MENENTUKAN JUDUL TEKS EKSPOSISI
TUGAS MANDIRI : 5
...............................
Sampai saat ini, sepertinya kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Masyarakat meski berjuang sendirian untuk melanjutkan kehidupannya. Program-program yang mereka canangkan masih jauh dari jangkauan masyarakat kecil. Mereka lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat membuat kebijakan. Memang sudah banyak kebijakan yang “bernada” berpihak pada rakyat. Namun, pada tingkat realita, kebijakan itu sulit disentuh masyarakat. Kesenjangan ekonomi masyarakat masih terlihat, bahkan makin melebar. Pemilik modal semakin memperluas kekuatannya. Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh jaman. Hal ini akan tampak nyata apabila kita berada di perempatan kota. Di sana banyak lalu lalang mobil mewah. Sementara di pinggir jalan masih banyak anak yang mengemis dan mengamen hanya sekedar untuk mempertahankan hidup. Padahal, sudah jelas dalam Undang-undang dasar dikatakan bahwa orang miskin dan anak terlantar dipelihara negara. Kekurangberpihakan pemerintah tampak juga pada belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini. Hal ini begitu tampak dari seringkalinya menayangkan fenomena seorang pasien ditolak rumah sakit. Ada juga seorang ibu harus merelakan anaknya yang baru saja dilahirkan untuk di tahan tinggal di rumah sakit karena tidak boleh dibawa pulang. Semua itu terjadi karena mereka tidak punya biaya. Program BPJS yang katanya berpihak pada masyarakat ternyata tidak bisa berbuat apa-apa. Prosedur yang rumit dan pelayanan yang kurang “bersahabat” menjadi BPSD jauh dari jangkaun masyarakat bawah. Selain itu, Pendidikan belum bisa terealisasaikan. Memang, anggaran APBN sebesar 20 % untuk pendidikan. Namun pada kenyataannya, biaya itu tersedot habis untuk program-progam yang kurang berpihak pada masyarakat bawah. Biaya sebesar itu lebih banyak digunakan untuk seminar, pelatihan dan sejenisnya dibanding biaya peningkatan fasilitas pendidikan. Jika pun ada, biaya itu tidak tersalurkan secara tepat dan merata. Hal ini terbukti dengan adanya sekolah yang semakin “mewah” fasiltasnya, namun di tempat lain masih banyak sekali sekolah yang keadaannya sangat memprihatinkan. Tidak cukup itu, Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum. Masyarakat masih sering mendapat perlakuan kurang adil dalam persoalan hukum. Seolah-olah hukum hanya berlaku untuk orang kecil. Sementara, kaum menengah dan atas bisa “bernegosiasi”. Sepertinya keadilan hukum masih menjadi barang mewah bagi masyarakat bawah. Dengan demikian, dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
SEMUA DIKERJAKAN DI POSTING KOMENTAR ! Tuliskan nama, dan kelas. Jawab pertanyaan teks eksposisi berikut : 1. Apa judul yang tepat untuk teks eksposisi di atas! 2. Apakah perbedaan judul karangan fiksi (Imajinasi), dengan Non Fiksi (Ilmiah) ? sebutkan masing- masing tiga! 3. Apakah Eksposisi itu ? Jelaskan. 4. Sebutkan ada berapa paragraf teks eksposisi tersebut di atas! 5. Tentukan Pernyataan pendapat dalam teks eksposisi di atas! 6. Tentukan argumen-argumen dalam teks eksposisi di atas! 7. Tentukan pernyataan ulang pendapat pada teks eksposisi di atas! 8. Ada berapa konjungsi (kata penghubung) yang ada dalam teks eksposisi di atas? Sebutkan. 9. Sebutkan 4 alasan bahwa kebijakan pemerintah masih belum berpihak pada rakyat! 10. Abstraksikan (ungkapkan) kembali teks eksposisi di atas dengan bahasamu sendiri dalam satu paragraf!
ooo Selamat Mengerjakan Tugas Mandiri ooo
Komentar
Kelas : X-MIPA 1
1. judul yang tepat adalah "rakyat yang meminta keadilan".
2. fiksi : berdasarkan imajinasi (laskar pelangi, bumi manusia,saman)
non fiksi : berdasarkan kenyataan (kamus latin-bindo, paradigma islam, sang kandidat)
3. teks yang mengandung gagasan dan fakta
4. 6 paragraf
5. pernyataan pada teks diatas adalah bahwa banyak rakyat yang membutuhkan bantuan dari pemerintah
6. Konjungsi Sebab : karena
7. Konjungsi pertentangan : namun
8. Konjungsi penghubung : dengan
9. Kebijakan pemerintah yang tidak merata, seperti kesenjangan sosial. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini. Pendidikan belum bisa terealisasikan (keadaan sekolah masih ada yang memperhatikan). Dan pemerintah belum berani menjamin keadilan hukum untuk kaum menengah bawah dan kaum menengah atas.
10. Sampai saat ini, kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Program program pemerintah sangat jauh untuk dicapai oleh masyarakat kecil. Dan juga pemerintah lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat pemerintah membuat kebijakan.
Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di dalam masyarakat karena kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat :
1. Masih terjadi kesenjangan sosial, yang dimana kaum miskin makin tergerus oleh jaman dan pemilik modal semakin memperluas kekuasaan nya.
2. Keadaan sekolah yang masih memperhatinkan (pendidikan belum bisa diterelisasikan)
3. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini, seperti program BPJS.
4. Dan pemerintah belum bisa menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat di negara ini.
Dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
Kelas: X MIPA 1
1. Kebijakan Pemerintah Belum Berpihak Pada Rakyat
2. -perbedaan pertama: judul fiksi biasanya berasal dari imajinasi, sedangkan non fiksi berasal dari kajian keilmuwan
-perbedaan kedua, judul fiksi bertujuan untuk hiburan sedangkan non fikdi tujuan sebagai wawasan
-perbedaan ketiga judul fiksi menggunakan bahasa yang majas atau kiasan, sedangkan non fiksi menggunakan bahasa yang lugas (denotatif)
3. Teks eksposisi adalah teks yang membahas suatu masalah dengan mengungkapakan fakta fakta dan argumen yang dapat di pertanggung jawabkan
4. 6 (enam)
5. Pendapat yang terdapat di teks tersebut adalah kebijakan pemerintah tidak berpihak pada rakyat kecil
6. Hal ini akan tampak nyata apabila kita berada di perempatan kota. Di sana banyak lalu lalang mobil mewah. Sementara di pinggir jalan masih banyak anak yang mengemis dan mengamen hanya sekedar untuk mempertahankan hidup.
Hal ini begitu tampak dari seringkalinya menayangkan fenomena seorang pasien ditolak rumah sakit.
Hal ini terbukti dengan adanya sekolah yang semakin “mewah” fasiltasnya, namun di tempat lain masih banyak sekali sekolah yang keadaannya sangat memprihatinkan.
7. Kebijakan pemerintah masih belum berpihak pada rakyat, salah satu bukti adanya fenomena seorang pasien ditolak rumah sakit
8. Ada 8 (delapan) yaitu konjungsi gabungan, perbandingan, tujuan,penyimpulan,sebab akibat,pertentangan,pembatasan,penegasan
9.-Masih banyak anak yang mengemis dan mengamen hanya sekedar untuk mempertahankan hidup. Padahal, sudah jelas dalam Undang-undang dasar dikatakan bahwa orang miskin dan anak terlantar dipelihara negara.
- seringkalinya menayangkan fenomena seorang pasien ditolak rumah sakit.
-anggaran APBN sebesar 20 % untuk pendidikan. Namun pada kenyataannya, biaya itu tersedot habis untuk program-progam yang kurang berpihak pada masyarakat bawah.
-Masyarakat masih sering mendapat perlakuan kurang adil dalam persoalan hukum.
10. Kebijakan pemerintah sepertinya belum berpihak pada rakyat. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak anak yang mengemis dan mengamen hanya untuk mempertahankan hidup padahal dalam undang undang dikatakan orang miskin dipelihara negara. Kedua, adanya masyarakat yang ditolak oleh rumah sakit. Ketiga, anggaran APBN sebesar 20% untuk pendidikan tersedot habis untuk program yang kurang berpihak pada masyarakat bawah. Terakhir, masyarakat masih mendapatkan perlakuan kurang adil di persoalan hukum
Kelas :10 IPA 1
No. 28
1. judul yang tepat adalah "Ketidak Bijakan dan keadilan Sistem Program Pemerintah kepada Rakyat".
2. fiksi : berdasarkan imajinasi (laskar pelangi, bumi manusia,saman)
non fiksi : berdasarkan kenyataan (kamus latin-bindo, paradigma islam, sang kandidat)
3. teks yang mengandung gagasan dan fakta
4. 6 paragraf
5. pernyataan pada teks diatas adalah bahwa banyak rakyat yang membutuhkan bantuan dari pemerintah
6. Konjungsi Sebab : karena
7. Konjungsi pertentangan : namun
8. Konjungsi penghubung : dengan
9. Kebijakan pemerintah yang tidak merata, seperti kesenjangan sosial. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini. Pendidikan belum bisa terealisasikan (keadaan sekolah masih ada yang memperhatikan). Dan pemerintah belum berani menjamin keadilan hukum untuk kaum menengah bawah dan kaum menengah atas.
10. Sampai saat ini, kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Program program pemerintah sangat jauh untuk dicapai oleh masyarakat kecil. Dan juga pemerintah lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat pemerintah membuat kebijakan.
Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di dalam masyarakat karena kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat :
1. Masih terjadi kesenjangan sosial, yang dimana kaum miskin makin tergerus oleh jaman dan pemilik modal semakin memperluas kekuasaan nya.
2. Keadaan sekolah yang masih memperhatinkan (pendidikan belum bisa diterelisasikan)
3. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini, seperti program BPJS.
4. Dan pemerintah belum bisa menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat di negara ini.
Dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
30.07.2021 13:53
Kelas : 10 IPA 1
1. JUDUL TEKS : KEBIJAKAN PEMERINTAH BELUM TERLAKSANA TEPAT SASARAN
2.- Penggunaan bahasa Non fiksi : menggunakan gaya bahasa denotatif. Gaya bahasa ini menggunakan kata yang sebenarkanya tidak di tinggi – tinggikan sehingga lebih mudah di pahami karena non fiktif lebih condong ke informatif
Fiks : penggunaan gaya bahasa pada karangan ini adalah konotatif atau di lebih – lebihkan agar pembacanya memiliki emosi terhadap cerita tersebut.
• Sumber Non fiksi : karangan ini menggunakan sumber data yang real sehingga kebenarannya dapat di pertanggung jawabkan.
Fiks : tidak menggunakan data real karena hanya sebuah imajinasi dari seorang penulis.
• Sifat karangan Non fiksi : karangan ini memiliki sifat yang tidak di rekayasa karena karanganya berdasarkan data dan peristiwa yang nyata.
Fiksi: karangan ini memiliki sifat ini khayalan karena di dalamnya hanya sebuah pemikiran yang di ungkapkan oleh penulsi sehingga tidak dapat di nyatakan kebenarannya.
3. Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang di mana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran.
4. 6 paragraf
5. Bahwa pemerintah masih setengah hati pada kebijakan yg berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasipolitik dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
6. Kesenjangan ekonomi masyarakat masih terlihat, bahkan makin melebar. Pemilik modal semakin memperluas kekuatannya. Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh jaman. Hal ini akan tampak nyata apabila kita berada di perempatan kota. Di sana banyak lalu lalang mobil mewah. Kekurang berpihakan pemerintah tampak juga pada belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini. Selain itu, Pendidikan belum bisa terealisasaikan. Memang, anggaran APBN sebesar 20 % untuk pendidikan. Namun pada kenyataannya, biaya itu tersedot habis untuk program-progam yang kurang berpihak pada masyarakat bawah. Tidak cukup itu, Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum.
7. Dengan demikian, dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
8. Ada 8, yaitu :
1. Konjungsi Aditif atau Gabungan : dan
2. Konjungsi Tujuan : untuk
3. Konjungsi Akibat : sampai
4. Konjungsi Perbandingan : seperti
5. Konjungsi Penegas : bahkan
6. Konjungsi Sebab : karena
7. Konjungsi pertentangan : namun
8. Konjungsi penghubung : dengan
9. Kebijakan pemerintah yang tidak merata, seperti kesenjangan sosial. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini. Pendidikan belum bisa terealisasikan (keadaan sekolah masih ada yang memperhatikan). Dan pemerintah belum berani menjamin keadilan hukum untuk kaum menengah bawah dan kaum menengah atas.
10.Sampai saat ini, kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Program program pemerintah sangat jauh untuk dicapai oleh masyarakat kecil. Dan juga pemerintah lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat pemerintah membuat kebijakan. Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di dalam masyarakat karena kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat : Masih terjadi kesenjangan sosial, yang dimana kaum miskin makin tergerus oleh jaman dan pemilik modal semakin memperluas kekuasaan nya. Keadaan sekolah yang masih memperhatinkan. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini, seperti program BPJS. Dan pemerintah belum bisa menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat di negara ini.
KELAS: X IPA 1
NO ABSEN: 19
1. Kebijakan Pemerintah Belum Berpihak Pada Rakyat
2. -perbedaan pertama: judul fiksi biasanya berasal dari imajinasi, sedangkan non fiksi berasal dari kajian keilmuwan
-perbedaan kedua, judul fiksi bertujuan untuk hiburan sedangkan non fikdi tujuan sebagai wawasan
-perbedaan ketiga judul fiksi menggunakan bahasa yang majas atau kiasan, sedangkan non fiksi menggunakan bahasa yang lugas (denotatif)
3. Teks eksposisi adalah teks yang membahas suatu masalah dengan mengungkapakan fakta fakta dan argumen yang dapat di pertanggung jawabkan
4. 6 (enam)
5. Pendapat yang terdapat di teks tersebut adalah kebijakan pemerintah tidak berpihak pada rakyat kecil
6. Pemerintah saat ini sudah kurang peduli pada masyarakat kecil, orang orang kaya pun banyak yang lebih mementingkan diri mereka sendiri seharusnya pemerintah memberi bantuan sosial kepada rakyatnya, dan orang yang sudah sukses seharusnya ikut membantu sesama.
7. Pemerintah seharusnya lebih memberikan fasilitas kepada rakyat, membeikan dana lebih untuk kesehatan, pendidikan. Dan hukum lebih di pertegas jangan tumpul ke atas runcing ke bawah dan pemerintah harus mengurangi dana dana yang tidak penting
8. Namun, dengan, dan
9.- Hukum hanya di berlakukan pada masyarakat kecil
- Belum terjaminnya kesehatan masyarakat
- Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum
-Pemerintah kurang memberikan dana lebih untuk kesehatan dan pendidikan
10. Rakyat indonesia masih banyak di bawah garis ketidak adilan misal masalah pendidikan, kesehatan, dan hukum. Rakyat banyak yang terlantar, kurang pelayanan di rumah sakit, dan banyak anak kecil yang mengamen di jalanan, pemerintah malah lebih menggunakan dana APBN untuk kepentingan yang tidak semestinyas
KELAS : X IPA 1
Jawaban ↓
1. Judul : Kebijakan Pemerintah Belum Terlaksana Tepat Sasaran
2. - Penggunaan Bahasa
Non Fiksi : Menggunakan gaya bahasa denotatif. Gaya bahasa ini menggunakan kata yang sebenarnya tidak ditinggi-tinggikan, sehingga lebih mudah dipahami karena non fiktif lebih condong ke informatif.
Fiksi : Penggunaan gaya bahasa pada karangan ini adalah konotatif atau dilebih-lebihkan agar pembacanya memiliki emosi terhadap cerita tersebut.
- Sumber
Non Fiksi : Karangan ini menggunakan sumber data yang real, sehingga kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
Fiksi : Tidak menggunakan data real, karena hanya sebuah imajinasi dari seorang penulis.
- Sifat Karangan
Non Fiksi : Karangan ini memiliki sifat yang tidak direkayasa, karena karangannya berdasarkan data dan peristiwa yang nyata.
Fiksi : Karangan ini memiliki sifat khayalan karena di dalamnya hanya sebuah pemikiran yang di ungkapkan oleh penulsi sehingga tidak dapat dinyatakan kebenarannya.
3. Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang di mana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
4. 6 (enam), paragraf adalah suatu rangkaian kalimat yang memiliki suatu gagasan utama.
5. Program BPJS yang katanya berpihak pada masyarakat ternyata tidak bisa berbuat apa-apa. Prosedur yang rumit dan pelayanan yang kurang “bersahabat” menjadi BPSD jauh dari jangkaun masyarakat bawah.
6. Kekurangberpihakan pemerintah tampak juga pada belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini. Semua itu terjadi karena mereka tidak punya biaya. Program BPJS yang katanya berpihak pada masyarakat ternyata tidak bisa berbuat apa-apa.
7. Dengan demikian, dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
8. Ada 4 = dan, dengan, karena, namun
9. Ada 4 alasan bahwa kebijakan pemerintah masih belum berpihak pada rakyat!
Jawab :
-Kebijakan pemerintah yang tidak merata
-Penyebab Konflik kebijakan pemerintah
- Kebijakan Ekonomi harus berpihak pada rakyat kecil
- Kebijakan Pemerintah di Sektor Pertanian Belum Berpihak pada Petani.
10. Sekarang ini kebijakan pemerintahan belum berpihak pada rakyat. Dari permasalahan itu, rakyat banyak yang terlantar miskin. Di tempat lain pun masih banyak fasilitas sekolah yang belum terpenuhi, kebijakan politik pun masih belum diakui oleh rakyat, dan sekolah-sekolah yang ada di pedesaan juga belum merata. Banyak anak yang tinggal di desa tidak bisa sekolah.
Kelas : X IPA 1
1. JUDUL TEKS : KEBIJAKAN PEMERINTAH BELUM TERLAKSANA TEPAT SASARAN
2.- Penggunaan bahasa Non fiksi : menggunakan gaya bahasa denotatif. Gaya bahasa ini menggunakan kata yang sebenarkanya tidak di tinggi – tinggikan sehingga lebih mudah di pahami karena non fiktif lebih condong ke informatif
Fiks : penggunaan gaya bahasa pada karangan ini adalah konotatif atau di lebih – lebihkan agar pembacanya memiliki emosi terhadap cerita tersebut.
• Sumber Non fiksi : karangan ini menggunakan sumber data yang real sehingga kebenarannya dapat di pertanggung jawabkan.
Fiks : tidak menggunakan data real karena hanya sebuah imajinasi dari seorang penulis.
• Sifat karangan Non fiksi : karangan ini memiliki sifat yang tidak di rekayasa karena karanganya berdasarkan data dan peristiwa yang nyata.
Fiksi: karangan ini memiliki sifat ini khayalan karena di dalamnya hanya sebuah pemikiran yang di ungkapkan oleh penulsi sehingga tidak dapat di nyatakan kebenarannya.
3. Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang di mana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran.
4. 6 paragraf
5. Bahwa pemerintah masih setengah hati pada kebijakan yg berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasipolitik dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
6. Kesenjangan ekonomi masyarakat masih terlihat, bahkan makin melebar. Pemilik modal semakin memperluas kekuatannya. Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh jaman. Hal ini akan tampak nyata apabila kita berada di perempatan kota. Di sana banyak lalu lalang mobil mewah. Kekurang berpihakan pemerintah tampak juga pada belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini. Selain itu, Pendidikan belum bisa terealisasaikan. Memang, anggaran APBN sebesar 20 % untuk pendidikan. Namun pada kenyataannya, biaya itu tersedot habis untuk program-progam yang kurang berpihak pada masyarakat bawah. Tidak cukup itu, Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum.
7. Dengan demikian, dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
8. Ada 4, yaitu : namun, dan, dengan, karena
9. Kebijakan pemerintah yang tidak merata, seperti kesenjangan sosial. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini. Pendidikan belum bisa terealisasikan (keadaan sekolah masih ada yang memperhatikan). Dan pemerintah belum berani menjamin keadilan hukum untuk kaum menengah bawah dan kaum menengah atas.
10. Sekarang ini, kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Program program pemerintah sangat jauh untuk dicapai oleh masyarakat kecil. Dan juga pemerintah lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat pemerintah membuat kebijakan. Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di dalam masyarakat karena kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat : Masih terjadi kesenjangan sosial, yang dimana kaum miskin makin tergerus oleh jaman dan pemilik modal semakin memperluas kekuasaan nya. Keadaan sekolah yang masih memperhatinkan. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini, seperti program BPJS. Dan pemerintah belum bisa menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat di negara ini.
10 Ipa 1
Bahasa Indonesia
Jawaban
1. "Keadilan Sosial"
2. Karangan fiksi (imajinasi)
Ditulis berdasarkan imajinasi pengarang.
Dipengaruhi oleh subjektivitas pengarang.
Bahasa karangan fiksi bersifat denotatif dan konotatif sehingga bisa menimbulkan penafsiran yang beragam.
Nonfiksi (Ilmiah)
Dibuat berdasarkan fakta atau realitas yang benar-benar terjadi di dalam kehidupan.
Karya nonfiksi berusaha mencapai taraf objektivitas yang tinggi.
Bahasa nonfiksi bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertian yang sudah ada (tidak ambigu).
3. Eksposisi secara etimologi berasal dari bahasa latin exposition yang artinya membuka atau memulai. Teks eksposisi digunakan untuk menyampaikan pendapat mengenai suatu permasalahan dengan menyajikan argumen atau pendukung berupa bukti, contoh, dan alasan yang logis, sehingga bisa menambah pengetahuan dan wawasan pembaca.
4. Terdapat 5 paragraf pada teks eksposisi diatas
5. Pernyataan pendapat :
"Sampai saat ini, sepertinya kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Masyarakat meski berjuang sendirian untuk melanjutkan kehidupannya. Program-program yang mereka canangkan masih jauh dari jangkauan masyarakat kecil. Mereka lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat membuat kebijakan."
6. Pernyataan argumen:
" Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh jaman. Hal ini akan tampak nyata apabila kita berada di perempatan kota."
" Kekurangberpihakan pemerintah tampak juga pada belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini. Hal ini begitu tampak dari seringkalinya menayangkan fenomena seorang pasien ditolak rumah sakit." "Selain itu, Pendidikan belum bisa terealisasaikan. Memang, anggaran APBN sebesar 20 % untuk pendidikan."
"Tidak cukup itu, Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum. Masyarakat masih sering mendapat perlakuan kurang adil dalam persoalan hukum."
8. Konjungsi (penghubung)
- Dan
- Padahal
9. 5 Alasan bahwa kebijakan pemerintah masih belum berpihak pada rakyat :
1) Program-program yang mereka canangkan masih jauh dari jangkauan masyarakat kecil.
2) Kesenjangan ekonomi masyarakat masih terlihat, bahkan makin melebar.
3) Kekurangberpihakan pemerintah tampak juga pada belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini.
4) Selain itu, Pendidikan belum bisa terealisasaikan.
5) Tidak cukup itu, Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum.
10. Bahwa pemerintah masih belum bisa mengatur dengan baik sebagai mana tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat, tidak bisa mengatur dan menjalankan tugasnya dengan baik apalagi segera membantu rakyatnya yang butuh pertolongan, tidak adanya keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya.
KELAS: X MIPA 1
NO ABSEN: 3
1.Ketidak bijakan pemerintahan terhadap rakyat
2.Karangan fiksi menggunakan judul yang berasal dari hasil imajinasi dan khayalan penulis.Sedangkan karangan non fiksi judulnya di ambil dari hasil penelitian atau observasi.
3. teks eksposisi adalag teks yang mengandung gagasan dan fakta. Di dalam teks tersebut terdapat perkenalan isu atau masalah serta rangkaian argumen dari penulis. Rangkaian argumen yang digunakan oleh penulis mendukung isu atau masalah yang menjadi topik bahasan.
4. 6 (enam) paragraf.
5.Pemerintah kurang berpihak pada masyarakat.Pemerintah pun lebih berorientasi ke bidang politik daripada dampak kedepan nya pada masyarakat.
6.Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum. Masyarakat masih sering mendapat perlakuan kurang adil dalam persoalan hukum. Seolah-olah hukum hanya berlaku untuk orang kecil. Sementara, kaum menengah dan atas bisa “bernegosiasi”. Sepertinya keadilan hukum masih menjadi barang mewah bagi masyarakat bawah.
7. Dengan demikian, dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat
8.dengan
dan
karena
namun
untuk
bahwa
9.-belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini. Hal ini begitu tampak dari seringkalinya menayangkan fenomena seorang pasien ditolak rumah sakit.Program BPJS yang katanya berpihak pada masyarakat ternyata tidak bisa berbuat apa-apa
-Pendidikan belum bisa terealisasaikan. Memang, anggaran APBN sebesar 20 % untuk pendidikan. Namun pada kenyataannya, biaya itu tersedot habis untuk program-progam yang kurang berpihak pada masyarakat bawah.
-Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum. Masyarakat masih sering mendapat perlakuan kurang adil dalam persoalan hukum.
-Mereka lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat membuat kebijakan. Memang sudah banyak kebijakan yang “bernada” berpihak pada rakyat. Namun, pada tingkat realita, kebijakan itu sulit disentuh masyarakat
10.Pada saat ini kebijakan pemerintah masih belum bisa berpihak pada rakyat.Banyak masyarakat yang dirugikan terlebih lagi masyarakat menengah kebawah.Dari mulai program bidang politik,pendidikan,kesehatan,ekonomi,bahkan bidang hukum belum bisa ter realisasikan dengan baik.
Kelas : 10 IPA 1
Absen : 8
1. JUDUL TEKS : KEADILAN YANG BELUM MERATA
2.- Penggunaan bahasa Non fiksi : menggunakan gaya bahasa denotatif. Gaya bahasa ini menggunakan kata yang sebenarkanya tidak di tinggi – tinggikan sehingga lebih mudah di pahami karena non fiktif lebih condong ke informatif
Fiksi : penggunaan gaya bahasa pada karangan ini adalah konotatif atau di lebih – lebihkan agar pembacanya memiliki emosi terhadap cerita tersebut.
- Sumber Non fiksi : karangan ini menggunakan sumber data yang real sehingga kebenarannya dapat di pertanggung jawabkan.
Fiksi : tidak menggunakan data real karena hanya sebuah imajinasi dari seorang penulis.
- Sifat karangan Non fiksi : karangan ini memiliki sifat yang tidak di rekayasa karena karanganya berdasarkan data dan peristiwa yang nyata.
Fiksi : karangan ini memiliki sifat ini khayalan karena di dalamnya hanya sebuah pemikiran yang di ungkapkan oleh penulsi sehingga tidak dapat di nyatakan kebenarannya.
3. Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang di mana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran.
4. 6 paragraf
5. Bahwa pemerintah masih setengah hati pada kebijakan yg berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasipolitik dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
6. Kesenjangan ekonomi masyarakat masih terlihat, bahkan makin melebar. Pemilik modal semakin memperluas kekuatannya. Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh jaman. Hal ini akan tampak nyata apabila kita berada di perempatan kota. Di sana banyak lalu lalang mobil mewah. Kekurang berpihakan pemerintah tampak juga pada belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini. Selain itu, Pendidikan belum bisa direalisasaikan. Memang, anggaran APBN sebesar 20 % untuk pendidikan. Namun pada kenyataannya, biaya itu tersedot habis untuk program-progam yang kurang berpihak pada masyarakat bawah. Tidak cukup itu, Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum.
7. Dengan demikian, dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
8. Ada 8, yaitu :
- Konjungsi Aditif atau Gabungan : Dan
- Konjungsi Tujuan : Untuk
- Konjungsi Akibat : Sampai
- Konjungsi Perbandingan : Seperti
- Konjungsi Penegas : Bahkan
- Konjungsi Sebab : Karena
- Konjungsi pertentangan : Namun
- Konjungsi penghubung : Dengan
9. Kebijakan pemerintah yang tidak merata, seperti kesenjangan sosial. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini. Pendidikan belum bisa terealisasikan (keadaan sekolah masih ada yang memperhatikan). Dan pemerintah belum berani menjamin keadilan hukum untuk kaum menengah bawah dan kaum menengah atas.
10.Sampai saat ini, kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Program program pemerintah sangat jauh untuk dicapai oleh masyarakat kecil. Dan juga pemerintah lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat pemerintah membuat kebijakan. Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di dalam masyarakat karena kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat : Masih terjadi kesenjangan sosial, yang dimana kaum miskin makin tergerus oleh jaman dan pemilik modal semakin memperluas kekuasaan nya. Keadaan sekolah yang masih memperhatinkan. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini, seperti program BPJS. Dan pemerintah belum bisa menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat di negara ini.
Kelas: 10 IPA 1
Absen: 2
1. JUDUL : KEADILAN YANG BELUM MERATA
2. - Penggunaan bahasa Non fiksi : menggunakan gaya bahasa denotatif. Gaya bahasa ini menggunakan kata yang sebenarkanya tidak di tinggi – tinggikan sehingga lebih mudah di pahami karena non fiktif lebih condong ke informatif
Fiksi : penggunaan gaya bahasa pada karangan ini adalah konotatif atau di lebih – lebihkan agar pembacanya memiliki emosi terhadap cerita tersebut.
- Sumber Non fiksi : karangan ini menggunakan sumber data yang real sehingga kebenarannya dapat di pertanggung jawabkan.
Fiksi : tidak menggunakan data real karena hanya sebuah imajinasi dari seorang penulis.
- Sifat karangan Non fiksi : karangan ini memiliki sifat yang tidak di rekayasa karena karanganya berdasarkan data dan peristiwa yang nyata.
Fiksi : karangan ini memiliki sifat ini khayalan karena di dalamnya hanya sebuah pemikiran yang di ungkapkan oleh penulsi sehingga tidak dapat di nyatakan kebenarannya.
3. Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang di mana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran.
4. 6 paragraf
5. Bahwa pemerintah masih setengah hati pada kebijakan yg berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasipolitik dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
6. Kesenjangan ekonomi masyarakat masih terlihat, bahkan makin melebar. Pemilik modal semakin memperluas kekuatannya. Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh jaman. Hal ini akan tampak nyata apabila kita berada di perempatan kota. Di sana banyak lalu lalang mobil mewah. Kekurang berpihakan pemerintah tampak juga pada belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini. Selain itu, Pendidikan belum bisa direalisasaikan. Memang, anggaran APBN sebesar 20 % untuk pendidikan. Namun pada kenyataannya, biaya itu tersedot habis untuk program-progam yang kurang berpihak pada masyarakat bawah. Tidak cukup itu, Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum.
7. Dengan demikian, dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
8. Ada 8, yaitu :
- Konjungsi Aditif atau Gabungan : Dan
- Konjungsi Tujuan : Untuk
- Konjungsi Akibat : Sampai
- Konjungsi Perbandingan : Seperti
- Konjungsi Penegas : Bahkan
- Konjungsi Sebab : Karena
- Konjungsi pertentangan : Namun
- Konjungsi penghubung : Dengan
9. Kebijakan pemerintah yang tidak merata, seperti kesenjangan sosial. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini. Pendidikan belum bisa terealisasikan (keadaan sekolah masih ada yang memperhatikan). Dan pemerintah belum berani menjamin keadilan hukum untuk kaum menengah bawah dan kaum menengah atas.
10. Sampai saat ini, kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Program program pemerintah sangat jauh untuk dicapai oleh masyarakat kecil. Dan juga pemerintah lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat pemerintah membuat kebijakan. Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di dalam masyarakat karena kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat : Masih terjadi kesenjangan sosial, yang dimana kaum miskin makin tergerus oleh jaman dan pemilik modal semakin memperluas kekuasaan nya. Keadaan sekolah yang masih memperhatinkan. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini, seperti program BPJS. Dan pemerintah belum bisa menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat di negara ini.
kelas : 10 MIPA 1
Absen : 18
1. judul yang tepat "Ketidakbijakkan pemerintah"
2. Perbedaan :
-pengertian = Cerita Fiksi :Cerita yang bersifat khayalan, rekaan, dan rekayasa.
Non Fiksi : Cerita yang ditulis berdasarkan kajian keilmuan atau pengalaman.
-tujuan = Cerita Fiksi : Tujuannya untuk hiburan, memperoleh kepuasan batin.
Non fiksi : Tujuannya untuk wawasan, pengetahuan dan motivasi.
-bahasa= Cerita Fiksi : Majas/Kiasan
Non Fiksi : Lugas (Denotatif)
3. Teks eksposisi merupakan paragraf atau karangan yang terkandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat.
4. 6 paragraf
5. "sepertinya kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. "
6. "Hal ini akan tampak nyata apabila kita berada di perempatan kota. Di sana banyak lalu lalang mobil mewah. Sementara di pinggir jalan masih banyak anak yang mengemis dan mengamen hanya sekedar untuk mempertahankan hidup. Padahal, sudah jelas dalam Undang-undang dasar dikatakan bahwa orang miskin dan anak terlantar dipelihara negara."
"Hal ini begitu tampak dari seringkalinya menayangkan fenomena seorang pasien ditolak rumah sakit. Ada juga seorang ibu harus merelakan anaknya yang baru saja dilahirkan untuk di tahan tinggal di rumah sakit karena tidak boleh dibawa pulang. Semua itu terjadi karena mereka tidak punya biaya. Program BPJS yang katanya berpihak pada masyarakat ternyata tidak bisa berbuat apa-apa."
"Hal ini terbukti dengan adanya sekolah yang semakin “mewah” fasiltasnya, namun di tempat lain masih banyak sekali sekolah yang keadaannya sangat memprihatinkan."
7. "Dengan demikian, dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat."
8. - Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan pernyataan sebelumnya : "Namun, pada tingkat realita, kebijakan itu sulit disentuh masyarakat"
- Konjungsi yang menyatakan konsekuensi : "Dengan demikian, dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat."
- Konjungsi subordinatif( hubungan waktu) : Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh jaman.
- Konjungsi Sebab : Semua itu terjadi karena mereka tidak punya biaya.
9. Pertama, pemerintah tampak juga pada belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini. Lalu Kesenjangan ekonomi masyarakat masih terlihat, bahkan makin melebar. Pemilik modal semakin memperluas kekuatannya. Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh jaman. Selain itu, Pendidikan belum bisa terealisasaikan dan Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum.
10. kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Masyarakat meski berjuang sendirian untuk melanjutkan kehidupannya. Permasalahan ini menyebabkan banyak rakyat kecil yang terlantar. Contoh lain yaitu belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini, Pendidikan yang belum bisa terealisasaikan, dan juga belum berani menjamin keadilan hukum. alasan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat.
KELAS: 10 MIPA 1
1. JUDUL: HILANGNYA KEADILAN BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
2. Penggunaan bahasa Non fiksi : menggunakan gaya bahasa denotatif. Gaya bahasa ini menggunakan kata yang sebenarkanya tidak di tinggi – tinggikan sehingga lebih mudah di pahami karena non fiktif lebih condong ke informatif
Fiksi : penggunaan gaya bahasa pada karangan ini adalah konotatif atau di lebih – lebihkan agar pembacanya memiliki emosi terhadap cerita tersebut.
- Sumber Non fiksi : karangan ini menggunakan sumber data yang real sehingga kebenarannya dapat di pertanggung jawabkan.
Fiksi : tidak menggunakan data real karena hanya sebuah imajinasi dari seorang penulis.
- Sifat karangan Non fiksi : karangan ini memiliki sifat yang tidak di rekayasa karena karanganya berdasarkan data dan peristiwa yang nyata.
Fiksi : karangan ini memiliki sifat ini khayalan karena di dalamnya hanya sebuah pemikiran yang di ungkapkan oleh penulsi sehingga tidak dapat di nyatakan kebenarannya.
3. Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang di mana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran.
4. BERISI 6 paragraf
5. Bahwa pemerintah masih setengah hati pada kebijakan yg berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasipolitik dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
6. Kesenjangan ekonomi masyarakat masih terlihat, bahkan makin melebar. Pemilik modal semakin memperluas kekuatannya. Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh jaman. Hal ini akan tampak nyata apabila kita berada di perempatan kota. Di sana banyak lalu lalang mobil mewah. Kekurang berpihakan pemerintah tampak juga pada belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini. Selain itu, Pendidikan belum bisa direalisasaikan. Memang, anggaran APBN sebesar 20 % untuk pendidikan. Namun pada kenyataannya, biaya itu tersedot habis untuk program-progam yang kurang berpihak pada masyarakat bawah. Tidak cukup itu, Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum.
7. Dengan demikian, dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
8. Ada 8, yaitu :
- Konjungsi Aditif atau Gabungan : Dan
- Konjungsi Tujuan : Untuk, AGAR
- Konjungsi Akibat : Sampai
- Konjungsi Perbandingan : Seperti, BAGAIKAN
- Konjungsi Penegas : Bahkan
- Konjungsi Sebab : Karena
- Konjungsi pertentangan : Namun
- Konjungsi penghubung : Dengan
9. Kebijakan pemerintah yang tidak merata, seperti kesenjangan sosial. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini. Pendidikan belum bisa terealisasikan (keadaan sekolah masih ada yang memperhatikan). Dan pemerintah belum berani menjamin keadilan hukum untuk kaum menengah bawah dan kaum menengah atas.
10.Sampai saat ini, kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Program program pemerintah sangat jauh untuk dicapai oleh masyarakat kecil. Dan juga pemerintah lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat pemerintah membuat kebijakan. Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di dalam masyarakat karena kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat : Masih terjadi kesenjangan sosial, yang dimana kaum miskin makin tergerus oleh jaman dan pemilik modal semakin memperluas kekuasaan nya. Keadaan sekolah yang masih memperhatinkan. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini, seperti program BPJS. Dan pemerintah belum bisa menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat di negara ini.
KLEAS : 10 MIPA 1
1. Judul untuk cerita dia atas "Kurangnya keadilan pada masyarakat bawah".
2.Fiksi : berdasarkan imajinasi ( laskar pelangi, bumi manusia, Saman) non fiksi : berdasarkan kenyataan ( kamus latin - bindo, paradigma Islam, sang kandidat.
3. Teks yang mengandung gagasan dan fakta.
4.6 paragraf.
5. Pernyataan pada teks di atas adalah bahwa banyak rakyat yang membutuhkan bantuan dari pemerintah.
6.Kesenjangan ekonomi masyarakat masih terlihat, bahkan makin melebar. Pemilik modal semakin memperluas kekuatannya. Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh jaman. Hal ini akan tampak nyata apabila kita berada di perempatan kota. Di sana banyak lalu lalang mobil mewah. Kekurang berpihakan pemerintah tampak juga pada belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini. Selain itu, Pendidikan belum bisa direalisasaikan. Memang, anggaran APBN sebesar 20 % untuk pendidikan. Namun pada kenyataannya, biaya itu tersedot habis untuk program-progam yang kurang berpihak pada masyarakat bawah. Tidak cukup itu, Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum.
7. Dengan demikian, dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
8. Ada 8, yaitu :
- Konjungsi Aditif atau Gabungan : Dan
- Konjungsi Tujuan : Untuk
- Konjungsi Akibat : Sampai
- Konjungsi Perbandingan : Seperti
- Konjungsi Penegas : Bahkan
- Konjungsi Sebab : Karena
- Konjungsi pertentangan : Namun
- Konjungsi penghubung : Dengan
9. Kebijakan pemerintah yang tidak merata, seperti kesenjangan sosial. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini. Pendidikan belum bisa terealisasikan (keadaan sekolah masih ada yang memperhatikan). Dan pemerintah belum berani menjamin keadilan hukum untuk kaum menengah bawah dan kaum menengah atas.
10.Sampai saat ini, kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Program program pemerintah sangat jauh untuk dicapai oleh masyarakat kecil. Dan juga pemerintah lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat pemerintah membuat kebijakan. Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di dalam masyarakat karena kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat : Masih terjadi kesenjangan sosial, yang dimana kaum miskin makin tergerus oleh jaman dan pemilik modal semakin memperluas kekuasaan nya. Keadaan sekolah yang masih memperhatinkan. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini, seperti program BPJS. Dan pemerintah belum bisa menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat di negara ini.
KELAS MIPA 1
Judul = kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat
Pernyataan pendapat=pemerintah harus memiliki modal untuk
Membantu rakyat yang miskin untuk berbagai pekerjaan
Argumen = Pendidikan belum bisa terealisasaikan. Memang, anggaran APBN sebesar 20 % untuk pendidikan. Namun pada kenyataannya, biaya itu tersedot habis untuk program-progam yang kurang berpihak pada masyarakat bawah. Biaya sebesar itu lebih banyak digunakan untuk seminar, pelatihan dan sejenisnya dibanding biaya peningkatan fasilitas pendidikan. Jika pun ada, biaya itu tidak tersalurkan secara tepat dan merata. Hal ini terbukti dengan adanya sekolah yang semakin “mewah” fasiltasnya, namun di tempat lain masih banyak sekali sekolah yang keadaannya sangat memprihatinkan.
Sebaiknya pemerintah harus turun tangan untuk mengatasi
Permasalahan ini
Karna itu
1.lapangan kerja berkurang
2.kebijakan pemerintah belum sempurna
3.rakyat dan pemerintah masih belum akur
Kelas : X IPA 1
No. Absen : 25
1. Kebijakan pemerintah belum terlaksana tepat sasaran
2. Perbedaan Non fiksi dan fiksi :
a) Non fiksi menggunakan bahasa denotatif, sumbernya berdasarkan dari data yang telah diobservasi, sifat karangan bukan fiktif atau karangan dari penulis, dan bentuk karangannya informatif.
b) Fiksi menggunakan bahasa kiasan, seumbernya berdasarkan imajinasi si penulis, sifat karangan ersifat fiktif, dan bentuk karangannya cerita buatan si penulis.
3. Teks eksposisi adalah karangan bersifat informasi atau pengetahuan secara ringkas, jelas, padat, dan menarik untuk dibaca.
4. Jumlah paragraf yang ada di teks di atas berjumlah 6 paragraf
5. Pemerintah harus memiliki modal untuk membantu rakyat yang miskin untuk berbagai pekerjaan.
6. Sebaiknya pemerintah harus turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini.
7. Bahwa pemerintah masih setengah hati pada kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
8. Ada 3, yaitu (dan, karena, dengan)
9. 4 alasan bahwa kebijakan pemerintah masih belum berpihak pada rakyat :
a) Rakyat miskin bertambah banyak
b) Lapangan pekerjaan berkurang
c) Kebijakan pemerintah belum sempurna
d) Rakyat dan pemerintah masih belum akur
10.Sekarang ini kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat dan dari permasalahan itu rakyat banyak yang terlantar dan banyak yang miskin dan di tempat lain pun masih ada fasilitas sekolah yang belum terpenuhi dan kebijakan politik pun masih belum diakui oleh rakyat dan sekolah - sekolah yang ada di pedesaan juga belum ada dan banyak anak yang berada di desa yang tidak sekolah.
Kelas:X MIPA 1
1. judul yang tepat adalah "rakyat yang meminta keadilan".
2. fiksi : berdasarkan imajinasi (laskar pelangi, bumi manusia,saman)
non fiksi : berdasarkan kenyataan (kamus latin-bindo, paradigma islam, sang kandidat)
3. teks yang mengandung gagasan dan fakta
4. 6 paragraf
5. pernyataan pada teks diatas adalah bahwa banyak rakyat yang membutuhkan bantuan dari pemerintah
6. Konjungsi Sebab : karena
7. Konjungsi pertentangan : namun
8. Konjungsi penghubung : dengan
9. Kebijakan pemerintah yang tidak merata, seperti kesenjangan sosial. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini. Pendidikan belum bisa terealisasikan (keadaan sekolah masih ada yang memperhatikan). Dan pemerintah belum berani menjamin keadilan hukum untuk kaum menengah bawah dan kaum menengah atas.
10. Sampai saat ini, kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Program program pemerintah sangat jauh untuk dicapai oleh masyarakat kecil. Dan juga pemerintah lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat pemerintah membuat kebijakan.
Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di dalam masyarakat karena kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat :
1. Masih terjadi kesenjangan sosial, yang dimana kaum miskin makin tergerus oleh jaman dan pemilik modal semakin memperluas kekuasaan nya.
2. Keadaan sekolah yang masih memperhatinkan (pendidikan belum bisa diterelisasikan)
3. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini, seperti program BPJS.
4. Dan pemerintah belum bisa menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat di negara ini.
2. fiksi : berdasarkan imajinasi (laskar pelangi, bumi manusia,saman)
non fiksi : berdasarkan kenyataan (kamus latin-bindo, paradigma islam, sang kandidat)
3. teks yang mengandung gagasan dan fakta
4. 6 paragraf
5. pernyataan pada teks diatas adalah bahwa banyak rakyat yang membutuhkan bantuan dari pemerintah
6. Konjungsi Sebab : karena
7. Konjungsi pertentangan : namun
8. Konjungsi penghubung : dengan
9. Kebijakan pemerintah yang tidak merata, seperti kesenjangan sosial. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini. Pendidikan belum bisa terealisasikan (keadaan sekolah masih ada yang memperhatikan). Dan pemerintah belum berani menjamin keadilan hukum untuk kaum menengah bawah dan kaum menengah atas.
10. Sampai saat ini, kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Program program pemerintah sangat jauh untuk dicapai oleh masyarakat kecil. Dan juga pemerintah lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat pemerintah membuat kebijakan.
Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di dalam masyarakat karena kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat :
1. Masih terjadi kesenjangan sosial, yang dimana kaum miskin makin tergerus oleh jaman dan pemilik modal semakin memperluas kekuasaan nya.
2. Keadaan sekolah yang masih memperhatinkan (pendidikan belum bisa diterelisasikan)
3. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini, seperti program BPJS.
4. Dan pemerintah belum bisa menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat di negara ini.
Dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
Kelas: X MIPA 1
1. Judulnya adalah "kebijakan pemerintah belum terlaksana tepat sasaran"
2. -Fiksi adalah cerita rekaan atau imajinasi seperti (laskar pelangi,bumi manusia, dan Saman)
-nonfiksi adalah cerita yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan. Seperti (kamus latin-b.indo, paradigma Islam, dan sang kadidat)
3. Teks yang mengandung gagasan dan kenyataan/ fakta
4.6 paragraf
5. Pertanyaan dari teks diatas adalah bahwa banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan dari pemerintah
6. Konjungsi sebab "karena"
7. Konjungsi pertentangan "namun"
8. Konjungsi penghubung "dengan"
9. Kebijakan pemerintah yang tidak merata, seperti kesenjangan sosial. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini. Pendidikan belum bisa terealisasikan (keadaan sekolah masih ada yang memperhatikan). Dan pemerintah belum berani menjamin keadilan hukum untuk kaum menengah bawah dan kaum menengah atas.
10.bahwa pemerintah masih setengah hati pada kebijakan yg berpihak pada rakyat. mereka lebih berorientasipolitik dlm membuat kebijakan yg berpihak pada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di dalam masyarakat karena kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat :
1. Masih terjadi kesenjangan sosial, yang dimana kaum miskin makin tergerus oleh jaman dan pemilik modal semakin memperluas kekuasaan nya.
2. Keadaan sekolah yang masih memperhatinkan (pendidikan belum bisa diterelisasikan)
3. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini, seperti program BPJS.
4. Dan pemerintah belum bisa menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat di negara ini.
KELAS : 10 IPA 1
MAPEL : BAHASA INDONESIA
1.Hukum Dan Pelayanan Yang Tidak Adil
Terhadap Rakyat Kecil.
2.-Fiksi adalah cerita rekaan atau imajinasi
seperti (laskar pelangi,bumi manusia, dan
Saman)
-nonfiksi adalah cerita yang tidak bersifat
fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan
kenyataan. Seperti (kamus latin-b.indo,
paradigma Islam, dan sang kadidat).
3.Teks eksposisi adalah karangan bersifat
informasi atau pengetahuan secara ringkas,
jelas, padat, dan menarik untuk dibaca.
4.Jumlah paragraf yang ada di teks di atas
berjumlah 6 paragraf.
5.Pemerintah harus memiliki modal untuk
membantu rakyat yang miskin untuk berbagai
pekerjaan.
6.Kesenjangan ekonomi masyarakat masih
terlihat, bahkan makin melebar. Pemilik
modal semakin memperluas kekuatannya.
Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh
jaman. Hal ini akan tampak nyata apabila
kita berada di perempatan kota. Di sana
banyak lalu lalang mobil mewah. Kekurang
berpihakan pemerintah tampak juga pada
belum terjaminnya kesehatan masyarakat di
negeri ini. Selain itu, Pendidikan belum
bisa direalisasaikan. Memang, anggaran APBN
sebesar 20 % untuk pendidikan. Namun pada
kenyataannya, biaya itu tersedot habis
untuk program-progam yang kurang berpihak
pada masyarakat bawah. Tidak cukup itu, v
Pemerintah masih belum berani menjamin
keadilan hukum.
7.Bahwa pemerintah masih setengah hati pada
kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka
lebih berorientasi politik dalam membuat v
kebijakan yang berpihak pada rakyat
daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat secara nyata.
8.Ada 3, yaitu (dan, karena, dengan).
9.4 alasan bahwa kebijakan pemerintah masih
belum berpihak pada rakyat :
1. Rakyat miskin bertambah banyak
2. Lapangan pekerjaan berkurang
3. Kebijakan pemerintah belum sempurna
4. Rakyat dan pemerintah masih belum akur.
10.Sampai saat ini, kebijakan pemerintah
belum berpihak pada rakyat. Program program
pemerintah sangat jauh untuk dicapai oleh
masyarakat kecil. Dan juga pemerintah lebih
memikirkan dampak politik dibandingkan
dampak
nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat v
pemerintah membuat kebijakan. Hal ini bisa
dilihat dari berbagai konflik yang terjadi
di dalam masyarakat karena kebijakan
pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana
untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat :
Masih terjadi kesenjangan sosial, yang
dimana kaum miskin makin tergerus oleh
jaman dan pemilik modal semakin memperluas
kekuasaan nya. Keadaan sekolah yang masih
memperhatinkan. Pemerintah kurang berpihak
pada rakyat dalam hal belum terjaminan
kesehatan masyarakat di negara ini, seperti
program BPJS. Dan pemerintah belum bisa
menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat
di negara ini.
Kelas :10 IPA 1
1. judul yang tepat adalah "Ketidak Bijakan dan keadilan Sistem Program Pemerintah kepada Rakyat".
2. fiksi : berdasarkan imajinasi (laskar pelangi, bumi manusia,saman)
non fiksi : berdasarkan kenyataan (kamus latin-bindo, paradigma islam, sang kandidat)
3. teks yang mengandung gagasan dan fakta
4. 6 paragraf
5. pernyataan pada teks diatas adalah bahwa banyak rakyat yang membutuhkan bantuan dari pemerintah
6. Konjungsi Sebab : karena
7. Konjungsi pertentangan : namun
8. Konjungsi penghubung : dengan
9. Kebijakan pemerintah yang tidak merata, seperti kesenjangan sosial. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini. Pendidikan belum bisa terealisasikan (keadaan sekolah masih ada yang memperhatikan). Dan pemerintah belum berani menjamin keadilan hukum untuk kaum menengah bawah dan kaum menengah atas.
10. Sampai saat ini, kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Program program pemerintah sangat jauh untuk dicapai oleh masyarakat kecil. Dan juga pemerintah lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat pemerintah membuat kebijakan.
Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di dalam masyarakat karena kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat :
1. Masih terjadi kesenjangan sosial, yang dimana kaum miskin makin tergerus oleh jaman dan pemilik modal semakin memperluas kekuasaan nya.
2. Keadaan sekolah yang masih memperhatinkan (pendidikan belum bisa diterelisasikan)
3. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini, seperti program BPJS.
4. Dan pemerintah belum bisa menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat di negara ini.
Dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
Kelas :10 ipa 1
1. judul yang tepat adalah "Ketidak Bijakan dan keadilan Sistem Program Pemerintah kepada Rakyat".
2. fiksi : berdasarkan imajinasi (laskar pelangi, bumi manusia,saman)
non fiksi : berdasarkan kenyataan (kamus latin-bindo, paradigma islam, sang kandidat)
3. teks yang mengandung gagasan dan fakta
4. 6 paragraf
5. pernyataan pada teks diatas adalah bahwa banyak rakyat yang membutuhkan bantuan dari pemerintah
6. Konjungsi Sebab : karena
7. Konjungsi pertentangan : namun
8. Konjungsi penghubung : dengan
9. Kebijakan pemerintah yang tidak merata, seperti kesenjangan sosial. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini. Pendidikan belum bisa terealisasikan (keadaan sekolah masih ada yang memperhatikan). Dan pemerintah belum berani menjamin keadilan hukum untuk kaum menengah bawah dan kaum menengah atas.
10. Sampai saat ini, kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Program program pemerintah sangat jauh untuk dicapai oleh masyarakat kecil. Dan juga pemerintah lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat pemerintah membuat kebijakan.
Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di dalam masyarakat karena kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat :
1. Masih terjadi kesenjangan sosial, yang dimana kaum miskin makin tergerus oleh jaman dan pemilik modal semakin memperluas kekuasaan nya.
2. Keadaan sekolah yang masih memperhatinkan (pendidikan belum bisa diterelisasikan)
3. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini, seperti program BPJS.
4. Dan pemerintah belum bisa menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat di negara ini.
Dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
Kelas; x IPA 1
1. judul yang tepat adalah "rakyat yang meminta keadilan".
2. fiksi : berdasarkan imajinasi (laskar pelangi, bumi manusia,saman)
non fiksi : berdasarkan kenyataan (kamus latin-bindo, paradigma islam, sang kandidat)
3. Teks eksposisi adalah teks yang membahas suatu masalah dengan mengungkapakan fakta fakta dan argumen yang dapat di pertanggung jawabkan
4. 6 (enam), paragraf adalah suatu rangkaian kalimat yang memiliki suatu gagasan utama.
5. Pendapat yang terdapat di teks tersebut adalah kebijakan pemerintah tidak berpihak pada rakyat kecil
6.Kesenjangan ekonomi masyarakat masih terlihat, bahkan makin melebar. Pemilik modal semakin memperluas kekuatannya. Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh jaman. Hal ini akan tampak nyata apabila kita berada di perempatan kota. Di sana banyak lalu lalang mobil mewah. Kekurang berpihakan pemerintah tampak juga pada belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini. Selain itu, Pendidikan belum bisa direalisasaikan. Memang, anggaran APBN sebesar 20 % untuk pendidikan. Namun pada kenyataannya, biaya itu tersedot habis untuk program-progam yang kurang berpihak pada masyarakat bawah. Tidak cukup itu, Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum.
7. Dengan demikian, dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
8. Ada 8, yaitu :
- Konjungsi Aditif atau Gabungan : Dan
- Konjungsi Tujuan : Untuk, AGAR
- Konjungsi Akibat : Sampai
- Konjungsi Perbandingan : Seperti, BAGAIKAN
- Konjungsi Penegas : Bahkan
- Konjungsi Sebab : Karena
- Konjungsi pertentangan : Namun
- Konjungsi penghubung : Dengan
9. Pertama, pemerintah tampak juga pada belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini. Lalu Kesenjangan ekonomi masyarakat masih terlihat, bahkan makin melebar. Pemilik modal semakin memperluas kekuatannya. Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh jaman. Selain itu, Pendidikan belum bisa terealisasaikan dan Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum.
10. Sekarang ini kebijakan pemerintahan belum berpihak pada rakyat. Dari permasalahan itu, rakyat banyak yang terlantar miskin. Di tempat lain pun masih banyak fasilitas sekolah yang belum terpenuhi, kebijakan politik pun masih belum diakui oleh rakyat, dan sekolah-sekolah yang ada di pedesaan juga belum merata. Banyak anak yang tinggal di desa tidak bisa sekolah.
Kelas : 10 IPA 1
1. JUDUL TEKS : KEBIJAKAN PEMERINTAH BELUM TERLAKSANA TEPAT SASARAN
2.- Penggunaan bahasa Non fiksi : menggunakan gaya bahasa denotatif. Gaya bahasa ini menggunakan kata yang sebenarkanya tidak di tinggi – tinggikan sehingga lebih mudah di pahami karena non fiktif lebih condong ke informatif
Fiks : penggunaan gaya bahasa pada karangan ini adalah konotatif atau di lebih – lebihkan agar pembacanya memiliki emosi terhadap cerita tersebut.
• Sumber Non fiksi : karangan ini menggunakan sumber data yang real sehingga kebenarannya dapat di pertanggung jawabkan.
Fiks : tidak menggunakan data real karena hanya sebuah imajinasi dari seorang penulis.
• Sifat karangan Non fiksi : karangan ini memiliki sifat yang tidak di rekayasa karena karanganya berdasarkan data dan peristiwa yang nyata.
Fiksi: karangan ini memiliki sifat ini khayalan karena di dalamnya hanya sebuah pemikiran yang di ungkapkan oleh penulsi sehingga tidak dapat di nyatakan kebenarannya.
3. Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang di mana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran.
4. 6 paragraf
5. Bahwa pemerintah masih setengah hati pada kebijakan yg berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasipolitik dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
6. Kesenjangan ekonomi masyarakat masih terlihat, bahkan makin melebar. Pemilik modal semakin memperluas kekuatannya. Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh jaman. Hal ini akan tampak nyata apabila kita berada di perempatan kota. Di sana banyak lalu lalang mobil mewah. Kekurang berpihakan pemerintah tampak juga pada belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini. Selain itu, Pendidikan belum bisa terealisasaikan. Memang, anggaran APBN sebesar 20 % untuk pendidikan. Namun pada kenyataannya, biaya itu tersedot habis untuk program-progam yang kurang berpihak pada masyarakat bawah. Tidak cukup itu, Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum.
7. Dengan demikian, dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
8. Ada 8, yaitu :
1. Konjungsi Aditif atau Gabungan : dan
2. Konjungsi Tujuan : untuk
3. Konjungsi Akibat : sampai
4. Konjungsi Perbandingan : seperti
5. Konjungsi Penegas : bahkan
6. Konjungsi Sebab : karena
7. Konjungsi pertentangan : namun
8. Konjungsi penghubung : dengan
9. Kebijakan pemerintah yang tidak merata, seperti kesenjangan sosial. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini. Pendidikan belum bisa terealisasikan (keadaan sekolah masih ada yang memperhatikan). Dan pemerintah belum berani menjamin keadilan hukum untuk kaum menengah bawah dan kaum menengah atas.
10.Sampai saat ini, kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Program program pemerintah sangat jauh untuk dicapai oleh masyarakat kecil. Dan juga pemerintah lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat pemerintah membuat kebijakan. Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di dalam masyarakat karena kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat : Masih terjadi kesenjangan sosial, yang dimana kaum miskin makin tergerus oleh jaman dan pemilik modal semakin memperluas kekuasaan nya. Keadaan sekolah yang masih memperhatinkan. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini, seperti program BPJS. Dan pemerintah belum bisa menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat di negara ini.
Kelas :10 IPA 1
1.judul teks : kebijakan pemerintah belum terlaksana tepat sasaran.
2.- Penggunaan bahasa Non fiksi : menggunakan gaya bahasa denotatif. Gaya bahasa ini menggunakan kata yang sebenarkanya tidak di tinggi – tinggikan sehingga lebih mudah di pahami karena non fiktif lebih condong ke informatif
Fiks : penggunaan gaya bahasa pada karangan ini adalah konotatif atau di lebih – lebihkan agar pembacanya memiliki emosi terhadap cerita tersebut.
• Sumber Non fiksi : karangan ini menggunakan sumber data yang real sehingga kebenarannya dapat di pertanggung jawabkan.
Fiks : tidak menggunakan data real karena hanya sebuah imajinasi dari seorang penulis.
• Sifat karangan Non fiksi : karangan ini memiliki sifat yang tidak di rekayasa karena karanganya berdasarkan data dan peristiwa yang nyata.
Fiksi: karangan ini memiliki sifat ini khayalan karena di dalamnya hanya sebuah pemikiran yang di ungkapkan oleh penulsi sehingga tidak dapat di nyatakan kebenarannya.
3. Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang di mana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran.
4. 6 paragraf
5. Bahwa pemerintah masih setengah hati pada kebijakan yg berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasipolitik dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
6. Kesenjangan ekonomi masyarakat masih terlihat, bahkan makin melebar. Pemilik modal semakin memperluas kekuatannya. Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh jaman. Hal ini akan tampak nyata apabila kita berada di perempatan kota. Di sana banyak lalu lalang mobil mewah. Kekurang berpihakan pemerintah tampak juga pada belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini. Selain itu, Pendidikan belum bisa terealisasaikan. Memang, anggaran APBN sebesar 20 % untuk pendidikan. Namun pada kenyataannya, biaya itu tersedot habis untuk program-progam yang kurang berpihak pada masyarakat bawah. Tidak cukup itu, Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum.
7. Dengan demikian, dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
8. Ada 8, yaitu :
1. Konjungsi Aditif atau Gabungan : dan
2. Konjungsi Tujuan : untuk
3. Konjungsi Akibat : sampai
4. Konjungsi Perbandingan : seperti
5. Konjungsi Penegas : bahkan
6. Konjungsi Sebab : karena
7. Konjungsi pertentangan : namun
8. Konjungsi penghubung : dengan
9. Kebijakan pemerintah yang tidak merata, seperti kesenjangan sosial. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini. Pendidikan belum bisa terealisasikan (keadaan sekolah masih ada yang memperhatikan). Dan pemerintah belum berani menjamin keadilan hukum untuk kaum menengah bawah dan kaum menengah atas.
10.Sampai saat ini, kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Program program pemerintah sangat jauh untuk dicapai oleh masyarakat kecil. Dan juga pemerintah lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat pemerintah membuat kebijakan. Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di dalam masyarakat karena kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat : Masih terjadi kesenjangan sosial, yang dimana kaum miskin makin tergerus oleh jaman dan pemilik modal semakin memperluas kekuasaan nya. Keadaan sekolah yang masih memperhatinkan. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini, seperti program BPJS. Dan pemerintah belum bisa menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat di negara ini.
Kelas: 10_IPA_1
1. judul yang tepat adalah "rakyat yang meminta keadilan".
2. fiksi : berdasarkan imajinasi (laskar pelangi, bumi manusia,saman)
non fiksi : berdasarkan kenyataan (kamus latin-bindo, paradigma islam, sang kandidat)
3. teks yang mengandung gagasan dan fakta
4. 6 paragraf
5. pernyataan pada teks diatas adalah bahwa banyak rakyat yang membutuhkan bantuan dari pemerintah
6. Konjungsi Sebab : karena
7. Konjungsi pertentangan : namun
8. Konjungsi penghubung : dengan
9. Kebijakan pemerintah yang tidak merata, seperti kesenjangan sosial. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini. Pendidikan belum bisa terealisasikan (keadaan sekolah masih ada yang memperhatikan). Dan pemerintah belum berani menjamin keadilan hukum untuk kaum menengah bawah dan kaum menengah atas.
10. Sampai saat ini, kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Program program pemerintah sangat jauh untuk dicapai oleh masyarakat kecil. Dan juga pemerintah lebih memikirkan dampak politik dibandingkan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat saat pemerintah membuat kebijakan.
Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik yang terjadi di dalam masyarakat karena kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya terlaksana untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat :
1. Masih terjadi kesenjangan sosial, yang dimana kaum miskin makin tergerus oleh jaman dan pemilik modal semakin memperluas kekuasaan nya.
2. Keadaan sekolah yang masih memperhatinkan (pendidikan belum bisa diterelisasikan)
3. Pemerintah kurang berpihak pada rakyat dalam hal belum terjaminan kesehatan masyarakat di negara ini, seperti program BPJS.
4. Dan pemerintah belum bisa menjamin keadilan hukum untuk semua rakyat di negara ini.
Dari beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dalam membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat daripada demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.