PERUBAHAN KURIKULUM



PENDIDIKAN VS PEROMBAKAN KURIKULUM
Drs. Parmono, M.Pd.


Kabinet Indonesia bersatu 2004-2009 wapres  Yusuf Kala menerapkan standar minimal lulus penting. Hal ini akibat standar sekolah ada yang tidak lulus UN semua. Prinsip jika sekolah selalu meluluskan dan menaikkan siswa 100% ada 3 asumsi:
(1) siswa tidak perlu belajar.
(2) Guru tidak termotivasi mengajar secara sungguh sungguh.
(3) Orang tua tidaak ikut bertanggung jawab terhadap mutu pendidikan.
Cara murah dan dapat dipertanggungjawabkan untuk peningkatan mutu pendidikan adalah ada murid yang tidak naik kelas. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama.
Maka rekomendasi Kompas, Kamis, 14 Maret 2013, menyetujui perlunya mengganti kurikulum sebagai terapi harus dilakukan dengan perencanaan yang cermat dituntut kaidah ilmiah.
Dalam perubahan masukan yang diberikan dalam kurikulum 2013 mencakup:
1. Perlu menggunakan Tata Bahasa yang baik.
2. Dapat mengungkapkan gagasan dengan lugas dan sederhana.
3. Menunjukan dasar filosofi dalam pelaksanaan.
4. Mencerminkan sikap dan nilai luhur kemanusiaan demi menghadapi tantangan global masa yang akan dating.

Petukangan Utara, 25 Januari 2014




WIRAUSAHA ITU PERLU
Drs. Parmono, M.Pd.

Kurikulum 2013 diibaratkan membangun gedung tinggi, apabila pondasi gedung tidak kuat atau berantakan gedung tidak akan jadi. Renal Kasali, Kompas, 5 Maret 2013.
Perlu diingat sekolah adalah tempat pembinaan, kawah penggodokan, jangan lupa dan harap maklum, sekolah salah satu pilar dari tiga pilar keberhasilan masa depan anak. Pilar kedua orang tua. Pilar ketiga lingkungan.
Janganlah berasumsi bahwa keberhasilan masa depan anak ditangan sekolah 100%. Alasan sekolah tidak menjamin keberhasilan anak dalam kehidupan 100% karena asumsi:
1.    Orang tua susah payah mengumpulkan uang untuk pendidikan anak-anak.
2.    Orang tua bekerja sampai larutmalam untuk pendidikan anak-anak.
3.    Anak di kursuskan di tempat bimbingan.
4.    Anak rengking  satu orang tua senang.
5.    nilai rata-rata 10
6.    Orang tua jual tanah untuk sekolah anak di perguruan tinggi.
Berdasarkan asumsi di atas ada yang dilupakan oleh bapak ibu dan sikholder pendidikan di Indonesia yaitu:
1.    Sekolah hanya mengisi 30 % dari keberhasilan anak dalam kehidupan bermasyarakat.
2.    Rangking dan rata-rata nilai 10 di kelas kurang menjamin keberhasilan anak di masyarakat.
Apabila anak pandai dengan nilai 10 di kelas rengking satu di sekolah, tidak ada pendidikan di rumah yaitu nilai nol. Apabila tidak ada pendidikan di lingkungan dengan nilai nol. Kesimpulan yang benar  anak tersebut perolehan nila adalah  3,3.
Mengapa demikian nilai 3,3. Hal ini harus dibedakan dengan anak tetangga yang nilai di kelas biasa-biasa saja yaitu 6. Pendidikan di rumah oleh orang tua nilai yang diperolah 8. Pendidikan di lingkungan memperoleh nilai 9. Anak tetangga tersebut dapat disimpulkan perolehan nilai keberhasilan di masyarakata 7,67.
Anak tetangga biasa-biasa. Masuk perguruan tinggi biasa-biasa. dapat sarjana biasa-biasa. ilmuwan biasa, wirausaha biasa dan sukses dalam kehidupan.
Anak tetangga berpendidikan genius, rangking satu, nilai rata-rata 10. Masuk perguruan tinggi mampu memegang ijazah, hanya menjadi beban dalam kehidupan mengharapkan jadi PNS, menunggu diperintah, tidak inovasi seperti  anak yang biasa-biasa di tengah keluarga dan lingkungan yang mengerjakan apapun dengan ikhlas.
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan vs genetik yaitu: pendidikan 2/3 sisanya berasal dari 1/3 genetik. Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia vs kreatifitas yaitu: intelijensia 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari kreatifitas. Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: Observing [mengamati] Questioning [menanya] Associating [menalar] Experimenting [mencoba]  Networking [Membentuk jejaring]
Dari uraian dimatas mengpa masih ada siswa tidak naik kelas. Maka kemandirian dan keberanian melakukan tindakan sangat dibutuhkan dalam menempuh kehidupan. Maka wirausaha itu perlu untuk menghilangkan ketergantungan sebagai orang gajian tidak berusaha menggaji orang lain. Pembelajaran berbasis intelejensia tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)

Petukangan Utara, 26 Januari 2014.



 STRUKTUR  TEKS
Drs. Parmono, M.Pd.

Dalam kurikulum 2013, KBM Bahasa Indonesia dianggap sebagai  langkah mundur karena, “Berhaluan Strukturalis” Maryanto, Rabu, 3 April 2014.
Bahasa Indonesia seolah-olah sudah using. Tabu kata struktur digunakan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Bahasa Indonesia.
Renungkan dan bandingkan bunyi  /a/  dengan  /i/ bunyi terkecil kerja terstruktur atau bibir lidah dan mulut /rapi/.

Contoh:
Negoisasi bunyi yang amburadul  strukturnya akan menghasilkan teks Bahasa yang dipastikan gagal untuk mencapai kompromi.

Struktur bukan sekedar pelajaran.  Struktur melihat kebelakang. Kegiatan Belajar Mengaja (KBM) dalam Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran dari perjalanan kurikulum 1975, 1984, 2004, dan 2006.
Bahasa Indonesia tak kunjung bermartabat dengan Bahasa Indonesia. Literasi anak tetap jeblok. Hal itulah yang menyebabkan Bahasa Indonesia  membutuhkan perhatian sebagai berikut :
1.       Kurikulum 2013 menempatkan Bahasa Indonesia sangat bermartabat.
2.       Sistem pendidikan di Indonesia akan segera meninggalkan mas kelam ketika Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dilecehkan pada setiap satuan pendidikan dengan kamuflase sekolah berstandar (Bahasa) internasional.
3.       Sekarang Bahasa Indonesia dijadikan matapelajaran penghela, penghulu, dan pembawa ilmu pengetahuan. Karena itu untuk memberlakukan kurikulum 2013 bahasa Indonesia tidak bergerak mundur.
4.       Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dab proses belajar Bahasa Indonesia di sekolah harus berjalan jauh bahkan lebih jauh sehingga mampu membawa proses belajar matapelajaran lain seperti: IPA, IPS, dari SD Bahasa Indonesia di rancang pembelajaran Bahasa Indonesia secara utuh berbasis teks.
5.       Teks di sini berbentuk tulisan, lisan, bahkan multimodal, seperti gambar.
6.       setiap teks Bahasa Indonesia diproses di kelas sekaligus untuk mencari dan menemukan ilmu pengetahuan di luar Bahasa.
Contoh;
SD kelas I, terdapat pelajaran IPA tentang anggota tubuh dan panca indra. Materi tersebut dikemas dalam pembelajaran teks deskripsi dengan struktur: pernyataan umum mengenai ihwal yang dideskripsikan dan pernyataan khusus mengenai bagian-bagian yang dideskripsikan.
7.       Melalui pembelajaran teks, anak-anak dapat digiring untuk memulai deskripsi dengan pernyataan umum.
Contoh:
-          Tanggung jawab
-          Peduli
-          Percaya diri terhadap tubuh.
-          Percaya apapun sebagai mana akhirnya mengenal Tuhan.

Pembelajaran teks sangat terikat dengan struktur. Teks  hanya teks yang terstruktur. Pembelajaran juga terstruktur rapi dengan orientasi pada setiap (spiritual dan sosial) pengetahuan, dan keterampilan.
Secara metodologis pedagogis pembelajaran teks selalu diproses dengan tahapan pembangunan konteks. Pemodalan teks kerjasama membangun teks, dan kerja mandiri mengembangkan teks.
KBM tergantung situasi dan budaya anak sehari-hari. jika keseharian misalnya anak di Jawa irung dari pada hidung, kosa kata daerah irung akan didahulukan.  Pada akhir pendidikan dasar (SMA/sederajat) Bahasa Indonesia hadir bersanding dengan Bahasa asing (inggris) dalam percakapan global. anak sudah dituntut mampu kondisikan Bahasa Ibdonesia.
Sikap mengutarakan Bahasa sendiri modal besar untuk menginternasionalkan Bahasa Indonesia. Angin perubahan skema pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks dalam kemasan kurikulum 2013 dengan paradigm baru pendidikan Indonesia.
Bahasa Indonesia sebagai agen perubahan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah tercermin dari rancangan matapelajaran Bahasa Indonesia sebagai matapelajaran yang lain.
Ada 40 teks yang dicadangkan badan Bahasa Indonesia untuk pelajaran Bahasa Indonesia. struktur teks dapat diibaratkan struktur bangunan rumah Joglo tentu berbeda dengan struktur rumah Gadang. Perbedaan lingkup dengan segala bentuk ornament kegiatan sosial disetiap bangunan tersebut.

Petukangan Utara, Sabtu, 26 Januari 2014

 
 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS CERPEN TUKANG PIJIT KELILING

SOAL UTS 2015-2016

MENENTUKAN ISI PUISI, "TUHAN TELAH MENEGURMU"