanya sempat
merasakan kesakitan yang tak bisa aku lukiskan dengan kata-kata, tepat, saat
mereka mereka mencongkel mataku. Pada detik terakhir itulah, ruhku keluar dari
tubuh, dan menjelma kunang-kunang.
Requiem Kunang-Kunang
karya Agus Noor
Keistimewaan penggunaan bahasa pada kutipan cerpen di atas
adalah ....
A.
Penggunaaan majas yang kental.
B.
Adanya majas eufimisme dalam
kalimatnya.
C.
Kata-katanya memiliki makna halus.
D.
Penggunaan antonim secara
berlebihan.
E.
Penggunaan makna yang langsung.
165.
Perhatikan kutipan cerita berikut !
Terhenyak
aku kala menginjakkan kaki di kota ini, panasnya bagai neraka. Peluhpun tak
henti bercucuran di leherku. Dimana ini? Tanyaku dalam hati. Blok M… Blok M…
Ciputat…Ciputat… teriak kernet dengan kencangnya. Hingar… bising… tak ada yang
pelan kalau berbicara… tak seperti di kampungku, pikirku. Belum sempat aku
melangkah, seorang tiba-tiba menarik koper bawaanku dan berlari dengan
tergesa-gesa… heiii jeritku penuh kebingungan, mau dibawa kemana koperku?,
orang itu berlari tanpa menggubrisku..
Akhirnya
aku kejar dengan sekuat tenaga orang tersebut sampai dapat. Pak… berhenti…
teriakku, mau dibawa kemana koperku? Taksi katanya dengan keringat bercucuran
melintasi matanya. Kasian juga orang ini benakku…
Lebak Bulus
karya Hartanto Hadi
Hal menarik yang diperdebatkan berdasarkan kutipan cerpen di
atas adalah....
A.
Kekagetan tokoh pada tempat barunya.
B.
Perihal koper yang dibawa pergi.
C.
Panasnya tempat tokoh berada
D.
Peluh yang tak henti bercucuran.
E.
Rasa tidak percaya tokoh atas apa
yang dilihatnya.
166.
Perhatikan kutipan paragraph berikut
ini!
Sudah
beberapa hari Klemen menghilang. Tetangganya menyampaikan kadang ada orang
datang bertanya-tanya tentang Klemen—bukan, mereka bukan sesama penduduk di
negeri danau yang saling mengenal sejak dilahirkan. Perahu bolotu yang
digunakan Klemen juga masih di tempatnya, ketika beberapa malam lalu mendadak
terdengar deru perahu Johnson di kejauhan pada tengah malam. Penduduk yang
masih terjaga saling berpandangan. Mereka yang terbiasa menyendiri memang harus
menghadapi segala sesuatunya sendirian.
Mayat yang Mengambang di Danau karya Seno Gumira Ajidarma
Hal yang menarik dalam penggalan cerpen di atas berkenaan
dengan tokoh Klemen yaitu ....
A.
Adanya orang datang bertanya-tanya
tentang Klemen.
B.
Perahu bolotu yang digunakan Klemen
juga masih di tempatnya.
C.
Beberapa malam terdengar deru perahu
Johnson di kejauhan pada tengah malam.
D.
Penduduk yang masih terjaga saling
berpandangan.
E.
Sudah beberapa hari Klemen
menghilang.
167.
Perhatikan kutipan cerita berikut !
Selama
beberapa hari terakhir, sementara itu, semua gerakan baik di dalam negeri
maupun di luar negeri mendesak, agar Nirdawat segera disyahkan sebagai presiden
baru. Karena Nirdawat tidak bersedia, maka akhirnya, pada suatu hari yang
cerah, ketika suhu udara sejuk dan langit kebetulan sedang biru tanpa ditutupi
oleh awan, ribuan rakyat mengelilingi rumah Nirdawat, dan berteriak-teriak
dengan nada memohon, agar untuk kepentingan bangsa dan negara, Nirdawat
bersedia menjadi presiden.
Tangan-tangan Buntung
karya Budi Darma
Hal istimewa berkenaan dengan dunia politik berdasarkan
penggalan cerpen di atas adalah ....
A.
Politik sangat penting untuk
pemerintahan.
B.
Seseorang bisa didaulat oleh ribuan
rakyat untuk bersedia menjadi presiden.
C.
Gerakan dalam negeri memegang
peranan penting dalam pemilihan presiden.
D.
Gerakan luar negeri memegang peranan
penting dalam pemilihan
E.
Kita bisa memaksakan kehendak kepada
orang lain.
168.
Perhatikan kutipan cerita berikut!
Namun
belum selesai kekagumannya, tiba-tiba kejadian aneh terjadi, mesin lokomotif
kereta itu mendadak mati, tenaga menurun drastis, kereta pun berangsur-angsur
mengurangi kecepatan dan akhirnya berhenti tepat di tengah jembatan, tampak
dari barisan jendela, para penumpang di dalam gerbong terkejut, penasaran ada
apa, mengapa berhenti di tengah jembatan. Apakah kereta tertahan sinyal masuk
sebuah stasiun? Atau ada kejadian luar biasa di depan? Tapi kadang kita tak
butuh jawaban untuk sebuah kenangan yang magis, bukan? Kereta itu, barangkali
pernah memiliki kekasih pula, yaitu kereta lain yang selalu mengingatkannya
tentang senja di mana pun ia melaju, agar berhenti sebentar untuk mengingat
ucapan kekasihnya: ”Sabarlah, tunggu sampai senja selesai. Dan kau boleh tak
mencintaiku lagi setelah ini.”
Serayu, Sepanjang Angin Akan Berembus karya Sungging Raga
Hal mustahil yang menarik berdasarkan penggalan cerpen di
atas adalah....
A.
Kereta tiba-tiba berhenti tepat di
tengah jembatan tanpa sebab.
B.
Penumpang di dalam gerbong terkejut
mengapa kereta berhenti di tengah jembatan.
C.
Penumpang yang penasaran mengapa
kereta berhenti di tengah jembatan.
D.
Kita tak butuh jawaban untuk sebuah
kenangan yang magis.
E.
Kereta itu, barangkali pernah
memiliki kekasih pula.
169.
Perhatikan kutipan paragraph cerita
berikut !
(1) Entah
darimana asalnya, tiada seorang warga pun yang tahu. (2) Tiba-tiba saja datang
ke kampung kami dengan pakaian tampak lusuh. (3) Kami sempat menganggap dia
adalah pengemis yang diutus kitab suci. (4) Dia bertubuh jangkung tetapi
terkesan membungkuk, barangkali karena usia. (5) Peci melingkar di kepala. (6)
Jenggot lebat mengitari wajah. (7) Tanpa mengenakan kacamata, membuat matanya
yang hampa terlihat lebih suram, dia menawarkan pijatan dari rumah ke rumah.
(8) Kami melihat mata yang bagai selalu ingin memejam, hanya selapis putih yang
terlihat.
Tukang Pijat Keliling
karya Sulung Pemanggih
Daya tarik tokoh digambarkan melalui beberapa hal, yaitu ….
A.
dialog tokoh
B.
dialog antartokoh
C.
tata bahasa tokoh
D.
penjelasan pengarang
E.
fisik dan perilaku tokoh
170.
Perhatikan kutipan paragraph cerita
berikut !
Aku
berangkat ke kotamu pagi ini dengan kereta paling awal, diantar hawa dingin dan
kabut bulan Maret yang menusuk tulang. Mungkin kau tak mengira bertahun-tahun
setelah kita tak lagi menghabiskan waktu bersama aku selalu melakukan perbuatan
tolol ini: mencarimu di kota yang tak lagi kau tinggali.
Renjana karya
Dwicipta
Hal istimewa yang dilakukan tokoh menurut cuplikan cerpen di
atas adalah ....
A.
Sang tokoh berangkat ke kota pagi
ini dengan kereta paling awal.
B.
Sang tokoh berangkat ke kota diantar
hawa dingin dan kabut bulan Maret yang menusuk tulang.
C.
Sang tokoh tak mengira
bertahun-tahun tak lagi menghabiskan waktu bersama.
D.
Sang tokoh selalu melakukan
perbuatan tolol yaitu mencari di kota yang tak lagi ditinggali orang yang
dicarinya.
E.
Sang tokoh tidak ada pekerjaan lagi
selain mencari orang yang dicarinya.
B. Mengembangkan Makna (Isi dan Nilai) Hikayat
171.
Perhatikan paragraph berikut !
Alkisah Zainab memiliki rupa yang
terlalu elok dan telah lama ditinggal Khojan Maimun. Suatu hari lewatlah anak
Raja Ajam berkuda dan melihat rupa Bibi Zainab. Berkencanlah mereka lewat
seorang perempuan tua. Suatu malam pamitlah Bibi Zainab pada burung tiung
hendak bertemu anak raja. Bibi Zainab dinasehati bahwa perbuatannya melanggar
aturan Allah swt. Namun, burung itu malah disentakkan dan dihempaskan sampai
mati.
Nilai kehidupan yang nampak pada kutipan hikayat Khojan
Maimun ialah nilai ....
A.
agama
B.
sosial
C.
budaya
D.
moral
E.
politik
172.
Perhatikan paragraf berikut!
Para pengawal mengawal iring-iringan
barang, orang, dan hewan. Mereka bergerak terus hingga sampai di sebuah tanah
lapang berpasir. Bebatuan diletakkan teratur di tempatnya. Pemandangan ini
sangat menarik. Lalu bertanyalah sang anak pada bapanya. Si bapa menerangkan
bahwa dibalik batu ada sebuah kehidupan. Masing-masing batu sedang menindih
biji pohon ara.
Nilai budaya yang nampak pada kutipan hikayat Batu dan Pohon
Ara ialah ....
A.
Anak - anak harus diajarkan adat
istiadat daerahnya agar mengerti.
B.
upacara penyambutan kehidupan
C.
pemandangan upacara adat
D.
melestarikan adat kebiasaan di
daerahnya agar tidak hilang dimakan waktu
E.
keingintahuan seorang anak akan
sesuatu yang tidak dia mengerti
173.
Perhatikan paragraf berikut!
Begitu bencinya Paduka Liku terhadap Galuh Cendera Kirana
serta Paduka Nata. Dia mengira apabila makanan mereka diberi racun kelak
putrinya Galuh Ajeng yang akan ditunangkan dengan Raden Inu. Dan dia dapat
menggantikan posisi Raja Liku.
Nilai agama yang dapat kita ambil dari kutipan hikayat di
atas ialah ....
A.
Janganlah menghalalkan segala cara
untuk mewujudkan keinginan kita.
B.
Meracuni makanannya adalah cara untuk
menghancurkan musuh kita.
C.
Hendaklah kita saling rukun
antartetangga.
D.
Kehidupan istana penuh balas dendam.
E.
Cinta segitiga selalu terjadi di
lingkungan kerajaan.
174.
Perhatikan kalimat berikut!
(1) Raja yang kejam itu meminta mentrinya menyerahkan anak
gadisnya untuk diperistri.
(2) Sang mentri sangat bersedih
sebab semua wanita di negeri itu sudah habis dibunuh sang raja karena dia mengira
semua wanita berhati busuk.
(3) Melihat kesedihan ayahnya putri Syahrazat pun menghibur
dan mengatakan bahwa dia siap menjadi istri paduka raja.
(4) Ayahnya dilarang bersedih karena
putri Syahrazat sudah memiliki cara untuk menaklukkan sang raja.
Nilai moral dan budaya nampak pada kutipan nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (4) dan (2)
D. (3) dan (4)
E. (3) dan (1)
175.
Perhatikan paragraf berikut !
Raden Budog segera menunggang kuda kesayangannya,
ditunggangnya menuju arah utara. Di pinggangnya terselip golok panjang. Dia
terlihat gagah dan perkasa. Dibahunya terselempang tas anyaman dari kulit terep
berisi persediaan makanan Sementara itu anjing kesayangannya berjalan di depan,
mengendus-endus mencari jalan bagi tuannya. Bila ada bahaya mengintai segeralah
ia menggonggong.
Nilai budaya yang nampak pada kutipan hikayat di atas ialah
....
A.
Berburu ditemani anjing buruan.
B.
Kebiasaan masyarakat bepergian
dengan menunggang kuda sambil membawa anjing buruan.
C.
Bepergian sambil menunggang kuda.
D.
Bepergian membawa bekal makanan.
E.
Bepergian membawa senjata untuk
menjaga diri.
176.
Perhatikan pargraf berikut !
Karena dituduh membunuh Mambang Molek dalam peristiwa adu
ayam Malin Deman ditangkap dan dihadapkan raja untuk di hukum. Rakyat tahu
bahwa Moleklah yang memulai pertarungan itu. Tapi malin Deman tetap dihukum.
Ketika sedang menjadi pesakitan, dia berjumpa istrinya Putri Bungsu. Putri
Bungsu pun memohon kepada ayahnya untuk membebaskan Malin Deman karena dia
adalah suaminya dan tidak bersalah. Malin pun dibebaskan dan raja menggelar
acara pesta sebagai simbol merestui hubungan mereka.
Nilai agama yang nampak pada kutipan hikayat di atas ialah
....
A.
Janganlah melawan aturan kerajaan.
B.
Kesetiaan istri terhadap suami.
C.
Jagalah persaudaraan jangan
bertengkar.
D.
Kebenaran pasti akan terungkap pada
waktunya.
E.
Pernikahan yang telah direstui orang
tua.
177.
Perhatikan paragraf berikut!
Saking takutnya Datuk Bendaharapun bersembunyi di dalam
gentong. Ketika raja dan para menteri datang untuk melamar Syarifah dengan agak
memaksa sehingga terjadi keributan, Datuk Bendahara diam-diam mengeluarkan
tangannya untuk mengambil buah-buahan. Namun malah meraih tangan Tumenggung.
Terperanjatlah dan berteriaklah Tumenggung. Akhirnya rahasia raja, Tumenggung,
dan Bendahara pun terkuak.
Nilai yang nampak pada kutipan hikayat di atas ialah .....
A.
agama dan sosial
B.
sosial dan budaya
C.
budaya dan moral
D.
moral dan agama
E.
politik dan moral
178.
Perhatikan paragraf berikt !
Sang raja sangat bersyukur karena berkat Hang Tuah akhirnya
para perampok berhasil dikalahkan. Hal ini membuat iri Tumenggung. Ia pun
berdiskusi dengan pegawai yang lain untuk menghadap sang raja. Maka ketika
sampai pada raja Tumenggung dan pegawai-pegawainya datang berlutut menyembah
raja.
Nilai budaya yang nampak pada kutipan hikayat di atas ialah
....
A.
Perasaan iri hati seseorang atas
keberhasilan orang lain.
B.
Rakyat yang melindungi rajanya.
C.
Rakyat yang patuh pada perintah
raja.
D.
Negeri yang sedang ada
pemberontaknya.
E.
Kebiasaan mendiskusikan masalah
sebelum mengambil keputusan.
179.
Perhatikan paragraf berikut !
Maharaja Indera Angkasa segera mencari ahli nujum untuk
mengetahui apakah pertunangan putra-putrinya baik. Atas bujukan jahat dari raja
Antah Berantah, para ahli nujum mengatakan bahwa Marakarmah dan Nila Kesuma itu
kelak hanyalah akan mendatangkan celaka saja bagi orangtuanya, maka mereka
harus diusir dari kerajaan. Dengan berat hati diusirkan mereka oleh raja.
Nilai agama yang nampak mengajarkan kepada kita ....
A.
Tidak menyayangi anak secara
berlebihan.
B.
Tidak mempercayai ramalan orang,
Allahnya yang menentukan segalanya.
C.
Hati-hati karena teman bisa jadi
lawan.
D.
Jangan percaya omongan sembarang
orang.
E.
Orang tua kita harus meretui
pernikahan anaknya.
180.
Perhatikan kalimat berikut !
(1) Alkisah ada saudagar di negara Ajam.Khojan Mubarok,
terlalu amat kaya.
(2) Akan tetapi ia tiada beranak.
(3) Ia pun berdoa kepada Tuhan, maka beranaklah istrinya.
(4) Seorang anak laki-laki yang di beri nama Khojan Maimun.
(5) Setelah umurnya lima tahun, di
serahkan untuk mengaji kepada banyak guru sampai berumur lima belas tahun
Nilai agama yang tersurat nampak pada nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (3) dan (5)
C. Membandingkan Nilai dan Kebahasaan Hikayat dengan Cerpen
181.
Perhatikan penggalan cerpen berikut
ini!
Para tamu sudah mulai memenuhi ruangan. Sementara Pak Antoni
terus melirik jam di tangannya. Wajahnya tampak gelisah. Sesekali matanya menyapu
ke seluruh penjuru ruangan. Beberapa kali dia mengecek handphone-nya.
Berharap di layar ada pesan balasan. Namun, yang ditunggunya tak kunjung
datang. Robi, anak semata wayangnya, ternyata benar-benar tidak datang seperti
yang telah diduganya.
“Pah,
semuanya sudah hadir, kenapa tidak dimulai sekarang saja?” bisik Bu Miranda,
istri baru Pak Antoni yang baru dinikahi satu bulan lalu.
(“Menunggu”, oleh Elfarizi)
Konflik dalam cerpen tersebut adalah ….
A.
Pak Antoni menikahi istri baru.
B.
Acara tidak dimulai dalam waktu yang
lama.
C.
Pak Antoni gelisah karena anaknya
tak kunjung datang.
D.
Bu Miranda meminta acara segera
dimulai.
E.
Tidak ada pesan masuk di handphone
Pak Antoni.
182.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Badrudin diam memaku di sudut jalan.
Dipegangnya amplop di tangannya dengan erat. Dia terus memandangi amplop dengan
wajah penuh kebingungan. Terbayang-bayang dalam benaknya, Sutinah menunggu di
ujung pintu dengan tatapan tajam. Istrinya yang telah dinikahi dua puluh tahun
lalu itu pasti berharap Badrudin dengan amplop yang berisi tebal. Padahal,
amplop yang berisi upah pemberian Haji Diman itu sangat jauh panggang dari api.
Semua akibat bulan lalu, Badrudin berutang taruhan judi pada Samin.
(“Amplop”, Elfarizi)
Dalam kutipan tersebut, konflik terjadi antara ….
A.
Badrudin dengan dirinya sendiri
B.
Badrudin dengan Sutinah
C.
Badrudin dengan Haji Diman
D.
Badrudin dengan Samin
E.
Sutinah dengan Haji Diman
183.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Aya diam tak bergeming. Ia duduk mematung di sudut. Ibu perlahan mendekati.
“Ada apa, Nak? Bertengkar dengan Masmu?” tanya ibu lembut.
Aya tak menjawab. Seketika matanya sembap dan memerah. Ibu lalu memelukanya lembut.
“Mas Pram, Bu. Mas Pram marah-marah terus,” ujar Aya dengan terisak tiba-tiba.
Tidak berapa lama, Mas Pram datang mendekat. Lalu, ia mengulurkan tangannya ke hadapan Aya.
“Ayo, Bun. Jangan menangis depan Ibu,” katanya datar.
“Biar. Kamu jahat, Mas! Sekarang sedikit-sedikit marah!” ujar Aya dengan nada meninggi.
“Sudah sudah. Kalian sudah dewasa. Ayo selesaikan masalah kalian dengan bijak,” tegur ibu kemudian.
Aya diam tak bergeming. Ia duduk mematung di sudut. Ibu perlahan mendekati.
“Ada apa, Nak? Bertengkar dengan Masmu?” tanya ibu lembut.
Aya tak menjawab. Seketika matanya sembap dan memerah. Ibu lalu memelukanya lembut.
“Mas Pram, Bu. Mas Pram marah-marah terus,” ujar Aya dengan terisak tiba-tiba.
Tidak berapa lama, Mas Pram datang mendekat. Lalu, ia mengulurkan tangannya ke hadapan Aya.
“Ayo, Bun. Jangan menangis depan Ibu,” katanya datar.
“Biar. Kamu jahat, Mas! Sekarang sedikit-sedikit marah!” ujar Aya dengan nada meninggi.
“Sudah sudah. Kalian sudah dewasa. Ayo selesaikan masalah kalian dengan bijak,” tegur ibu kemudian.
(“Konflik”, Elfarizi)
Pemicu konflik pada kutipan cerpen di atas adalah ….
A.
Aya mengadu pada Ibu
B.
Mas Pram marah-marah pada Aya
C.
Aya menangis pada Ibu
D.
Ibu menasihati Aya dan Mas Pram
E.
Mas Pram meminta Aya jangan menangis
184.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
“Hei,” sambar Evi tiba-tiba.
Dianita terkejut dengan wajah tampak sebal.
“Ke mana aja, sih, aku cari baru ketemu?” tanya Evi.
Dianita tetap mematung dengan muka ditekuk.
“Dih, manyun aja. Ada apa, Di?” tanya Evi.
“Tau, ah. Semua orang udah gak peduli lagi sekarang,” kata Dianita ketus.
“Loh, maksudnya?” tanya Evi.
“Semua orang kini mentingin diri sendiri,” kata Dianita melanjutkan.
“Maksudnya apa, sih, Di? Aku datang ke sini nyari kamu terus kamu bilang gak mentingin kamu?” tanya Evi dengan wajah berubah ketus.
“Kamu lupa, kan, ini tanggal berapa, sekarang hari apa? Katanya teman, tapi semua gak ada satu pun yang ingat ulang tahunku!” kata Dianita.
“Hei,” sambar Evi tiba-tiba.
Dianita terkejut dengan wajah tampak sebal.
“Ke mana aja, sih, aku cari baru ketemu?” tanya Evi.
Dianita tetap mematung dengan muka ditekuk.
“Dih, manyun aja. Ada apa, Di?” tanya Evi.
“Tau, ah. Semua orang udah gak peduli lagi sekarang,” kata Dianita ketus.
“Loh, maksudnya?” tanya Evi.
“Semua orang kini mentingin diri sendiri,” kata Dianita melanjutkan.
“Maksudnya apa, sih, Di? Aku datang ke sini nyari kamu terus kamu bilang gak mentingin kamu?” tanya Evi dengan wajah berubah ketus.
“Kamu lupa, kan, ini tanggal berapa, sekarang hari apa? Katanya teman, tapi semua gak ada satu pun yang ingat ulang tahunku!” kata Dianita.
(“Ulang Tahun”, Elfarizi)
Konflik pada kutipan cerpen di atas adalah …..
A.
Dianita menuduh semua teman tidak
peduli.
B.
Evi lupa dengan hari ulang tahun
Dianita.
C.
Dianita bersembunyi dari
teman-temannya.
D.
Evi mengejutkan Dianita.
E.
Dianita mengingatkan Evi akan hari
ulang tahunnya.
185.
Perhatikan kutipan cerpen berikut
ini!
Sudah beberapa hari, Mak tidak mau makan. Badannya semakin
kering. Bahkan untuk duduk saja, tubuhnya mulai rapuh tak bertenaga. Perlahan,
aku bujuk Mak untuk mau barang sesuap mengunyah bubur yang kusiapkan. Tapi, Mak
hanya memalingkan muka. Dari sorot matanya ada kerinduan yang dalam pada Ning.
Mungkin, dalam hatinya, Mak sangat ingin marah padaku yang tidak bisa menjaga
Ning.
(“Ningku”, Elfarizi)
Konflik pada kutipan cerpen di atas adalah ….
A.
Mak tidak mau makan sama sekali
B.
Mak sangat rindu pada Ning
C.
“Aku” menduga Mak sangat marah
D.
“Aku” tidak bisa menjaga Ning
E.
“Aku” membujuk Mak untuk makan
186.
Perhatikan kutipan cerpen di bawah
ini!
Dianita tetap mematung dengan muka ditekuk.
“Dih, manyun aja. Ada apa, Di?” tanya Evi.
“Tau ah. Semua orang udah gak peduli lagi sekarang,” kata Dianita ketus.
“Loh, maksudnya?” tanya Evi.
“Semua orang kini mentingin diri sendiri,” kata Dianita melanjutkan.
“Maksudnya apa sih, Di? Aku datang ke sini nyari kamu terus kamu bilang gak mentingin kamu?” tanya Evi dengan wajah berubah ketus.
“Kamu lupa kan, ini tanggal berapa, sekarang hari apa? Katanya teman, tapi semua gak ada satu pun yang ingat ulang tahunku!” kata Dianita.
“Oh, kamu mau aku ngucapin ulang tahun? Oke, gak begitu juga caranya. Kayak anak kecil,” ketus Evi tambah marah.
Kemudian Evi pun pergi meninggalkan Dianita. Sedangkan Dianita tampak semakin kesal dan hampir menitikan air mata.
“Selamat ulang tahun!!!” seru banyak suara di belakangnya.
Dianita membalikkan badan dan melihat banyak temannya sedang menghampiri dengan membawa balon dan kue ulang tahun lengkap dengan lilinnya. Evi tampak sumringah sembari menepuk-nepuk tangan. Air mata Dianita pun pecah tak tertahan.
Dianita tetap mematung dengan muka ditekuk.
“Dih, manyun aja. Ada apa, Di?” tanya Evi.
“Tau ah. Semua orang udah gak peduli lagi sekarang,” kata Dianita ketus.
“Loh, maksudnya?” tanya Evi.
“Semua orang kini mentingin diri sendiri,” kata Dianita melanjutkan.
“Maksudnya apa sih, Di? Aku datang ke sini nyari kamu terus kamu bilang gak mentingin kamu?” tanya Evi dengan wajah berubah ketus.
“Kamu lupa kan, ini tanggal berapa, sekarang hari apa? Katanya teman, tapi semua gak ada satu pun yang ingat ulang tahunku!” kata Dianita.
“Oh, kamu mau aku ngucapin ulang tahun? Oke, gak begitu juga caranya. Kayak anak kecil,” ketus Evi tambah marah.
Kemudian Evi pun pergi meninggalkan Dianita. Sedangkan Dianita tampak semakin kesal dan hampir menitikan air mata.
“Selamat ulang tahun!!!” seru banyak suara di belakangnya.
Dianita membalikkan badan dan melihat banyak temannya sedang menghampiri dengan membawa balon dan kue ulang tahun lengkap dengan lilinnya. Evi tampak sumringah sembari menepuk-nepuk tangan. Air mata Dianita pun pecah tak tertahan.
(“Ulang Tahun”, Elfarizi)
Klimaks pada kutipan cerpen di atas adalah ….
A.
Evi meninggalkan Dianita sehingga
Dianita semakin kesal.
B.
Evi marah karena menganggap Dianita
seperti anak kecil.
C.
Evi tampak sumringah saat mengucapkan
ulang tahun.
D.
Teman-teman Dianita membawa kejutan.
E.
Dianita kesal karena teman-temannya
lupa ulang tahunnya.
187.
Perhatikan kutipan cerpen di bawah
ini!
Dianita tetap mematung dengan muka ditekuk.
“Dih, manyun aja. Ada apa, Di?” tanya Evi.
“Tau ah. Semua orang udah gak peduli lagi sekarang,” kata Dianita ketus.
“Loh, maksudnya?” tanya Evi.
“Semua orang kini mentingin diri sendiri,” kata Dianita melanjutkan.
“Maksudnya apa sih, Di? Aku datang ke sini nyari kamu terus kamu bilang gak mentingin kamu?” tanya Evi dengan wajah berubah ketus.
“Kamu lupa kan, ini tanggal berapa, sekarang hari apa? Katanya teman, tapi semua gak ada satu pun yang ingat ulang tahunku!” kata Dianita.
“Oh, kamu mau aku ngucapin ulang tahun? Oke, gak begitu juga caranya. Kayak anak kecil,” ketus Evi tambah marah.
Kemudian Evi pun pergi meninggalkan Dianita. Sedangkan Dianita tampak semakin kesal dan hampir menitikan air mata.
“Selamat ulang tahun!!!” seru banyak suara di belakangnya.
Dianita membalikkan badan dan melihat banyak temannya sedang menghampiri dengan membawa balon dan kue ulang tahun lengkap dengan lilinnya. Evi tampak sumringah sembari menepuk-nepuk tangan. Air mata Dianita pun pecah tak tertahan.
Dianita tetap mematung dengan muka ditekuk.
“Dih, manyun aja. Ada apa, Di?” tanya Evi.
“Tau ah. Semua orang udah gak peduli lagi sekarang,” kata Dianita ketus.
“Loh, maksudnya?” tanya Evi.
“Semua orang kini mentingin diri sendiri,” kata Dianita melanjutkan.
“Maksudnya apa sih, Di? Aku datang ke sini nyari kamu terus kamu bilang gak mentingin kamu?” tanya Evi dengan wajah berubah ketus.
“Kamu lupa kan, ini tanggal berapa, sekarang hari apa? Katanya teman, tapi semua gak ada satu pun yang ingat ulang tahunku!” kata Dianita.
“Oh, kamu mau aku ngucapin ulang tahun? Oke, gak begitu juga caranya. Kayak anak kecil,” ketus Evi tambah marah.
Kemudian Evi pun pergi meninggalkan Dianita. Sedangkan Dianita tampak semakin kesal dan hampir menitikan air mata.
“Selamat ulang tahun!!!” seru banyak suara di belakangnya.
Dianita membalikkan badan dan melihat banyak temannya sedang menghampiri dengan membawa balon dan kue ulang tahun lengkap dengan lilinnya. Evi tampak sumringah sembari menepuk-nepuk tangan. Air mata Dianita pun pecah tak tertahan.
(“Ulang Tahun”, Elfarizi)
Resolusi pada kutipan cerpen di atas adalah ….
A.
Dianita marah karena semua temannya
tidak peduli.
B.
Evi marah karena sikap Dianita
seperti anak kecil.
C.
Evi meninggalkan Dianita karena
dianggap tidak peduli.
D.
Teman-teman Dianita datang membawa
kejutan.
E.
Evi tampak sumringah saat
mengucapkan ulang tahun.
188.
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
(1) Doni terus berusaha menelepon Agung. Tapi di seberang
sana, Agung tak kunjung mengangkat teleponnya. Berkali-kali dicoba tetap sama.
Pesan pun tak dibalas sama sekali. Doni menahan kesal sambil terus menguasai
diri. Dia hanya berniat menyelesaikan masalah, tapi Agung tak juga menunjukkan
itikad baik.
(2) Juni sudah berakhir. Tapi, harapan Linda belum juga
terwujud. Dulu, bapak selalu bilang bahwa Juni adalah bulan yang indah untuk
melihat Linda bergaun pengantin. Sayang, Bapak sudah tiada. Linda pun merasa
tak ada lagi yang membuatnya mencintai Juni. Kini, hidup tetap berjalan seperti
biasa. Pencarian pun bertahan sepanjang masa.
(3) Ayah menggedor-gedor pintu dengan keras. “Gista! Gista!”
teriak ayah dari balik kamar. Gista tak menyahut sama sekali. Dia malah
berusaha membuka teralis jendelanya. Sementara ayah terus menggedor disertai
suara tangis ibu yang samar-samar.
(4) Sudah sekian malam, tidurku selalu gelisah. Sulit
rasanya memejamkan mata walau barang sejenak. Pikiran selalu melayang-layang
bak terbang di angkasa raya. Mencari tahu jawaban pasti. Menebak-nebak, akankah
Hayati menerima pinanganku nanti?
(5) Kulemparkan fotonya jauh-jauh. Tak mau lagi aku melihatnya.
Semua tentangnya aku singkirkan. Semua harus kukubur dalam-dalam. Benar kata
pujangga, obat patah hati adalah hati yang baru. Maka, aku tak mau
berlarut-larut dalam rasa harap yang tak berujung ini. Aku harus kuat
menghadapi hari esok yang lebih baik.
Kutipan cerpen yang menunjukkan konflik fisik terdapat pada
paragraf ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
189.
Perhatikan kutipan cerpen berikut
ini!
Tok
tok tok. “Mbah!” seru Warjiman lantang.
Bukannya tidak santun, tapi memanggil Mbah Tejo dan Mbah Marti memang harus
dengan suara keras. Tapi tak ada juga yang menyahut.
Warjiman
sedikit mendorong pintu kayu yang bawahnya sudah hampir habis digerogoti rayap.
Kreeek. Terdengar suara pintu mulai terbuka. Kepalanya melongok bagian
dalam gubug.
“Astagfirullah!”
Warjiman kaget. Ia mendapati Mbah Tejo bersila menghadap seseorang yang
tertidur tertutup kain samping. Ia hanya melihat Mbah Tejo memunggunginya.
“Mbah
….,” lirih Warjiman. Tapi tak ada jawab
Warjiman
mencoba masuk dan mendekati. Hingga akhirnya ia mendapati seseorang dengan
tubuh tertutupi kain samping telentang di hadapan Mbah Tejo yang duduk bersila
tanpa gerak”
“Innaalillaahi,”
Warjiman tak bisa berkata-kata. Sambil berdiri dia hanya terkejut melihat Mbah
Tejo yang menghadapi jenazah istrinya sendiri.
("Kubur", ElFarizi)
Pemicu konflik pada kutipan cerpen di atas adalah ….
A.
Mbah Tejo duduk tak bergerak di
hadapan jenazah istrinya.
B.
Mbah Tejo dan Mbah Marti tidak
menjawab sahutan Warjiman.
C.
Warjiman kaget saat melihat jenazah
Mbah Marti.
D.
Warjiman memanggil Mbah Tejo dengan
keras.
E.
Warjiman masuk ke rumah Mbah Tejo
diam-diam.
190.
Perhatikan kutipan cerpen di bawah
ini!
“Aku tidak tahu siapa yang harus disalahkan,” ujar Nanda.
“Sudahlah, aku tidak bermaksud mencari siapa yang perlu disalahkan,” sela Toni.
“Tapi, aku telah melakukan semua pekerjaan tersebut sesusi posisi aku sebagai penanggung jawab acara, di luar itu …,” bela Nanda terpotong.
“Baik, aku akui aku salah. Seharusnya sebagai penanggung jawab keamanan, aku yang harus bertanggung jawab. Tidak perlu menyalahkan Nanda,” tiba-tiba Agus bersuara.
“Sudah! Sekali lagi aku katakan, tidak ada yang perlu menyalahkan dan disalahkan. Kita semua akan bertanggung jawab atas insiden tadi. Jangan sampai kejadian itu terulang lagi. Memalukan dan mencoreng nama sekolah saja!” kata Toni dengan nada keras.
“Aku tidak tahu siapa yang harus disalahkan,” ujar Nanda.
“Sudahlah, aku tidak bermaksud mencari siapa yang perlu disalahkan,” sela Toni.
“Tapi, aku telah melakukan semua pekerjaan tersebut sesusi posisi aku sebagai penanggung jawab acara, di luar itu …,” bela Nanda terpotong.
“Baik, aku akui aku salah. Seharusnya sebagai penanggung jawab keamanan, aku yang harus bertanggung jawab. Tidak perlu menyalahkan Nanda,” tiba-tiba Agus bersuara.
“Sudah! Sekali lagi aku katakan, tidak ada yang perlu menyalahkan dan disalahkan. Kita semua akan bertanggung jawab atas insiden tadi. Jangan sampai kejadian itu terulang lagi. Memalukan dan mencoreng nama sekolah saja!” kata Toni dengan nada keras.
Resolusi pada kutipan cerpen di atas adalah ….
A.
Agus menyatakan dia yang harus
bertanggung jawab.
B.
Nanda memastikan semua telah
dilakukan sesuai posisinya.
C.
Nanda tidak mengetahui siapa yang
harus disalahkan.
D.
Toni meminta semua pihak bertanggung
jawab.
E.
Toni meminta Agus tidak menyalahkan
diri sendiri.
191.
Perhatikan kutipan hikayat berikut !
Hatta , suatu ketika si ibu, tubuhnya mulai lemah karena
kesedihan yang sangat dan dimakan usia karena si bapak yang meninggal dunia.
duka keluarga bertambah-tambah. si ibu hanya menangis saja kerjanya. Anaknya,
Cabe Rawit, tak tahan melihat keadaan orang tuanya. dia pun meminta izin si ibu
untuk bekerja ke pasar. Alhasil, si ibu pun mengizinkan. berangkatlah Cabe
Rawit bekerja ke pasar. Baru sampai di perempatan jalan lewatlah seorang
saudagar beras dengan sepedanya hampir melindas si Cabe Rawit.
“Hati-hati pedagang beras, kalau sepedamu melindas tubuhku yang kecil bertambah sedihlah nanti ibuku.”
“Hati-hati pedagang beras, kalau sepedamu melindas tubuhku yang kecil bertambah sedihlah nanti ibuku.”
Seketika berhentilah pedagang karena terkejut. Ia pun
mencari asal suara tersebut sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. Karena tak
menemukan sesosok tubuh manusia, Ia pun lari pontang panting ketakutan.
Karakteristik sastra melayu klasik nampak pada kutipan
hikayat di atas karena ….
A.
disampaikan dari mulut ke mulut
B.
istana sentris
C.
statis
D.
tidak berangka tahun
E.
bersifat pralogis
192.
Perhatikan kutipan hikayat berikut !
Karena sumpah Batara Indera, seorang raja keinderaan beserta
permaisurinya dibuang dari keinderaan sehingga sengsara hidupnya. Itulah
sebabnya kemudian ia dikenal sebagai si Miskin.
Ciri sastra melayu klasik yang menonjol pada kutipan hikayat
di atas ialah ....
A.
khayal dan lisan
B.
istanasentris dan lisan
C.
istana sentris dan khayal
D.
prologis dan lisan
E.
klise dan lisan
193.
Perhatikan kutipan hikayat berikut !
Diceritakan Sri Rama dan Laksamana sedang kebingungan
mencari Sita Dewi di hutan. Tiba-tiba bertemulah dengan seekor burung jantan
dan empat ekor burung betina. Bertanyalah Sri Rama pada burung, apakah melihat
istrinya Sita? Namun burung jantan malah mencemooh kalau Sri Rama tak bisa
menjadi suami yang baik karena tidak bisa menjaga istrinya yang hanya satu.
Tidak seperti dia yang memiliki empat istri namun bisa menjaga dengan baik.
Tersinggunglah Sri Rama. Seketika itu dia memohon kepada Dewata Mulia Raya agar
membutakan mata burung tersebut. Seketika butalah mata burung itu hingga tak
dapat melihat keempat istrinya lagi.
Ketidaklogisan sastra melayu klasik di atas terdapat pada
....
A. Seekor burung memiliki empat istri.
B. Seekor burung berbicara dan mengejek manusia.
C. Seorang suami mencari istrinya di tengah hutan.
D. Seekor burung matanya buta.
E. Seorang raja tidak memiliki pengawal.
194.
Perhatikan kutipan hikayat berikut !
Kata sahibul hikayat, maka tersebutlah perkataan Sang Nila
Utama tinggal di Bitan beristrikan Wan Seri Beni. Anak Raja Bitan terlalu amat
berkasih-kasihan. Hatta beberapa lamanya, pada suatu hari, Sang Nila Utama
hendak pergi beramai-ramaian ke Tanjung Bemban, hendak membawa perempun
Baginda. Maka Baginda pun bermohon kepada Bunda Baginda, permaisuri Iskandar
Syah.
Karakteristik hikayat yang menonjol terlihat pada ....
A.
menggunakan bahasa klise
B.
bersifat pralogis
C.
menceritakan kehidupan kerajaan
D.
karakteristik bahasa melayu
E.
bersifat statis
195.
Perhatikan kutipan hikayat berikut !
Alkisah Datu Mabrur tengah khusuk bersamadi namun samadinya
terusik oleh ulah Ikan Todak.
“Hai ikan siapa kamu dan apa maksudmu mengganggu samadiku?”
“Hai ikan siapa kamu dan apa maksudmu mengganggu samadiku?”
“Ketahuilah wahai manusia kami terusik samadimu karena
lautan bergelora karenanya. Sebelum aku menyerangmu tadi aku sudah berjanji
kalau aku kalah maka aku dan rakyatku akan memetuhi segala perintahmu.”
Karakteristik hikayat yang nampak pada penokohan di atas
ialah ....
A.
Raja ikan yang memiliki rakyat yang
taat.
B.
Suatu kerajaan dipimpin oleh seekor
ikan.
C.
Seekor raja ikan yang bertarung
dengan manusia.
D.
Seekor ikan yang menepati janji.
E.
Seekor ikan yang memiliki istana di
laut.
196.
Perhatikan kutipan hikayat berikut !
Disebutlah seorang raja yang bijaksana memiliki sepuluh
orang puteri yang cantik-cantik. Hanyalah satu kekurangannya terlalu sibuk
sehingga tidak mampu mendidik anak-anaknya. Istrinya sudah meninggal ketika
melahirkan anaknya yang bungsu. Puteri-puteri Raja menjadi manja dan nakal.
Mereka hanya senang bermain dan tidak mau sedikitpun membantu ayahnya. Mereka
bernama Puteri Jambon, Puteri Jingga, Puteri Nila, Puteri Hijau,
Puteri Kelabu, Puteri Oranye, Puteri Merah Merona dan Puteri
Kuning.
Ciri-ciri sastra melayu klasik yang nampak pada kutipan
hikayat di atas ialah ....
A.
Raja memiliki anak dengan gelar
putri.
B.
Putri raja senang bermain.
C.
Istri raja meninggal sehingga
anak-anak diasuh oleh inang.
D.
Nama-nama putri identik dengan nama
bunga.
E.
Raja yang terlalu sibuk.
197.
Perhatikan kutipan hikayat berikut !
Hatta maka berapa lamanya Masyhudulhakk pun besarlah.
Bertambah-tambah cerdiknya dan akalnya itu. Maka pada suatu hari adalah dua
orang laki-istri berjalan. Maka sampailah ia kepada suatu sungai. Maka
dicaharinya perahu hendak menyeberang, tiada dapat perahu itu. Maka ditantinya
kalau-kalau ada orang lalu berperahu. Itu pun tiada juga ada lalu perahu orang.
Maka ia pun berhentilah di tebing sungai itu dengan istrinya. Sebermula adapun
istri orang itu terlalu baik parasnya. Syahdan maka akan suami perempuan itu
sudah tua, lagi bungkuk belakangnya.
Kutipan hikayat di atas merupakan prosa melayu klasik
terlihat dari struktur ….
A.
tema cerita
B.
latar
C.
bahasa
D.
alur
E.
nama tokoh
198.
Perhatikan kutipan hikayat berikut !
(1) Putri Raja yang amat hormat dan ta’lim kepada
orangtuanya.
(2) Tersebutlah sebuah kerajaan dipimpin oleh Baginda Raja
Nata yang memiliki anak Galuh
Cendera Kirana.
(3) Maka sampailah berita ini pada telinga Galuh Ajeng.
(4) Hatta tersebutlah sang putri telah bertunangan dengan
Raden Inu.
(5) Galuh Ajeng sangat teriris hatinya.
(6) Melihat kelakuan anaknya pilulah hati Paduka Liku yang
tak lain ayah Galuh Ajeng.
Karakteristik hikayat pada paragraf di atas dominan pada
unsur bahasa bila susunannya ….
A. (4) (3), (1), (2), (6), (5)
B. (4), (3), (2), (1) (5), (6)
C. (1), (2), (3), (4), (5), (6)
D. (2), (4), (1), (3), (6),(5)
E. (2), (1), (4), (3), (5), (6)
199.
Perhatikan kutipan hikayat berikut !
Hatta dengan demikian, maka banyak saudagar yang hilang
hartanya kecurian. Maka sekalian sudagar itu pun datanglah mengahadap raja,
maka kata temenggung, “sehari-hari patik menyuruh berkawal. Baik pada malam
sekarang ini, patik sendiri turut berkawal pada segala rumah saudagar itu.”
Maka Mega Paksi pun masuklah ke dalam negeri itu. Maka
dilihatnya orang berkawal dengan lembing perisai masing-masing itu, maka Mega
Paksi pun masuk ke dalam orang berkawal itu, maka dicurinya pula di rumah
saudagar yang lain.
Maka hari pun sianglah, maka saudagar itu pun masuklah
berdatang sembah, mengatakan dirinya kecurian. Maka raja pun heran, lalu
menyuruh memanggil Temenggung. Maka Temenggung pun datanglah. Maka titah raja,
“Hai tumenggung, manatah diri berkawal, maka saudagar itu kecurian semalam.”
Karakteristik sastra melayu klasik yang terdapat dalam
kutipan paragraf tersebut, kecuali ….
A.
latar kerajaan
B.
menggunakan kalimat tidak efektif
C.
menggunakan partikel-tah
D.
mengisahkan kehidupan kerajaan
E.
menggunakan kata tumenggung dan raja
200.
Perhatikan kutipan hikayat berikut !
Maka permaisuri Iskandar Syah dan Demang Lebar Daun
dirajakan Baginda di Bintan, bergelar Tun Telanai : Dan Daripada anak cucu
dialah bergelar Telanai Bintan itu, dan yang makan di Balairung, nasinya dan
sirihnya sekaliannya bertetampan belaka. Hatta negeri Singapura pun besarlah,
dan dagang pun banyak datang berkampung terlalu ramai, dan Bandar pun terlalu
makmur.
Plot yang ditunjukkan dalam kutipan sastra Melayu Klasik
tersebut adalah .…
A.
akhir yang bahagia
B.
tokoh utama menyesal
C.
tokoh utama pergi mengembara
D.
tokoh utama mendapat rintangan
E.
tokoh utama menemui keajaiban
Komentar
KELAS: X IPS 3
PELAJARAN: BAHASA INDONESIA
1. Karya tulis ilmiah populer merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai dan dipahami oleh masyarakat awam.
2.Skripsi
Skripsi atau tugas akhir adalah istilah yang di gunakan di Indonesia untuk mendapatkan gelar sarjana dari perguruan tinggi. Skripsi suatu karya untuk menghasilkan ilmu pengetahuan atau sesuatu yang dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah dan di kerjakan menurut aturan dan tata cara tertentu. Tujuan skripsi secara umum bertujuan untuk mengembangkan ilmu dari berbagai pengetahuan yang telah di pelajari selama bangku perkuliahan. Mahasiswa wajib menulis skripsi selain untuk syarat kelulusan juga untuk memberi pengetahuan dan ketrampilannya dalam menganalisis, menggambarkan dan menjelaskan ilmu yang sedang di tulisnya.
Tesis
Tesis adalah tugas akhir jenjang magister (S2). Thesis salah satu karya ilmiah tertulis yang disusun secara individual berdasarkan hasil penelitian empiris untuk dijadikan bahan kajian akademis. Tesis merupakan pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan, merupakan hasil dari studi yang sistematis atas masalah, tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi
3.Tahap pratulis merupakan tahap paling awal dalam kegiatan menulis. ... Draf Draf yang dimaksud adalah tulisan yang disusun secara kasar. Pada kegiatan ini penulis lebih mengutamakan isi tulisan dari pada tata tulisnya sehingga semua pikiran, gagasan, dan perasaan dapat dituangkan ke dalam tulisan
4.A. Metode Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
menggunakan analisis data bersifat kuantitatif/statistik untuk menguji
hipotesis (hasil yang diharapkan dari penelitian) yang telah ditetapkan. Metode penelitian
kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu yang mana
teknik pengambilan sampel tersebut dilakukan secara acak. Sedangkan cara untuk
mengumpulkan data pada penelitian kuantitatif adalah dengan menggunakan
instrumen penelitian.
B. Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah dimana peneliti merupakan
instrumen kunci. Hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Hasil penelitian
biasanya terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data.
5.Arti rasional dalam ciri kebahasaan karya ilmiah adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus dapat dipahami secara logika oleh semua pihak yang membacanya alias tidak dikarang-dikarang atau hanya dapat dipahami oleh sang penulis karya ilmiah